Diamnya Istriku

Diamnya Istriku

Bab 1 Kecurigaan Andin

Lembur lagi, gumam Andin saat melihat pesan yang di kirimkan oleh sang Suami, Candra.

Dia memilih merebahkan tubuh nya di samping Putri nya, malam ini ia memang memilih tidur bersama sang Putri karena sang Suami akan lembur.

Namun, kelopak mata nya tak terpejam sama sekali padahal malm sudah larut. Perasaan tak enak menjalar di hati nya, pikiran negative pun berselancar entah apa maksud nya.

Huh.

Huh.

Beberapa kali helaan nafas kasar Andin keluarkan, ia bangkit dan memilih berdiam diri di dekat kaca kamar sang Anak yang langsung melihatkan ke indahan halaman belakang Rumah nya.

Perasaan apa ini, kenapa rasanya jantungku berdegup sangat kencang.

Dada yang tiba-tiba sesak itu ia tekan dengan tangan, berharap degup jantung dan sesak itu hilang dengan sendiri nya.

Namun, semuanya percuma dan sesak itu masih ada tanpa tau kenapa semua ini, pikir Andin.

Hampir jam 3 dini hari dan Andin masih tetap terjaga, ia melirik ponsel nya yang sudah bergetar hampir beberapa dan sudah di pastikan ada chat masuk.

Selalu saja, apa memang sedang sibuk?, Andin hanya bisa bergumam saat sang Suami mengatakan bahwa ia akan pulang esok hari.

Padahal, esok hari adalah hari weekend dan tak mungkin ada pekerjaan tambahan karena ia tau betul peraturan di perusahaan itu.

Sudahlah, Andin memutuskan untuk masuk ke dalam selimut bersama dengan Putri nya.

Lambat laun ia mulai terlelap karena memang lelah dengan perasaan yang sejak tadi sesak, resah dan juga jantung berdegup kencang entah kenapa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tepat jam 8 pagi Andin bangun dari tidur nyenyak nya, ia menatap sang Putri yang ternyata sudah bangun dan bahkan sudah wangi.

"Bunda pasti lelah ya"

Andin tersenyum kecil saat sang Putri berceletuk dengan wajah polos nya, ia hanya menggelengkan kepala dan berlalu ke kamar mandi untuk mencuci wajah.

"Ayo kita masak omelete kesukaan Khansa"

Khansa bersorak senang dengan mata bulat yang berbinar bahagia, ia kemudian menggandeng lengan sang Bunda dan berjalan keluar dari kamar tidur nya.

Celotehan nya yang begitu riang membuat sang Bunda lupa akan keberadaan sang Suami yang masih belum juga pulang.

Hingga makanan terhidang dan kedua wanita itu makan dengan senyum dan tawa kecil di bibir ranum nya.

Seperti tak ada beban, padahal pikiran Andin melayang entah kemana.

Ting

Nong.

Putri kecil Andin mengeryitkan dahi nya karena bel di Rumah berbunyi, dia berpikir kenapa jam segini bertamu.

Dengan merentangkan tangan kepada sang Bunda ia sudah pasti ingin melihat siapa yang datang.

Ceklek.

"Oma Opa"

Khansa berlompat-lompat kecil saat melihat Oma dan Opa nya datang dengan membawa beberapa makanan dan mainan yang seperti nya mereka akan piknik.

"Ayo bersiap, kita akan piknik ke Villa"

Sorak hore begitu riang ungkapan rasa bahagia dari Khansa, tentu saja Andin dengan sigap membawa kedua mertua nya masuk dan setelah nya ia menyiapkan keperluan sang Putri selama disana.

"Hati-hati dan jangan nakal ya, sayang"

"Oke Bunda, dadah"

Lambaian dan senyuman Khansa hanya mampu membuat Andin menggelengkan kepala saja, ia begitu bahagia saat melihat Putri nya bahagia.

Mari kita bebenah dan bersiap untuk menyambut mas Candra.

Kaki jenjang itu melangkah kesana kemari untuk menggapai dan membersihkan beberapa bagian di Rumah itu.

Hingga keringat bercucuran dan beberapa saat terdengar deru mobil yang masuk ke dalam pekarangan Rumah nya.

Mas Candra, gumam Andin saat melihat sang Suami keluar dan berjalan dengan wajah segar dan cerah nya.

Ceklek.

"Sayang, Mas bawakan makanan untuk makan siang dan maaf pulang jam segini karena pekerjaan sangat banyak"

Tak.

Paper bag berisi makanan pun tersimpan rapi di meja makan, dan setelah itu Candra pergi begitu saja tanpa menyapa ataupun mengecup kening sang Istri seperti biasanya.

Kenapa dengan Mas Candra, dia seperti tidak merasa lelah dan malah terlihat begitu bahagia? Apa itu yang di sebut banyak pekerjaan.

Pikiran Andin tak tenang, entah kenapa ia merasakan was-was kembali saat melihat gelagat tak biasa dari sang Suami.

Huh.

Andin membuang nafas kasar dan memilih menyelesaikan lebih dulu tugas nya, baru setelah itu ia akan menghampiri sang Suami yang sudah masuk ke dalam kamar mereka.

🐰

Loh kok tidur, Andin bergumam saat membuka pintu kamar dan mendapati sang Suami telah terlelap dengan setelan santai nya.

Dengan langkah pelan, Andin memungut pakaian bekas kerja sang Suami dan membawa nya ke belakang untuk di cuci bersama dengan yang lainnya.

Pintu kembali tertutup dan Andin segera berlalu ke belakang, ia tak perlu repot memasak karena Candra sendiri sudah membawa dan ia nanti tinggal menghangatkannya.

Deg.

Deg.

Struk pembayaran kamar hotel.

Andin memejamkan mata nya sejenak dan menyimpan struk itu ke saku celana nya, dan ternyata bukan hanya itu saja melainkan ada beberapa struk pembayaran belanjan dengan nilai yang sangat fantastic tertera disana.

Jemari lentik itu meremas kemeja sang Suami dengan air mata yang sudah menetes tanpa bisa ia komando kan, Andin menarik nafas perlahan dan membuang nya dengan kasar agar dia bisa tenang dan jangan gegabah.

Aku harus menyelidiki nya dan membuktikan semua ini, awas saja jika memang kamu bermain di belakangku, Mas Candra.

Andin meninggalkan cucian yang sudah ia masukan ke dalam mesin, ia memilih untuk bersantai di halaman belakang yang nampak banyak sekali bunga-bunga cantik disana.

Pikiran melayang dan juga kecurigaan sudah muncul, tak bisa di pungkiri bahwa Andin merasakan sesak dan juga kecewa saat melihat beberapa bukti transaksi itu ada di saku kemeja Suami nya.

Apa benar Mas Candra sudah bermain api?

Ingin rasanya Andin membuang semua pikiran itu, namun apa daya bukti nyata ada di genggamannya walaupun tidaklah kuat.

Dan Andin sendiri sudah bertekad akan mencari bukti lainnya lagi agar ia tak penasaran dan menuduh sang Suami.

"Loh kamu disini ternyata sayang, Mas cari kamu kemana-mana tadi"

"Dan dimana Khansa?"

Andin tersenyum dengan biasanya, ia lalu bangkit dari duduk nya dan menampilkan wajah biasa saja seperti tak ada beban dan curiga.

"Tadi Mama dan Papa kesini, mereka membawa Khansa liburan ke Villa dan besok akan pulang"

'Ooohhh'

Hanya anggukan dan sepatah kata yang Andin dapatkan, lalu ia ikut melangkah ke dalam Rumah bersama dengan Candra.

"Sayang, Mas keluar sebentar ya"

Hmmmm, deheman Andin menandakan ia keberatan tetapi Candra sama sekali tak peka.

Dengan langkah ringan nya Candra pergi kembali dengan senyuman kecil setelah melihat ponsel itu. Dia tidak menyadari bahwa sejak tadi Andin melihat gelagat nya dan hal itu menambah kecurigaan Andin pada Candra.

Aku akan ikuti kamu Mas, dan kalau sampai hal yang aku pikirkan itu terjadi maka kamu akan menerima semua nya.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

silvania Austin

silvania Austin

q pling benci perselingkuhn

2024-07-22

0

silvania Austin

silvania Austin

q sm pling benci diselingkuhi

2024-07-22

1

Khairul Azam

Khairul Azam

aku oaling benci itu yg namanya perselingkuhan dan paling benci nya lagi sudah dikhianati mau mau aja diajak baikan. kadang gak aku lanjut baca novel nya, semoga ini tidak ya

2024-06-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!