Aku terus menatap mereka dengan tatapan marah.
"Yaya?" sebut mas Damar memanggil namaku.
Teman-teman arisanku turut serta keluar dari dalam mobil. Jumlahnya ada tiga orang. Mereka ikutan geram melihat perselingkuhan yang sedang terjadi di dalam rumah tanggaku.
Lantas aku dan teman-temanku berjalan menghampiri mereka berdua yang sedang menatapku dengan tatapan cemas dari depan toko perhiasan itu.
Seorang teman langsung menyiram Desi sampai basah kuyup menggunakan sebotor air mineral.
"Ah!" pekik si Desi panik.
"Itu belum seberapa ya dasar pelakor murahan!" marah temanku yang menyiram Desi barusan.
"Jadi perempuan kok jahat banget sih! Diluaran sana masih banyak stok laki-laki yang lajang, kenapa kamu embat yang udah jadi punya orang! Hei asal kamu tahu, Yaya itu lagi hamil muda loh! Kamu tega menyakiti hati dia! Tega kamu sama seorang wanita hamil!"marah temanku yang satu lagi.
Desi terlihat merasa aneh, seolah dia tidak mengerti kenapa dirinya harus dilabrak seperti ini? Seolah, Desi tidak melakukan perselingkuhan dengan mas Damar.
"Tapi saya bukan pelakor ibu-ibu!"jawab Desi membela diri, membuatku bingung. Kenapa dia ga mau mengakui kalau dirinya itu pelakor, padahal buktinya sudah jelas. Barusan saat suamiku memasangkan sebuah cincin di jari manisnya itu apa namanya?
"Terus yang barusan itu apa? Kenapa kamu mau merebut mas Damar dari aku Des? Aku ada salah apa sama kamu? Apa belum cukup sama laki-laki pejabat yang udah kamu ambil hartanya dulu?" ucapku mengungkit soal kejadian viral Desi di masa lalu.
"Bu Yaya tahu darimana kalau dulu aku pernah jadi pelakor?"
"Bukannya itu sudah viral ya? Tapi yang penting sekarang adalah, kamu berhenti mengejar suami saya. Sekarang saya yakin seratus persen bahwa noda bekas lipstik yang waktu itu saya lihat adalah noda bekas lipstik bibir kamu Desi!"
"Bu Yaya why? Noda lipstik apaan sih?"
"Kamu juga mas, jangan dekat-dekat dia lagi!" pintaku marah, seraya menunjuk kasar wajah Desi.
"Noda bekas lipstik apa sih bu?" tanya Desi kebingungan.
"Sayang, kamu ini apa-apaan sih? Kita ini ga ada hubungan apa-apa! Aku kesini sama Desi karena ada urusan..."
Aku langsung memotong penjelasan dari mas Damar. Bagiku, penjelasan apapun yang keluar dari mulut dia itu cuma omong kosong saja. Semua kecurigaan sudah terbukti nyata dengan apa yang netraku lihat. Ketika mas Damar memasangkan cincin di jari manis si pelakor itu barusan.
"Ayo kita pulang mas!" ajakku lalu menarik tangan mas Damar. Kita berdua masuk kedalam mobil. Rencananya di rumah nanti aku akan memberikan pelajaran kepada mas Damar. Biar dia kapok dan ga akan berselingkuh lagi.
Sementara itu Miho sedang tersenyum puas penuh kemenangan setelah berhasil menjadikan orang lain sebagai kambing hitam, demi menutupi rahasia perselingkuhannya dengan Damar.
Di depan toko perhiasan, Desi masih bersama tiga teman arisan Yaya. Beberapa pegawai di toko perhiasan menonton kejadian itu. Desi merasa malu banget atas tuduhan seperti ini.
Tak henti-hentinya Desi dikatain habis-habisan sama mereka bertiga.
"Pantesan aja kamu tega merusak rumah tangga mereka, orang dulunya pernah jadi pelakor!"
"Daripada jadi pelakor mendingan mbaknya ngelont* aja sana!"
"Saya sumpahin kamu kena karma! Dasar wanita toxic!"
Desi hanya bisa diam dan kesal mendengar sumpah serapah dari ketiga teman arisan Yaya. Desi berpikir keras kenapa malam ini dirinya begitu apes. Siapa yang udah membuatnya terjebak dalam situasi yang gak dia inginkan seperti ini? Kenapa tadi Damar memaksa memasangkan cincin di jari manisnya, padahal Desi bisa pasang sendiri.
Miho mengendap pergi, takut kelihatan Desi. Nanti Desi bisa curiga kalau semua ini adalah akal-akalannya.
***
Di dalam rumah mewah Damar, Yaya sedang berkacak pinggang. Yaya berdiri dengan marah sedangkan Damar duduk menunduk diatas sofa. Sebentar lagi ibu kandung Yaya akan segera datang kesini. Membantunya memberi pelajaran untuk Damar. Mama Sera namanya, ibu kandung Yaya seorang mantan preman yang sangat menyayangi Yaya anak satu-satunya.
Tapi disisi lain Damar tidak benar-benar sedang cemas. Malah Damar semakin senang karena setelah ini, pasti Yaya tidak akan curiga lagi kalau sebenarnya dirinya menyimpan hubungan rahasia dengan Miho. Setelah kasus noda bekas lipstik itu selesai dan Desi lah yang objek yang tertuduh.
Singkat waktu, terdengar suara mobil di depan rumah. Itu adalah mobil mama Sera. Mama kandung Yaya yang galak dan pemberani. Mama Sera dan Yaya bukanlah orang kaya seperti keluarga Damar. Tapi hidup mereka berkecukupan dan mama Sera punya bisnis butik kecil-kecilan. Cukup untuk menghidupi dirinya sendiri tanpa mengandalkan transferan dari anak atau menantu.
"Mama," sambutku memeluk mama sambil menangis didepan rumah.
"Sudah kuduga nak, perselingkuhan akan terjadi di dalam rumah tangga kamu dan Damar. Sedari awal mama memang udah gak yakin sama bajingan itu."
Mas Damar yang kita tahu memang suka bergonta-ganti pacar sedari dia masih SMA tapi yang aku pikir adalah mas Damar pasti berubah setelah dia menikah denganku. Setelah janji untuk setia yang ia ucapkan kepadaku waktu itu, didepan gedung pernikahan.
"Dimana menantu tukang selingkuh itu nak? Biar mama saja yang memberikan dia pelajaran yang pastinya kejam dan membuat dia trauma!"
"Ada didalam ma. Mama jangan kasar-kasar ya sama mas Damar. Aku gamau dia malah ilfil ma sama keluarga kita?" pintaku.
Aku tahu kalau mama itu orangnya suka main kekerasan. Dulu dia pernah menjadi mantan preman yang terkenal waktu mama masih muda. Semoga saja mas Damar tidak babak belur deh.
Tapi mama malah menyuruhku untuk menunggu saja di depan pintu.
Aku manut saja karena mama orangnya ga suka dibantah.
Lalu mama masuk ke dalam.
"Damar, dimana kamu?!" panggil mamaku, nada bicaranya terdengar marah sembari ia melangkah masuk kedalam rumah.
Sepuluh detik kemudian,
Ya ampun!
Aku mendegar suara keributan di dalam rumah.
Ya, mama sedang memukuli suamiku, mas Damar.
Tapi aku belum akan masuk ke dalam. Aku menunggu sampai mama selesai memberikan mas Damar pelajaran.
"Ampun ma, sakit?!" teriak mas Damar dari dalam.
Mendengar teriakan itu membuatku berlari masuk kedalam. Aku menghentikan mama yang sedang memukuli wajah dan badan suamiku.
"Udah ma stop! Kasihan mas Damar!" aku memegang kuat salah satu tangan mama. Aku ga ingin mama terus terusan memukul mas Damar.
"Yaya sayang, hati kamu terbuat dari apa sih nak? Yang harusnya dikasihani itu kamu nak! Bukan menantu kurang ajar ini!" balas mamaku lalu menjewer kuat telinga mas Damar.
"A, ampun, ampun ma? Udah cukup ma! Damar janji ga akan selingkuh lagi. Damar mohon?! Jangan siksa Damar begini?" mohon mas Damar di samping mamaku. Mamaku terus melotot bengis kepada mas Damar. Akhirnya mas Damar mengaku kalau dia emang beneran berselingkuh dan selingkuhannya adalah Desi.
Aku semakin bertambah yakin setelah pengakuan yang keluar dari mulut mas Damar.
Kalau bisa, aku berharap semoga Desi resign aja dari kantor. Biar dia ga berdekatan terus dengan mas Damar. Aku siap kok bantuin pelakor itu cari kerja di perusahaan yang lain saja! Tidak di perusahaan tempat mas Damar menjabat jadi CEO!
"Yaya, maafin saya? Saya khilaf. Saya sulit menghilangkan kebiasaan buruk saya dari masa lalu ini. Saya janji, setelah ini saya akan setia sama kamu dan masalah perselingkuhan saya janji ga akan pernah terulang kembali!"
"Kamu janji ya mas! Kali ini aku masih mau maafin kesalahan kamu. Tapi harus kamu tahu kalau ini adalah kesempatan kedua buat kamu! Kalau kamu mengulanginya lagi, tidak akan ada kesempatan yang baru lagi! Mengerti!"
"Iya saya mengerti Yaya. Ma udah ma?"
Dan mama pun melepas tangannya yang sedang ia gunakan untuk menjewer kuat telinga mas Damar. Setelah aku memberikan maaf untuk mas Damar.
"Saya sudah cukup memberi kamu pelajaran malam ini. Awas aja kalau diulangi lagi!" kata mama mengancam.
Lalu mama berjalan keluar rumah, tapi mama berhenti lagi. Ada satu hal yang mama Sera pikir harus ia selesaikan.
"Yaya, siapa pelakor itu! Mama akan datang ke tempatnya dan mama akan memberi dia pelajaran!"
Apa?
Mama mau menghajar Desi juga?
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments