Bab 3 Pria Itu Kabur?

“Kenapa kau menggandeng tanganku?” Diana merasa risih ketika tangannya digenggam oleh pria asing.

“Bukannya kita itu kekasih?” Pria itu sudah bersikap seolah-olah ia adalah kekasih Diana.

“Benar juga. Tapi kamu harus berganti baju terlebih dahulu. Pakaianmu yang sekarang tidak cocok untukmu.”

Diana membawa pria itu ke toko baju. Diana memilih tiga stel pakaian dan meminta pria itu mencobanya.

Baju pertama. Diana melihat pria itu terlihat biasa saja. Tidak. Bukan baju ini.

Baju kedua. Pria itu tampak lebih baik.

Baju ketiga. Pria itu terlihat gagah.

Diana membeli baju yang ketiga. Ia membawa pria itu ke rumahnya dan menstylist rambut pria itu. Pria itu terlihat berbeda. Ia terlihat tampan di mata Diana.

Di, ingat. Ia itu hanya pacar palsu bukan sungguhan.

Diana lalu berganti pakaian dan mengajak pria itu pergi ke resepsi. Diana sengaja memakai gaun seksi yang memperlihatkan punggungnya. Baju yang paling tidak disukai Robert. Baju kurang bahan.

Diana mengajak Robert ke panggung tempat pengantin wanita dan pria berada. Robert terkejut melihat Diana yang terlihat begitu cantik. Lebih terkejut lagi saat melihat seorang pria yang selalu berada di dekat Diana.

Diana sudah dapat pacar baru? Secepat itu kau melupakanku?

Diana tersenyum penuh kemenangan saat Robert selalu melirik dirinya. Membuat kesal Ana karena seharusnya Ana lah yang Robert lihat.

Diana merasa kedinginan dengan gaun backless yang ia gunakan. Pria asing itu langsung menyelimuti Diana dengan jas yang ia kenakan.

“Terima kasih.”

Pria asing itu lalu sibuk makan.

Robert yang melihatnya semakin cemburu. Ia mengepalkan tangannya tanda tidak suka dengan pemandangan yang baru saja ia lihat.

“Robert ... Robert ...” Ana berbisik.

Tetapi percuma. Robert tidak mendengarkan bisikannya. Robert terfokus pada Diana yang bersama pria asing. Diana dan pria asing itu terlihat begitu akrab dan mesra.

Satu jam berlalu.

Diana menyudahi sandiwara mereka. Ia berjalan keluar dari gedung acara sambil menggandeng pria asing itu. Mereka kemudian menunggu tukang parkir valet membawa mobil yang Diana sewa.

Di dalam mobil.

“Terima kasih sudah mau membantuku. Berapa yang kamu mau? Aku hanya punya lima ratus ribu saat ini. Nanti aku tambah lima ratus ribu lagi setelah aku gajian.”

“Aku tak butuh uang.” Pria asing itu menolak.

“Kamu butuh apa?”

“Aku tak butuh apa-apa.”

“Eh?” Diana bingung.

Pria asing itu membawa Diana pulang ke rumah.

“Terima kasih sudah mau membantuku. Mobilnya langsung bawa ke rental. Jangan dibawa kabur.”

“Baik.” Pria asing itu berlalu.

Setelah beberapa saat Diana menelpon tempat rental mobil untuk memastikan mobil yang ia sewa benar-benar telah dikembalikan.

“Apa mobil dengan plat nomor xxx sudah dikembalikan?”

“Sebentar, saya cek terlebih dahulu.”

Terdengar suara ketikan di keyboard dan mouse. “Belum. Mobil dengan plat nomor xxx belum dikembalikan. Sebentar lagi akan kena biaya tambahan karena sudah mencapai batas waktu penyewaan.”

Diana jadi cemas tingkat dewa.

BELUM DIKEMBALIKAN?

Tidak. Aku bisa dipenjara. Aku tidak punya uang buat ganti mobil.

Siapa nama pria itu? Aku tidak tahu.

Nomor telepon pria itu? Aku juga tidak tahu.

Kenapa aku jadi ceroboh begini. Kenapa aku harus sok pamer kalau aku bisa move-on dari kak Robert.

Satu jam kemudian.

Diana menelpon tempat rental mobil itu lagi. Lagi-lagi jawaban yang ia dengar adalah mobil tersebut belum dikembalikan.

Apa aku harus siap-siap masuk penjara? Katanya di penjara cuma ada nasi keras dan kering juga cuma ada lauk sayur kangkung.

Perutku bisa sakit.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!