Cintaku Berakhir Di Pesantren
Pagi ini Mentari bersama keempat sahabatnya berjalan ke sebuah ruangan rapat OSIS. Mereka akan membicarakan persiapan penerimaan siswa baru. Di sekolah, mereka menjadi Panitia Masa Orientasi Siswa (MOS). Rapat kali ini dipimpin oleh Mentari selaku ketua Panitia. Azka sebagai ketua OSIS hanya memberikan masukan jika ia dimintai pendapatnya.
“Assalamualaikum, pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas partisipasi teman-teman untuk menghadiri rapat kita kali ini” ujar Tari membuka rapat mereka. Semua serentak membals salam yang diucapkan gadis manis itu.
“Baiklah untuk mengifesienkan waktu, saya langsung bagi tugas saja” Casandra dengan telaten membaca susunan kepanitian.
Setelah membagi tugas kepada rekan-rekan OSIS, ia pun menutup rapat tersebut.
Semua pengurus OSIS yang mengikuti rapat berdiri meninggalkan ruangan OSIS, kecuali lima sahabat itu. Mentari, Azka, Laura, Radit dan Monika.
Mereka yang telah bersahabat semenjak duduk di bangku kelas X kini masih tetap menjalin persahabatan yang semakin erat. Walaupun kelas mereka telah terpisah, tetapi mereka masih terus bersama karena kelimanya adalah pengurus OSIS.
Azka yang sudah mengenal Tari sejak kecil sangat mempercayai jika ia akan menjalankan tugasnya selaku ketua panitia dengan baik.
“Ayo ke kantin, cacing di perutku udah mulai demo nih” ucap Radit sambil menarik Mentari.yang diikuti oleh ketiga temannya.
“Bisa nggak sih kalian itu jangan gandengan di depan kita sih?” ujar Monika sambil melempar kertas ke arah Radit dan Tari.
“Eh, Bogel ! kamu tuh ya, sirik aja sih. Azka saja yang sudah temenan dengan Tari sejak kecil nggak marah kok, Nah elo bukan siapa-siapa kami malah ngedumel nggak jelas gitu” ujar Radit sambil melemparkan kembali kertas yang dilemparkan Monika barusan.
“Kalian tuh ya,nggak capek ya bertengkar muluh” ujar Tari melepaskan tangan Radit, lalu berjalan memeluk tangan Azka. Azka hanya tersenyum melihat tingkah mereka. Sebagai ketua OSIS, ia menjaga kelakuan dan tingkahnya di sekolahnya.
Mentari sangat manja kepada Azka, dan semua siswa di sekolah itu sudah tahu kedekatan mereka. Banyak yang irih melihat kedekatan mereka, karena keduanya terkenal di sekolah tersebut. Selain memiliki wajah yang oke, keduanya juga termasuk siswa berprestasi. Banyak guru-guru yang mendukung jika mereka berpacaran.
Jauh di lubuk hati Tari, ia sangat menginginkan hal tersebut. Kedua orang tua mereka pun sempat berusaha menjodohkan mereka. Tapi Azka menolak karena ia hanya menganggap Tari seperti adiknya sendiri.
***
Hari pertama Masa Orientasi Siswa telah dimulai.Semua siswa baru telah dikumpulkan di lapangan upacara untuk melaksanakan Upacara Pembukaan MOS.
Setelah upacara selesai, siswa baru tersebut dibagi kedalam beberapa kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 4 atau 5 panitia. Seperti biasanya Azka dan keempat sahabatnya mendampingi Kelompok Pertama.
Setelah sesi perkenalan dilaksanakan mereka pun memberikan materi pengenalan kampus / sekolah. Beberapa siswa terlihat antusias dalam sesi tanya jawab. Bahkan ada beberapa siswa cowok yang pura-pura bertanya karena hanya ingin mendengar suara Tari.
‘Karena materi sudah selesai, sekarang kita mengadakan Game ya” ujar Laura. Sekarang ia yang mengambil alih sesi game.
“ Hore!!” seru para peserta MOS secara serentak.
“Ok. Sekarang kakak akan menunjuk satu cewek dan satu cowok ya, yang nanti kakak tunjuk, silahkan maju ke depan” teriak Laura yang diangguki oleh para peserta didik baru.
“ Kamu yang di pojok, silahkan maju ke depan” ujar Laura sambil menunjuk siswa cowok yang sedang duduk di pojok. Dengan gagahnya, siswa itu pun berjalan ke arah yang ditunjuk Laura sambil tersenyum manis ke arah Tari.
“Sekarang kamu dek, maju ke sini” ujar Laura menunjuk gadis yang berambut sebahu. Ia terlihat manis dengan gayanya.
Azka yang melihat gadis itu pun, menatap dengan kagum kepada gadis itu tanpa berkedip. Tari pun tanpa sengaja melihat tingkah Azka.
“ Woi, sadar bro, tuh mata entar dimasuki serangga baru tahu rasa loe. Kagum sih kagum tapi jangan kelihatan **** loe di depan cewek bro” ejek Radit kepada Azka, ia sedikit berbisik kepada Azka. Azka yang ketahuan sedang memperhatikan gadis itu pun tersipu malu.
Monika yang mendengar ucapan Radit berbalik menatap Azka, dilihatnya wajah Azka yang sudah memerah karena malu. Ada sedikit rasa cemburu menghampirinya.
Sebenarnya selama ini Monika juga menyukai Azka, tapi ia takut mengungkapkannya, takut jika hubungan persahabatan mereka berubah karena masalah cinta.
“Silahkan perkenalkan nama kalian” ujar Laura kepada kedua siswa baru tersebut.
“ Perkenalkan nama saya Kevin “ ujar Kevin.
“Perkenalkan nama saya Maharani, biasa dipanggil Rani” ujar Rani sambil tersenyum. Yang membuat Azka semakin terpesona dengan gadis di hadapannya itu. Tari yang melihat tatapan Azka hanya bisa tersenyum kecut.
“ Sekarang kita bermain TOD ya, kalian suit dulu. Siapa menang kalian bisa menunjuk salah satu di ruangan ini untuk di beri tantangan atau pertanyaan, orang yang sudah ditunjuk setelah melaksanakan tugasnya bisa menunjuk orang lain, begitu seterunya ya” ujar Laura menjelaskan permainan mereka kali ini.
“ Gunting, batu, kertas” seru semua yang ada dalam ruangan tersebut. Dan hasilnya Kevin menang.
“ Seperti yang tadi saya katakan, kamu bisa menunjuk orang yang bakal kita kasi TOD” ujar Laura dengan senang.
“Saya pilih, kakak tercantik itu. Kak Tari” ujar Kevin sambil menunjuk Tari yang tengah berdiri di samping Laura.
“ Aku? Aduh jangan saya deh dek” ujar Tari sambil memohon.
“ Kamu jangan curang Tar, kan emang gitu peraturannya. Dan kamu nggak boleh mundur” ujar Radit sambil tertawa mengejek Tari. Semua pun tertawa.dengan terpaksa Tari pun menerima tantangan tersebut.
“ Oke Truth or Dare nih Tar ?” tanya Laura.
“ Truth aja deh” jawab Tari dengan lesuh.
“Silahkan memberikan pertanyaan Vin kepada Tari” ujar Laura. Kevin tidak menyia-nyiakan kesempatan kali ini. Untuk bertanya kepada kakak kelas pujaan hatinya itu.
“ Kak Tari udah punya pacar nggak?” tanya Kevin dengan nada menggoda. Yang membuat teman-temannya bersorak.
“Nggak punya” jawab Tari sedikit legah karena pertanyaan Kevin biasa-biasa saja.
“ Jadi boleh dong daftar jadi pacar kak Tari” ujar Kevin menggoda Tari. Tari hanya tersenyum malu dengan pertanyaan Kevin.
“Gila loe Vin, loe nembak Tari nih ceritanya? Nggak takut loe ma yang di sana?” ujar Radit sambil menunjuk Azka. Semua mata menatap Azka, termasuk Rani. Azka pun melihat Rani, dan dia tidak mau jika Rani salah paham.
“Kenapa nunjuk saya sih Dit?” ujar Azka dengan sewot.
“ Kan loe pawangnya Tari, nggak membiarkan Tari pacaran gitu” ujar Radit lagi.
“Bukannya melarang, cuman saya belum dapat aja yang cocok buat Tari” jawab Azka dengan gugup.
“Kita lanjut permainanya ya, sekarang giliran kamu Tar, nunjuk orangnya” ujar Laura. Tari memperhatikan sekelilingnya. Ia pun menunjuk Rani.
“Truth kak” jawab Rani.
“Di dalam ruangan ini, ada yang kamu suka nggak Ran?” tanya Tari sambil melirik Azka.
“ Ada kak” jawab Rani.
“Siapa?” tanya Azka yang membuat kelas semakin ribut. Azka pun menyadari kebodohannya. Ia pun memalingkan wajahnya karena malu. Rani hanya diam.
“Iya Ran, siapa Ran?” kali ini Tari yang bertanya.
“Kak Azka” jawab Rani sambil menunduk. Azka yang mendengarkan jawaban Rani pun tersenyum puas.
“Cie bakal ada yang jadian nih” ujar Laura, yang membuat seisi kelas bersorak dan tertawa kecuali Tari dan Monika.
***
Di Kantin
Seperti biasanya, Tari berjalan menuju Kantin sambil memeluk lengan Azka. Semua mata menatap mereka. Bahkan banyak yang berbisik tentang hubungan mereka.
“katanya nggak pacaran, tapi kok mesra gitu sih?” ujar Rani sedikit jengkel dengan apa yang ia lihat.
“Mereka TTM kali Ran, berarti loe ada saingannya dong, apalagi kan Kak Tari itu selain cantik dia juga berprestasi loh kayak kak Azka” ujar Ayu teman Rani.
Azka pun melihat ke arah Rani, tanpa sengaja tatapan mereka bertemu. Sontak membuat Azka melepaskan pegangan Tari di lengannya. Rani pun tersenyum melihat hal tersebut. Tari pun mengikuti tatapan Azka, dan dilihatnya Rani sedang melihat ke arah mereka.
“ Kamu suka ya ma anak itu Ka?” tanya Monika kepada Azka.
“Iya, cantik kan?” ujar Azka.
“Tumben loe suka ma cewek, aku kirain loe suka cowok Ka, soalnya Tari yang selalu di samping kamu aja tidak pernah meluluhkan hati loe” ujar Radit lalu duduk di kursi kosong.
“Gila loe, gue ini normal kok, lagian nggak mungkin aku suka sama cewek manja kaya Tari ini” ujar Azka, tanpa ia sadari telah menyinggung perasaan Tari.
“Sabar ya Tari” ujar Radit menggoda Tari.
“Apaan sih loe Dit” ujar Tari sambil memukul lengan Radit. Radit hanya tertawa melihat tingkah menggemaskan Tari.
“Halo kak Tari cantik” sapa Kevin yang tiba-tiba muncul di samping Mentari.
“Huh, si bocah tengik lagi” seru Radit.
“ Boleh gabung nggak kak Azka?” tanya Kevin. Azka mengangguk. Teman-temannya pun heran, baru kali ini Azka membolehkan cowok lain duduk di dekat Tari. Radit aja dulu susah banget bisa gabung dengan mereka.
***
Jangan lupa like dan coment nya ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
bunda syifa
ini cerita seperti menceritakan dari sudut pandang si pemain pendukung y, seolah Azka sama Rani pemeran utamanya dan tari jadi pemeran pembantu/si orang ketiga yg mencintai pemeran utama pria nya tapi berujung sad, tapi pada akhirnya menemukan kebahagiaan juga
2024-08-20
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-08-26
0
Putri Minwa
awal cerita yang menarik thor
2023-03-01
0