Gadis Merepotkan

Setelah beberapa menit tertidur di dalam kamar Lexi,Kimi terbangun dia membuka matanya perlahan,dan menatap ke sekelilingnya dengan tatapan aneh karena dia merasa asing dengan tempat yang dilihatnya ini.

"Kau sudah bangun?"tegur Lexi yang terduduk di sofa.

Kimi langsung duduk di atas kasur besar itu dia sangat terkejut melihat sosok Lexi.

"Siapa anda? Dan dimana ini?"tanyanya bingung.

"Ini kamar ku,dan sebentar lagi akan menjadi kamar mu juga"jelas Lexi dengan nada biasa.

Kimi nampak kebingungan dengan jawaban Lexi.

"Apa maksud anda?siapa anda sebenarnya"tanya Kimi bingung.

Lexi mendekat padanya dan duduk di sisi ranjangnya Kimi nampak berjaga-jaga sebenarnya dia sangat takut dengan sosok pria dewasa di hadapannya ini dirinya takut pria dewasa ini melakukan hal tidak sopan padanya.

"Apa kau penculik?"tanyanya polos.

"Bukan"jawab Lexi singkat.

"Lalu kenapa saat ini aku ada disini bersama anda?"kimi meraih bantal dan memeluknya untuk berjaga-jaga.

"Karena besok kita akan menikah"jawab Lexi singkat dan padat.

"Apa?! Menikah?!"Kimi terkejut.

"Kau pasti penculik gadis-gadis muda untuk kau jadikan istri ya?"ucapnya asal kini Kimi menggeser tubuhnya menjauh dari Lexi.

Lexi tergelak melihatnya,sementara Kimi bersiap-siap lari keluar kamar tersebut namum Lexi tidak tinggal diam dia lalu mendekati gadis kecil itu.

"Anda mau apa?"Kimi langsung mengambil ancang-ancang menyerang Lexi.

Lexi tersenyum padanya.

Deg...

Astaga kenapa jantung ini berdebar saat melihat senyumannya,ck apa-apaan kau Kimi saat ini kau dalam bahaya masih sempat-sempatnya terpesona dengan ketampanan seorang pria.

Lexi lalu meraih tangan gadis itu tapi langsung di tepisnya dan sebuah tendangan melayang ke arah wajah Lexi namun dapat Lexi tangkis dengan mudahnya.

Astaga benar kata mereka berdua gadis ini merepotkan.

Batin Lexi.

Beberapa serangan di lancarkan Kimi pada Lexi namun semua tidak ada yang berhasil,hingga Lexi dapat melumpuhkannya dalam pelukannya ya Lexi meraih tangan Kimi dan langsung memeluknya dari belakang namun Kimi masih tetap memberontak dia masih bisa menendang dari depan dan hampir saja wajah Lexi terkena tendangannya.

"Hehe boleh juga"puji Lexi yang masih memeluk tubuh Kimi.

"Lepaskan aku,lepaskan aku"Kimi berontak.

Lexi lalu mengangkat tubuhnya dan membantingnya ke atas kasur,Kimi semakin ketakutan saat di atas kasur dia takut pria dewasa ini merebut kehormatannya.

Bugh...

Kimi berhasil menendang perut Lexi.

"Ugh..."Lexi kesakitan saat menerima tendangan yang sangat kuat dari Kimi.

"Ck benar-benar merepotkan"keluhnya.

Hingga Lexi mau tak mau harus bersikap keras pada Kimi,dia menarik tubuh Kimi yang bersiap turun dari ranjang dan mengunci tubuhnya dengan menindihnya dan mencengkram kedua tangan gadis itu.

Kimi semakin ketakutan saat Lexi menindih tubuhnya karena dia tidak bisa bergerak sama sekali berada di bawah tubuh Lexi.

"Anda mau apa,aku mohon lepaskan aku"Kimi terus berontak.

"Aku tidak akan melepaskan mu,calon istri ku"ucap Lexi sinis dan terdengar menakutkan.

"Akh...siapa yang sudi menjadi istri mu sialan,aku masih sekolah apa kau tidak melihat seragam sekolah ku"maki Kimi.

"Hemft...tapi kau tetap harus mau menjadi istri ku karena aku sudah membeli mu dari ayah mu"nada Lexi masih sama sinis dan dingin.

Tenaga Kimi berkurang saat Lexi menyebutkan ayahnya.

"Apa?! Papah ku?"tanyanya bingung.

"Ya...papah mu sudah menjual mu pada ku,dan menukar mu dengan perusahaannya yang hampir bangkrut itu"Lexi menatap lekat pada Kimi.

Terlihat wajah tak percaya di wajah gadis itu.

"Nggak nggak mungkin?nggak mungkin papah ku menjual ku kau pasti salah orang?!"Kimi berteriak histeris.

"Hemft mungkin ini berat untuk mu tapi ini adalah kenyataannya"

Kimi menangis dia tak menyangka papahnya menjualnya hanya demi perusahaan.

"Hiks...kau pasti bohong hiks...papah ku bukan orang seperti itu hiks...KAU PASTI BOHONG?!"Kimi teus berteriak menangis dengan histeris.

Lexi melepaskan cengkramannya dan juga bangun dari atas tubuh Kimi.sementara gadis itu masih terus menangis histeris di atas kasur,terus mengatakan bohong pada Lexi.

Lexi lalu menelpon seseorang dan tak lama ada seseorang masuk kedalam kamarnya membawa tuan Glen atau papahnya Kimi.

"Kimi..."sapa tuan Glen.

Kimi langsung terbangun dari posisi tidurnya dia menatap wajah tuan Glen yang terlihat sedih,dia sudah dapat menebak wajah sedih dan nampak seperti orang merasa bersalah itu tapi dia tetap ingin memastikannya sendiri.

"Papah yang dia katakan orang ini bohong kan pah?papah tidak menjual ku kan pah?"tanyanya lirih.

Tuan Glen malah menitikan air matanya.

"Maafkan papah nak,papah terpaksa ini semua juga demi kebaikan mu sayang"ucapnya lirih.

Bumi bagai berputar melawan rotasinya saat mendengar kenyataan dari mulut papahnya sendiri.

Kimi langsung berteriak histeris saat itu juga.

"Akh...kenapa papah tega pada ku pah kenapa?!"jeritnya.

"Ini semua demi kamu juga sayang"ucap tuan Glen.

"Demi aku?hemft papah bohong ini demi papah sendiri bukan demi aku papah egois?!"jeritnya.

Tuan Glen langsung memeluk tubuh putrinya ini tapi Kimi memberontak hingga tuan Glen jatuh tersungkur ke lantai.

"Papah jahat hiks...huawaaaaaaa papah jahat"Kimi menangis sejadi-jadinya di kamar Lexi.

Lexi menyaksikan itu merasa kasihan pada gadis itu,tapi mau di kata apa lagi,dia pun awalnya menolak semua ini tapi permintaan ibunya yang sedang sekarat membuatnya harus tega melakukan ini pada gadis ini.

Tuan Glen masih berusaha membujuk Kimi dan meminta maaf pada putrinya ini tapi semua itu percuma karena Kimi terus menolaknya dan mengatainya jahat.

Hingga akhirnya Lexi memintanya keluar dari kamarnya dan meninggalkan putrinya bersamanya.

Beberapa menit Lexi menunggu gadis itu menangis hingga akhirnya di berhenti menangis.

Tapi setelah selesai menangis Kimi melangkah ke arah pintu keluar.

"Mau kemana kamu?"tanya Lexi.

"Keluar aku tidak mau jadi istri mu"jawab Kimi ketus.

Disaat wanita di luaran sana berlomba-lomba mencuri hati Lexi gadis belia di depannya ini malah menolaknya mentah-mentah.membuat Lexi geleng kepala dan tersenyum.

"Papah mu melakukan ini semua demi masa depan mu"ucap Lexi.

Kimi menghentikan langkah kakinya saat Lexi mengatakan hal itu.

"Bukan ini demi dirinya sendiri dan perusahaan bukan untuk masa depan ku"ucap Kimi ketus.

"Kau fikir dia dengan senang hati menjual mu pada ku?"ucap Lexi sinis.

"Dia memikirkan masa depan mu,bila perusahaannya bangkrut bagaimana dengan mu,sekolah mu,uang jajan mu,makan mu dan segala kebutuhan mu,apa kau pernah berfikr bagaimana sulitnya dia mencari uang menjadi seorang pemimpin perusahaan sekaligus menjadi seorang ayah itu sulit banyak orang yang menyandarkan hidupnya di bahu papah mu tidak kah kau pernah memikirkan itu?"ucap Lexi secara dewasa.

Kimi terdiam mendengarkan ucapan Lexi,karena semua itu benar,selama ini dirinya tidak pernah tahu bagaimana papahnya bekerja keras dan dia pun membenarkan bahwa begitu banyak orang yang bersandar di pundak ayahnya saat ini,bila perusahaan bangkrut maka banyak pula pengangguran yang bertambah di kota ini.

"Asal kau tahu papah mu hampir bunuh diri karena stresss memikirkan masalah ini,maslah yang tidak ada jalan keluarnya"ucap Lexi lagi.

Deg...

Dada Kimi seolah ada yang memukulnya begitu sakit dan terkejutnya dia mendengar perkataan terakhir dari Lexi.

Air matanya menetes lagi.

"Boleh aku bertemu dengan papah ku lagi?"tanyanya.

...🦋🦋🦋🦋🦋...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!