Please! boleh ya!

Annisa yang berjalan di koridor sekolah, melangkahkan kakinya ke kiri dan ke kanan di ikuti tubuhnya yang bergoyang ke kiri dan ke kanan juga, sambil bernyanyi nyanyi tidak jelas. Tidak peduli orang memandanginya, saat ini Annisa merasa Dunia miliknya sendiri, yang lain ngontrak.

"Annisa!"

Langkah gadis manis dan ceria itu langsung terhenti dan menoleh ke belakang. Melihat ternyata yang memanggilnya adalah Furqon. Senyum Annisa melebar dan langsung mendekati pria itu.

"Ada apa Habibi?" tanya Annisa tanpa melepas netra nya dari wajah tampan di depannya.

"Annisa, tundukkan pandanganmu" tegur Furqon.

"Bagaimana caranya Habibi?. Wajah tampan Habibi sudah berhasil mengunci pandanganku."

Furqon menarik napas dalam dan mengeluarkannya perlahan."Nama saya bukan Habibi. Dan juga bersikap sopan lah pada guru. Saya hanya ingin minta tolong, bawakan buku ini ke dalam kelas kalian. Dan suruh teman teman mu untuk mengerjakan tugas yang sudah saya tandai di buku ini. Saya harus pergi, kemungkinan nanti saya akan datang terlambat."Furqon memberikan buku di tangannya kepada Annisa.

"Ustadz mau kemana?" tanya Annisa kepo.

"Saya ada urusan, assalamu alaikum." Furqon langsung pergi meninggalkan Annisa setelah mengucap salam.

"Walaikum salam ustadz tampan" balas Annisa, memutar tubuhnya dan melanjutkan langkahnya tadi yang sempat terhenti.

Sampai di dalam kelas, Annisa mendudukkan tubuhnya dengan bibir mengerucut, membuat wajah cantiknya menjadi imut. Dan tak lama kemudian, guru yang akan mengajar pun masuk ke dalam kelas.

Tak terasa waktu berlalu, jam pelajaran selanjutnya sudah tiba, dan terus berlalu hingga dua jam. Furqon yang seharusnya mengajar di kelas Annisa, tidak datang sama sekali, membuat Annisa tidak bersemangat.

'Kemana sih si ustadz ganteng bin tampan?. Kenapa dia belum datang sampai mata pelajarannya habis?' batin Annisa.

"Annisa kenapa?" tanya Salwa kepada Hasna, melihat Annisa lesu dan layu seperti krupuk yang tersiram air.

"Gak tau" jawab Hasna.

"Kemana ustadz Furqon pergi ya?. Kenapa belum datang dari tadi?" tanya Annisa entah kepada siapa.

"Oo! ternyata masalah dia ustadz Furqon" ucap Hasna melirik Annisa yang duduk di sampingnya.

"Tadi dia pamit pergi, katanya akan datang terlambat, ini malah gak datang sama sekali" gumam Annisa.

"Kamu ngomong sama siapa?" tanya Hasna, soalnya Annisa bicara tanpa melihatnya. Dan pandangan Annisa lurus ke depan tanpa berkedip.

"Sama kamu lah" jawab Annisa.

"Kirain" balas Hasna.

Mendengar bel istirahat sudah berbunyi, para siswi di dalam kelas langsung keluar menuju kantin.

"Annisa, yuk kantin" ajak Hasna melihat sahabatnya itu masih melamun. Biasanya Annisa sangat antusias ke kantin setiap waktu istirahat.

Annisa mengangguk, lalu berdiri dari kursinya, mengikuti langkah Hasna dan Salwa ke arah kantin sekolah.

"Annisa, kenapa baksomu kamu masukin ke mangkok ku?" tanya Hasna melihat Annisa mengurangi porsi bakso dari mangkoknya.

"Mulai sekarang aku mau diet" jawab Annisa.

Hasna dan Salwa langsung berpandangan. Salwa mengayunkan dagunya ke arah Hasna, dan Hasna pun mengedipkan bahunya. Gak biasanya Annisa memikirkan diet. Annisa tidak pernah peduli dengan bobot tubuhnya. Meski termasuk gadis gendut sih, tapi tubuhnya bisa di bilang masih berbentuk.

**

"Ustadz Furqon!" panggil Annisa saat turun dari mobil yang mengantarnya, melihat Furqon juga baru turun dari atas motornya.

Furqon yang hendak melangkah, langsung menoleh ke arah Annisa yang berlari ke arahnya. Wajah gadis itu tersenyum dan berbinar. Hm ! gadis itu memang terlihat selalu ceria.

"Ini hadiah buat ustadz" Annisa mengulurkan tangannya ke arah Furqon. Furqon langsung mengarahkan pandangannya ke arah tangan Annisa yang menenteng sebuah paper bag berukuran kecil.

"Annisa, kamu gak perlu memberiku hadiah" ucap Furqon.

"Kenapa ustadz?" tanya Annisa memandang wajah Furqon sebentar.

"Dan kamu sendiri, apa maksudmu memberiku hadiah?" tanya balik Furqon.

Annisa mengulas senyum malu malu, wajahnya juga nampak merona.

"Aku menyukai ustadz" jawab Annisa menunduk.

"Annisa" panggil Furqon. Annisa kembali mengangkat wajahnya." Tidak pantas kamu mengatakan itu kepada seorang laki laki. Apa lagi kepada gurumu sendiri. Kamu sebagai perempuan harus menjaga harga dirimu. Jangan sesekali merendahkan harga dirimu, itu gak bagus Annisa" nasihat Furqon.

Annisa malah tersenyum manis, senang mendengarkan nasihat Furqon kepadanya."Kalau begitu, tolong ustadz terima ini." Annisa menyodorkan kembali paper bag di tangannya ke arah Furqon.

"Ini yang terakhir kamu memberikan sesuatu padaku Annisa." Akhirnya Furqon menerima pemberian Annisa itu.

Annisa menganggukkan kepalanya sembari tersenyum." kalau begitu, aku pergi dulu ustadz. Assalamu alaikum!." Annisa langsung berlari setelah mengucap salam. Tapi....

Stop!

Annisa tiba tiba berhenti berlari, memutar tubuhnya berlari kembali mendekati Furqon yang masih berdiri di tempatnya.

"Ada apa lagi Annisa?." Furqon mengerutkan keningnya ke arah Annisa.

"Semalam ustadz kemana?, kenapa gak datang lagi?." Sebenarnya tadi Annisa ingin menanyakan itu, tapi lupa.

"Urusan keluarga" jawab Furqon.

"Oh!, sekali lagi assalamu Alaikum ustadz tampan" ucap Annisa dan berlari kembali menjauhi Furqon, karna mendengar bel sudah berbunyi.

Furqon menggelengkan kepalanya lalu melangkah, tanpa sadar bibirnya berkedut, mengulas senyumnya tipis melihat tingkah Annisa.

Sampai di ruang guru, Furqon mendudukkan tubuhnya di kursi mejanya. Lalu melihat sekilas isi paper bag pemberian Annisa. Sebuah kopiah berwarna putih, dan di atasnya ada sebuah lipatan kertas. Furqon mengambil kertas itu, lalu membuka lipatannya.

# Ustadz, bolehkan aku menyelipkan nama ustadz di dalam do'a ku. Please! boleh ya!#

Furqon melipat kembali kertas itu setelah membaca isinya, lalu menyimpannya ke saku celananya. Setelah menghela napas perlahan, Furqon mengambil salah satu buku di atas mejanya, lalu melangkah keluar dari ruang guru menuju kelas tempatnya akan mengajar.

Sampai di kelas Annisa, tanpa sadar Furqon mengarahkan pandangannya ke arah Annisa yang senyum senyum sendiri. Gadis berparas cantik dan manis itu sudah berhasil mengetok pintu hatinya, hanya dengan satu tulisan kalimat di sebuah kertas kecil.

"Assalamu alaikum!" ucap Furqon berjalan di depan kelas, hampir saja ia lupa mengucap salam.

"Walaikum salam, ustadz " balas semua siswi berseru, termasuk Annisa.

Tanpa ingin menyia nyiakan waktu lagi, Furqon pun langsung melanjutkan pelajaran Agama di kelas itu. Furqon menjelaskan sambil berdiri, dan entah kenapa pandangannya selalu tercuri oleh gadis bertubuh tinggi dan berisi itu. Membuat fokus Furqon menjadi terganggu.

'Astaqfirulloh, ya Allah, aku ini kenapa?' batin Furqon saat menjelaskan pelajaran yang di sampaikan nya. Akhirnya Furqon pun menyudahi penjelsannya.

"Ustadz!" Annisa mengangkat satu tangannya ke atas. Furqon langsung menoleh ke arah Annisa.

"Ada yang ingin ditanyakan, Annisa" tanya Furqon.

"Ada ustadz, tapi melenceng dari topik pelajaran" jawab Annisa tersenyum.

Furqon diam, menunggu pertanyaan Annisa.

"Apa hukumnya jatuh cinta dalam Islam ustadz?. Apa yang harus kita lakukan jika kita mengalaminya?. Soalnya saya lagi jatuh cinta sama ustadz." Annisa cengengesa malu malu di akhir kalimatnya.

"Huuuuuu!!!!" seisi kelas langsung bersorak dengan serentak ke arah Annisa.

*Bersambung

Terpopuler

Comments

N_ariya

N_ariya

Annisa".... 😚

2023-01-28

0

Melki

Melki

next Thor.....

