BAB 4 : Malam Pertama

Karena merasa sangat lelah akhirnya Dayn memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Gelap....

Lantas dia menyalakan lampu yang bertengger manis di atas nakas . Gadis kecil itu kini telah tertidur dengan pulas, dengan tubuh yang sepenuhnya tertutup selimut. Dayn berjalan mendekati gadis kecil itu dan mengamati wajah polos Olivia dalam cahaya lampu temaram. Gadis kecil ceria yang amat dikasihinya, sama seperti Alexa yang selalu menjadikan Olivia sebagai prioritasnya. Usia mereka terpaut 6 tahun. Jarak yang cukup jauh membuat Olivia kecil selalu menempel dan bersikap manja kepada Alexa. Gadis kecil yang tanpa malu-malu meminta Dayn untuk membelikan apapun yang dia inginkan. Namun Dayn tidak melihat tatapan polos gadis itu lagi....yang terlihat hanyalah tatapan penuh ketakutan.

"Ah...apa aku terlalu kejam padanya?" Gunam Dayn dalam hati.

Ah bukan....

Bukan dia yang kejam!

Dunialah yang terlalu kejam kepadanya.

Dunia mengambil satu-satunya wanita yang dia sayangi dan membuatnya kini harus menikah dengan seorang gadis yang sudah dia anggap seperti adik sendiri.

Bagaimana dia harus bersikap dengan Olivia mulai saat ini.

Dayn tiba-tiba dikagetkan suara telepon genggamnya.

"Apa kamu sudah menemukan keberadaan Alexa?"

"Maaf Tuan kami belum menemukan keberadaan Nona Alexa!"

"Lakukan terus pencarian sampai kalian menemukan Alexa!"

"Baik Tuan!" Ucap seseorang dari telepon genggam Dayn. Lantas lelaki itu menyudahi panggilan teleponnya dan memilih untuk tidur di atas sofa.

...****************...

Semburat sinar matahari membangunkan Olivia pagi ini, gadis belia itu memendarkan pandangan ke seluruh ruangan. Dan Ia mendapati seonggok tubuh yang amat dikenalnya tengah tertidur pulas di atas sofa.

Olivia menyunggingkan senyum di bibirnya. Jadi tidak ada yang terjadi malam tadi. Ia beranjak dari ranjang dan berjalan mengendap ke arah kamar mandi. Ia harus mandi sebelum lelaki itu terbangun dari tidurnya.

Setelah mengunci pintu Olivia menanggalkan semua pakaiannya. Seharusnya tidak masalah sebab saat ini Dayn masih terlelap dalam tidurnya. Ia menyalakan kran dan guyuran air dingin membasahi tubuh dan rambutnya. Olivia menikmati waktu mandinya hingga tanpa sadar ia sudah terlalu lama berada di dalam sana.

"Aku merasa jauh lebih baik sekarang!" Ucap Olivia sambil mengeringkan tubuhnya lantas berjalan ke luar kamar mandi.

"Astaga!!" Ucap Olivia terkejut, karena kini ia melihat Dayn tengah duduk di atas tempat tidur dengan pandangan mengarah ke arahnya tanpa berkedip sedikitpun.

Olivia menelan air liurnya, ia merasa telah melakukan kesalahan besar.

"Sejak kapan kamu terbangun?" Tanya Olivia sedikit gagap.

"Dari tadi!" Jawab Dayn dengan wajah datar tanpa perasaan bersalah sedikitpun.

"Kamu!!!" Ucap Olivia terkejut, mungkinkah Dayn memperhatikannya saat mandi tadi? Dengan tubuh tanpa busana. Bukankah itu sangat memalukan.

"Kenapa? Tenang saja aku tidak tertarik dengan wanita berdada rata sepertimu!"

Apa ???

Dayn tidak suka wanita berdada rata? Haruskah dia berbicara frontal seperti itu. Bukankah itu pembicaraan yang sangat sensitif. Tiba-tiba Olivia tersadar akan sesuatu. Bukankah itu berarti Dayn memperhatikannya sedari tadi.

"Yaa...Dayn!!! Apa kamu kehabisan topik untuk di bahas?" Ucap Olivia mulai meradang.

"Sampai kapan kamu akan berdiri di situ? Aku memang tidak tertarik dengan wanita berdada rata sepertimu tapi aku tidak bisa menjamin jika kamu terus memprovokasiku seperti ini!"

"Yaa...Dayn! Apa kamu gila? Kapan aku melakukan itu?"

"Baru saja kamu lakukan! Apa jangan-jangan kamu menantikan sesuatu terjadi malam tadi?" Goda Dayn sontak membuat wajah Olivia memerah menahan malu.

"Kamu benar-benar gila!" Jawab Olivia seraya bergegas menjauh dari Dayn, berjalan menuju ruang ganti.

"Apa yang kamu takutkan Olivia? Kenapa berjalan secepat itu?" Celoteh Dayn kembali terdengar berusaha mengganggu Olivia.

Olivia tidak menanggapi celoteh Dayn, gadis belia itu lantas masuk ke ruang ganti dan segera mengunci pintu. Atau sesuatu yang buruk bisa saja terjadi.

...****************...

Di ruang makan keluarga Alexander.

"Bagaimana tidurmu Olivia?" Tanya Alexander lie berusaha membuka percakapan.

"Aku tertidur dengan lelap Om!" Jawab Olivia sedikit malu.

"Syukurlah jika begitu...habiskan sarapanmu! Mmm...Olivia bukankah kamu harus membiasakan diri untuk memanggil saya Papa?"

"Baik!" Jawab Olivia kemudian.

"Olivia pasti akan cepat menyesuaikan diri, benar kan sayang?" Tanya Nyonya Alexander sembari meremas lembut bahu Olivia.

"Iya Ma!" Jawab Olivia sedikit gagap.

"Dayn bersikap baiklah kepada Olivia!" Nasehat Tuan Alexander untuk anaknya.

"Aku selalu bersikap baik kepadanya Pa! Tenang saja!" Jawab Dayn acuh, lantas lelaki itu memasukkan potongan roti ke dalam mulutnya.

"Mmmm....baiklah! Ini saatnya Papa harus berangkat kerja!" Ucap Tuan Alexander seraya beranjak dari duduknya. Di saat yang bersamaan Nyonya Alexander juga menyudahi sarapannya dan bergegas mengantar suaminya.

Namun tiba-tiba Tuan Alexander berbalik badan dan berbicara "O iya Papa tidak terburu-buru untuk mendapatkan cucu dari kalian jadi perlahan saja!" Sontak ucapan Tuan Alexander membuat Olivia terkejut hingga gadis itu tersedak.

Melihat tingkah menantunya Tuan Alexander hanya tersenyum tipis dan melanjutkan langkahnya.

"Papa! Apa yang kamu bicarakan? Bukankah terlalu dini untuk membicarakan itu?" Celoteh Nyonya Alexander sembari memukul punggung suaminya.

"Kamu tidak bekerja?" Tanya Olivia kepada Dayn.

"Tidak! Papa memberiku libur panjang untuk menemani istriku, tapi lelaki tua itu mengatakan kita tidak perlu terburu-buru! Jadi kita lakukan perlahan saja Olivia!" Ucap Dayn kembali menggoda Olivia.

"Yaaa....Dayn!!!"

"Ha...ha...ha...aku sudah kenyang! Kamu bisa lanjutkan sarapan, aku ke atas dulu!" Ucap Dayn seraya beranjak dari tempatnya.

Dada Olivia sedikit bergemuruh, gambaran menyeramkan tentang keluarga barunya perlahan-lahan mulai memudar. Bukankah harusnya ia sedikit bersyukur karena diterima baik oleh keluarga ini. Dan Dayn bersikap jauh lebih baik sekarang. Tapi tetap saja rasa bersalah itu terus menerus menggerogoti dadanya, tidak seharusnya dia menikah dengan Dayn. Ini sebuah kesalahan, kesalahan yang secara sadar ia lakukan demi menyelamatkan martabat keluarganya. Namun bagaimana nanti jika Alexa kembali? Apa yang harus ia katakan? Aku dipaksa oleh Ayah Alexa, aku tidak mencintai Dayn, sungguh! Akankah kata-kata itu dapat membuat Alexa percaya? Tidak ada satupun kenangan pahit tentang Alexa, Dia adalah sosok kakak yang baik....baik dalam segala hal.

Namun apakah benar Alexa kabur dari rumah? Bagaimana kalau ternyata seseorang menculik Alexa dan berusaha mencelakainya?

Tidak....ia tidak bisa diam saja seperti ini, ia harus melakukan sesuatu.

Olivia mengakhiri sarapan paginya dan bergegas untuk menemui Dayn, namun Olivia tidak menemukan lelaki itu dimanapun.

"Olivia!" Sebuah suara lembut hampir membuat jantung Olivia terlepas dari engselnya.

"Ah...kamu terkejut? Maafkan Mama sayang!" Ucap wanita itu kemudian saat ia menyadari Olivia sedikit terkejut dengan kedatangannya.

"Tidak apa-apa Ma, Olivia hanya sedikit terkejut!"

"Apa kamu mencari Dayn?" Ucap Nyonya Alexander kemudian.

"Iya Ma!"

"Kemarilah!" Ucap wanita itu. Lantas Olivia mengikuti langkah wanita paruh baya itu.

"Masuklah!" Kata Nyonya Alexander kemudian.

"Apakah aku boleh?"

"Tentu saja! Kamu Nyonya Dayn sekarang, Dayn pasti tidak akan keberatan jika kamu masuk ke dalam ruang kerjanya."

"Baik, terimakasih Ma!" Ucap Olivia sembari membungkukkan badan.

"Tidak perlu berterimakasih, Mama pergi ya!" Lantas wanita berlalu hingga akhirnya menghilang dari pandangan Olivia.

Olivia mengetuk pintu dengan perlahan, tidak ada sahutan. Olivia kembali mengetuk pintu, kali ini dengan sedikit lebih keras, namun tetap tidak ada balasan. Akhirnya Olivia memberanikan diri membuka pintu. Didorongnya pintu itu dengan perlahan, suara berderit memekakkan telinga. Olivia melangkahkan kakinya dengan perlahan. Namun tiba-tiba suara kasar dan keras mengagetkannya.

"Siapa yang menyuruhmu masuk ke ruangan ini?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!