Aku dan Tia berangkat menuju rumah ibu di kampung. Namun sebelum kami berangkat aku lebih dulu menyiapkan makanan siap saji untuk mas Dani agar ia tidak menyuruh kami untuk pulang lebih cepat.
Setelah semuanya selesai kami berangkat menggunakannya bus yang menuju arah kampungku, di daerah ku tinggal dulu belum ada akses jalan raya seperti sekarang. Meskipun sekarang sudah berkembang pesat tetapi warga di daerah sana baru sebagian yang memiliki kendaraan sendiri.
"Bu, apa ayah nanti akan menyusul kita?"
"Tidak nak, ayah sedang sibuk bekerja mungkin nanti setelah ia tidak sibuk pasti akan menyusul kita." Terlihat anakku hanya mengangguk mendengarkan jawaban dariku.
Setelah beberapa saat perjalanan, akhir nya kami pun sampai di rumah ibu. Rupanya ibu sedang duduk di halaman menikmati indah nya sore hari, memang di kampungku ini suasananya sangat asri dan sejuk itulah sebabnya aku lebih betah tinggal di rumah sendiri.
"Assalamualaikum." Ucap Tia.
"Waalaikumssalam, wahh cucuk nenek sudah sampai, bagaimana perjalanannya nak?" tanya ibu pada Tia.
"Sangat melelah kan nek." Tia.
"Ya sudah ayok masuk, kalian berdua saja?" Ibu.
"Iya bu kami hanya berdua saja, mas Dani sedang sibuk bekerja jadi ia tidak bisa ikut kemari. Ibu masak apa? aku sangat lapar sekali."
"Makanlah dulu nak, ibu memasak makanan kesukaan kalian berdua."
Kami makan dengan sangat lahap sungguh ini masakan yang sangat aku rindukan, setelah makan seperti biasa aku membersihkan bekas makan kami semua Tia sudah pergi bermain bersama teman-teman nya di kampung.
Aku menghampiri ibu yang sedang duduk di kursi teras dengan segelas teh yang tadi ku buatkan untuknya.
"Ibu sedang apa?"
"Eh kamu, kamu kenapa nak?"
"Maksudnya?"
"Kamu kenapa tiba-tiba pulang dan membawa Tia? Apa pernikahan kalian baik-baik saja?"
"Semua baik-baik saja bu."
Aku terpaksa berbohong kepada ibu, karena aku tidak ingin membuatnya kepikiran dengan apa yang telah terjadi pada rumah tanggaku itu.
Hari sudah semakin sore Tia pun sudah kembali dari bermain, malam ini aku tidur di kamar milikku sedangkan Tia tidur bersama ibu di kamar nya.
Sejak sampai tadi aku belum membuka ponsel ku karena memang sejak tadi mati kehabisan baterai, saat ku hidupkan kembali banyak sekali pesan masuk dari mas Dani.
Ting ... Ting ... Ting ...
["Kamu kemana Ita? kenapa kamu tidak menghubungi ku lagi?"]
["Dasar wanita kurang ajar berani kamu mengabaikan pesan dariku?"]
["Cepat balas pesan ku atau aku menyusul ku ke rumah ibumu."]
Begitulah sebagian pesan dari mas Dani kepadaku, aku pun membalas pesan nya agar ia tidak nekad menyusul ku di malam hari seperti ini karena tidak akan ada angkutan umum yang menuju ke arah kampung ku jika malam hari.
Meskipun aku tau ia memiliki mobil yang masih di cicil dan itu pun menggunakan uang ku hasil dari menulis dan berjualan online.
["Maafkan aku mas sejak tadi ponsel ku mati jadi aku tidak mengecek nya. Kami sudah sampai sejak siang tadi, apa kamu sudah makan mas?"] Send.
Tidak ada balasan lagi dari mas Dani mungkin ia sudah tidur karena sekarang sudah semakin malam. Namun ternyata dugaan ku salah, mas Dani membalas pesan dariku.
Ting
["Bagus lah kalau begitu jangan berani-berani tidak membalas pesan ku atau kamu akan kualat karena mengabaikan suami."]
["Iya mas, maafkan aku."] Send.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
masih nyimak
2023-03-18
0
tambahan bunga sudah kuberikan
2023-03-18
0