Aku di buat kaget dengan kedatangan Ita secara mendadak masuk ke dalam kamar ini, karena saat itu aku sedang menelfon dengan mantan kekasih ku dulu waktu sekolah.
Sebelum ia marah padaku, ku lebih dulu memarahi nya karena masuk tanpa ijin terlebih dahulu atau minimal ketuk pintu kamar ini.
"Kamu kenapa masuk tidak mengetuk pintu dulu sih, Ita?"
"Loh mas ini kan kamar ku. Untuk apa aku harus ijin dulu?"
"Kamu itu ya tidak sopan banget, suami nanya malah berbalik bertanya kaya gitu."
"Maaf! Ini aku bawakan makanan tadi ibu pergi ke pasar beli beberapa kue untuk mu."
"Ya taruh saja di situ nanti aku makan, sekarang aku ingin mandi siapkan lah air hangat untukku mandi karena air di kampung mu ini sangat dingin."
Aku beralasan menyuruh nya menyiapkan air untuk mandi, padahal aku hanya ingin mengabari mantan ku itu bahwa aku tidak akan menghubungi nya untuk beberapa hari kedepan sampai istriku mau di bawa pulang.
Setelah tiga puluh menit kemudian, ita datang mengabari ku bahwa air sudah matang dan aku sudah bisa mandi.
Aku segera mandi dan kembali berdiam diri di kamar nya, memang aku selalu seperti ini jika berada di kampung istriku. Sampai akhirnya aku mendengar suara gelak tawa dari arah teras dan saat ku lihat ternyata istriku dan juga anakku sedang tertawa bahagia bersama seorang pria yang entah siapa itu.
Aku berjalan cepat menghampiri mereka rasanya aku tidak sudi jika istriku bersama lelaki lain, karena ia adalah sumber keuangan ku selama ini meskipun aku bekerja tetapi ia selalu membantu ku membiayai kehidupan kami.
"Ita ..."
Lalu ia menoleh ke arah ku dengan tatapan heran.
"Kenapa lihat-lihat? Cepat kemari aku memerlukan bantuan mu.'
"Kenapa mas? Mas butuh apa?"
"Masuk kamar ..."
Ia menatap ku heran karena menyuruh nya masuk kamar, arghhhhh kenapa aku jadi bingung seperti ini bagaimana kalau ia banyak bertanya kenapa aku menyuruh nya masuk ke dalam kamar?
Di dalam kamar ia menunggu ku duduk manis di samping ranjang dan masih menatap ku dengan tatapan penuh tanya.
"Dasar wanita ga**l jadi ini alasan mu pulang kampung dan tidak ingin cepat pulang?"
"maksud mas apa?"
"Alah jangan mengelak deh, kamu itu emang wanita engga bener ya suami ada di dalam rumah tapi kamu malau tertawa lepas dengan lelaki lain."
"Kamu cemburu pada mas Ilham? Dia itu teman ku sejak kecil mas, jangan seperti itu lah. Oke aku mengaku kalau aku telah salah karena mengobrol dengan lelaki lain di luar, tapi," Bagus dia mengakui kesalahan nya tapi apa yang ia akan katakan? kata-kata nya terhenti sejenak.
"Jauhi wanita-wanita gelap di luar sana, aku tidak suka itu."
"Wanita mana?"
"Jangan pura-pura tidak tahu mas, aku tahu semua ko apa yang sembunyi kan selama ini."
"A-apa? Makin ngelantur aja kamu kalau ngomong ya."
"kenyataan nya seperti itu mas."
"Ya sudah kamu mau tetap di sini agar ketemu dengan lelaki itu atau ikut pulang bersama ku sekarang?"
"Sekarang?" Aku membalas dengan anggukan kepala ku pada istriku yang.
"Baiklah sekarang kemasi barang-barang itu dan kita pergi sekarang."
"Tapi kenapa kita pulang begitu cepat mas? Bahkan Tia sedang asyik berlibur di rumah ibuku jika kamu ingin pulang, pulang lah lebih dulu aku akan menyusul nanti ..."
"Oh jadi kamu ingin berlama dengan pria tadi begitu? bercanda bersama dengan dia?"
"Bukan seperti itu mas, hanya saja Tia sedang asyik bermain di kampung ini. Lagian kalaupun pulang ke kota ia tidak bisa bermain dengan mu karena kamu sudah sibuk dengan wanita lain."
"Jag ucapan mu itu Ita."
"A-aku? Kenapa aku?"
"Ya karena kamu sembarangan kalau bicara"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments