Kisah Istri Yang Terluka
10 Tahun Lalu
Aku berusia 19 tahun, di depan gedung pernikahan, suamiku memegang lembut tanganku.
Lalu dia mengecupnya. Kami masih sama-sama memakai busana pengantin. Dia berjanji kepadaku.
Bahwa dia akan setia dalam pernikahan kami. Tidak akan ada wanita lain ataupun laki-laki lain dalam hubungan suci kami.
Kami sama-sama berjanji untuk saling setia. Susah dan senang selalu ada.
Merawat dan mendidik anak-anak kami dengan sepenuh hati.
Hingga sepuluh tahun berlalu. Semua masih berjalan dengan baik-baik saja.
Aku bahkan merasa, aku adalah wanita yang paling beruntung di dunia. Mempunyai suami yang tampan, mapan, dan setia.
Tapi semua itu, berawal dari noda lipstik yang kulihat ada di bagian kerah baju suamiku. Saat aku sedang membereskan baju-baju yang akan aku bawa ke laundry.
"Mas, noda lipstik siapa ini?!" tanyaku marah kepada mas Damar yang sedang duduk sembari minum kopi di meja makan.
Mas Damar jelas terlihat kaget melihat aku datang tiba-tiba marah. Mas Damar bangkit lalu menghampiri aku. Aku mengangkat tinggi baju yang biasa mas Damar gunakan saat bekerja di kantor, menunjukkan dengan jelas dan nyata bahwa noda bekas lipstik itu benar-benar ada.
"Jelasin, apa ini?" tanyaku lagi. Dengan nada dingin aku bicara. Jelas saja aku khawatir, aku khawatir mas Damar mengingkari janjinya dan ternyata, ada orang ketiga dalam hubungan rumah tangga kami.
"Bukan apa-apa kok, kamu jangan salah paham sayang? Itu cuma noda bekas lipstik biasa. Bisa aku jelasin,"
"Aku ga butuh penjelasan apa-apa dari kamu mas! Udah jelas noda bekas lipstik ini, pasti wanita selingkuhan kamu kan?"
Akupun marah sambil menangis. Mas Damar berjalan mendekat namun aku menghentikannya. Aku tidak sudi dekat-dekat dengan pria tukang selingkuh seperti mas Damar. Entah pikiran aku yang kacau atau apa, pagi ini aku tidak pandai mengendalikan emosi yang memuncak. Aku juga sedang hamil muda. Viona anak pertamaku yang sedang sekolah di luar negeri akan segera punya adik.
Aku membuang baju itu lalu berlari ke dalam kamar dan menutup pintu. Padahal aku sedang hamil muda, tapi mas Damar malah membuatku stress dan kecewa. Aku menangis sejadi-jadinya di dalam kamar, sembari memeluk bantal guling.
Mas Damar tidak diam saja diluar. Aku mendengar dia mengetuk pintu kamar, memanggilku dengan panggilan yang lembut.
"Yaya, istriku? Sayang keluar? Kamu jangan terlalu cepat bersikap seperti itu. Noda bekas lipstik ini, adalah noda bekas lipstik sekretaris aku,"
Dari dalam kamar ini, aku langsung menjawab.
"Tuh kan benar dugaan aku! Kamu pasti selingkuh sama sekertarismu. Aku benci sama kamu mas, aku jijik!" tangisku.
"Tapi noda bekas lipstik ini bukan karena sengaja, sekretarisku ga sengaja jatuh saat kami sedang pergi melihat insiden besar yang terjadi di kantor kemarin. Karena terburu-buru aku dan dia sampai ga fokus saat jalan dan ga sengaja dia sampai terjatuh kearahku. Wajahnya menubruk bahuku. Sudah cukup penjelasan aku, mau kamu percaya atau tidak itu terserah kamu." kata suamiku, tapi aku tidak semudah itu percaya penjelasannya.
"Yang jelas aku tidak mengkhianati dirimu." lanjut suamiku lalu ia pergi dari depan pintu.
Aku merenung sejenak sembari menghapus air mata. Lalu aku keluar dari kamar dan pergi mencari suamiku. Dia sedang berdiri di depan rumah, memandang kearah taman.
Aku bergegas memeluknya dari belakang. Aku minta maaf karena mudah terpancing emosi.
"Maafin aku, sayang? Aku akhir-akhir ini gampang emosi. Mungkin karena aku sedang hamil muda. Secepat itu aku menuduhmu, padahal aku ga punya bukti yang jelas kalau kamu beneran selingkuh."
Mas Damar berbalik badan, lalu ia mengecup mesra bibirku. Dia tersenyum lalu memeluk aku.
"Aku memaafkanmu. Aku bisa mengerti sama kondisimu sekarang dan kemarahanmu tadi adalah hal yang wajar. Itu artinya kamu benar-benar mencintaiku dan takut kehilanganku."
Kata-kata suamiku sungguh manis. Bahkan aku merasa nyaman dalam pelukannya. Tapi tidak semudah itu, ini adalah cara cantik aku saja. Aku akan menyelidikimu. Aku akan masuk kedalam lingkup duniamu bekerja. Tapi aku akan tetap bersikap manis di depanmu, mas
Keesokan harinya...
Mulai hari ini aku akan mengikuti suamiku secara diam-diam ke kantor.
Aku pergi naik taksi online. Aku ingin mengamati aktifitasnya di kantor. Dengan siapa saja mas Damar berteman. Detektif cantik telah lahir ke dunia.
Detektif istri sah yang sedang berjuang mempertahankan rumah tangganya. Berjuang juga demi buah hati yang akan lahir nantinya.
Sesampainya di depan kantor, aku akan mengamati aktifitas disana menggunakan teropong.
Tapi aku mengamatinya dari atas gedung seberang, tepat di rooftop. Aku menaiki gedung kosong itu lewat tangga. Sudah beratus anak tangga yang tadi aku naiki, tapi aku anggap ini sebagai olahraga.
Aku hanya bisa mengamati bagian luarnya saja tapi disana, aku melihat seorang yang tengah berdua-duaan!
Sepasang pria dan wanita yang sedang bersama diluar ruangan kantor dan tempat itu tampak sepi. Aku tidak bisa melihat jelas wajah mereka karena mereka berdiri membelakangiku. Tapi dari pakaian yang pria itu kenakan, sama persis dengan pakaian suami aku tadi saat dia pergi ke kantor.
Apakah?
AKU HARUS SEGERA KESANA SEKARANG!
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments