NovelToon NovelToon

Runtuhnya Benteng Hati Sang Mafia

Kedatangan

Mobil hitam mewah melintasi jalanan ramai sebuah kota.seorang pria duduk di kursi belakang dengan fikiran cemas setelah mendapatkan telpon dari adiknya semalam yang mengatakan kalau ibunya masuk ICU.

10 tahun dirinya meninggalkan negeri dan kota kelahirannya ini,10 tahun juga dia tidak bertemu dengan keluarga dan teman-temannya,dan siang ini dirinya sudah berada di kota dimana dirinya di lahirkan dan di besarkan.

Mencemaskan keadaan sang ibu yang di tinggalkannya selama 10 tahun ke negeri orang.

Citttt....

Suara rem berdencit di kala sang supir menginjak rem secara mendadak,hingga membuat sang bos terbangun dari rasa cemasnya.

"Ada apa kenapa kau berhenti mendadak?!"tanyanya kesal.

"Maaf tuan tadi ada anak gadis remaja menyebrang jalan dengan tidak hati-hati hingga saya hampir menabraknya"ucap sang supir.

"Ck...anak kecil yang mana?"tanyanya kesal.

"Itu tuan gadis berambut coklat yang berlari ke halte bus itu"tunjuk sang sopir yang menunjuk seorang gadis remaja berseragam SMA berambut keriting gantung panjang sepinggul berwarna coklat dan berparas cantik wajahnya kecil matanya bulat dan hidungnya pun mancung dan kecil nampak seperti boneka.

"Jalan"perintahnya saat setelah melihat gadis yang menghambat perjalanannya.

Mobil pun melintas dan membelah keramian kota,menuju sebuah rumah sakit,dan tak lama mobil pun tiba disana.

Pria itu segera turun dari mobilnya dan berjalan cepat kesebuah ruang ICU,disana ketiga adiknya sedang duduk berjajar di depan kursi penunggu.

"Kak...Lexi..."ucap salah satu adiknya saat melihat kedatangannya.

"Bagaimana keadaan ibu?"tanyanya cemas.

"Ibu masih dinyatakan koma kak"jawab Daniel adik pertama Lexi.

Lexi nampak frustasi dia sangat mencemaskan keadaan ibunya.dirinya pun masuk keruangan ICU untuk melihat keadaan ibunya.

"Sebenarnya ibu hanya ingin melihat kakak menikah kak"gumam niko adik kedua Lexi.

Saat di ruang ICU Lexi menatap ibunya dengan wajah sedih dia lalu mengecup punggung tangan ibunya dan menitikan air matanya,biar bagaimana pun wanita ini adalah wanita yang paling berjasa dalam hidupnya,karena sejak kepergian ayahnya saat Lexi masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ibunya yang bersusah payah membesarkan ke empat anak laki-lakinya.

"Bu...Lexi datang bu...maaf Lexi baru sempat menemui ibu...ibu bangun ya bu...ibu yang sehat ya bu..."ucapnya lirih sambil memegangi tangan ibunya.

Setelah itu dia pun keluar dari ruang ICU,dan sang sopir menghampirinya.

"Tuan tadi tuan Rey menelpon dia menunggu anda di kantor karena ada masalah yang hanya anda yang bisa menyelesaikannya"ucap sang supir,yang menjelaskan bahwa tadi sang asisten yang bernama Rey menelponnya.

Lexi menatap ketiga adiknya dan berkata pada mereka.

"Niko,Daniel,Sam tolong jaga ibu, kakak akan kembali lagi,karena kakak ada pekerjaan yang tidak bisa di wakilkan di kantor,kabari kakak bila terjadi sesuatu pada ibu ya"ucap Lexi pada ketiga adiknya.

Setelah mereka bertiga mengangguk,Lexi pun berjalan meninggalkan rumah sakit bersama sang sopir.

Mobil pun melintasi jalanan yang ramai lagi menuju sebuah gedung perkantoran,tak butuh waktu lama karena jarak kantor dan rumah sakit tidak terlalu jauh.

Mobil yang membawa Lexi pun berhenti di depan pintu utama,dirinya turun dari dalam mobil tersebut dan berjalan menuju lift.

Ting...

Lift telah berhenti di lantai tertinggi gedung tersebut pintu lift terbuka Lexi melangkah dengan gagah menuju ruangannya,sebuah ruangan yang di tinggalkannya selama 10 tahun belakangan ini,karena dia sibuk melakukan bisnis di luar negeri bisnis hitamnya disana,bisnis yang membuatnya menjadi raja bisnis saat ini di kota dan negeri ini.

Cekllek...

Handel pintu di tekannya dan dia pun masuk kedalamnya disana sudah ada Rey dan seorang pria paruh baya yang tertunduk ketakutan.

"Ada apa?! Kenapa kau harus memanggil ku?"ucap Lexi dingin.

"Tuan pria ini ingin berbicara langsung dengan anda tuan" ucap Rey kepada Lexi.

Lexi berjalan dan duduk di sofa di depan seorang pria paruh baya itu.

"Ada perlu apa cepat katakan aku tidak punya waktu lama-lama"ucap Lexi dingin.

Pria yang ada di depannya ini gemetaran saat berhadapan langsung dengan ketua mafia ini.

Dan tak lama pria paruh baya itu pun bersimpuh di hadapan Lexi memohon agar dirinya di berikan keringanan melunasi hutang-hutangnya.

"Tuan saya mohon pada anda berikan saya waktu dan keringanan untuk melunasi hutang-hutang saya pada anda tuan"ucap pria itu gemetar.

"Akh...sial baru juga tiba di negeri ini aku sudah harus berhadapan dengan cecunguk seperti ini"keluh Lexi kesal.

"Apa jaminan mu sebagai bentuk keringanan hutang-hutang mu ini"ucap Lexi dingin.

Wajah tampan namun bengis dan aura dingin dan mencekam itu membuat pria paruh baya di depannya ini semakin gemetar.

"Saya punya anak gadis tuan anda bisa menjadikannya istri anda bila anda mau,itu jaminan dari saya tuan untuk melunasi hutang-hutang saya pada anda"ucap pria paruh baya itu dengan percaya dirinya.

"Hahaha"Lexi tertawa lepas hingga suara tawanya memenuhi ruangan tersebut.

"Apa kau ini benar-benar seorang ayah hah!"bentak Lexi akhirnya.

"Ayah macam apa kau ini yang rela menjual anaknya hanya demi melunasi hutang mu hah dasar bedebah"maki Lexi kali ini emosinya mulai naik dia sama sekali tidak habis fikir karena ada seorang ayah yang rela mejual anak gadisnya hanya demi melunasi hutangnya.

"Sebaiknya anda lihat dulu foto anak saya tuan,dia gadis yang cantik dan manis"ucap pria itu dengan menunjukan ponselnya kepada Rey.

Dan Rey menyerahkan ponsel tersebut kepada Lexi dengan tampilan sebuah foto seorang anak gadis masih belia dengan senyum manis di wajahnya.

Lexi sama sekali tidak tertarik dengan itu dia lalu mengibaskan tangannya pada Rey.

"Kau tahu seumur-umur aku paling tidak tertarik dengan wanita mau itu tua atau pun muda jadi bagi ku cara mu ini sama sekali tidak berguna untuk membujuk ku hemft"Lexi tertawa getir.

"Aku akan menyita perusahaan mu sebagai jaminan aku tak butuh wanita di sisi ku faham kau"ucapnya dingin dengan nada rendah namun menakutkan.

"Rey urus dia aku masih harus kembali kerumah sakit"Lexi berdiri dari sofa dan keluar berjalan menuju pintu tapi kakinya di peluk oleh pria paruh baya itu bahkan pria itu menangis memohon pada Lexi untuk tidak menyita perusahaannya.

Namun Lexi tak gentar sedikit pun dia lalu menghentakan kakinya hingga pria paruh baya itu jatuh tersungkur ke lantai.

"Rey urus cecunguk ini"perintah Lexi.

Dan Rey pun langsung menahan pria itu agar tidak menghalangi Lexi lagi.Pria itu terus meronta agar Lexi tidak menyita perusahaannya,dia menangis saat melihat tak ada reaksi baik dari Lexi caranya sudah gagal dia harus merelakan perusahaannya jatuh ketangan Lexi perekonomian keluarganya terancam bangkrut karena hal ini. Itulah yang membuatnya menangis.

Disisi lain Lexi mendapat telpon dari Daniel yang mengabarkan ibunya telah sadar dari koma,berita bagus bagi Lexi setelah bertemu orang yang sangat dia benci seorang ayah yang mau mejual anak gadisnya hanya karena ingin melunasi hutangnya.

"Dasar egois"gumamnya kesal saat mengingat pria tadi.

...🦋🦋🦋🦋🦋...

Jodoh Kiriman Tuhan

Lexi melangkah cepat saat mobilnya tiba di depan rumah sakit,dia sudah tak sabar ingin melihat keadaan ibunya.

Di depan ruang ICU ketiga adiknya masih berjajar di bangku penunggu saat melihat kedatangan kakak tertua mereka,mereka bertiga pun langsung berdiri dari duduknya.

"Bagaimana ibu?"tanya Lexi cemas.

"Ibu sudah sadar namun masih belum bisa di pindahkan ke ruang rawat karena masih dalam pengawasan dokter kak,bila malam ini ibu banyak perkembangan dokter akan memindahkannya ke ruang rawat"ucap Daniel.

Lexi mengagguk mengerti penjelasan adiknya.

"Apa kakak boleh masuk?"tanya Lexi kepada ketiga adiknya.

"Masuklah kak ibu menanyakan kakak saat dirinya terbangun tadi"ucap Niko.

Lexi pun tersenyum dan langsung masuk ke dalam ruangan ICU itu,Lexi berjalan ke arah bangsal ibunya,ibunya menoleh lemas manatap anak tertuanya dan tersenyum.

"Lexi..."ucapnya lemas dia mengangkat kedua tangannya mengisyaratkan ingin memeluk tubuh anaknya itu.

Lexi mendekat dan memeluk tubuh ibunya yang masih terbaring lemas.

"Kemana saja kau ini?sepuluh tahun tak pernah pulang apa kau tidak merindukan ibu mu ini hem?"

Lexi menatap sendu wajah ibunya.

"Lexi rindu ibu selalu rindu..."Lexi membelai wajah wanita tua itu dengan lembut.

"Maafkan Lexi karena tak pernah pulang tapi kali ini Lexi janji Lexi tidak akan pergi jauh lagi dan akan selalu menjaga dan merawat ibu"janjinya.

"Lexi...boleh ibu minta sesuatu dari mu nak?"tanya ibu masih dengan nada lemas.

"Apa yang ibu inginkan?"tanya Lexi dengan semangat namun dengan nada setengah berbisik.

"Ibu ingin melihat kau menikah nak sebelum ibu pergi meninggalkan dunia ini"ucap ibu masih dengan nada lemas.

Deg...

Wajah Lexi langsung berubah bingung pasalnya bagaimana dia mau menikah pacar saja dia tidak punya jangankan pacar wanita yang dia sukai saja tidak ada.

Lexi lalu menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal.

"Kenapa wajahnya seperti itu nak?"tanya ibu lagi.

"Lexi...usia mu sudah 35tahun nak apa kamu tidak ingin menikah dan mempunyai keturunan seperti teman-teman mu?"

Lexi masih tidak bisa menjawab pertanyaan ibunya dia masih terdiam.

Saat Lexi terdiam tiba-tiba dada ibunya terasa sesak sehingga beliau sulit bernafas Lexi panik dan segera memanggil dokter dan perawat yang berjaga disana.

Dokter langsung memeriksa kondisi ibu,tapi ibu menolak di periksa dan di tangani,dia hanya menginginkan Lexi menuruti permintaannya.

"Bu...ibu di periksa dokter dulu ya..."bujuk Lexi.

Ibu menggeleng.

"Tidak perlu heeeehhhh lebih baik ibu mati sekarang karena heeehhhhh kau tidak sanggup menuruti kemauan ibu heeeeehhhh"ibu berbicara tersengal-sengal.

"Tuan sebaiknya anda turuti saja kemauan ibu anda kondisinya sungguh sangat kritis"ucap dokter meyakinkan Lexi.

"Baik bu Lexi akan menikah"dengan terpaksa dia menyetujui permintaan ibunya.

"Be..sok...hhheeehhhh ibu ingin kau menikah besok"pinta ibu.

Duar...

Bagaikan bom yang di lempar ke wajahnya begitu terkejutnya dirinya mendengar permintaan ibunya yang sedang sekarat ini.

"Turuti saja Tuan..."ucap dokter.

"Baik bu...Lexi akan menikah besok pagi di hadapan ibu"Lexi mengiyakan saja permintaan ibunya,meski dia sendiri saat ini bingung mencari wanita yang mau di ajak menikah dengannya.

Setelah Lexi mengatakan hal itu ibu bersedia di periksa oleh dokter dan di tangani oleh dokter.

Lexi pun keluar dari ruangan ICU dengan wajah yang kebingungan.

"Bagaimana ibu kak?"tanya ketiga adiknya.

Lexi menceritakan kejadian di dalam ruangan ICU,menceritakan permintaan ibunya yang menginginkannya segera menikah dan itu diminta esok hari.

Ketiga adiknya menutup mulut mereka karena terkejut permintaan ibu yang sungguh sangat tiba-tiba dan dengan waktu yang sangat singkat.

"Apa kakak sudah punya calonnya?"tanya Daniel.

Lexi menggeleng pelan dia masih bingung.

"Ck...kira-kira siapa ya?"fikir Niko.

"Jangan banyak bicara bantu kakak berfikir"Lexi kesal.

Dan detik itu juga Rey menelponnya.

"Ada apa lagi Rey?"tanya Lexi kesal.

"Tuan...Tuan Glen nekat ingin bunuh diri di kantor ini tuan bila anda tetap menyita perusahaannya"ucap Rey terdengar panik.

Tring....

Lexi seolah menemukan titik terang atas masalahnya ini.

"Bawa gadis itu kerumah ku dan atur semuanya malam ini atur pernikahan ku dengannya besok"ucap Lexi tegas.

Ketiga adiknya hanya melongo mereka tidak percaya kakaknya bisa menemukan wanita secepat itu,walau memang tak dapat di pungkiri,tak akan ada yang dapat menolak pesona kakak tertua mereka ini.

"Kakak titip ibu,bila ibu menanyakan kakak katakan padanya kakak sedang menjemput calon menantunya"ucap Lexi penuh keyakinan.

...🦋🦋🦋...

Seorang gadis remaja dengan senyum ceria di wajahnya sedang berjalan bersama teman-temannya.

Saat sedang bersenda gurau tiba-tiba tangannya di tarik oleh dua orang pria bertubuh besar dengan memakai jas serba hitam.

Ketiga temannya yang berjalan bersamanya terlihat kebingungan bahkan mereka berusaha menolongnya dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.

Tapi mereka tak bisa menolong gadis itu karena kedua pria yang menyeret gadis itu mengeluarkan pistolnya dari balik jasnya.

"Hei...lepaskan aku siapa kalian"teriak gadis berambut coklat itu.

Tapi meski dia berteriak dan berontak kedua pria yang membawanya tak bergeming sama sekali.

Hingga pemberontakan itu pun terjadi gadis itu memberontak dia menggigit tangan salah satu dari pria besar itu dan menendang kelamin salah satunya hingga tangan mereka berdua pun melepaskan gadis itu.

Dan saat ada kesempatan gadis itu pun berhasil lari namun mereka tidak membiarkan gadis itu lari begitu saja,mereka langsung menggendong tubuh gadis itu seperti mengendong karung beras dan langsung membawanya masuk kedalam mobil.

Saat di dalam mobil gadis yang sangat energik itu terus berontak menendang dan memukul kedua pria itu hingga akhirnya mereka berhasil melumpuhkannya dengan membiusnya dengan obat bius yang di tuangkan kesebuah sapu tangan.

"Kimi...kimi..."teman-temannya meneriakan namanya saat Kimberly berhasil di bawa oleh dua orang pria yang tak di kenal.

Setelah berhasil melumpuhkan Kimberly kedua orang pria itu bernafas lega.

"Huft...gadis ini sangat merepotkan"ucap salah satunya.

"Iya dia sangat kuat"jawab yang satunya lagi.

Mobil yang membawa Kimberly tiba di sebuah rumah besar dan mewah tubuh Kimberly di bawa ke sebuah kamar,yang dimana Lexi sudah menunggu disana.

Lexi heran kenapa mereka membawa Kimberly dengan keadaan tidak sadar.

"Maaf tuan gadis kecil ini tadi memberontak terus dan sangat merepotkan kami,hingga kami terpakasa membiusnya"ucap salah satu diantara mereka.

"Kalian kerepotan hanya dengan seorang gadis kecil?"ucap Lexi tak percaya kedua anak buahanya yang gagah ini bisa kerepotan dengan seorang gadis kecil.

"Maaf tuan tapi gadis ini sangat kuat,wajah dan tubuh kami pun habis jadi sasaran empuk pukulan dan tendangannya"ucap mereka berdua.

Lexi memang melihat wajah kedua anak buahnya memar-memar di bagian wajah mereka dan dia tertawa melihat itu,setelah itu dia mengibaskan tangannya agar mereka berdua keluar dari dalam kamarnya.

Setelah mereka berdua keluar dari kamar Lexi,Lexi memperhatikan wajah polos gadis belia yang terlelap ini,dia tersenyum saat menatap wajah gadis belia ini,ini ketiga kalinya dia melihat wajah ini.pertama saat dirinya baru tiba dia melihatnya di halte bus karena supirnya hampir menabraknya,kedua di kantornya saat ayahnya memperlihatkan fotonya dan saat ini adalah ketiga kalinya dia melihatnya dengan ekspresi yang berbeda beda.

Apakah ini takdir?hari ini aku terus melihat wajah mu,dan kini kau berada di kamar ku untuk ku jadikan istri ku,oh astaga benarkah dia jodoh yang kau kirimkan untuk ku?.

Lexi membantin sendirian sambil menatap wajah gadis polos di hadapannya.

...🦋🦋🦋🦋🦋...

Gadis Merepotkan

Setelah beberapa menit tertidur di dalam kamar Lexi,Kimi terbangun dia membuka matanya perlahan,dan menatap ke sekelilingnya dengan tatapan aneh karena dia merasa asing dengan tempat yang dilihatnya ini.

"Kau sudah bangun?"tegur Lexi yang terduduk di sofa.

Kimi langsung duduk di atas kasur besar itu dia sangat terkejut melihat sosok Lexi.

"Siapa anda? Dan dimana ini?"tanyanya bingung.

"Ini kamar ku,dan sebentar lagi akan menjadi kamar mu juga"jelas Lexi dengan nada biasa.

Kimi nampak kebingungan dengan jawaban Lexi.

"Apa maksud anda?siapa anda sebenarnya"tanya Kimi bingung.

Lexi mendekat padanya dan duduk di sisi ranjangnya Kimi nampak berjaga-jaga sebenarnya dia sangat takut dengan sosok pria dewasa di hadapannya ini dirinya takut pria dewasa ini melakukan hal tidak sopan padanya.

"Apa kau penculik?"tanyanya polos.

"Bukan"jawab Lexi singkat.

"Lalu kenapa saat ini aku ada disini bersama anda?"kimi meraih bantal dan memeluknya untuk berjaga-jaga.

"Karena besok kita akan menikah"jawab Lexi singkat dan padat.

"Apa?! Menikah?!"Kimi terkejut.

"Kau pasti penculik gadis-gadis muda untuk kau jadikan istri ya?"ucapnya asal kini Kimi menggeser tubuhnya menjauh dari Lexi.

Lexi tergelak melihatnya,sementara Kimi bersiap-siap lari keluar kamar tersebut namum Lexi tidak tinggal diam dia lalu mendekati gadis kecil itu.

"Anda mau apa?"Kimi langsung mengambil ancang-ancang menyerang Lexi.

Lexi tersenyum padanya.

Deg...

Astaga kenapa jantung ini berdebar saat melihat senyumannya,ck apa-apaan kau Kimi saat ini kau dalam bahaya masih sempat-sempatnya terpesona dengan ketampanan seorang pria.

Lexi lalu meraih tangan gadis itu tapi langsung di tepisnya dan sebuah tendangan melayang ke arah wajah Lexi namun dapat Lexi tangkis dengan mudahnya.

Astaga benar kata mereka berdua gadis ini merepotkan.

Batin Lexi.

Beberapa serangan di lancarkan Kimi pada Lexi namun semua tidak ada yang berhasil,hingga Lexi dapat melumpuhkannya dalam pelukannya ya Lexi meraih tangan Kimi dan langsung memeluknya dari belakang namun Kimi masih tetap memberontak dia masih bisa menendang dari depan dan hampir saja wajah Lexi terkena tendangannya.

"Hehe boleh juga"puji Lexi yang masih memeluk tubuh Kimi.

"Lepaskan aku,lepaskan aku"Kimi berontak.

Lexi lalu mengangkat tubuhnya dan membantingnya ke atas kasur,Kimi semakin ketakutan saat di atas kasur dia takut pria dewasa ini merebut kehormatannya.

Bugh...

Kimi berhasil menendang perut Lexi.

"Ugh..."Lexi kesakitan saat menerima tendangan yang sangat kuat dari Kimi.

"Ck benar-benar merepotkan"keluhnya.

Hingga Lexi mau tak mau harus bersikap keras pada Kimi,dia menarik tubuh Kimi yang bersiap turun dari ranjang dan mengunci tubuhnya dengan menindihnya dan mencengkram kedua tangan gadis itu.

Kimi semakin ketakutan saat Lexi menindih tubuhnya karena dia tidak bisa bergerak sama sekali berada di bawah tubuh Lexi.

"Anda mau apa,aku mohon lepaskan aku"Kimi terus berontak.

"Aku tidak akan melepaskan mu,calon istri ku"ucap Lexi sinis dan terdengar menakutkan.

"Akh...siapa yang sudi menjadi istri mu sialan,aku masih sekolah apa kau tidak melihat seragam sekolah ku"maki Kimi.

"Hemft...tapi kau tetap harus mau menjadi istri ku karena aku sudah membeli mu dari ayah mu"nada Lexi masih sama sinis dan dingin.

Tenaga Kimi berkurang saat Lexi menyebutkan ayahnya.

"Apa?! Papah ku?"tanyanya bingung.

"Ya...papah mu sudah menjual mu pada ku,dan menukar mu dengan perusahaannya yang hampir bangkrut itu"Lexi menatap lekat pada Kimi.

Terlihat wajah tak percaya di wajah gadis itu.

"Nggak nggak mungkin?nggak mungkin papah ku menjual ku kau pasti salah orang?!"Kimi berteriak histeris.

"Hemft mungkin ini berat untuk mu tapi ini adalah kenyataannya"

Kimi menangis dia tak menyangka papahnya menjualnya hanya demi perusahaan.

"Hiks...kau pasti bohong hiks...papah ku bukan orang seperti itu hiks...KAU PASTI BOHONG?!"Kimi teus berteriak menangis dengan histeris.

Lexi melepaskan cengkramannya dan juga bangun dari atas tubuh Kimi.sementara gadis itu masih terus menangis histeris di atas kasur,terus mengatakan bohong pada Lexi.

Lexi lalu menelpon seseorang dan tak lama ada seseorang masuk kedalam kamarnya membawa tuan Glen atau papahnya Kimi.

"Kimi..."sapa tuan Glen.

Kimi langsung terbangun dari posisi tidurnya dia menatap wajah tuan Glen yang terlihat sedih,dia sudah dapat menebak wajah sedih dan nampak seperti orang merasa bersalah itu tapi dia tetap ingin memastikannya sendiri.

"Papah yang dia katakan orang ini bohong kan pah?papah tidak menjual ku kan pah?"tanyanya lirih.

Tuan Glen malah menitikan air matanya.

"Maafkan papah nak,papah terpaksa ini semua juga demi kebaikan mu sayang"ucapnya lirih.

Bumi bagai berputar melawan rotasinya saat mendengar kenyataan dari mulut papahnya sendiri.

Kimi langsung berteriak histeris saat itu juga.

"Akh...kenapa papah tega pada ku pah kenapa?!"jeritnya.

"Ini semua demi kamu juga sayang"ucap tuan Glen.

"Demi aku?hemft papah bohong ini demi papah sendiri bukan demi aku papah egois?!"jeritnya.

Tuan Glen langsung memeluk tubuh putrinya ini tapi Kimi memberontak hingga tuan Glen jatuh tersungkur ke lantai.

"Papah jahat hiks...huawaaaaaaa papah jahat"Kimi menangis sejadi-jadinya di kamar Lexi.

Lexi menyaksikan itu merasa kasihan pada gadis itu,tapi mau di kata apa lagi,dia pun awalnya menolak semua ini tapi permintaan ibunya yang sedang sekarat membuatnya harus tega melakukan ini pada gadis ini.

Tuan Glen masih berusaha membujuk Kimi dan meminta maaf pada putrinya ini tapi semua itu percuma karena Kimi terus menolaknya dan mengatainya jahat.

Hingga akhirnya Lexi memintanya keluar dari kamarnya dan meninggalkan putrinya bersamanya.

Beberapa menit Lexi menunggu gadis itu menangis hingga akhirnya di berhenti menangis.

Tapi setelah selesai menangis Kimi melangkah ke arah pintu keluar.

"Mau kemana kamu?"tanya Lexi.

"Keluar aku tidak mau jadi istri mu"jawab Kimi ketus.

Disaat wanita di luaran sana berlomba-lomba mencuri hati Lexi gadis belia di depannya ini malah menolaknya mentah-mentah.membuat Lexi geleng kepala dan tersenyum.

"Papah mu melakukan ini semua demi masa depan mu"ucap Lexi.

Kimi menghentikan langkah kakinya saat Lexi mengatakan hal itu.

"Bukan ini demi dirinya sendiri dan perusahaan bukan untuk masa depan ku"ucap Kimi ketus.

"Kau fikir dia dengan senang hati menjual mu pada ku?"ucap Lexi sinis.

"Dia memikirkan masa depan mu,bila perusahaannya bangkrut bagaimana dengan mu,sekolah mu,uang jajan mu,makan mu dan segala kebutuhan mu,apa kau pernah berfikr bagaimana sulitnya dia mencari uang menjadi seorang pemimpin perusahaan sekaligus menjadi seorang ayah itu sulit banyak orang yang menyandarkan hidupnya di bahu papah mu tidak kah kau pernah memikirkan itu?"ucap Lexi secara dewasa.

Kimi terdiam mendengarkan ucapan Lexi,karena semua itu benar,selama ini dirinya tidak pernah tahu bagaimana papahnya bekerja keras dan dia pun membenarkan bahwa begitu banyak orang yang bersandar di pundak ayahnya saat ini,bila perusahaan bangkrut maka banyak pula pengangguran yang bertambah di kota ini.

"Asal kau tahu papah mu hampir bunuh diri karena stresss memikirkan masalah ini,maslah yang tidak ada jalan keluarnya"ucap Lexi lagi.

Deg...

Dada Kimi seolah ada yang memukulnya begitu sakit dan terkejutnya dia mendengar perkataan terakhir dari Lexi.

Air matanya menetes lagi.

"Boleh aku bertemu dengan papah ku lagi?"tanyanya.

...🦋🦋🦋🦋🦋...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!