Terlanjur Cinta
Di rumah Diana.
“Surat.” Seorang kurir mengantarkan sebuah surat undangan pernikahan yang ditujukan ke Diana.
“Terima kasih, Pak.” Diana mengucapkan terima kasih ke pengantar undangan itu.
“Eh?” Diana membaca nama yang tertera di surat undangan pernikahan. Anastasia dan Robert. Robert adalah nama tunangan Diana. Rencananya mereka akan menikah tahun depan.
Nggak mungkin. Ini mungkin Robert yang lain.
Tetapi saat melihat nama orang tua pengantin pria. Martin Stewart. Diana tahu itu benar-benar Robert, kekasihnya.
Apa maksudnya ini?
Diana benar-benar bingung. Mereka memang akhir-akhir ini jarang bertemu karena kesibukan Robert. Tetapi hal itu belum cukup jadi alasan Robert memutuskan hubungan mereka secara sepihak.
Diana segera menuju ke perusahaan tempat Robert berada, Stewart Building.
“Maaf, Anda tidak dapat masuk ke dalam tanpa membuat janji terlebih dahulu.” Sekretaris Robert menahan Diana.
“Biarkan ia masuk,” Robert sepertinya sudah menunggu kedatangan Diana.
Diana masuk ke ruangan kerja Robert. Di sofa sudah duduk seorang top model berwajah cantik yang wajahnya selalu wira-wiri di media dan baru saja memulai karir aktingnya.
Diana mengenali wanita itu.
Jangan-jangan wanita ini yang menjadi calon istri kak Robert.
Tanpa ba bi bu Diana langsung bertanya, “Kak, apa maksudnya ini?” Diana menunjukkan undangan yang baru saja ia dapat itu.
“Apa aku perlu menjelaskannya lagi padamu?” Seolah-olah Robert tidak paham dengan pertanyaan Diana.
“Aku butuh penjelasan!” Diana masih bingung. Otaknya tidak bekerja saat ini.
“Baca nama pengantinnya.”
“Anastasia dan Robert.”
“Anastasia itu dia.” Robert menunjuk Anastasia. “Robert itu aku.”
Diana bagai tersambar petir. Hubungan mereka selama ini baik-baik saja. Kenapa tidak ada angin, tidak ada hujan Robert langsung menikah dengan wanita lain tanpa memutuskan hubungan terlebih dahulu dengan dirinya.
“Apa alasan Kakak menikah dengannya?”
“Aku mencintainya.”
Diana mulai menitikkan air matanya. “Kak, itu boong kan? Seminggu yang lalu Kakak masih bilang cinta ke aku.”
Diana berusaha meyakinkan dirinya jika Robert hanya menge-prank dirinya. “Apa ini prank dari Kakak? Nggak lucu.”
“Siapa bilang ini prank? Aku benar-benar akan menikah dengan Ana.” Robert lalu mengambil remote TV dan menyetel TV.
Sebuah acara infotainment sedang menayangkan berita rencana pernikahan Ana dan Robert. Tak lupa acara gosip itu menampilkan foto dan video liburan Ana bersama Robert.
“Jadi, Kakak nggak dinas keluar kota? Kakak malah bersama Ana?” Hati Diana hancur.
“Apa aku boleh tahu alasan Kakak memutuskan hubungan begitu saja denganku?”
“Aku mencintai Ana.”
“Tapi Kakak yang bilang jika Kakak mencintaiku.”
“Itu dulu. Sekarang aku mencintai Ana.”
“Boong! Kakak pasti boong.” Diana tidak bisa menerima fakta jika Robert menikah dengan Ana.
“Silahkan jika kau tidak percaya. Kita sudah tidak ada hubungan apapun.”
“Kak ...”
“PERGI! AKU TAK MAU MELIHATMU LAGI.”
“Kak ...” Diana menatap Robert tak percaya. Hatinya hancur sehancur-hancurnya.
“PERGI! AKU MUAK MELIHATMU. APA PERLU AKU MEMINTA SATPAM UNTUK MENGUSIRMU?”
Diana pergi sambil bercucuran air mata.
Sementara itu di kantor tempat Robert dan Ana berada.
Robert memandang punggung Diana yang berlalu. Ia ingin memeluk wanita yang ia cintai itu. Ia ingin menghentikan Diana. Ia ingin tetap bersama Diana.
Robert mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Ia menatap langit biru yang mulai mendung.
“Kamu menangis?” Ana melihat punggung Robert yang bergetar. Robert menangis.
Di, ini semua demi kebaikanmu. Lupakan aku. Berbahagialah dengan yang lain.
Maafkan aku yang tak bisa menepati janji-janjiku padamu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments