Musuh Kecilku Adalah Jodohku

Musuh Kecilku Adalah Jodohku

Bab1 Anak Baru

Kring kring, bunyi alarm memekak kan telinga, mestipun bunyinya sangat keras, tetapi Jesica masih tertidur pulas tampa terganggu sedikit pun.

Dengan sedikit kesal Nanda mematikan alarm di hp teman nya tersebut.

" Woi bangun, putri tidur, hari ini hari pertama kamu kerja, nanti telat, jangan sampai di pecat sebelum masuk kerja, " kata Nanda dengan memukul pantat Jesica dengan bantal.

Secepat kilat Jesica bangun.

" Ya ampun aku sudah telat, kok ngak di bangunin dari tadi juga, gimana sih ".

" Eh putri tidur, dari tadi alarm itu bunyi kali, tapi kamu malah keenakkan molor, udah buruan berangkat sono, nanti telat ".

" Iya iya" Jesica menuju kamar mandi, belum sempat masuk, malah balik lagi.

" Aduh kelupaan apa yah".

" Handuk".

" Bukan".

" Sikat gigi".

" Bukan, nah ini dia ikat rambut" Jesica mengambil ikat rambut.

" Buat apa? " tanya Nanda.

" Mengikat rambut lah, gimana sih pake nanya lagi".

" Rambut nya kan sudah di ikat, jadi buat apaan ikat rambut itu" Spontan Jesica meraba rambutnya lansung tepuk jidat.

" Eh iya yah, aku lupa hehe" Nanda malah geleng geleng kepala melihat ke lakuan Jesica.

Setelah Mandi, dan siap siap, Jesica pamit ke pada teman Kost nya Si Nanda, untuk berangkat duluan.

Jesica memilih tinggal di kost karna tidak betah satu rumah dengan ibu nya yang cerewet, apalagi ibu nya berniat nikah lagi dengan brondong yang seumuran dengan dirinya.

Tentu saja Jesica tidak mau satu rumah dengan ayah tiri, takut nanti digoda oleh nya.

Dia memesan ojek oline, supaya cepat sampai ketujuan, dia diterima di sebuah supermarket terbesar di kota itu, mestipun punya duit pas pasan tapi mau gimana lagi dia tidak mau terlambat datang ke tempat tersebut.

Tiba tiba di jalan ban motor ojek oline nya bocor.

" Duh gimana nih bang, nanti aku telat".

" Naik bus itu saja neng, supermarketnya ngak jauh lagi kok, udah ngak usah bayar, lansung pergi saja".

" Benaran nih bang, ngak usah bayar".

" Iya sana pergi aja sana".

" Ya sudah bang makasih banyak yah".

Dengan tergesa gesa dia menuju bus, tampa sengaja dia menabrak seseorang, orang itu juga memakai baju yang sama serba hitam putih, mungkin dia juga anak Training.

" Maaf maaf, aku tak sengaja" Lelaki itu tak menyahut, malah membuang muka.

"Uh sombong amat, tapi tampan sih" kata Jesica di dalam hati.

Jesica celingak celinguk mencari kursi kosong, dia melihat satu bangku yang kosong di samping sesosok lelaki yang tadi.

" Permisi, nompang lewat" kata Jesica, tetapi lelaki itu tak menjawab, Jesica berkerut kening, lalu melangkahkan kaki menuju ke bangku kosong yang berada di dekat jendela bus.

Tiba tiba bus berhenti mendadak sehingga Jesica terduduk di pangkuan lelaki itu, Jesica teriak, lelaki itu tidak suka di usik, dia pun mendorong Jesica, sehingga Jesica tersandar ke jendela.

" Kasar banget sih," kata Jesica pelan.

Lelaki itu bukan nya minta maaf malah buang muka, Jesica juga mengalihkan pandangan nya keluar.

Sesampai nya di tujuan, ternyata mereka sama sama turun, Jesica jadi heran apakah lelaki itu juga kerja disini.

Jesica melangkah cepat ke dalam supermarket, ternyata semua anak baru telah berbaris, terpaksa Jesica berbaris paling belakang, tak lama kemudian lelaki tadi juga berbaris di samping Jesica, mereka pun saling buang muka.

**

Setelah mendapat pengarahan dari pemimpin mereka, mereka lansung di tempat kan di bagian masing masing.

Jesica di tempatkan di bagian Pramuniaga, karna Jesica belum berpengalaman bekerja di supermarket.

Sedang Asik memilah milah barang, dari samping ada yang sedang mengangkat barang tak sengaja menabrak Jesica, untung saja Jesica berhasil menangkap barang tersebut.

" Minggir, jangan menghalangi jalan" Tenyata lelaki yang tadi.

"Eh eh kamu yang harus hati hati, menabrak orang sembarangan".

" Brisik, awas minggir" lelaki itu melewati Jesica.

" Eh eh tunggu, barangnya ketinggalan" tetapi lelaki itu tak peduli.

**

" Kemana tu orang, ini barang nya ketinggalan, dia ngak sadar," dari kejauhan samar samar terdengar ada orang yang sedang marah marah.

Seketika Jesica berhenti ternyata lelaki tadi yang kena marah sama atasan.

" Boy, kamu bodoh sekali, barang sekecil itu bisa kamu hilangkan" Ternyata lelaki itu bernama Boy, cocoklah dengan ketampanannya.

" Maaf pak, tadi saya bawa, tapi tidak tau tercecer di mana".

" Saya tidak mau tau, kamu harus temukan barang itu, barang itu lebih penting dari pada kamu yang berkerja disini" seketika Jesica melihat tangan Boy mengepal menahan emosi.

Dengan secepat kilat Jesica menghampiri ke dua lelaki itu, dan menyerahkan barang itu kepada boy.

" Maaf barang nya ketinggalan, " terlihat Boy tersenyum melihat barang itu.

Dengan cepat Boy mengambil barang itu dan di serahkan kepada atasan.

" Mmm ya sudah boy, ini peringatan pertama mu, jangan sampai cereboh lagi".

" Iya pak, makasih pak, lain kali saya tidak sepeti ini".

Atasannya mengangguk, lalu melirik kepada Jesica.

" Kamu juga anak baru di sini? ".

" Iya pak".

" Kalian sudah saling kenal" dengan cepat Jesica dan Boy saling menggeleng serentak.

" Tunggu apa lagi, ayo saling kenal" kata atasan tersebut.

Mereka saling menggeleng dengan senyum malu malu.

" Ini perintah, cepat" Jesica dan Boy saling pandang. " Ayo".

" Nama ku Boy".

" Jesica".

" Gitu dong, kalian itu satu tim, harus saling kenal, masak satu tempat kerja tidak saling kenal, ya sudah lanjutkan kerjaan kalian".

" Ya pak" jawab mereka kompak.

Atasan tersebut meninggal kan mereka.

Mereka pun salah tingkah, Jesica berniat ingin pergi, tiba tiba.

" Makasih, " Jesica melirik Boy.

" Buat Apa? ".

" Ya maksih saja, sudah kembalikan barang itu, jika tidak aku pasti sudah di pecat".

" Biasa saja, tapi lain kali, jika kamu butuh bantuan aku, boleh lah di bayar pake bakso, hehe" mendengar perkataan Jesica ,Boy memutar bola mata malas.

" Matre".

" Apa kamu bilang? ah" Jesica memukul bahu Boy pelan.

Boy menoyor kepala Jesica pelan

" kamu matre puas".

" Enak saja," tiba tiba saja perut Jesica bunyi, wajar saja bunyi, karna belum makan dari pagi.

Boy tertawa mendengar perut Jesica.

" Ya sudah sini aku traktir bakso di luar, sekarang sudah jam 12 , waktu nya jam istirahat".

" Yakin kamu punya duit? ini hari pertama kerja loh, yakin mau traktir nih".

" Mau atau ngak nih? kalau ngak aku pergi sendiri, "

" Iya, aku mau".

" Buruan kalau gitu".

" Siap pak, tunggu, aku kelupaan apa yah".

" Hp? ".

" Bukan".

"Dompet?".

"Bukan".

" Terus apa? " Boy mulai kesal.

" O iya tisu, kalau makan bakso nanti belepotan, harus sedia tisu kan".

Dengan cepat Boy menoyor kepala Jesica.

" Jadi orang jangan oon deh, disana palingan juga di sediakan tisu, ngapain di bawa segala," Boy hanya bisa mengeleng gelengkan kepala.

" Oo iya yah aku lupa hehe".

" Jadi ngak nih".

" Jadi dong kapan lagi makan gratis, ya kan hehe" Jesica senyum kegirangan karna bisa makan gratis, jadi tidak ngeluarin duit lagi buat makan.

Terpopuler

Comments

PURPLEDEE ( ig: _deepurple )

PURPLEDEE ( ig: _deepurple )

ditunggu kelanjutanya kak🤗

2023-01-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!