Kala Cinta Melanda

Kala Cinta Melanda

Guru baru

"Kamu yakin ingin mengajar di sekolah SMA HARAPAN?. Murid SMA itu tidak sama loh dengan murid Pesantren" tanya seorang wanita paru baya sambil meletakkan semangkok bubur Ayam di depan anaknya.

"Apa bedanya Umi?, meski sekolah itu sekolah umum. Tapi seragam sekolahnya sudah seperti murid Pesantren, murid perempuan tidak ada yang menampakkan auratnya lagi. Jadi Furqan tidak perlu kawatir matanya ternodai, Umi." Furqan menarik mangkok bubur di depannya, lalu menyuapkannya ke mulutnya setelah membaca basmalah dan doa makan.

"Tapi murid perempuan di sana bersikap lebih berani kepada kaum laki laki. Mereka tidak akan segan menggoda laki laki yang menurut mereka tampan" ujar Umi Fadilah tersenyum.

"Furqan memang tampan, Umi."

Pria berusia dua puluh empat Tahun itu melebarkan senyumnya ke arah Umi Fadilah. Furqan baru kembali ke tanah air setelah menyelesaikan pendidikan Agamanya di Mesir. Sampai di Indonesia, seorang ustadz meminta bantuan kepadanya, untuk menggantikan ustadz itu mengajar di sebuah Sekolah SMA. Dan Furqan sendiri dengan senang hati menerima tawaran itu. Selain mencoba pengalaman baru menjadi guru, Furqan merasa berkesempatan membagi ilmu.

"Di coba saja, tidak masalah. Kita tidak akan bisa mengendalikan banyak orang. Tapi kita bisa mengendalikan diri kita untuk ikut ikutan melanggar ajaran Agama. Tugas kita saling mengingatkan, membimbing muslim yang masih kurang paham Agama. Selebihnya, kita serahkan kepada Allah" timpal Abi Munzir yang datang bergabung ke meja makan.

"Iya Abi, Furqan juga berpikir seperti itu" sambung Furqan.

"Jadi kapan kamu akan mulai mengajar di sekolah SMA HARAPAN?" tanya Abi Munzir setelah mendudukkan tubuhnya.

Umi Fadilah yang berdiri di sampingnya langsung mengisi piringnya dengan nasi uduk yang baru di masaknya.

"Abi mau pake lauk apa?" tanya wanita yang masih menyisakan kecantikan itu.

"Sambal sama lele aja" jawab Abi Munzir sambil mencuci tangannya di mangkok tempat khusus mencuci tangan.

"Hari ini Abi" jawab Furqan.

"Nanti sampaikan salam Abi dan Umi pada Ustadz Bilal dan istrinya" ucap Abi Munzir.

"Iya Abi, nanti Furqan sampaikan."

Selesai menghabiskan sarapannya, Furqan berdiri dari tempat duduknya dan langsung berpamitan kepada Abi dan Uminya.

**

Di dalam sebuah kamar, seorang gadis berusia tujuh belas Tahun memoles wajahnya dengan bedak tabur putih. Setelah memakai jilbabnya, gadis berwajah manis dan cantik itu memutar mutar tubuhnya di depan kaca.

Huh!

Gadis itu meniupkan napasnya dari mulut melihat tubuhnya bertambah berisi.

"Gimana caranya ya biar langsing?" tanyanya pada diri sendiri.

"Annisa! mau berangkat bareng Ayah gak?."

"Sebentar Ayah!." Annisa meraih tasnya dari atas meja belajar dan langsung melangkah keluar kamar. Di depan pintu sudah ada Ayah Annisa menunggunya.

"Hari ini Ayah ke sekolah?" tanya Annisa. Hampir dua Bulan ini Ayahnya tidak pernah ke sekolah, karna sibuk mengurus bayi dan istrinya yang baru melahirkan.

"Hari ini ada Guru baru yang akan membantu Ayah mengajar" jawab ustadz Bilal, melangkahkan kakinya menuruni anak tangga rumah itu.

"Oh!" Annisa memeluk lengan sang Ayah saat menuruni tangga ke lantai bawah.

Sampai di lantai bawah, Annisa langsung berlari ke arah sofa, langsung menciumi ke dua pipi adiknya yang terlahir dari rahim Ibu tirinya.

"Adik Han, Kakak sekolah dulu ya. babay! ganteng" ucap Annisa Sambil mencubit pipi bayi laki laki itu, gemas. Sehingga membuat bayi laki laki itu menangis.

"Annisa" tegur wanita paru baya yang menggendong bayi itu.

Namanya Umi Hani, dia adalah ibu tiri Annisa. Sedangkan Ibu kandungnya sudah lama bercerai dengan sang Ayah. Dan Ibu kandungnya juga sudah menikah dengan pria lain.

"Annisa berangkat sekolah dulu ya Umi cantik" pamit Annisa. Setelah menyalam tangan wanita itu, Annisa menyempatkan mencubit pipinya dan langsung kabur.

"Assalamu Alaikum, Umi !" seru Annisa sambil berlari.

"Annisa!" seru Umi Hani kesal. Anak tirinya itu selalu saja membuatnya gemas.

Annisa yang sudah sampai di halaman rumah langsung masuk ke dalam mobil sang Ayah, memilih duduk di kursi penumpang depan. Tak lama menunggu, Ustadz Bilal sudah datang menyusul. Ustadz Bilal langsung melajukan kendaraannya menuju sekolah.

"Ayah, Guru barunya laki apa perempuan?" tanya Annisa sambil merapikan jilbabnya yang sempat miring karna berlari.

"Kenapa?, jangan kau menggodanya." Ustadz Bilal sudah tau tabiat putrinya itu yang suka mengganggu cowok cowok tampan di sekolah.

Annisa berdecak,"Nanya Ayah."

"Awas kalau kamu mengganggunya" ancam Ustadz Bilal pada Annisa.

Annisa memutar bola mata malas mendengar ancaman sang Ayah."Emang Ayah mau ngapain Annisa kalau Annisa menggodanya?."

"Annisa, kamu sebagai perempuan harus menjaga harga diri kamu, pandangan kamu, sikap kamu. Serendah rendahnya wanita itu, adalah wanita yang suka menggoda laki laki, wanita yang mudah akrab dengan laki laki kecuali dengan mahramnya" jelas Ustadz Bilal.

"Annisa hanya bercanda, Ayah" Annisa mengerucutkan bibirnya.

Sampai di sekolah, Ustadz Bilal langsung memarkirkan mobilnya, Annisa langsung keluar setelah menyalam tangan Ustadz Bilal.

"Assalamu Alaikum, Ayah!" seru Annisa berlari setelah menutup pintu mobil tersebut.

"Anak itu, suka sekali berlari. Sifatnya masih seperti anak kecil" gumam ustadz Bilal tersenyum.

Selain ceria, Annisa adalah gadis yang manja, bahkan tidur pun masih sering bersama orang tuanya, meski usianya sudah tujuh belas Tahun.

Brukh!

"Aduh pantanku!" rintih Annisa dengan suara nyaringnya.

Annisa yang tak sengaja menabrak sesuatu yang keras langsung terjatuh ke lantai teras sekolah. Annisa berusaha berdiri, kemudian memukul mukul pantatnya supaya debu yang menempel di roknya menghilang.

"Kalau jalan pakai mata dong!" gerutu Annisa tanpa melihat pria yang berdiri di depannya itu.

"Mata fungsinya untuk melihat, bukan untuk berjalan."

Annisa langsung mengarahkan pandangannya ke arah pria yang berdiri di depannya. Annisa terdiam memperhatikan wajah pria berkulit kecoklatan itu, hidung mancung, alis tebal dan rapi, rahang tegas, memiliki sorot mata yang tajam. Ternyata pria itu seorang Guru, Annisa pikir tadi....

"Biasakanlah menundukkan pandangan saat bertemu pandang dengan laki laki" Pria itu langsung pergi.

"Bapak gmGuru baru itu ya?" seru Annisa setelah tersadar dari lamunannya. Pria itu tidak mendengarnya lagi, sengaja menulikan telinganya."Tampan banget!" Annisa tersenyum sampai matanya terpejam, dengan kedua tangannya mengepal di depan dada, gemas.

"Annisa, kamu kenapa?."

Mendengar suara sahabatnya, Annisa langsung membuka matanya, dan langsung memeluk sahabatnya itu.

"Hasna, dia ganteng banget tau!" gemas Annisa memeluk erat Hasna.

"Uhuk uhuk uhuk! Annisa kamu kenapa?. Aku gak bisa napas" keluh gadis seusia Annisa itu, lalu bernapas dalam dalam setelah Annisa melepas pelukannya.

"Hari ini kita kedatangan Guru baru, guanteng banget!. Aku sampai klepek klepek melihatnya" ucap Annisa tersenyum senyum bagaikan orang lagi kasmaran.

Hasna memutar bola mata malas, sudah tidak heran lagi dengan sahabatnya itu. Setiap cowok ganteng di sekolah itu, Annisa selalu ingin mengembatnya.

*Bersambung

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nyimak dulu..

2024-01-14

0

Gadih Hazar

Gadih Hazar

Salam kenal kak, aku sangat suka kisah bernuansa islami.. Semangat terus berkarya kak.. Salam sukses...

2023-02-02

1

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

Salam kenal Author.
Cerita nya unik Anisa ganjen opo centil ya

2023-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Guru baru
2 Bidadari surga
3 Kenapa berhenti?
4 Please! boleh ya!
5 Takut Ayah marah
6 Berhenti memikirkan ku
7 Bagai di sambar petir
8 Pemilik hati
9 Mungkin rasanya tidak sesakit ini.
10 Kata orang jatuh cinta itu indah
11 Berubah
12 Mengomelinya
13 Berkeras hati
14 Mengintip
15 Move on
16 Aku serius
17 Melamar
18 Gak sengaja jatuh cinta
19 Keputusan yang benar
20 Menikah untuk beribadah
21 Mencintainya
22 Minta kawin
23 Annisa
24 Berpaling
25 Mendapatkan cintanya
26 Cemburu setiap saat
27 Di ijinkan
28 Terlalu mengharapkannya.
29 Jauhkan
30 Penyakit jantung dan hati
31 Sampai maut memisahkan
32 Waswas
33 Merasa bersalah
34 Tolong
35 Aku cemburu
36 Tergesa gesa
37 Aku mencintai Furqon
38 Naluri seorang istri
39 Bersyukur
40 Benar benar mencintainya
41 Ngapa ngapain
42 Siapa dia?
43 Jangan membuatku cemburu
44 Cerewet
45 Lato lato
46 Jalan yang benar
47 Menjadi beban.
48 Mengacaukan acara
49 Sudah berani mengatur kita
50 Sang bidadari surga yang masih suci
51 Memberinya pelajaran
52 Bisa peluk peluk
53 Menggrebek
54 Hal yang tidak tidak
55 Bapak bapak benaran
56 Salah tingkah
57 Bantu aku
58 Kamu membuatku malu
59 Ngambek ngambekan
60 Menuntut hak
61 Rumah ternyaman
62 Seperti jelangkung
63 Menyebarkan fitnah
64 Hanya masa lalu
65 Kecewa
66 Bersekongkol
67 Ayah, bawa aku pulang
68 Kembalikan dia
69 Bumbu Cinta
70 Kamu gak perlu khawatir
71 Kamu mau kemana
72 Kemana dia pergi
73 Apa itu salah
74 Kamu apa kabar
75 Semua akan baik baik saja
76 Biarkan aku hancur
77 Seharusnya kamu tidak kembali lagi
78 Aku yang salah
79 Pawang
80 Cepat pulang
81 Harus bertanggung jawab
82 Aku mau kamu
83 Rasa cinta ini
84 100 persen, yakin
85 Menyambut cinta
86 Terjatuh
87 Kasmaran
88 Termakan cerita
89 Menghempaskan pelakor
90 Mangga muda
91 Merajuk
92 Cinta yang dahsyat
93 Karunia
94 Kumpul keluarga
95 Tetap milikmu
96 Aku bersaksi
97 Nenek ratu sejagat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Guru baru
2
Bidadari surga
3
Kenapa berhenti?
4
Please! boleh ya!
5
Takut Ayah marah
6
Berhenti memikirkan ku
7
Bagai di sambar petir
8
Pemilik hati
9
Mungkin rasanya tidak sesakit ini.
10
Kata orang jatuh cinta itu indah
11
Berubah
12
Mengomelinya
13
Berkeras hati
14
Mengintip
15
Move on
16
Aku serius
17
Melamar
18
Gak sengaja jatuh cinta
19
Keputusan yang benar
20
Menikah untuk beribadah
21
Mencintainya
22
Minta kawin
23
Annisa
24
Berpaling
25
Mendapatkan cintanya
26
Cemburu setiap saat
27
Di ijinkan
28
Terlalu mengharapkannya.
29
Jauhkan
30
Penyakit jantung dan hati
31
Sampai maut memisahkan
32
Waswas
33
Merasa bersalah
34
Tolong
35
Aku cemburu
36
Tergesa gesa
37
Aku mencintai Furqon
38
Naluri seorang istri
39
Bersyukur
40
Benar benar mencintainya
41
Ngapa ngapain
42
Siapa dia?
43
Jangan membuatku cemburu
44
Cerewet
45
Lato lato
46
Jalan yang benar
47
Menjadi beban.
48
Mengacaukan acara
49
Sudah berani mengatur kita
50
Sang bidadari surga yang masih suci
51
Memberinya pelajaran
52
Bisa peluk peluk
53
Menggrebek
54
Hal yang tidak tidak
55
Bapak bapak benaran
56
Salah tingkah
57
Bantu aku
58
Kamu membuatku malu
59
Ngambek ngambekan
60
Menuntut hak
61
Rumah ternyaman
62
Seperti jelangkung
63
Menyebarkan fitnah
64
Hanya masa lalu
65
Kecewa
66
Bersekongkol
67
Ayah, bawa aku pulang
68
Kembalikan dia
69
Bumbu Cinta
70
Kamu gak perlu khawatir
71
Kamu mau kemana
72
Kemana dia pergi
73
Apa itu salah
74
Kamu apa kabar
75
Semua akan baik baik saja
76
Biarkan aku hancur
77
Seharusnya kamu tidak kembali lagi
78
Aku yang salah
79
Pawang
80
Cepat pulang
81
Harus bertanggung jawab
82
Aku mau kamu
83
Rasa cinta ini
84
100 persen, yakin
85
Menyambut cinta
86
Terjatuh
87
Kasmaran
88
Termakan cerita
89
Menghempaskan pelakor
90
Mangga muda
91
Merajuk
92
Cinta yang dahsyat
93
Karunia
94
Kumpul keluarga
95
Tetap milikmu
96
Aku bersaksi
97
Nenek ratu sejagat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!