Maduku Mantan Terindah Suamiku
"Mas, kenapa uang belanja ku hanya sisa dua ratus ribu.? bukannya selama ini kamu memberikan ku uang belanja sebanyak dua juta.?" tanya Ita.
"Sudahlah Ita jangan banyak bertanya masih untung aku memberikan mu nafkah."
"Tapi mas ..."
Rasanya aneh jika mas Dani tiba-tiba memberikan aku uang belanja sebanyak dua ratus ribu, kemana uang gaji dia selama ini.? bahkan untuk keperluan anak kami pun aku yang membantunya, jika tidak mungkin anak kami tidak akan bisa melanjutkan sekolah nya lagi.
Aku dan mas Dani sudah menikah hampir sepuluh tahun, dan sebentar lagi anak kami Tia akan melanjutkan sekolah nya ke jenjang SMP.
mas Dani bekerja sebagai mekanik di salah satu perusahaan besar di kota ku, aku tau gaji nya selama ini hampir lima juta rupiah.
Dan aku pun tau selama ini uang gajinya ia berikan sebagian kepada ibu mertuaku, aku tidak mempermasalahkan itu sebab ia masih harus membiayai keluarganya karena sang ayah mertua sudah sejak lama meninggal dunia.
Pagi harinya seperti biasa mas Dani akan bersiap untuk bekerja, ia biasa bekal dari rumah dan aku tidak mempermasalahkan itu. justru aku sangat senang karna bisa menghemat pengeluaran kami.
"Dek, bekal punya mas sudah siap.?"
"Sudah mas ada di atas meja makan."
"Dek kenapa hanya telur dadar dan sosis saja.? kamu tidak memasak yang lain.?"
"Aku harus masak apa dengan uang dua ratus ribu mas.?"
"arghhhhh kamu itu alasan saja, pakai lah dulu uang mu itu dek."
"Tidak bisa mas, uang ku untuk di tabung persiapan untuk Tia sekolah nantinya."
"Pelit amat sih dek ke suami sendiri."
"ya udah lah mas kalau ga mau bekal ya jangan bekal."
"arghhhhh pagi-pagi sudah bikin emosi saja, sudah aku berangkat dulu."
Jederr (mas Dani menutup pintu dengan sedikit di banting."
"Astaghfirullah ..." ucapku dalam hati.
Aku kembali berkutat dengan urusan rumah tanggaku dan setelah semua selesai aku kembali merekap pesanan online di dagangan ku.
selama ini aku berjualan online, dan sudah bisa membeli sepeda motor yang biasa ku pakai untuk cod dan antar jemput Tia.
["Mas, aku akan pergi ke rumah ibu ya ..."] send.
aku berniat ingin menghubungi rumah ibuku di kampung karena kebetulan Tia anakku akan libur panjang nantinya.
Ting
["iya."]
Balasan pesan singkat dari mas Dani, ia tidak pernah ambil pusing soal anak kami. ia selalu hanya ingin menerima beres nya saja bahkan saat anakku di bully di sekolah nya ia tidak berbuat apapun menurut nya anak-anak biasa bercanda.
Aku mengemasi pakaian ku dan Tia, setelah menjemput nya sekolah aku akan langsung pergi ke rumah ibu. hanya membutuhkan waktu sekitar satu dua jam dari tempat ku tinggal menuju rumah ibu.
setelah beres aku bergegas mandi dan siap menjemput Tia, aku mengunci semua akses masuk dan segera melajukan motorku.
sesampainya di depan sekolah Tia, rupanya ia sudah menungguku di depan sekolah.
"Anak ibu sudah pulang dari tadi nak.?"
"Tidak bu, baru saja pulang. kenapa ibu membawa tas.? ibu akan pergi kemana.?"
"Tia besok libur kan.?" ia hanya mengangguk.
"Kita ke rumah nenek yah nak. kita akan berlibur di sana."
"benar kah.?" aku mengangguk menjawab pertanyaan nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sri Supeni
lanjut
2023-09-23
0
Hanipah Fitri
aku mampir
2023-03-18
0
jangan lupa mampir di karyaku juga ya dan beri dukungannya. sekalian boleh minta folback nya agar bisa berteman.
2023-03-18
0