Masing berada di ruang tamu mansion kediaman Orlin keheningan terjadi kembali,karena merasa jenggah akan situasi Valerie mulai membuka suaranya
"Apa kalian semua percaya bahwa saya adalah adik sahabat kalian?"
"Ya" jawab kompak semua nya kecuali Nicholas dan Lerdo
"Lalu apa tujuan mu untuk menyuruh kami datang kesini?" tanya Rico
"Khem,sebenarnya saya tidak ada urusan dengan kalian,saya hanya ada urusan dengan Nicholas,namun kalian malah ada disini" Nicholas yang mendengar itu pun mengangkat sudut bibir nya tipis
'Um kenapa dia sangat menggemaskan' batin Nicholas yang melihat tingkah Valerie
Sedangkan ke empat pemuda itu hanya melongo dengan jawaban Valerie jadi maksudnya kita tidak di butuhkan disini itu adalah isi pikiran mereka,Charles yang melihat wajah bodoh mereka pun ingin sekali tertawa namun ia tahan supaya tidak menjadi bumerang bagi nya.
"Baiklah kita pergi" putus Marsel
"Sudahlah karena kalian sudah ada disini jadi tidak masalah" ucapan Valerie membuat marsel duduk kembali
"Apa yang terjadi?" Nicholas memulai percakapan yang serius dan alasan ia di panggil kemari.
Valerie tidak menjawab ia malah menyerahkan ponsel yang berupa isi pesan dari seseorang, Nicholas yang melihat itu pun mengeluarkan seringai
Sedangkan yang lainnya tampak bingung dengan isi pesan tersebut kecuali Charles tentu nya dia sudah tahu pada saat di kantor tadi
"Maksud dari pesan ini?" tanya Daren yang tidak paham
"Seseorang yang mencelakai kakak ku"
"Maksudmu?" tanya Marsel yang masih tidak paham
"Bang vic bukan mengalami kecelakaan namun ini adalah rencana seseorang yang ingin bang vic tiada"
"Jadi maksud mu Victor bukan tiada karena kecelakaan namun karena di bunuh" ucap Marsel menangkap point dari ucapan valerie, Valerie mengangguk sebagai jawabanya
"Siapa?" Rico yang sedari tadi diam pun mengeluarkan suaranya
"Orang yang sama yang mengirim pesan ini"
"Teror" satu kata dari Nicholas membuat Valerie dan Charles menoleh kearah nya
"Maksudmu?"
"Saya mendapat teror sebuah kepala manusia perempuan,dan Marsel yang menyelidikinya ternyata orang yang sama" semua teman temannya melongo melihat nya
"DEMI APA NIKI BICARA LEBIH DARI LIMA KATA" heboh Rico
"Wow harus di rayakan" timpal Daren sedangkan Nicholas, Marsel juga Valerie menatap datar mereka berdua.
Valerie beranjak dari kursi itu di ikuti oleh Nicholas juga asisten asisten mereka meninggalkan tiga orang yang masih saja heboh dengan ucapan Nicholas
Valerie mengajak Nicholas keruangan kerja milik Victor dan menyuruh Charles begitu juga Lerdo perpustakaan di mansion ini
"Charles pergi ke perpustakaan,lakukan apa yang di katakan petunjuk waktu itu" ucap Valerie
"Kau bantu lah" ucap Nicholas pada Lerdo setelah berpamitan mereka pun pergi begitu juga dengan Valerie dan Nicholas mereka masuk keruangan itu.
"Jadi apa yang ingin di cari?" tanyanya to the point
"Beberapa hari yang lalu aku datang kesini lalu menemukan buku dairy bang vic disana terdapat tulisan tentang Zea tapi buktinya bang vic sembunyikan di suatu tempat"
"Maksud mu?"
"Bang vic tahu kalau Zea tak se baik itu, itu yang tertulis di buku dairy nya"
"Bang vic juga menulis kalau dia punya bukti namun bukti itu bang vic menyimpan nya di suatu tempat "
"Dimana?"
"Ada petunjuk"
"Apa?"
Valerie membuka tas yang dari tadi berada di pundak kanannya lalu mengeluarkan buku dairy milik Victor
Nicholas yang menerima itu pun langsung membaca buku itu kerutan di kening nya terlihat saat ia membaca buku itu.
"Jadi kamu sudah bisa memecahkan teka teki nya?" tanya Nicholas yang paham jika tulisan di akhir adalah sebuah teka teki
"Yah semua hanya tinggal satu masalah" satu alis Nicholas terangkat seperti mengatakan apa
"Rak buku" ucap Valerie yang mengerti ke bingungan Nicholas
Sementara Nicholas semakin di buat bingung oleh perkataan Valerie
"Jelaskan dengan benar bodoh" akhrinya karena kesal dengan perkataan Valerie yang bertele tele Nicholas bertanya dengan mengumpat
"Ck kau yang bodoh" tidak terima ketika ia di katai bodoh oleh laki laki di hadapan nya ini
"Kita cari di rak ini"
"Cari apa?" geram kesal itulah yang di rasakan oleh Nicholas
"Petunjuk lah bodoh" dan giliran Valerie yang mengumpati Nicholas
"Cari di setiap rak buku georafi yang berdekatan dengan buku astronomi"
"Baiklah" mereka akhirnya mulai mencari
Di sisi lain tepatnya di ruang tamu tiga pemuda yang di tinggalkan oleh sang pemilik juga sahabat mereka merutuki mereka.
"Apasi jing,kita di tinggal" ucap Daren ketus sambil bersekap dada
"Gara gara lo pada " jawab Marsel
"Maksud lo paan?"
"Yah andai kalian tadi gak heboh kita gak bakal di tinggal" lanjut Marsel sedangkan Daren dan Rico berpikir benar juga jika bukan karena mereka heboh akibat Nicholas yang berucap panjang itu,tapi tetap saja ini salah Nicholas kenapa meninggalkan mereka.
Marsel menggeleng gelengkan kepala nya melihat tingkah sahabat nya ini lalu matanya mengedarkan segela penjuru ruangan ini tidak ada yang berubah semua tetap sama,lalu ia bangkit menuju sebuah figura besar di sana tertampang keluarga yang bahagia disana ada dua orang paruh baya dan dua manusia lain nya yang tersenyum,larat keempat orang yang di dalam foto itu tersenyum terlihat pancaran kebahagian terlihat dari mata mereka.
Lalu matanya beralih pada figura yang terletak di meja di bawah figura besar itu disana berjajar poto dari seorang pemuda yang duduk di atas motor,lalu seorang gadis cantik dengan tampilan tomboy namun fashionable itu duduk di depan mobil Lamborghini putih terseyum,lalu poto kedua manusia berbeda gender dengan saling merangkul tersenyum kearah kamera,juga poto kedua anak kecil yang sedang bermain.
Marsel menebak bahawa foto ini adalah Victor juga adik nya Valerie dan dilihat dari latar nya sepertinya mereka sedang berlibur ketika melihat poto Victor dan Valerie merangkul sesama.
Begitu bahagia nya namun sayang kebahagiaan itu di rusak oleh orang yang iri.
Puk
Tepukan Marsel rasakan di pundak nya lalu ia menoleh ternyata yang menepuk nya dalah Rico
"Kenapa?"
"Lo liat disini mereka terlihat sangat bahagian bukan?"
"Bukan terlihat lagi namun memang bahagia" timpal Daren yang baru saja datang
"Tapi sayang kebahagiaan itu berakhir dengan sangat sadis dan cepat" lanjut Rico
"Kau benar"
"Kalian"
Marsel,Daren, juga Rico tersentak dengan suara itu
"Kenapa kalian diam di sana?" tanya Valerie yah yang mengagetkan mereka adalah Nicholas dan Valerie yang baru saja turun dari ruang kerja Victor
"Dari mana saja kalian?" ucap Daren
"Benar dan tega meninggalkan kami" lanjut Rico
Sedangkan Marsel dia tidak ikut ikutan namun langsung saja duduk bergabung dengan dua sejoli ini
"Saya ingin memberitahukan kepada kalian suatu hal yang mungkin akan membuat kalian serangan jantung" ucap Valerie dengan sedikit candaan di akhir ucapan nya.
Heran kata itu mungkin yang cocok dengan ekpresi muka mereka
"Jika memang akan membuat serangan jantung,lebih baik jangan beri tahu" timpal Daren yang mengaggap serius candaan Valerie
Sedangkan yang lainnya yang mengetahui bahwa Valerie hanya bercanda pun menggelengkan kepala nya
"Bodoh" ucap Marsel
"Dia bercanda bodoh" ucap Rico geram dan melempar bantal sopa kearah Daren
Puk
Lemparan Rico tepat sasaran "ya mana gue tahu" ucap Daren dengan mengedik kan bahu acuh.
"Cukup" kata yang keluar dari mulut Nicholas sukses membuat mereka bungkam
"Lanjutkan" lanjut Nicholas setelah mereka diam
"Teman kalian masih hidup" ucap Valerie sukses membuat ketiga pemuda diam
"Siapa yang kamu maksud?" tanya Marsel
"Dia.....
" Nona ada kabar dari dokter Farhan"ucapan Valerie terpotong oleh ucap Charles yang baru saja datang
"Apa?tidak terjadi sesuatu kan?" tanya Valerie beruntun
"Tenang nona,tadi ketika di perpustakaan"
Flashback on
Charles pov
Setelah di tugaskan oleh nona aku langsung saja menuju perpustakaan ternyata Lerdo juga ikut membantu ku,
Saat pertama kali masuk perpustakaan ini luas dan besar yang ada di dalam pikiran ku
"Em pak Lerdo anda bisa mengecek rak di sebelah kanan saya di sebelah kiri" ucap ku padanya yang di angguki oleh nya
"Saya harus mencari apa pak Charles?" tanya dia benar aku tidak memberi tahu dia apa yang harus di cari
"Anda harus mencari sesuatu yang menurut anda mencurigakan di himpitan antara buku geografi dan astronomi" ucap ku
"Baiklah" setelah menjawab ucapan ku dia mulai mencari begitu juga diriku,sampai di rak ketiga aku menemukan sesuatu tepat diantara buku geografi dan astronomi aku pun mengambil nya lalu melihat ternyata itu sebuah kotak persegi dan aku pub membuka isi kotak itu ternyata isinya sebuah flashdisk mungkin ini salah satu bukti itu.
Ketika akan memanggil Lerdo bunyi ponsel ku terdengar dan kulihat ternyata itu panggilan dari dokter Farhan dokter yang menangani tuan muada Victor
"Halo"
"Ah yah Charles saya ingin memberitahu keadaan tuan muda"
"Apa terjadi sesuatu pada tuan muda?"
"Tidak bahkan berita ini akan membuat nona muda bahagia"
"Jangan bertele tele"
"Tuan muda sudah sadarkan diri"
Ucapan dari dokter Farhan pun membuat aku menegang untuk sesat lalu aku pun bergegas menuju nona Valerie yang berada di ruang tamu
"Nona ada kabar dari dokter Farhan"
Charles pov end
Flashback and
Begitu mendengar nama dokter farhan Valerie langsung saja memasang raut serius
"Apa?tidak terjadi sesuatu kan?" tanya Valerie beruntun
"Tenang nona,tadi ketika di perpustakaan"ucap Charles menenangkan Valerie
" tuan muda sudah sadar nona"ucapab dari Charles membuat Valerie juga Nicholas membulatkan matanya terkejut lalu tanpa bak bi bu Valerie pergi dari sana di ikuti oleh Nicholas Charles sedangkan Daren, Marsel, Rico juga Lerdo yang tak tahu apa pun ikut menyusul mereka.
Valerie memasuki mobil nya di ikuti oleh Nicholas
"Kenapa kamu masuk mobil saya" lihat panggilan nya berubah kembali tadi dia memanggil dirinya sendiri dengan sebutan aku sekarang berubah menjadi saya memang unik gadia yang satu ini pikir Nicholas saat ini
"Saya akan ikut dengan mu akan kita akan kerumah sakit mana?"
"Ke mansiom ku"
"Baiklah"
Nicholas melajukan mobil nya di ikuti oleh mobil Marsel di belakang nya
TBC......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments