Runtuhnya Benteng Hati Sang Mafia

Runtuhnya Benteng Hati Sang Mafia

Kedatangan

Mobil hitam mewah melintasi jalanan ramai sebuah kota.seorang pria duduk di kursi belakang dengan fikiran cemas setelah mendapatkan telpon dari adiknya semalam yang mengatakan kalau ibunya masuk ICU.

10 tahun dirinya meninggalkan negeri dan kota kelahirannya ini,10 tahun juga dia tidak bertemu dengan keluarga dan teman-temannya,dan siang ini dirinya sudah berada di kota dimana dirinya di lahirkan dan di besarkan.

Mencemaskan keadaan sang ibu yang di tinggalkannya selama 10 tahun ke negeri orang.

Citttt....

Suara rem berdencit di kala sang supir menginjak rem secara mendadak,hingga membuat sang bos terbangun dari rasa cemasnya.

"Ada apa kenapa kau berhenti mendadak?!"tanyanya kesal.

"Maaf tuan tadi ada anak gadis remaja menyebrang jalan dengan tidak hati-hati hingga saya hampir menabraknya"ucap sang supir.

"Ck...anak kecil yang mana?"tanyanya kesal.

"Itu tuan gadis berambut coklat yang berlari ke halte bus itu"tunjuk sang sopir yang menunjuk seorang gadis remaja berseragam SMA berambut keriting gantung panjang sepinggul berwarna coklat dan berparas cantik wajahnya kecil matanya bulat dan hidungnya pun mancung dan kecil nampak seperti boneka.

"Jalan"perintahnya saat setelah melihat gadis yang menghambat perjalanannya.

Mobil pun melintas dan membelah keramian kota,menuju sebuah rumah sakit,dan tak lama mobil pun tiba disana.

Pria itu segera turun dari mobilnya dan berjalan cepat kesebuah ruang ICU,disana ketiga adiknya sedang duduk berjajar di depan kursi penunggu.

"Kak...Lexi..."ucap salah satu adiknya saat melihat kedatangannya.

"Bagaimana keadaan ibu?"tanyanya cemas.

"Ibu masih dinyatakan koma kak"jawab Daniel adik pertama Lexi.

Lexi nampak frustasi dia sangat mencemaskan keadaan ibunya.dirinya pun masuk keruangan ICU untuk melihat keadaan ibunya.

"Sebenarnya ibu hanya ingin melihat kakak menikah kak"gumam niko adik kedua Lexi.

Saat di ruang ICU Lexi menatap ibunya dengan wajah sedih dia lalu mengecup punggung tangan ibunya dan menitikan air matanya,biar bagaimana pun wanita ini adalah wanita yang paling berjasa dalam hidupnya,karena sejak kepergian ayahnya saat Lexi masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ibunya yang bersusah payah membesarkan ke empat anak laki-lakinya.

"Bu...Lexi datang bu...maaf Lexi baru sempat menemui ibu...ibu bangun ya bu...ibu yang sehat ya bu..."ucapnya lirih sambil memegangi tangan ibunya.

Setelah itu dia pun keluar dari ruang ICU,dan sang sopir menghampirinya.

"Tuan tadi tuan Rey menelpon dia menunggu anda di kantor karena ada masalah yang hanya anda yang bisa menyelesaikannya"ucap sang supir,yang menjelaskan bahwa tadi sang asisten yang bernama Rey menelponnya.

Lexi menatap ketiga adiknya dan berkata pada mereka.

"Niko,Daniel,Sam tolong jaga ibu, kakak akan kembali lagi,karena kakak ada pekerjaan yang tidak bisa di wakilkan di kantor,kabari kakak bila terjadi sesuatu pada ibu ya"ucap Lexi pada ketiga adiknya.

Setelah mereka bertiga mengangguk,Lexi pun berjalan meninggalkan rumah sakit bersama sang sopir.

Mobil pun melintasi jalanan yang ramai lagi menuju sebuah gedung perkantoran,tak butuh waktu lama karena jarak kantor dan rumah sakit tidak terlalu jauh.

Mobil yang membawa Lexi pun berhenti di depan pintu utama,dirinya turun dari dalam mobil tersebut dan berjalan menuju lift.

Ting...

Lift telah berhenti di lantai tertinggi gedung tersebut pintu lift terbuka Lexi melangkah dengan gagah menuju ruangannya,sebuah ruangan yang di tinggalkannya selama 10 tahun belakangan ini,karena dia sibuk melakukan bisnis di luar negeri bisnis hitamnya disana,bisnis yang membuatnya menjadi raja bisnis saat ini di kota dan negeri ini.

Cekllek...

Handel pintu di tekannya dan dia pun masuk kedalamnya disana sudah ada Rey dan seorang pria paruh baya yang tertunduk ketakutan.

"Ada apa?! Kenapa kau harus memanggil ku?"ucap Lexi dingin.

"Tuan pria ini ingin berbicara langsung dengan anda tuan" ucap Rey kepada Lexi.

Lexi berjalan dan duduk di sofa di depan seorang pria paruh baya itu.

"Ada perlu apa cepat katakan aku tidak punya waktu lama-lama"ucap Lexi dingin.

Pria yang ada di depannya ini gemetaran saat berhadapan langsung dengan ketua mafia ini.

Dan tak lama pria paruh baya itu pun bersimpuh di hadapan Lexi memohon agar dirinya di berikan keringanan melunasi hutang-hutangnya.

"Tuan saya mohon pada anda berikan saya waktu dan keringanan untuk melunasi hutang-hutang saya pada anda tuan"ucap pria itu gemetar.

"Akh...sial baru juga tiba di negeri ini aku sudah harus berhadapan dengan cecunguk seperti ini"keluh Lexi kesal.

"Apa jaminan mu sebagai bentuk keringanan hutang-hutang mu ini"ucap Lexi dingin.

Wajah tampan namun bengis dan aura dingin dan mencekam itu membuat pria paruh baya di depannya ini semakin gemetar.

"Saya punya anak gadis tuan anda bisa menjadikannya istri anda bila anda mau,itu jaminan dari saya tuan untuk melunasi hutang-hutang saya pada anda"ucap pria paruh baya itu dengan percaya dirinya.

"Hahaha"Lexi tertawa lepas hingga suara tawanya memenuhi ruangan tersebut.

"Apa kau ini benar-benar seorang ayah hah!"bentak Lexi akhirnya.

"Ayah macam apa kau ini yang rela menjual anaknya hanya demi melunasi hutang mu hah dasar bedebah"maki Lexi kali ini emosinya mulai naik dia sama sekali tidak habis fikir karena ada seorang ayah yang rela mejual anak gadisnya hanya demi melunasi hutangnya.

"Sebaiknya anda lihat dulu foto anak saya tuan,dia gadis yang cantik dan manis"ucap pria itu dengan menunjukan ponselnya kepada Rey.

Dan Rey menyerahkan ponsel tersebut kepada Lexi dengan tampilan sebuah foto seorang anak gadis masih belia dengan senyum manis di wajahnya.

Lexi sama sekali tidak tertarik dengan itu dia lalu mengibaskan tangannya pada Rey.

"Kau tahu seumur-umur aku paling tidak tertarik dengan wanita mau itu tua atau pun muda jadi bagi ku cara mu ini sama sekali tidak berguna untuk membujuk ku hemft"Lexi tertawa getir.

"Aku akan menyita perusahaan mu sebagai jaminan aku tak butuh wanita di sisi ku faham kau"ucapnya dingin dengan nada rendah namun menakutkan.

"Rey urus dia aku masih harus kembali kerumah sakit"Lexi berdiri dari sofa dan keluar berjalan menuju pintu tapi kakinya di peluk oleh pria paruh baya itu bahkan pria itu menangis memohon pada Lexi untuk tidak menyita perusahaannya.

Namun Lexi tak gentar sedikit pun dia lalu menghentakan kakinya hingga pria paruh baya itu jatuh tersungkur ke lantai.

"Rey urus cecunguk ini"perintah Lexi.

Dan Rey pun langsung menahan pria itu agar tidak menghalangi Lexi lagi.Pria itu terus meronta agar Lexi tidak menyita perusahaannya,dia menangis saat melihat tak ada reaksi baik dari Lexi caranya sudah gagal dia harus merelakan perusahaannya jatuh ketangan Lexi perekonomian keluarganya terancam bangkrut karena hal ini. Itulah yang membuatnya menangis.

Disisi lain Lexi mendapat telpon dari Daniel yang mengabarkan ibunya telah sadar dari koma,berita bagus bagi Lexi setelah bertemu orang yang sangat dia benci seorang ayah yang mau mejual anak gadisnya hanya karena ingin melunasi hutangnya.

"Dasar egois"gumamnya kesal saat mengingat pria tadi.

...🦋🦋🦋🦋🦋...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!