NovelToon NovelToon

WANITA PENGGANTI

BAB 1 : Alexa Menghilang

Sebuah kegaduhan besar terjadi di keluarga besar Tuan Albert Johnson. Putri pertamanya Alexa menghilang entah kemana. Padahal malam nanti adalah pesta pernikahan Alexa dengan kekasihnya Alexander Dayn.

Alberth meradang bukan kepalang mengetahui anak gadisnya menghilang.

Dia bahkan mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Alexa.

Namun pencarian itu tetap tidak membuahkan hasil.

"Apa kalian sudah menemukan Alexa?" Ucap Alberth dengan amarah membabi buta saat menyadari anak buahnya pulang tanpa membawa hasil.

"Belum Tuan!" Jawab salah satu dari mereka.

Sontak sebuah tendangan mendarat tepat mengenai perut lelaki tersebut hingga membuatnya meringis kesakitan.

"Hentikan sayang!" Ucap Nyonya Johnson seraya menuruni anak tangga.

Mata Tuan Alberth Johnson menatap ke arah sumber suara, istrinya yang cantik tengah menuruni anak tangga dan berjalan menuju kearahnya.

"Berhentilah bersikap arogan sayang? Jelas-jelas yang salah adalah Alexa, kenapa kamu malah menghukum anak buah kamu?" Ucap Nyonya Johnson kemudian.

"Pergilah kalian semua dan jangan pulang sebelum menemukan Alexa!" Ucap Tuan Johnson sambil berjalan menuju sofa dan menyenderkan tubuh di sana sembari menghela nafas.

"Kita bicara saja kepada keluarga Alexander sayang!" Usul sang istri hingga membuat Tuan Alberth memicingkan matanya.

"Sepertinya kamu tidak mengetahui tabiat keluarga Alexander!"

"Tapi Dayn sangat mencintai Alexa, mungkin dia akan sedikit memakluminya sayang?"

"Aaaargh...lihat saja kalau sampai kamu ketemu Alexa, Ayah akan menghukum kamu!" Seraya beranjak dari tempat duduk dan pergi meninggalkan istri tercintanya.

Kepala Alberth hampir pecah memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi jika sampai pernikahan ini gagal. Meskipun ini bukan pernikahan bisnis tapi dia sadar betul konsekuensi apa yang akan ditanggungnya jika sampai menyinggung keluarga besar Alexander. Bukankah pernikahan ini atas dasar persetujuan Alexa. Namun kenapa Alexa malah memutuskan untuk pergi. Apa Alexa mempunyai kekasih lain? Apapun yang terjadi dia harus membawa pulang Alexa malam ini atau kehidupannya akan berantakan.

...****************...

Pukul empat sore pencarian itu belum membuahkan hasil padahal sebentar lagi acara pernikahan akan dilangsungkan di kediaman keluarga Alexander, keringat dingin mulai mengucur di seluruh tubuh Alberth membuat lelaki paruh baya itu berulang kali mengelap pelipisnya dengan sapu tangan yang dia simpan di kantong celananya.

Dia harus memutuskan dengan cepat, jika sampai jam tujuh malam Alexa belum ditemukan sudah bisa dipastikan pernikahan akan gagal. Dia akan sangat malu karena semua undangan telah tersebar kepada saudara terdekat dan kolega bisnisnya. Pasti akan menimbulkan kehebohan di kalangan kolega dan akan menjadi topik hangat di kalangan pemburu berita. Karena jelas pernikahan ini bukanlah acara pernikahan biasa, tetapi pernikahan dari dua keluarga yang sangat berpengaruh di kota ini. Kemungkinan terburuk mungkin akan membuatnya kehilangan koneksi bisnis dengan Miracle Grup milik keluarga besar Alexander. Dan pastinya akan membuat banyak kerugian baginya.

Alberth berjalan mondar- mandir hingga membuat seisi rumah juga terlihat panik, hingga tanpa sadar matanya menangkap sosok cantik yang saat ini tengah berjalan menuju dapur dan kembali lagi dengan setumpuk makanan ringan dalam pelukannya.

Gadis belia itu tidak memperdulikan kegaduhan yang tengah terjadi dirumahnya, menurutnya mengurusi kehidupan orang dewasa sangat memusingkan.

Gadis itu lantas berjalan menaiki tangga menuju ke lantai dua di mana kamarnya berada. Kemudian menghilang dari pandangan Alberth.

Sesaat lalu ada sebuah ide brilian yang terlintas dalam benak Alberth...dia harus mengambil keputusan dengan cepat. Lantas berbicara dengan sekretaris pribadinya.

"Siapkan mobil! Sekarang juga!"

"Baik Tuan!" Jawab Andy sekertaris Alberth yang sudah hampir 15 tahun ini mengabdi dengan setia dan penuh tanggung jawab kepada Alberth.

Nyonya Johnson yang sedari tadi mengamati tingkah laku suaminya mulai menaruh curiga, lantas tanpa menunggu aba-aba Nyonya besar itu berjalan mengimbangi langkah suaminya menuju kamar tidur mereka.

"Apa yang terlintas di benak kamu saat ini sayang?" Ucap Nyonya Johnson sambil menatap tajam ke arah suaminya.

"Maaf sayang...aku harus melakukan ini!"

Seolah mengerti kemana arah pembicaraan suaminya "Kamu sudah gila sayang? Kamu tidak boleh melakukan itu? Dia masih begitu belia!"

"Aku tidak punya pilihan lain lagi Nyonya Kelly Johnson! Aku harus mempertahankan nama baik dan harga diriku!"

"Tidak untuk mengorbankan anak gadismu Tuan Johnson!" Gertak Nyonya Johnson.

"Maaf sayang aku harus pergi!" Berjalan mendekat ke arah istrinya dan mencium lembut kening itu lantas berlalu.

"Sayang....kumohon jangan lakukan itu!" Ucap Nyonya Johnson seraya menarik lengan suaminya.

"Lepaskan sayang!" Ucap Tuan Alberth seraya menghempaskan tangan istrinya begitu saja dan melangkah pergi.

"Tidak!!! Jangan lakukan itu sayang, kumohon!" Bujuk sang istri namun tetap tidak membuahkan hasil. Karena kini Tuan Alberth melangkah semakin jauh meninggalkan istrinya tanpa bergeming sedikitpun.

Tangisnya pecah....menggema ke seluruh ruangan bahkan terdengar sampai ke kamar putri bungsunya.

Menyadari hal itu Olivia menaruh bukunya dan bergegas menuju ke kamar Ibunya.

"Apa yang terjadi Bu?" Tanya gadis itu seraya berjalan mendekati Ibunya dan memeluk wanita paruh baya itu dengan penuh kasih sayang.

"Ibu tidak apa-apa sayang, maaf karena membuatmu khawatir!" Ucap Nyonya Johnson kemudian menyeka air matanya.

"Lantas kenapa Ibu menangis? Apa Ayah menyakiti Ibu?"

"Tidak!" Seraya menggelengkan kepala "Tiba-tiba perut Ibu sakit!"

"Kenapa baru bicara sekarang? Bi tolong panggilkan dokter!" Perintah gadis kecil itu kepada maid yang paling dekat dengannya.

"Baik Nona!" Jawab maid itu dengan patuh dan bergegas pergi untuk menuntaskan perintah sang majikan. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti tatkala sang Nyonya berkata "Tidak perlu Bi...saya merasa sudah lebih baik!"

"Tapi Ibu....!"

"Ibu baik-baik saja Olivia, ayo bantu Ibu berdiri! Istirahat sebentar akan membuat badan Ibu kembali pulih!"

"Baik Bu!" Jawab Olivia dengan patuh, seraya membopong Ibunya dan membantu wanita paruh baya itu untuk tidur di kasur.

"Terimakasih sayang! Sekarang kamu bisa kembali ke kamar kamu!"

"Tidak! Aku akan tetap di sini."

"Ha...ha...ha...baiklah!"

"Bu...ada yang terjadi dengan Ayah? Kenapa Ayah terlihat begitu gelisah hari ini?"

"Ah...bukan apa-apa, terjadi sedikit masalah di kantor!"

"Ah...Ayah sungguh keterlaluan! Bagaimana mungkin dia masih begitu sibuk dengan urusan pekerjaan di hari pernikahan anaknya!"

...****************...

Sedangkan itu di ruang kerja keluarga Alexander, dua orang lelaki tengah terlibat dalam pembicaraan yang serius.

"Apa kamu tahu apa yang putrimu perbuat?"

"Saya tahu betul Lie, maka dari itu saya datang ke sini untuk memberikan sebuah solusi untuk kita berdua!"

Tuan Alexander Lie terlihat sedang berfikir sembari mengelus jambangnya.

"Aku tidak bisa memutuskan itu sebab ini tentang masalah hati!" Lantas Tuan Lie menyuruh ajudannya untuk memanggil putra semata wayangnya.

Tidak berselang lama Dayn datang dan tersenyum ramah ke arah Papa dan calon mertuanya "Selamat sore Om!" Sapa Dayn sambil membungkukkan badan.

"Duduklah Dayn!" Perintah Tuan Alexander Lie "Ada yang ingin Om Alberth bicarakan!"

"Baik Pa!" Jawab Dayn sembari duduk di bangku sebelah Papanya.

"Dayn Om tidak akan berbelit-belit dan langsung ke intinya!" Merogoh selembar kertas yang terselip di kantong celananya "Ini pesan yang ditulis oleh Alexa!" Lantas menyerahkan kertas itu kepada Dayn.

Dayn mengernyitkan keningnya, kenapa juga Alexa menulis pesan dan tidak mengirim sebuah pesan teks kepadanya.

"Pesan apa ini Om?" Tanya Dayn sembari mengambil kertas itu dari tangan Alberth.

"Nanti kamu juga akan mengerti Dayn!"

Dengan perasaan tenang Dayn membuka kertas itu dan membaca surat Alexa.

"Ayah....maafkan aku, aku terlalu terburu-buru untuk memutuskan sebuah pernikahan dengan Dayn, meskipun aku sangat menyayanginya tetapi aku belum siap untuk ini...aku pergi dan jangan mencariku!"

Deg...deg...deg...

"Apa ini?" Ucap Dayn menahan geram.

BAB 2: Wanita Pengganti

Dayn meremas kertas tersebut dan membuangnya ke lantai, tubuhnya dikuasai oleh amarah. Dari pesan yang Alexa tulis jelas wanita itu menolak untuk menikah dengannya. Tapi kenapa? Itulah pertanyaan yang terus berputar-putar dalam benak Dayn. Selama ini hubungannya dengan Alexa berjalan sangat baik, mereka saling mencintai dan menyayangi. Dayn dan Alexa adalah teman masa kecil yang tumbuh besar bersama, lambat laun persahabatan itu berubah menjadi cinta di antara keduanya. Alexa adalah sosok wanita baik, cantik dan cerdas di mata Dayn...bagi Dayn Alexa adalah wanita pertama dan terakhir yang dia cintai. Namun penghianatan macam apa ini? Kabur tepat di hari pernikahan? Dayn tersenyum miris memikirkan hal ini.

"Lantas Om sudah berusaha mencari Alexa?" Tanya Dayn dengan suara gemetar, kekalutan dan emosi telah melanda jiwanya.

"Maaf Dayn Om sudah berusaha semampu Om, Om sudah mengerahkan semua anak buah Om. Namun hingga detik ini Alexa belum ditemukan!"

"Apakah Alexa memiliki lelaki lain?" Pertanyaan yang sontak membuat Alberth dilanda kebingungan.

"Setahu Om hanya kamu lelaki yang dicintai Alexa!" Jawab Alberth dengan lirih.

Detik berikutnya Dayn meninjukan tangannya ke meja "Braak!" Sontak membuat dua lelaki paruh baya itu terkejut.

"Kita batalkan saja pernikahan ini!" Jawab Dayn seraya beranjak dari tempat duduknya.

"Duduk Dayn Om Alberth belum selesai berbicara!"

"Apa lagi yang harus dibicarakan Pa?"

"Duduklah Dayn!" Pinta Alberth dengan lembut.

Dan setelah Dayn duduk dengan tenang Alberth melanjutkan kata-katanya.

"Pernikahan ini sangat penting bagi Om dan bagi Papamu Dayn...kesalahan ini tentu terjadi karena kelalaian Om dalam membesarkan Alexa, Om meminta maaf yang sebesar-besarnya. Dan untuk menebus kesalahan Om mari kita tetap melangsungkan acara pernikahan ini!"

"Bagaimana pernikahan dapat dilangsungkan Om jika pengantin wanitanya kabur entah kemana!" Ucap Alexander Dayn murka.

"Tenanglah Dayn Om masih mempunyai satu anak gadis lagi!"

Dayn membelalakkan matanya, mencoba mencerna kata-kata yang baru saja dia dengar "Apa Dayn tidak salah dengar Om?"

"Tidak Dayn....menikahlah dengan Olivia!"

"Apa Om sudah kehilangan akal sehat? Dayn hanya mencintai Alexa Om dan Olivia...dia masih kecil?"

Alberth menghela nafas panjang "Pernikahan ini tidak bisa dibatalkan Dayn! Kamu pasti jauh lebih paham akan konsekuensinya!"

"Itu benar Dayn, sebentar lagi acara akan berlangsung jadi Papa berharap kamu segera memutuskan!" Timpal Tuan Alexander Lie.

"Tidak!!! Aku tidak akan menikah dengan Olivia!"

"Baiklah jika itu keputusanmu Dayn!" Ucap Tuan Lie dengan tenang seraya beranjak dari tempat duduknya "Aku harus bersiap-siap mengumumkan pembatalan pernikahan calon besan. Dan Dayn Papa harap besok kamu tidak akan menyesal jika mendapati semua halaman depan surat kabar memberitakan bahwa seorang Ceo muda, Alexander Dayn gagal menikah karena mempelai wanita melarikan diri!"

"Apa Papa sedang mengancam Dayn?" Ucap Dayn geram.

"Ha...ha...ha...Papa hanya ingin yang terbaik untukmu, jika wanita yang kamu cintai tidak ingin bersamamu maka hal yang harus kamu lakukan adalah menjauh darinya!" Ucap Alexander Lie seraya melangkah keluar ruangan.

Setelah menimbang dengan seksama akhirnya Dayn setuju untuk tetap melanjutkan pernikahan dengan mempelai yang berbeda. Itu jauh lebih baik dari pada harga diri dan nama baiknya hancur.

...****************...

Di kediaman keluarga Johnson. Seorang gadis belia tengah berdiri di depan cermin memperhatikan tubuhnya yang kurus dengan dada rata yang berbalut dengan gaun pernikahan kakaknya.

Apakah ini mimpi?

Umurnya baru menginjak 18 tahun, dan saat ini seharusnya dia disibukkan dengan tes masuk universitas.Namun kini dia harus berkorban untuk menyelamatkan harkat dan martabat keluarganya. Sebenarnya apa yang dipikirkan Alexa, kakak kandungnya. Hingga memutuskan untuk kabur di hari pernikahannya. Jika memang tidak menginginkan pernikahan ini bukankah seharusnya di menolak lamaran Dayn? Kekasih yang telah dipacarinya selama hampir 6 tahun lamanya. Kenapa wanita bodoh itu malah menerima pinangan Dayn dan menempatkannya dalam posisi sulit seperti ini.

...****************...

Suara mobil memasuki area pekarangan di hunian mewah keluarga Johnson, seorang lelaki paruh baya keluar dari mobil dengan cepat dan berjalan terburu-buru memasuki rumah. Hal yang pertama dicari oleh lelaki itu adalah Olivia.

"Dimana Olivia Bi?" Tanya sang Tuan kepada salah satu maid di rumahnya.

"Nona muda tengah berada di kamar Nyonya Tuan!" Jawab maid itu dengan sopan, lantas tanpa mengucapkan terimakasih Alberth Johnson berjalan menaiki tangga dan menuju kamarnya.

"Ayah! Kamu sudah kembali? Ibu sedikit tidak enak badan! Jadi aku merawatnya di sini!" Sapa Olivia.

"Aku ingin berbicara dengan Olivia sebentar!" Pinta Tuan Alberth kepada istrinya yang saat ini mungkin tengah mengutuki dirinya.

"Tidak sayang...tidak boleh! Olivia berhak menikah dengan lelaki yang mencintainya!" Teriak Nyonya Johnson sambil menangis histeris dan tentu saja membuat Olivia kebingungan karena namanya disebut dalam konflik antara kedua orang tuanya.

"Andy bawa Nyonya keluar!" Perintah Alberth penuh kemarahan sontak membuat Olivia ketakutan.

"Ayah...!" Rengek Olivia saat melihat Ibunya diseret keluar oleh dua orang pengawal berbadan kekar.

"Duduklah Olivia!" Pinta Alberth seraya membimbing Olivia untuk duduk di atas kasur, lantas Alberth berjongkok tepat di depan Olivia.

"Apa terjadi sesuatu Ayah?" Tanya Olivia penasaran.

"Ada hal serius yang ingin Ayah sampaikan!"

"Apa itu Ayah?"

"Olivia Ayah membutuhkan bantuanmu!"

"Tentu saja Olivia akan membantu, apa itu Ayah?"

"Sayang....kakak kamu pergi dari rumah!"

"Apa?" Ucap Olivia terkejut "Apa yang terjadi Ayah?"

"Entahlah...Ayah juga tidak tahu!"

"Ayah sudah berusaha mencari Alexa?" Tanya Olivia dan hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh Alberth.

"Lantas batuan apa yang bisa Olivia berikan Ayah?"

Alberth menggenggam erat tangan putrinya " Menikahlah dengan Dayn Olivia!"

"Apa? Apa Olivia tidak salah dengar? Menikah dengan Dayn? Itu tidak mungkin Ayah!"

"Kenapa?"

"Dayn mencintai Alexa!"

"Dayn bersedia menikah denganmu!"

"Benarkah? Tapi aku tidak mencintai Dayn! Bagaimana mungkin Ayah menyuruhku untuk menikah dengan kekasih kakakku sendiri?"

"Ayah mohon Olivia, bantu Ayah! Sekali saja!"

"Tidak Ayah! Bagaimana jika Alexa kembali?"

"Dia tidak akan kembali!" Ucap Alberth seraya mengambil selembar kertas yang ditinggalkan Alexa dan memberikannya kepada Olivia. Olivia membaca surat itu.

"Ayah....!" Ucapnya lirih.

Alberth beranjak dari tempatnya mengecup kening putri bungsunya dengan lembut "Ayah tahu kamu anak yang penurut Olivia, bukankah ini saatnya kamu membalas semua kebaikan Ayah kepadamu! Bersiaplah!" Ucap Tuan Alberth seraya meninggalkan Olivia seorang diri.

Kenapa?

Kenapa dunia begitu kejam kepada dirinya?

Hanya dalam hitungan menit hidupnya benar-benar berakhir.

Dan...apa??

Membalas kebaikan?

Dia tidak pernah memilih untuk terlahir ke dunia dan bukankan sudah selayaknya orang tua melindungi dan mengurus anak-anak mereka?

BAB 3 : Pernikahan

Olivia duduk dengan gusar persis di samping Ibunya. Sesaat lalu tangan lembut Nyonya Johnson membelai punggung tangan Olivia dengan lembut seolah tahu apa yang tengah bergejolak di dalam hati gadis belia itu.

Tidak berselang lama sampailah mereka di kediaman keluarga besar Alexander. Sebuah rumah megah dengan halaman luas, yang kini telah ramai oleh para tamu undangan.

"Ayo kita turun!" Ucap Alberth.

"Ayo sayang!" Ajak Nyonya Johnson seraya menggandeng tangan putri kecilnya yang sebentar lagi akan menjadi Nyonya Dayn.

Dengan gugup Olivia menuruni mobil di bantu oleh Ayah dan Ibunya.

Keluarga pihak laki-laki menyambut kedatangan mereka dengan hangat.

"Kamu terlihat begitu cantik Olivia!" Ucap Nyonya Alexander mengagumi kecantikan Olivia.

"Terimakasih Tante!" Jawab Olivia dengan senyum yang terlihat dipaksakan.

"Ah...bukankah kamu seharusnya memanggil saya Mama?" Olok Nyonya Alexander sontak membuat raut wajah Olivia memerah.

Wanita cantik dan ramah itu menggiring Olivia menuju ruangan tunggu pengantin. Ruangan itu sangat luas dan mewah dengan warna putih yang mendominasi "Duduklah di sana sayang sebentar lagi acara akan dimulai!" Kemudian wanita itu meninggalkan Olivia sendirian di dalam ruangan serba putih itu. Bulu kuduk Olivia merinding membayangkan hal besar yang sebentar lagi akan terjadi. Ini akan menjadi babak baru dalam kehidupannya, pernikahan tanpa cinta yang mungkin tidak akan berakhir baik-baik saja.

Olivia terkejut saat seseorang membuka pintu ruangan. Kemudian muncullah sosok yang tidak Olivia harapkan kehadirannya. Lelaki tampan itu berjalan mendekat ke arah Olivia dengan tatapan dingin yang membuat Olivia dihinggapi perasaan takut, hingga membuat gadis belia itu menundukkan pandangannya.

"Halo adik ipar!" Sapa Dayn sembari berjalan mendekat.

Apa??

Adik ipar?

Apa Ayahnya berbohong tentang persetujuan Dayn untuk menikah dengannya? Kenapa Dayn menyebutnya sebagai adik ipar?

Dayn menatap intens ke arah Olivia, memperhatikan dari kaki hingga ujung kepala. Gadis itu mengenakan gaun milik Alexa. Pikiran Dayn kacau...dia berfikir pasti Alexa tampak mempesona mengenakan pakaian itu. Baik Olivia ataupun Alexa dua wanita itu sama-sama mempesona. Namun tubuh dewasa Alexa tidak bisa disandingkan dengan Olivia. Tubuh Alexa seksi dengan dada besar yang sangat menggoda.

"Gaun ini lumayan cocok untuk kamu Olivia!" Ucap Dayn kemudian. Sontak membuat Olivia menjadi serba salah.

"Maaf!" Entahlah....tapi hanya itu kata yang terlintas dipikiran Olivia saat ini.

"Maaf untuk apa?" Tanya Dayn sembari menatap mata Olivia.

"Maaf karena tidak seharusnya aku ada di sini!"

"Kamu tidak perlu meminta maaf untuk sesuatu yang bukan kesalahanmu Olivia!" Ucap Dayn sembari mengelus pipi Olivia dengan lembut.

Deg...deg...deg...jantung Olivia berdetak lebih cepat, ketakutan menguasai dirinya.

Melihat lawan bicaranya hanya menunduk, Dayn mengambil inisiatif mengangkat dagu gadis belia itu dan menatapnya dalam.

