NovelToon NovelToon

Maduku Mantan Terindah Suamiku

Bab 1

"Mas, kenapa uang belanja ku hanya sisa dua ratus ribu.? bukannya selama ini kamu memberikan ku uang belanja sebanyak dua juta.?" tanya Ita.

"Sudahlah Ita jangan banyak bertanya masih untung aku memberikan mu nafkah."

"Tapi mas ..."

Rasanya aneh jika mas Dani tiba-tiba memberikan aku uang belanja sebanyak dua ratus ribu, kemana uang gaji dia selama ini.? bahkan untuk keperluan anak kami pun aku yang membantunya, jika tidak mungkin anak kami tidak akan bisa melanjutkan sekolah nya lagi.

Aku dan mas Dani sudah menikah hampir sepuluh tahun, dan sebentar lagi anak kami Tia akan melanjutkan sekolah nya ke jenjang SMP.

mas Dani bekerja sebagai mekanik di salah satu perusahaan besar di kota ku, aku tau gaji nya selama ini hampir lima juta rupiah.

Dan aku pun tau selama ini uang gajinya ia berikan sebagian kepada ibu mertuaku, aku tidak mempermasalahkan itu sebab ia masih harus membiayai keluarganya karena sang ayah mertua sudah sejak lama meninggal dunia.

Pagi harinya seperti biasa mas Dani akan bersiap untuk bekerja, ia biasa bekal dari rumah dan aku tidak mempermasalahkan itu. justru aku sangat senang karna bisa menghemat pengeluaran kami.

"Dek, bekal punya mas sudah siap.?"

"Sudah mas ada di atas meja makan."

"Dek kenapa hanya telur dadar dan sosis saja.? kamu tidak memasak yang lain.?"

"Aku harus masak apa dengan uang dua ratus ribu mas.?"

"arghhhhh kamu itu alasan saja, pakai lah dulu uang mu itu dek."

"Tidak bisa mas, uang ku untuk di tabung persiapan untuk Tia sekolah nantinya."

"Pelit amat sih dek ke suami sendiri."

"ya udah lah mas kalau ga mau bekal ya jangan bekal."

"arghhhhh pagi-pagi sudah bikin emosi saja, sudah aku berangkat dulu."

Jederr (mas Dani menutup pintu dengan sedikit di banting."

"Astaghfirullah ..." ucapku dalam hati.

Aku kembali berkutat dengan urusan rumah tanggaku dan setelah semua selesai aku kembali merekap pesanan online di dagangan ku.

selama ini aku berjualan online, dan sudah bisa membeli sepeda motor yang biasa ku pakai untuk cod dan antar jemput Tia.

["Mas, aku akan pergi ke rumah ibu ya ..."] send.

aku berniat ingin menghubungi rumah ibuku di kampung karena kebetulan Tia anakku akan libur panjang nantinya.

Ting

["iya."]

Balasan pesan singkat dari mas Dani, ia tidak pernah ambil pusing soal anak kami. ia selalu hanya ingin menerima beres nya saja bahkan saat anakku di bully di sekolah nya ia tidak berbuat apapun menurut nya anak-anak biasa bercanda.

Aku mengemasi pakaian ku dan Tia, setelah menjemput nya sekolah aku akan langsung pergi ke rumah ibu. hanya membutuhkan waktu sekitar satu dua jam dari tempat ku tinggal menuju rumah ibu.

setelah beres aku bergegas mandi dan siap menjemput Tia, aku mengunci semua akses masuk dan segera melajukan motorku.

sesampainya di depan sekolah Tia, rupanya ia sudah menungguku di depan sekolah.

"Anak ibu sudah pulang dari tadi nak.?"

"Tidak bu, baru saja pulang. kenapa ibu membawa tas.? ibu akan pergi kemana.?"

"Tia besok libur kan.?" ia hanya mengangguk.

"Kita ke rumah nenek yah nak. kita akan berlibur di sana."

"benar kah.?" aku mengangguk menjawab pertanyaan nya itu.

Bab 2

Aku dan Tia berangkat menuju rumah ibu di kampung. Namun sebelum kami berangkat aku lebih dulu menyiapkan makanan siap saji untuk mas Dani agar ia tidak menyuruh kami untuk pulang lebih cepat.

Setelah semuanya selesai kami berangkat menggunakannya bus yang menuju arah kampungku, di daerah ku tinggal dulu belum ada akses jalan raya seperti sekarang. Meskipun sekarang sudah berkembang pesat tetapi warga di daerah sana baru sebagian yang memiliki kendaraan sendiri.

"Bu, apa ayah nanti akan menyusul kita?"

"Tidak nak, ayah sedang sibuk bekerja mungkin nanti setelah ia tidak sibuk pasti akan menyusul kita." Terlihat anakku hanya mengangguk mendengarkan jawaban dariku.

Setelah beberapa saat perjalanan, akhir nya kami pun sampai di rumah ibu. Rupanya ibu sedang duduk di halaman menikmati indah nya sore hari, memang di kampungku ini suasananya sangat asri dan sejuk itulah sebabnya aku lebih betah tinggal di rumah sendiri.

"Assalamualaikum." Ucap Tia.

"Waalaikumssalam, wahh cucuk nenek sudah sampai, bagaimana perjalanannya nak?" tanya ibu pada Tia.

"Sangat melelah kan nek." Tia.

"Ya sudah ayok masuk, kalian berdua saja?" Ibu.

"Iya bu kami hanya berdua saja, mas Dani sedang sibuk bekerja jadi ia tidak bisa ikut kemari. Ibu masak apa? aku sangat lapar sekali."

"Makanlah dulu nak, ibu memasak makanan kesukaan kalian berdua."

Kami makan dengan sangat lahap sungguh ini masakan yang sangat aku rindukan, setelah makan seperti biasa aku membersihkan bekas makan kami semua Tia sudah pergi bermain bersama teman-teman nya di kampung.

Aku menghampiri ibu yang sedang duduk di kursi teras dengan segelas teh yang tadi ku buatkan untuknya.

"Ibu sedang apa?"

"Eh kamu, kamu kenapa nak?"

"Maksudnya?"

"Kamu kenapa tiba-tiba pulang dan membawa Tia? Apa pernikahan kalian baik-baik saja?"

"Semua baik-baik saja bu."

Aku terpaksa berbohong kepada ibu, karena aku tidak ingin membuatnya kepikiran dengan apa yang telah terjadi pada rumah tanggaku itu.

Hari sudah semakin sore Tia pun sudah kembali dari bermain, malam ini aku tidur di kamar milikku sedangkan Tia tidur bersama ibu di kamar nya.

Sejak sampai tadi aku belum membuka ponsel ku karena memang sejak tadi mati kehabisan baterai, saat ku hidupkan kembali banyak sekali pesan masuk dari mas Dani.

Ting ... Ting ... Ting ...

["Kamu kemana Ita? kenapa kamu tidak menghubungi ku lagi?"]

["Dasar wanita kurang ajar berani kamu mengabaikan pesan dariku?"]

["Cepat balas pesan ku atau aku menyusul ku ke rumah ibumu."]

Begitulah sebagian pesan dari mas Dani kepadaku, aku pun membalas pesan nya agar ia tidak nekad menyusul ku di malam hari seperti ini karena tidak akan ada angkutan umum yang menuju ke arah kampung ku jika malam hari.

Meskipun aku tau ia memiliki mobil yang masih di cicil dan itu pun menggunakan uang ku hasil dari menulis dan berjualan online.

["Maafkan aku mas sejak tadi ponsel ku mati jadi aku tidak mengecek nya. Kami sudah sampai sejak siang tadi, apa kamu sudah makan mas?"] Send.

Tidak ada balasan lagi dari mas Dani mungkin ia sudah tidur karena sekarang sudah semakin malam. Namun ternyata dugaan ku salah, mas Dani membalas pesan dariku.

Ting

["Bagus lah kalau begitu jangan berani-berani tidak membalas pesan ku atau kamu akan kualat karena mengabaikan suami."]

["Iya mas, maafkan aku."] Send.

Bab 3

Tadi malam aku tidur sangat nyenyak sekali, aku bangun pukul lima subuh di kampungku sudah menjadi kebiasaan kami untuk bangun di subuh hari. Bahkan sebelum pukul lima subuh pun sudah banyak orang-orang yang memulai aktivitas nya sehari-hari.

