Kisah Cinta Dua Arah

Kisah Cinta Dua Arah

Pemandangan Desa Yang Indah Di Jogja

Bab : Pemandangan Desa Yang Indah Di Jogja

Fajar Telah Menyingsing. Semburat Sinarnya Telah Nampak Indah

Kemuning Di Ufuk Timur. Suara Suara Merdu Kokok Ayam Jantanpun Saling

Bersahutan. Pagi Yang Cerah Membuka Hari Di Desa Sewon, Bantul.

Nampak Lalu Lalang Warga Desa  Dengan Senyum Simpul Saling Menyapa Sembari Membawa Beberapa Perbekalan

Hendak Ke Sawah Atau Ladang. Ada Yang Membawa Cangkul Dipundaknya Ada Yang

Membawa Beberapa Pikul Pisang Yang Telah Di Panennya Dari Sawah Ada Pula Yang

Menuntun Sapi Jantannya Menuju Ke Sungai Hendak Dimandikan.

Pagi Ini, Angger Pagi Pagi Sekali Sudah Bersiap Berangkat Ke Sawah

Membawakan Bekal Sarapan Untuk Bapaknya Yang Sudah Sejak Lepas Subuh Tadi

Menuju Kesawah. Sudah Menjadi Kebiasaan Pak Bagyo, Bapaknya Angger Selepas

Sholat Subuh Selalu Bergegas Menuju Kesawah.

“Ngger, Le.Iki Wis Siap Kabeh Lho Le”. Ujar Bu Bagyo Sembari

Melongok Ke Kamar

“Njeh Bu, Niki Mpun Rampung Kok”. Jawab Angger Keluar Kamar Dengan

Tas Punggung. Angger Kemudian Menenteng Semua Perbekalan Itu Dan Bergegas

Membawanya Ke Sawah.

Angger Selalu  Membawakan

Sarapan Bapaknya Kesawah Sebelum Berangkat Ke Sekolahnya. Ia Termasuk Anak Yang

Berbhakti Terhadap Kedua Orang Tuanya.

“Bapaak. Mang Leren Seg Lho Pak.

Niki Lho Sarapane Ten Mriki”. Angger Agak Berteriak Dari Pinggiran

Sawah Yang Tengah Dicangkul Pak Bagyo.

“Iyo Lhe. Seg Yo Lhe Tak Wijik Seg”. Sahut Bapaknya Kemudian

Menuju Ke Sumber Air Yang Berada Tepat Dipinggir Parit Sawah.

Pak Bagyo Duduk Beralaskan Daun Jati Kering Yang Dipungutnya Dari

Sebelah Sawah Kemudian Meneguk Segelas Air Teh Yang Telah Angger Tuangkan.

“Niki Pak Teh e “

“ Suwun Lhe. Lha Awakmu Opo Wis Sarapan Lhe “ Sembari Membuka

Rantang Warna Hijau Belang Belang Putih Khas Rantang Bekal Makanan Itu.

“Dereng Pak. Angger Mangke Mawon Ten Sekolahan.

Selak Kawanan Niki Soale”

“Yo Wis Nek Ngono Sing Ati Ati Yo Le. Rasah Gugup Lehmu Mlaku”

“Njeh Pak” Kemudian  Mencium

Tangan Bapaknya Sembari Bergegas Menuju Ke Sekolahnya.

Jarak Menuju Ke Sekolahan Sekitar Dua Kilo Meter Jauhnya Ia Tempuh

Dengan Berjalan Kaki Maka Tak Heran Jika Angger Harus Berangkat Lebih Pagi Agar

Tidak Terlambat Sampai Disekolahnya.

Jalan Setapak Melalui Perbukitan Dan Kadang Menembus Hutan Hutan

Kecilpun Sudah Menjadi Kebiasan Warga Sekitar Termasuk Juga Angger. Ia Tidak

Sendirian Sebab Ditengah Perjalanan Pasti Ada Teman Teman Lain Yang Juga

Berjalan Kaki Menuju Ke Sekolah Masing Masing Sebab Letak Sekolahan Rata Rata

Lebih Dekat Dengan Perkotaan.

Sampai Di Halaman Sekolah Tiba Tiba Ada Suara Yang Memanggilnya.

“Mas Angger....!”

“Eeh Dek Rin. DahNyampai Tho”  Tanya Angger Sambil Membetulkan Posisi Tas Punggungnya. Keduanya Berjalan

Lebih Pelan.

“Mas....Anu Mas. Mangke Tolong Dek Rina Dianter Ten Toko Buku Geh

Mas” Ujar Rinantha.

“Arep Golek Buku Neh Tho Dek ? Buku Opo”. Tanya Angger.

“Enggeh Mas. Geh Pokoke Buku Buku Bacaan”

“Dek Dek....Wong Wingi Bar Tumbas Buku Kok Iki Arep Golek Buku

Meneh. Sing Wingi Opo Wis Mbok Woco Tho Dek”

“Geh Sampun Tho Mas. Mulane Niki Nyuwun Dianter Khan Karena Bukune

Mpun Diwoco Kabeh. Sekalian Kalih Niku Lho Mas, Numbaske Buku Gambare Fajri

Soale Butuh Buku Gambar Sing Luweh Guede Mas” Pintanya.

“Geh Mpun Dek. Insha Allah Mangke Tak Anter.Ayo Dek. Gek Ndhang

Masuk Selak Bel Ki Lho” Langkahnya Dipercepat Karena Sebentar Lagi Bel

Berbunyi.

^^^^^^^^^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!