2023-01-27

1

Arsyad Al Ghifari 🥰

Arsyad Al Ghifari 🥰

tiap bacanya bikin ketawa terus .paket komplit antara .mama bunga ...Hani .dan bilal

2023-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Guru baru
2 Bidadari surga
3 Kenapa berhenti?
4 Please! boleh ya!
5 Takut Ayah marah
6 Berhenti memikirkan ku
7 Bagai di sambar petir
8 Pemilik hati
9 Mungkin rasanya tidak sesakit ini.
10 Kata orang jatuh cinta itu indah
11 Berubah
12 Mengomelinya
13 Berkeras hati
14 Mengintip
15 Move on
16 Aku serius
17 Melamar
18 Gak sengaja jatuh cinta
19 Keputusan yang benar
20 Menikah untuk beribadah
21 Mencintainya
22 Minta kawin
23 Annisa
24 Berpaling
25 Mendapatkan cintanya
26 Cemburu setiap saat
27 Di ijinkan
28 Terlalu mengharapkannya.
29 Jauhkan
30 Penyakit jantung dan hati
31 Sampai maut memisahkan
32 Waswas
33 Merasa bersalah
34 Tolong
35 Aku cemburu
36 Tergesa gesa
37 Aku mencintai Furqon
38 Naluri seorang istri
39 Bersyukur
40 Benar benar mencintainya
41 Ngapa ngapain
42 Siapa dia?
43 Jangan membuatku cemburu
44 Cerewet
45 Lato lato
46 Jalan yang benar
47 Menjadi beban.
48 Mengacaukan acara
49 Sudah berani mengatur kita
50 Sang bidadari surga yang masih suci
51 Memberinya pelajaran
52 Bisa peluk peluk
53 Menggrebek
54 Hal yang tidak tidak
55 Bapak bapak benaran
56 Salah tingkah
57 Bantu aku
58 Kamu membuatku malu
59 Ngambek ngambekan
60 Menuntut hak
61 Rumah ternyaman
62 Seperti jelangkung
63 Menyebarkan fitnah
64 Hanya masa lalu
65 Kecewa
66 Bersekongkol
67 Ayah, bawa aku pulang
68 Kembalikan dia
69 Bumbu Cinta
70 Kamu gak perlu khawatir
71 Kamu mau kemana
72 Kemana dia pergi
73 Apa itu salah
74 Kamu apa kabar
75 Semua akan baik baik saja
76 Biarkan aku hancur
77 Seharusnya kamu tidak kembali lagi
78 Aku yang salah
79 Pawang
80 Cepat pulang
81 Harus bertanggung jawab
82 Aku mau kamu
83 Rasa cinta ini
84 100 persen, yakin
85 Menyambut cinta
86 Terjatuh
87 Kasmaran
88 Termakan cerita
89 Menghempaskan pelakor
90 Mangga muda
91 Merajuk
92 Cinta yang dahsyat
93 Karunia
94 Kumpul keluarga
95 Tetap milikmu
96 Aku bersaksi
97 Nenek ratu sejagat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Guru baru
2
Bidadari surga
3
Kenapa berhenti?
4
Please! boleh ya!
5
Takut Ayah marah
6
Berhenti memikirkan ku
7
Bagai di sambar petir
8
Pemilik hati
9
Mungkin rasanya tidak sesakit ini.
10
Kata orang jatuh cinta itu indah
11
Berubah
12
Mengomelinya
13
Berkeras hati
14
Mengintip
15
Move on
16
Aku serius
17
Melamar
18
Gak sengaja jatuh cinta
19
Keputusan yang benar
20
Menikah untuk beribadah
21
Mencintainya
22
Minta kawin
23
Annisa
24
Berpaling
25
Mendapatkan cintanya
26
Cemburu setiap saat
27
Di ijinkan
28
Terlalu mengharapkannya.
29
Jauhkan
30
Penyakit jantung dan hati
31
Sampai maut memisahkan
32
Waswas
33
Merasa bersalah
34
Tolong
35
Aku cemburu
36
Tergesa gesa
37
Aku mencintai Furqon
38
Naluri seorang istri
39
Bersyukur
40
Benar benar mencintainya
41
Ngapa ngapain
42
Siapa dia?
43
Jangan membuatku cemburu
44
Cerewet
45
Lato lato
46
Jalan yang benar
47
Menjadi beban.
48
Mengacaukan acara
49
Sudah berani mengatur kita
50
Sang bidadari surga yang masih suci
51
Memberinya pelajaran
52
Bisa peluk peluk
53
Menggrebek
54
Hal yang tidak tidak
55
Bapak bapak benaran
56
Salah tingkah
57
Bantu aku
58
Kamu membuatku malu
59
Ngambek ngambekan
60
Menuntut hak
61
Rumah ternyaman
62
Seperti jelangkung
63
Menyebarkan fitnah
64
Hanya masa lalu
65
Kecewa
66
Bersekongkol
67
Ayah, bawa aku pulang
68
Kembalikan dia
69
Bumbu Cinta
70
Kamu gak perlu khawatir
71
Kamu mau kemana
72
Kemana dia pergi
73
Apa itu salah
74
Kamu apa kabar
75
Semua akan baik baik saja
76
Biarkan aku hancur
77
Seharusnya kamu tidak kembali lagi
78
Aku yang salah
79
Pawang
80
Cepat pulang
81
Harus bertanggung jawab
82
Aku mau kamu
83
Rasa cinta ini
84
100 persen, yakin
85
Menyambut cinta
86
Terjatuh
87
Kasmaran
88
Termakan cerita
89
Menghempaskan pelakor
90
Mangga muda
91
Merajuk
92
Cinta yang dahsyat
93
Karunia
94
Kumpul keluarga
95
Tetap milikmu
96
Aku bersaksi
97
Nenek ratu sejagat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!