Mendadak Menikah Muda
Seorang gadis dengan seragam SMA terlihat tengah menangis dibawah guyuran air hujan di sebuah taman. Namanya Alana, gadis itu baru saja kehilangan sang Abang. Abang satu satunya keluarga yang ia punya, kini sudah pergi meninggalkan dirinya.
Alana benar benar merasa sendiri sekarang, setelah kedua orangtuanya meninggal, abangnya sekarang turut menyusul kedua orangtuanya. Alana jadi ga sekarang sudah tidak memiliki tempat untuk bersandar, tempatnya mengadu dan bercerita.
" Ayah…Bunda… Alana udah ngga punya siapa-siapa lagi sekarang .." ucapnya di sela sela tangisannya yang menyayat hati siapa saja yang mendengarnya.
Alana memeluk lututnya sendiri dan menelungkup kepalanya disana. Meresapi kesendirian sambil berdoa berharap ada orang yang akan menguatkan langkah kedepannya.
Sedangkan di sebuah mobil mewah yang terparkir di sekitaran taman, seorang pria gagah dan tampan dengan masih mengenakan setelan jas kantoran itu tidak berhenti menggerutu. Pria tersebut terpaksa meninggalkan pekerjaannya karena sang ibu yang memintanya untuk menjemput sang ibu yang sedang arisan bersama teman teman sosialitanya.
" Mama lama banget sih, pasti lagi pamer tas keluaran terbaru pasti " gerutu Aldi.
Saat sedang mengedarkan pandangannya, Aldi melihat seorang gadis yang memakai pakaian serba hitam sedang menangis seorang diri di tengah derasnya guyuran hujan.
" Lah tuh bocah kenapa dah? Ngapain nangis disitu?" Katanya heran, tapi semakin lama memperhatikan gadis itu,jiwa kemanusiaan nya meronta dia untuk segera membantu gadis itu.
Aldi melepas jas mahalnya, kemudian ia mengambil patung di jok belakang mobil.
Aldi berjalan perlahan karena jalanannya cukup licin. Namun tiba tiba..
" Ouwwh"
Nasib buruk menimpa Aldi, saat ia terpeleset tepat di hadapan gadis tersebut. Payung nya pun jatuh dan sekarang ia pun basah juga.
Alana yang mendengar suara orang berteriak pun mendongakkan kepalanya terkejut dan dengan cepat berdiri saat melihat seorang pria terjatuh di hadapannya.
" Om ngga papa?" Tanya Alana sambil berusaha menolong pria tersebut. Aldi membulatkan matanya mendengar gadis itu memanggil dirinya dengan sebutan om, apakah dirinya sudah setua itukah sehingga dia memanggil diriku om? ' batin Aldi bertanya tanya.
Aldi mencoba bangun dengan bantuan dari Alana. Saat Aldi hampir berdiri, ternyata kini Alana kehilangan keseimbangannya dan kemudian terpeleset. Tangan Alana yang satu masih memegang tangan Aldi, sedangkan tangan yang satunya lagi refleks menarik kemeja Aldi di bagian depan Aldi hingga kancing kemeja Aldi terbuka.
Aldi yang memang belum berdiri sepenuhnya pun ikut terjatuh lagi dengan posisinya yang menimpa badan mungil Alana. Tangan kanannya tidak sengaja terbentur kursi taman dengan cukup keras.
" Akkhhh"
Mereka berdua berteriak dengan cukup keras, sedangkan sekarang hujan sudah mulai reda. Sandra dan teman temannya pun mendengar teriakan dari arah taman.
" Kaya denger suara orang teriak nggak, sis?" Tanya seorang ibu ibu dengan tangan yang penuh dengan emas.
" Iya nih, suaranya kaya dari arah taman. Yuk kita lihat yuk," jawab Sandra, mama dari Aldi.
" Biasanya sore sore begini ada remaja yang mesum di taman" ujar pemilik rumah yang dekat dengan taman tersebut. Mereka berjalan menuju pintu yang langsung mengarah ke arah taman.
" Masa iya sis? " Saut ibu ibu satunya lagi.
" Iya sis,biasanya sih ABG yang ga punya modal buat ke hotel sis" jawab sang pemilik rumah sambil membuka pintu rumahnya.
Saat pintu terbuka, ibu ibu sosialita itu tercengang.
" Kok kayak kenal yah sama laki laki itu? Anak siapa sih itu, tampilan keren gitu masa *** *** di taman sih" ucap Sandra, lalu tak lama kemudian ia membulatkan matanya.
" Lah!! Itukan anak gueee," histeris Sandra yang kini sudah menahan malu dan marah.
" JOVALDI"
Aldi dan Alana yang sedari tadi terdiam, kini mereka terkejut mendengar teriakan itu. Aldi berusaha berdiri, namun ia merasa tangannya sangat sakit. Alhasil ia kembali menimpa Alana. Alana yang melihat itu segera berusaha menyingkirkan tubuh lelaki itu yang kekar dengan cara menggulingkan nya.
Akhirnya pun Aldi sudah bisa berdiri, dirinya kemudian langsung mengambil patung yang tergeletak di sampingnya. Lalu ia berjalan menghampiri sekumpulan ibu ibu sosialita yang sedang menatapnya tidak percaya.
" Mah, ini nggak seperti yang mama liat " ucap Aldi saat melihat wajah mamanya yang sudah memerah. Seperti antara malu dan marah.
" Kamu ngapain hah? Malu maluin mama aja kamu." Aldi meringis kesakitan saat merasa telinganya yang sakit karena dijewer sang mama dengan kuat.
" Pulang" gertak sandra, kemudian mengambil patung yang berada di tangan Aldi dengan kesal.
Sandra menghampiri Alana yang sejak tadi hanya berdiri sambil menatap Sandra dan Aldi. "Ikut Tante yuk sayang!"
Alana yang masih kebingungan itu pun hanya bisa menunduk, Sandra pun langsung menarik tangan Alana dan membawanya ke dalam mobil Aldi.
" Kamu mau pulang nggak?" Teriak Sandra karena kesal dengan putranya itu yang masih diam mematung bersama ibu ibu disana.
Aldi yang mendengar itu pun dengan cepat langsung berlari sebelum sang mama kembali mengamuk disini. Aldi membuka pintu mobilnya dan menutupnya kembali saat ia sudah masuk kedalam mobilnya dengan kondisi basah kuyup.
" Siapa yang ngajarin kamu kaya gini hah? Mama nggak pernah ngajarin kamu berbuat mesum di tempat umum kaya tadi."
" Aldi nggak me-" belum selesai Aldi menjawab, mamanya sudah kembali mengomel.
" Ternyata selera kamu anak yang masih kecil ya? Pantesan aja mama jodohin dari dulu nggak pernah mau," omel Sandra Aldi sudah mulai menjalankan mobilnya.
" Kamu dipaksa ya? Sampai nangis kaya gini." Ucap mama Sandra lagi saat ia melihat hidung dan mata Alana memerah.
" Nggak mah, Aldi nggak ngapa ngapain kok." Sangkal Aldi sembari ia fokus menyetir mobilnya.
" Nggak ngapa ngapain gimana? Orang baju kamu aja kaya gitu. Dia juga?" Tunjuk Sandra pada baju Aldi dan Alana. ****, sejak kapan baju mereka seperti ini? Umpat Aldi dalam hati.
Alana yang duduk di kursi belakang pun kemudian mengaitkan kembali kanci baju yang entah sejak kapan terbuka. Lalu ia memeluk tubuhnya sendiri yang sudah menggigil.
" Kamu tau nggak? Mama itu malu banget tadi. Apalagi tadi ada yang videoin kalian. Pokoknya mama nggak mau tau, kamu harus nikahin dia secepatnya. Sebelum berita itu menyebar." Baik Aldi maupun Alana, mereka membulatkan matanya terkejut.
" Mah! Masa iya gara gara itu aku harus nikah sama tuh bocil sih? Nggak masuk akal banget mah." Protes Aldi
" Mama nggak menerima penolakan Aldi." Ucap Sandra dengan tegas.
Aldi memejamkan matanya sekejap,sudah tau ia tidak akan pernah menang melawan wanita yang sudah melahirkan nya ini, tapi ia tetap saja mau mendebatnya.
" Nak… nama kamu siap?" Tanya Sandra menghadapkan dirinya ke arah belakang.
" Alana Tante " jawab Alana dengan tubuh yang sudah menggigil.
" Ya ampun nak, kamu kedinginan ya? Aldi cepetan bawa mobilnya, pacar kamu udah kedinginan tuh gimana sih." Ucap Sandra dengan menepuk lengan Aldi.
Aldi diam saja, ia sudah lelah berdebat dengan mamanya. Jadi ia biarkan saja mamanya menyebut gadis itu yang bahkan ia tidak ia kenal itu sebagai pacarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments