WANITA PENGGANTI
Sebuah kegaduhan besar terjadi di keluarga besar Tuan Albert Johnson. Putri pertamanya Alexa menghilang entah kemana. Padahal malam nanti adalah pesta pernikahan Alexa dengan kekasihnya Alexander Dayn.
Alberth meradang bukan kepalang mengetahui anak gadisnya menghilang.
Dia bahkan mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Alexa.
Namun pencarian itu tetap tidak membuahkan hasil.
"Apa kalian sudah menemukan Alexa?" Ucap Alberth dengan amarah membabi buta saat menyadari anak buahnya pulang tanpa membawa hasil.
"Belum Tuan!" Jawab salah satu dari mereka.
Sontak sebuah tendangan mendarat tepat mengenai perut lelaki tersebut hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Hentikan sayang!" Ucap Nyonya Johnson seraya menuruni anak tangga.
Mata Tuan Alberth Johnson menatap ke arah sumber suara, istrinya yang cantik tengah menuruni anak tangga dan berjalan menuju kearahnya.
"Berhentilah bersikap arogan sayang? Jelas-jelas yang salah adalah Alexa, kenapa kamu malah menghukum anak buah kamu?" Ucap Nyonya Johnson kemudian.
"Pergilah kalian semua dan jangan pulang sebelum menemukan Alexa!" Ucap Tuan Johnson sambil berjalan menuju sofa dan menyenderkan tubuh di sana sembari menghela nafas.
"Kita bicara saja kepada keluarga Alexander sayang!" Usul sang istri hingga membuat Tuan Alberth memicingkan matanya.
"Sepertinya kamu tidak mengetahui tabiat keluarga Alexander!"
"Tapi Dayn sangat mencintai Alexa, mungkin dia akan sedikit memakluminya sayang?"
"Aaaargh...lihat saja kalau sampai kamu ketemu Alexa, Ayah akan menghukum kamu!" Seraya beranjak dari tempat duduk dan pergi meninggalkan istri tercintanya.
Kepala Alberth hampir pecah memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi jika sampai pernikahan ini gagal. Meskipun ini bukan pernikahan bisnis tapi dia sadar betul konsekuensi apa yang akan ditanggungnya jika sampai menyinggung keluarga besar Alexander. Bukankah pernikahan ini atas dasar persetujuan Alexa. Namun kenapa Alexa malah memutuskan untuk pergi. Apa Alexa mempunyai kekasih lain? Apapun yang terjadi dia harus membawa pulang Alexa malam ini atau kehidupannya akan berantakan.
...****************...
Pukul empat sore pencarian itu belum membuahkan hasil padahal sebentar lagi acara pernikahan akan dilangsungkan di kediaman keluarga Alexander, keringat dingin mulai mengucur di seluruh tubuh Alberth membuat lelaki paruh baya itu berulang kali mengelap pelipisnya dengan sapu tangan yang dia simpan di kantong celananya.
Dia harus memutuskan dengan cepat, jika sampai jam tujuh malam Alexa belum ditemukan sudah bisa dipastikan pernikahan akan gagal. Dia akan sangat malu karena semua undangan telah tersebar kepada saudara terdekat dan kolega bisnisnya. Pasti akan menimbulkan kehebohan di kalangan kolega dan akan menjadi topik hangat di kalangan pemburu berita. Karena jelas pernikahan ini bukanlah acara pernikahan biasa, tetapi pernikahan dari dua keluarga yang sangat berpengaruh di kota ini. Kemungkinan terburuk mungkin akan membuatnya kehilangan koneksi bisnis dengan Miracle Grup milik keluarga besar Alexander. Dan pastinya akan membuat banyak kerugian baginya.
Alberth berjalan mondar- mandir hingga membuat seisi rumah juga terlihat panik, hingga tanpa sadar matanya menangkap sosok cantik yang saat ini tengah berjalan menuju dapur dan kembali lagi dengan setumpuk makanan ringan dalam pelukannya.
Gadis belia itu tidak memperdulikan kegaduhan yang tengah terjadi dirumahnya, menurutnya mengurusi kehidupan orang dewasa sangat memusingkan.
Gadis itu lantas berjalan menaiki tangga menuju ke lantai dua di mana kamarnya berada. Kemudian menghilang dari pandangan Alberth.
Sesaat lalu ada sebuah ide brilian yang terlintas dalam benak Alberth...dia harus mengambil keputusan dengan cepat. Lantas berbicara dengan sekretaris pribadinya.
"Siapkan mobil! Sekarang juga!"
"Baik Tuan!" Jawab Andy sekertaris Alberth yang sudah hampir 15 tahun ini mengabdi dengan setia dan penuh tanggung jawab kepada Alberth.
Nyonya Johnson yang sedari tadi mengamati tingkah laku suaminya mulai menaruh curiga, lantas tanpa menunggu aba-aba Nyonya besar itu berjalan mengimbangi langkah suaminya menuju kamar tidur mereka.
"Apa yang terlintas di benak kamu saat ini sayang?" Ucap Nyonya Johnson sambil menatap tajam ke arah suaminya.
"Maaf sayang...aku harus melakukan ini!"
Seolah mengerti kemana arah pembicaraan suaminya "Kamu sudah gila sayang? Kamu tidak boleh melakukan itu? Dia masih begitu belia!"
"Aku tidak punya pilihan lain lagi Nyonya Kelly Johnson! Aku harus mempertahankan nama baik dan harga diriku!"
"Tidak untuk mengorbankan anak gadismu Tuan Johnson!" Gertak Nyonya Johnson.
"Maaf sayang aku harus pergi!" Berjalan mendekat ke arah istrinya dan mencium lembut kening itu lantas berlalu.
"Sayang....kumohon jangan lakukan itu!" Ucap Nyonya Johnson seraya menarik lengan suaminya.
"Lepaskan sayang!" Ucap Tuan Alberth seraya menghempaskan tangan istrinya begitu saja dan melangkah pergi.
"Tidak!!! Jangan lakukan itu sayang, kumohon!" Bujuk sang istri namun tetap tidak membuahkan hasil. Karena kini Tuan Alberth melangkah semakin jauh meninggalkan istrinya tanpa bergeming sedikitpun.
Tangisnya pecah....menggema ke seluruh ruangan bahkan terdengar sampai ke kamar putri bungsunya.
Menyadari hal itu Olivia menaruh bukunya dan bergegas menuju ke kamar Ibunya.
"Apa yang terjadi Bu?" Tanya gadis itu seraya berjalan mendekati Ibunya dan memeluk wanita paruh baya itu dengan penuh kasih sayang.
"Ibu tidak apa-apa sayang, maaf karena membuatmu khawatir!" Ucap Nyonya Johnson kemudian menyeka air matanya.
"Lantas kenapa Ibu menangis? Apa Ayah menyakiti Ibu?"
"Tidak!" Seraya menggelengkan kepala "Tiba-tiba perut Ibu sakit!"
"Kenapa baru bicara sekarang? Bi tolong panggilkan dokter!" Perintah gadis kecil itu kepada maid yang paling dekat dengannya.
"Baik Nona!" Jawab maid itu dengan patuh dan bergegas pergi untuk menuntaskan perintah sang majikan. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti tatkala sang Nyonya berkata "Tidak perlu Bi...saya merasa sudah lebih baik!"
"Tapi Ibu....!"
"Ibu baik-baik saja Olivia, ayo bantu Ibu berdiri! Istirahat sebentar akan membuat badan Ibu kembali pulih!"
"Baik Bu!" Jawab Olivia dengan patuh, seraya membopong Ibunya dan membantu wanita paruh baya itu untuk tidur di kasur.
"Terimakasih sayang! Sekarang kamu bisa kembali ke kamar kamu!"
"Tidak! Aku akan tetap di sini."
"Ha...ha...ha...baiklah!"
"Bu...ada yang terjadi dengan Ayah? Kenapa Ayah terlihat begitu gelisah hari ini?"
"Ah...bukan apa-apa, terjadi sedikit masalah di kantor!"
"Ah...Ayah sungguh keterlaluan! Bagaimana mungkin dia masih begitu sibuk dengan urusan pekerjaan di hari pernikahan anaknya!"
...****************...
Sedangkan itu di ruang kerja keluarga Alexander, dua orang lelaki tengah terlibat dalam pembicaraan yang serius.
"Apa kamu tahu apa yang putrimu perbuat?"
"Saya tahu betul Lie, maka dari itu saya datang ke sini untuk memberikan sebuah solusi untuk kita berdua!"
Tuan Alexander Lie terlihat sedang berfikir sembari mengelus jambangnya.
"Aku tidak bisa memutuskan itu sebab ini tentang masalah hati!" Lantas Tuan Lie menyuruh ajudannya untuk memanggil putra semata wayangnya.
Tidak berselang lama Dayn datang dan tersenyum ramah ke arah Papa dan calon mertuanya "Selamat sore Om!" Sapa Dayn sambil membungkukkan badan.
"Duduklah Dayn!" Perintah Tuan Alexander Lie "Ada yang ingin Om Alberth bicarakan!"
"Baik Pa!" Jawab Dayn sembari duduk di bangku sebelah Papanya.
"Dayn Om tidak akan berbelit-belit dan langsung ke intinya!" Merogoh selembar kertas yang terselip di kantong celananya "Ini pesan yang ditulis oleh Alexa!" Lantas menyerahkan kertas itu kepada Dayn.
Dayn mengernyitkan keningnya, kenapa juga Alexa menulis pesan dan tidak mengirim sebuah pesan teks kepadanya.
"Pesan apa ini Om?" Tanya Dayn sembari mengambil kertas itu dari tangan Alberth.
"Nanti kamu juga akan mengerti Dayn!"
Dengan perasaan tenang Dayn membuka kertas itu dan membaca surat Alexa.
"Ayah....maafkan aku, aku terlalu terburu-buru untuk memutuskan sebuah pernikahan dengan Dayn, meskipun aku sangat menyayanginya tetapi aku belum siap untuk ini...aku pergi dan jangan mencariku!"
Deg...deg...deg...
"Apa ini?" Ucap Dayn menahan geram.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 14 Episodes
Comments