Ku lihat Tia di kamar ibu ternyata sudah tidak ada, aku pun memutuskan untuk ke kamar mandi dan melaksanakan ibadah subuh.

Setelah semua selesai aku membuat sarapan untuk kami bertiga, tetapi aku di kejut kan dengan suara Tia yang berlari ke arah ku.

"Bu ibu ..."

"Iya nak! kenapa?"

"Itu di depan."

"Di depan ada apa?"

"Di depan ada ayah datang bu."

Rasanya tidak mungkin jika mas Dani menyusul ku ke kampung karena aku ingat persis bagaimana ia berkata kalau ia tidak sudi untuk datang ke kampung ku ini, entah apa alasannya tetapi sejak saat itu setiap kali aku pulang ke kampung aku tidak pernah lagi mengajaknya untuk ikut.

Aku lebih ke menghargai prasaan ibuku ini daripada ia sakit hati oleh sikap dan perkataan mas Dani. Namun, sekarang aku di kaget kan dengan kedatangannya ke kampung ku.

"Ma-mas Dani?"

"Ya kenapa? Apa kamu tidak senang aku datang ke kampung mu yang jelek ini?" Sungguh ucapannya sangat menusuk hatiku, mau bagaimana pun tempat ini adalah tanah kelahiran ku dimana aku tumbuh besar menjadi sekarang ini.

"Bukan seperti itu mas."

"Apa kamu membiarkan suamimu ini diam di luar dan mengobrol di pintu?"

Astaga aku baru ingat kalau aku belum menyuruh nya untuk masuk, lagian kenapa sih mas Dani tidak langsung masuk saja ke dalam? Kenapa juga ia malah menunggu ku untuk mengajak nya masuk? Aneh sekali orang itu.

"Mas mau minum kopi?" Tawarku.

"Ya aku sangat haus sekali dan lapar, apa kamu sudah memasak Ita?"

"Aku baru ingin memasak kalau begitu tunggu sebentar yah biar ku buatkan kopi untuk mu."

Aku segera masuk ke dalam dapur dan membuatkan kopi untuk mas Dani. Setelah selesai aku menemaninya duduk di kursi ruang tamu, kebetulan sekali ibu sedang ada pengajian rutin setiap hari sabtu di mesjid depan rumah ku.

"Mas pukul berapa berangkat dari kota?"

"Jam tiga subuh, kenapa?" Jawab nya ketus.

"Tidak, ada apa mas datang kemari? Eee ... Maksud ku tumben sekali mas mau datang ke kampung ku yang jelek ini!"

"Kenap gak senang suaminya datang? Atau kamu di sini selingkuh sama mantan mu itu yang penjual pecel lele itu ha?"

"Apasih mas? Ya sudah aku mau ke dapur saja mau masak dulu."

"Ya udah masak sana, aku ingin tidur dulu dan bangunkan aku jika masakannya sudah selesai."

Aku tidak menjawab perkataan nya mas Dani, aku lebih memilih melanjutkan masakku di dapur.

Setelah semua selesai ibu dan Tia baru saja pulang dari pengajian di depan rumah, ibu menatap ku penuh tanya.

"Ada yang salah bu?"

"Suamimu ada di mana?"

"Oh mas Dani ada di kamar ku bu, ia sedang istirahat di dalam sana. kenapa?"

"Kalau kamu kenapa-napa kasih tahu ibu ya! kalaupun ibu sudah tua dan jelas soal tenaga akan kalah dengan Dani yang masih muda dan keker badannya." Ucap ibu sedikit berbisik, mungkin ibu takut jika mas Dani mendengar nya.

"Baik bu."

Aku membangunkan mas Dani sesuai permintaan nya tadi dan berniat mengajak nya untuk makan bersama. Namun, langkah ku terhenti saat mendengar suara mas Dani sedang menelfon seorang wanita di sebrang sana.

"Siapa wanita itu?" Tanya ku dalam hati.

Ceklekkk (Aku membuka pintu kamar)

Seketika mas Dani langsung menoleh ke arah ku, ia seperti maling yang ketauan.

"Ka-kamu sejak kapan kamu di sana? kenapa kamu tidak mengetuk pintu dulu sih? ga sopan banget." Cerocos mas Dani padaku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!