Kisah Mafia Tampan Dan Gadis Buta

Kisah Mafia Tampan Dan Gadis Buta

Bab 1

Malam itu, di tengah guyuran hujan seorang pria paruh baya sedang berkendara diiringi tawa penuh kebahagiaan. Putri satu-satunya bernama Elsa baru saja menghadiri pesta ulang tahun temannya–Michelle. Gadis berambut panjang berlayer itu terlihat sangat cantik apalagi dengan soft dress pink yang dikenakannya yang semakin membuat penampilannya terlihat sangat elegan dan feminim.

Keduanya tertawa terbahak-bahak setelah mengingat momen lucu yang baru saja mereka dapatkan dari pesta ulang tahun tadi. Michelle yang berulang tahun ingin si cantik Elsa digendong oleh pria tampan seperti seorang eksekutif muda, Michelle mengatakan bahwa ia ingin melihat Elsa yang manis mengganti label singlenya secepat mungkin. Alih-alih mengabulkan keinginan temannya yang baru saja berulang tahun, Elsa malah mengolok-oloknya dengan membawa ayahnya ke pesta dengan mengatakan bahwa pacarnya adalah pria paruh baya yang sudah memiliki lima cucu dan dua istri.

Tiba-tiba, Michelle langsung terkejut disertai dengan mata terbelalak seolah ingin keluar dari tempatnya, sementara yang lain hanya menyeringai dan berusaha menahan tawa karena yang lain mengenal ayah Elsa. Siapa yang tidak mengenal ayah Elsa, beliau adalah seorang pengusaha sukses di kota besar ini. Ayah Elsa bernama Dirly ia adalah seorang pengusaha hebat, kata orang-orang ayah Elsa adalah orang terkaya di kota besar ini. Dan Elsa percaya bahwa ayahnya adalah seorang pengusaha tekstil, meskipun rumor bahwa ayahnya adalah seorang raja narkoba telah sampai ke telinganya, namun Elsa tidak pernah percaya dengan berita bohong yang telah tersebar luas itu.

Ayahnya sangat baik, pintar dan juga sangat berdedikasi. Jadi Elsa percaya bahwa ayahnya bekerja sesuai dengan norma yang berlaku. Dan temannya bernama Michelle yang masih penduduk baru di Indonesia tidak mengenal ayah Elsa karena status kewarganegaraannya yang baru saja berubah. Dan pertemuan di acara ulang tahun tadi adalah pertama kalinya mereka bertemu.

Gara-gara itu, mereka kini terlihat tertawa terbahak-bahak di dalam mobil sampai-sampai Elsa sendiri sampai sakit perut karena kebanyakan tertawa. Elsa adalah anak tunggal, dia hanya tinggal bersama ayahnya setelah perceraian kedua orang tuanya terjadi saat Elsa berusia lima tahun. Bagi Elsa, semua itu tidak mudah dilalui, butuh kesabaran dan juga ia harus merelakan hidupnya tanpa kasih sayang seorang ibu. Tapi, karena itu, Elsa menjadi gadis yang sangat kuat dan mandiri, meski terlahir dari darah biru.

Hujan semakin deras, sepertinya Elsa juga lelah karena seharian banyak aktivitas. Hingga setelah gelak tawa keduanya mereda, saat itu Elsa menguap lebar ia sempat bicara pada ayahnya bahwa ia mengantuk apalagi jarak ke rumahnya masih sangat jauh.

"Ayah, sepertinya aku sangat lelah, aku ingin tidur." ucap Elsa dengan nada manja sambil menggeliat.

Dirly tersenyum. "Tidurlah, karena Ayah yang menyetir." ia terkekeh.

"Kalau aku tidur, apa Ayah tidak akan mengantuk karena tidak ada yang mengajak Ayah mengobrol?" tanya Elsa memastikan disela menguap.

"Tidurlah, Ayah bisa bicara dengan bayangan Ayah sendiri." seloroh Dirly yang membuat Elsa tertawa terbahak-bahak secara spontan.

"Ayah, benarkah?" ulang Elsa setelah tawanya berhenti.

Dirly  mengangguk. "Tidurlah, besok kau harus sekolah. Jangan sampai kau tertidur di kelas lalu penghapus papan tulis terbangan sampai ke kepalamu." kata Dirly sambil tertawa ringan sedangkan Elsa hanya bisa mendengus manja.

"Terkaan Ayah tentangku di hari esok sangat jelek," komentar Elsa sambil mengerucutkan bibirnya.

Dilly terkekeh pelan. "Hanya bercanda, tidurlah sayang." kata Dirly sambil cepat-cepat mengelus rambut bagian atas putrinya dengan penuh kasih sayang.

Elsa mengangguk mengerti. "Aku segera tidur Ayah, selamat malam." tukas Elsa yang hendak tidur sambil menguap lebar dan meregangkan tubuhnya.

"Tidurlah." Dilly berkata dengan lembut.

Hingga tanpa sadar mata Elsa langsung terpejam, rasa kantuk yang menyerangnya sungguh sangat berbahaya. Karena kelelahan akhirnya berhasil membawanya ke dalam mimpi, mimpi yang sangat indah yang membuatnya untuk terlelap.

Sementara itu, tanpa disadari Dirly yang masih fokus berkendara yang masih diselimuti hujan deras yang mengguyur bumi serta diiringi suara guntur, tiba-tiba sebuah jip hitam tampak mengikuti laju mobilnya dari belakang.

Seorang pemuda yang sedang mengemudi dengan mengenakan jas hitam ditemani walkie talkie di tangannya, tampak sedang berbicara dengan seseorang di seberang dan tampak seperti sedang mengikuti petunjuk sang boss. Hanya anggukan kepala tanda persetujuan yang terlihat dari gerakan pemuda itu. Setelah itu ia pun meletakkan walkie talkie di dashboard mobil, senyum miring pun tersungging di sudut bibirnya.

Hingga detik itu, si pemuda pun langsung menambah kecepatan mobilnya di atas normal. Dan hal itu membuat Dirly menyadari sesuatu, setelah ia melihat mobil di belakangnya dari balik kaca spion seakan ia tahu jip itu sepertinya sedang mengikuti kendaraannya.

Dirly segera dapat menganalisis bahwa tampaknya ia dan putrinya dalam bahaya, maka ia pun langsung meningkatkan kecepatan mobilnya untuk menghindari pengawasan seseorang di belakangnya.

Dirly mulai panik namun ia tetap berusaha untuk tetap tenang, saat mobil di belakangnya semakin mendekat dan berusaha untuk menyalip. Namun Dirly tidak tinggal diam, ia terus menekan gas yang membuat putrinya terbangun dari tidurnya. Elsa tersentak karena dia sangat terkejut dengan apa yang terjadi.

"Ayah apa yang terjadi ?!" tanya Elsa dengan wajah panik.

"Jangan khawatir sayang, kita akan baik-baik saja." Dirly pun berusaha menenangkan Elsa dan tetap berkonsentrasi mengemudi.

"Ayah, apakah mereka penjahat?" Elsa bertanya dengan curiga sambil melihat ke belakang, dan sekarang wajah putrinya terlihat sangat pucat karena ketakutan.

Dilly menelan ludah dengan gugup. "Kita akan baik-baik saja, percayalah pada Ayah." ucap Dirly berusaha meyakinkan putrinya, namun nyatanya kata-kata menentramkan dari ayahnya justru membuat Elsa semakin khawatir dan gemetar.

"Aku takut, Ayah," rengek Elsa seolah ingin menangis sambil menoleh ke belakang, ia terus memastikan bahwa mobil itu tidak bisa mengejarnya.

Namun ternyata mobil Dirly kurang kencang, pemuda itu mencoba menyalip namun Dirly tidak menyerah sama sekali. Dirly mencoba untuk menghindar dan hal itu justru membuat si pemuda merasa lebih tertantang. Pria itu tiba-tiba menyalip di tikungan tajam yang membuat kendaraan yang ditumpangi Dirly dan Elsa dalam kondisi berbahaya, karena Dirly terkecoh dan kehilangan kendali. Dan dengan spontan karena hal itu pun membuat Elsa menjerit ketakutan, tiba-tiba terjadilah rem dadakan yang berhasil membuat mobil Ferrari berwarna putih itu selip di antara belokan aspal yang licin hingga membuat mobil berputar-putar.

Jeritan histeris dari dalam Ferrari semakin mendominasi, sementara mobil jip itu langsung berhenti. Mobil Dirly langsung menabrak pohon besar di pinggir jalan, hingga mengakibatkan dentuman keras dan membuat Dirly langsung terpental, melayang di udara sepersekian detik kemudian jatuh ke aspal jalan seperti karung beras yang diberi adegan gerak lambat dan tubuhnya pun terbaring sampai tak bergerak lagi.

Kepala Dirly terjerembab dengan keras di aspal jalan, menyebabkan kepalanya bocor dan banyak darah segar berceceran dimana-mana. Sementara kepala Elsa terantuk ke depan dengan kekuatan yang sama, hingga memecahkan kaca mobil dan wajah Elsa yang membentur bagian bawah dashboard mobil. Sampai akhirnya seluruh wajah Elsa bercucuran darah dan detik itu juga ia tak sadarkan diri.

Di tengah guyuran hujan pemuda itu keluar dari mobil dengan seringai jahat penuh keangkuhan. Ia menghampiri Dirly yang tergeletak di aspal jalan lalu tangannya bergerak memeriksa denyut nadi Dirly. Lalu tiba-tiba hanya tawa puas yang terdengar seolah ia merasa bangga karena target berhasil ditaklukkan.

Setelah itu, ia pun berjalan ke mobil Ferrari yang mengeluarkan banyak asap, ia membuka pintu mobil dimana ada sosok gadis yang masih tertunduk lemah, pemuda itu menjambak rambut gadis itu dan melihat gadis itu tidak sadarkan diri. Kemudian pemuda itu pun mengeluarkan walkie talkie dari saku celananya.

"Targetnya mati, sedangkan gadis itu kritis." Ia melapor kepada seseorang di seberang sana dengan seulas senyum miring. Pria itu mengangguk seolah-olah ia telah menerima instruksi lagi, lalu membanting pintu mobil dengan kasar dan meninggalkan Elsa tanpa belas kasihan.

Terpopuler

Comments

xixi

xixi

sangat menegangkan

2023-02-11

0

Kim Ae-ra

Kim Ae-ra

kakak aku mampir ya❤️

2023-02-09

0

Atik Marwati

Atik Marwati

kirain gadisnya ditolong ternyata.... kau sangat kejam tuan 😤😤😤😤

2023-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!