Akhirnya mereka keluar mencari tempat makan, tapi semua tempat penuh, tidak ada lagi tempat untuk mereka.
" Gimana nih, semua penuh, kita makan bakso abang abang tepi jalan saja yuk, tadi aku liat di sana banyak yang jual, aku yakin kamu pasti ngak punya duitkan , pake nawarin makan di lestoran ini lagi" kata Jesica mengejek Boy, Boy hanya melotot.
" What? Dia kira aku kere kali yah, enak saja ngomong se enak jidatnya, tapi aku harus tetap nyamar, semua orang tidak boleh tau siapa aku sebenarnya" kata Boy dalam hati.
"Mmm terserah kamu saja, yang penting makan, aku sudah lapar" kata Boy dengan nada menyerah.
" Yes gitu dong, akui saja kamu kere ya kan" dengan kesal Boy menjitak kepala Jesica.
" Brisik banget" kata Boy mendahului Jesica.
" Woi tunggu".
Setelah menemukan tempat yang cocok, Jesica mengajak Boy duduk di lesehan bakso abang abang tepi jalan, Boy keliatan tidak suka, karna tidak terbiasa makan di tepi jalan.
" Woi sini duduk, mau makan tidak?".
" Harus disini gitu? ".
" Ya disini, enak kok, udah jangan sok gengsi, duit pas pasan juga, kebanyakan gaya kamu".
Dengan menghembus nafas panjang, Boy mengalah dan mengikuti Jesica dan duduk disamping nya.
" Bang pesan bakso dua porsi pake tetelan ya" kata Jesica.
Dengan cepat Boy menolak.
" Engak ngak bang, saya tidak pake tetelan, kurang suka saya" Kata Boy agak geli membayangkan tetelan tersebut.
" Kenapa ngak suka, enak tau".
" Beeww, ogah liatnya saja geli".
" Dasar aneh" Boy tak peduli dia melempar pandangan ke jalan, tiba tiba dia melihat mobil sedan yang cukup di kenal nya, tiba tiba dia bersembunyi di belakang Jesica.
" Woi kamu kenapa? Ngumpet ngumpet kayak gitu, kayak pencuri saja, ".
" Diam jangan berisik, dan jangan bergerak".
" Kenapa sih, kamu aneh" setelah mobil tersebut pergi, Boy kembali duduk di samping Jesica.
" Woi kenapa, kok kamu ketakutan begitu, atau jangan jangan benaran kamu mencuri".
Spontan lagi lagi Boy menjitak kepala Jesica.
" Woi sakit kepala ku, jadi cowok jangan kasarlah, pecuma tampan tapi kasar" Seketika Boy tertawa mendengar perkataan Jesica.
" Aku memang tampan, jangan sampai naksir yah".
" Ogah, aku tidak suka cowok kasar kayak kamu".
Boy masih tersenyum, sehingga membuat Jesica menjadi salah tingkah, Melihat Jesica berlagak aneh Boy memutar pandangan matanya kembali ke jalanan.
Tidak lama, bakso pesanan mereka datang, Jesica kegirangan, lansung melahap bakso tampa henti, dan tidak lupa mengunyah tetelan nya, membuat Boy jadi geli dan berhenti makan.
" Kenapa tidak di lanjutkan makan nya," kata Jesica .
" Melihat kamu makan, aku dah kenyang duluan".
" Mmm kamu tidak suka ini yah," Jesica mengarahkan tetelan ke muka Boy.
" Woi buang ngak".
" Enak saja ini enak tau".
" Ya sudah habisin kita pergi dari sini," kata Boy kehilangan nafsu makan nya.
" Nanti dulu, terus punya mu ngak kamu di habisin? ".
" Ngak dah kenyang".
" Ya sudah buat aku saja, " Jesica menarik piring milik Boy, seketika Boy melotot.
" Ya sudah aku duluan ya, pengen buang air, nih kamu yang bayar" Boy lansung pergi meninggal kan uang seratus ribu.
" Woi ini kebanyakkan" kata Jesica, tapi Boy tak peduli sepertinya Boy akan memuntahkan semua isi perutnya, karna boy memang tidak suka lemak lemak hewani.
" Mmmm cowok aneh, sama ini saja ngak suka, sampai sampai mukanya pucat lagi melihat beginian haha sadar cowok edan".
**
Benar saja di Toilet ,Boy mengeluarkan isi perut nya, dia memang anti dari kecil dengan makanan yang berlemak, dengan melihatnya saja, lansung jadi mual.
" Dasar cewek aneh, tapi kenapa ya melihat Jesica tertawa mengingatkan aku kepada seseorang tapi siapa? , ah bodo amat, lebih baik aku kerja, dari pada kena tegur lagi nanti".
Sementara itu ditempat lain Jesica menghabiskan dua mangkok bakso, dia menjadi kekenyangan, setelah membayar ternyata ada kembalian nya.
" Mmm aku kembalikan saja uang ini kepada si Boy, sepertinya dia membutuhkan nya, sama kayak aku, harus berhemat, secara kami kan sama sama anak baru disini, mmm Okay, mari kita cari si Boy".
**
Sebelum mulai kerja lagi Jesica berniat mencari Boy tapi tak kunjung ketemu.
"Ya sudah cari Boy nya nanti saja, aku mulai kerja saja sekarang".
**
Hari sudah mulai sore, pekerjaan sudah kelar semua, saatnya Jesica pulang tiba tiba ada yang memanggil Boy.
" Hai Boy Kalvino, ternyata kamu kerja disini" Kata seseorang kepada Boy.
Tapi Boy seperti panik, dia menarik orang itu menjauh dari keramaian.
" Boy Kalvino? sepertinya aku pernah dengar nama itu, dimana ya? Setauku Kalvino adalah anak kecil yang pernah membully aku dulu, tidak mungkin Boy itu dia, Kalvino anak orang kaya, sedangkan Boy hanya orang biasa yang melamar menjadi pramuniaga disini, ah ngak mungkin" Jesica menggeleng gelengkan kepala.
Jesica tetap mencari keberadaan Boy, tapi tidak di temukan.
" Kemana dia, tadi dia ke arah sini bersama orang itu, ah mungkin sudah pulang, kembalikan uang ini besok saja lah, mending aku pulang, capek".
Jesica pun menaiki bus untuk pulang ke kostnya.
**
Semetara itu.
" Boy, Kenapa kamu bawa aku kesini, " tanya seseorang itu, berkemungkinan sangat mengenal Boy.
" Hoi, jangan pernah memanggil nama lengkap ku sembarangan, aku tak ingin Kakek ku mengetahui aku kerja disini, aku tidak mau pulang kamu paham Dio".
Dio adalah sepupu jauh si Boy, mereka sangat akrab, Dio tidak habis pikir kenapa Boy memilih kerja di supermarket ini, sementara supermarket ini adalah salah satu milik kakeknya sendiri.
" Sudah jangan banyak omong, lebih baik kamu tutup mulut, kalau tidak, jangan anggap aku saudara mu lagi paham".
" Okay okay, tapi jelasin dulu kenapa kamu malah milih hidup seperti ini, apa enak nya hidup seperti ini, enakkan di rumah kakek mu kan".
" Aku tidak suka di atur atur sama kakek, aku lebih senang hidup mandiri seperti ini, bebas dari aturan si kakek".
" Tapi sampai kapan? Nanti ujung ujung nya kamu juga yang mengurus semua ini" Dio menunjuk gedung supermarket tersebut.
" Itu di pikirin nanti, yang jelas aku ingin bebas, kamu harus tutup mulut, tenang saja nanti kamu akan ku beri hadiah seperti biasa, paham".
" Wes keren itu, itu baru like it, tapi jangan lama lama, kasian kakek mu sendirian dirumah ".
" Siapa bilang dia sendirian, dia sudah punya istri lagi, istri yang ke lima baginya".
" What ?? kakek nikah lagi? waduh parah, kok aku ngak tau kakek nikah lagi".
" Makanya , jangan kelamaan jadi anak rantau ke negeri seberang, jadi ketinggalan info deh".
" Ya ya terserah kamu saja lah".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
Semangat kak 💜
2023-01-30
1