"Kenapa kamu tidak berani menatap mataku Olivia?" Mendengar ucapan Dayn Olivia memberanikan diri menatap lelaki yang kini tengah berdiri dihadapannya.

Wajah itu, wajah yang begitu familiar bagi Olivia terlihat begitu menakutkan. Dan detik berikutnya Olivia kembali menundukkan pandangannya dan berjalan mundur menghindar dari Dayn.

Namun tanpa sengaja Olivia menginjak gaun panjangnya dan membuatnya nyaris terjatuh. Untung saya dengan sigap Dayn menangkap tubuh kurus itu dan menariknya ke dalam pelukannya.

"Maaf....!" Ucap Olivia sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan Dayn.

"Olivia...apa kamu yakin dengan pernikahan ini? Aku sangat mencintai kakakmu, kamu pasti paham betul tentang itu. Tapi keluarga tercintamu mendorongmu ke arahku. Dan tentu saja aku tidak menolak atas kebaikan Tuan Johnson untuk menyerahkan putri keduanya. Aku menantikan malam pertama kita nanti malam sayang!" Ucap Dayn berbisik lembut ditelinga Olivia sontak membuat gadis itu semakin ketakutan dan menangis.

"Lepaskan aku!" Ucap Olivia sembari memukul dada bidang Dayn dengan kedua tangan mungilnya. Dayn tersenyum kecut.

Dayn kemudian melepaskan pelukannya dan melangkah pergi meninggalkan Olivia dengan tangisannya.

...****************...

Olivia kini telah menjadi istri Alexander Dayn dan resmi menyandang status sebagai Nyonya Dayn.

Olivia berdiri tepat di samping Dayn, lelaki tampan itu melingkarkan tangan di pinggang Olivia hingga membuat wanita itu jengah. Dayn melirik sekilas ke arah Olivia dan mendapati istrinya mulai terlihat kelelahan.

Dayn lantas menarik tubuh mungil itu untuk mengikutinya.

"Kamu akan membawaku kemana Dayn?"

Sedangkan yang di tanya hanya diam dan terus menariknya menjauh dari kerumunan. Olivia tertatih mengikuti langkah kaki Dayn. Hingga akhirnya sampailah mereka di depan pintu sebuah ruangan. Yang mana mulai malam ini ruangan itu akan menjadi kamar mereka berdua.

"Masuklah!" Ucap Dayn kemudian.

"Tapi....!"

"Ssssstt.....!" Belum juga menyelesaikan ucapannya Dayn memberi isyarat kepada Olivia untuk diam dan tidak membantah, detik berikutnya tubuh jangkung itu mendekat dan berbicara pelan tepat di telinga kanan Olivia "Aku berharap Nyonya muda beristirahat dengan patuh di dalam kamar, karena malam nanti pasti akan sangat melelahkan!" Lagi-lagi ucapan Dayn membuat jantung Olivia berdebar lebih kencang. Olivia mendorong tubuh kekar Dayn dan masuk secepat kilat ke dalam kamar.

Mewah....itulah yang menggambarkan kondisi kamar tersebut, kamar luas bergaya klasik dengan dominasi warna putih, hitam dan abu-abu. Olivia memendarkan pandangan ke seluruh ruangan. Ranjang besar, satu set sofa serta televisi besar. Lukisan kuno sepasang dewa dewi yang tengah memadu kasih dengan tubuh nyaris tanpa busana. Sebuah rak buku dengan buku-buku yang tersusun rapi. Dan kini matanya melihat ke arah kamar mandi. Matanya terbelalak menyadari dinding kamar mandinya terbuat dari kaca. Lantas imajinasinya melayang, memalukan jika harus mandi di tempat seperti itu. Olivia melangkahkan kaki ke dalam kamar mandi. Semuanya tertata rapi! Semua perlengkapan dibuat dua set dengan warna yang sama. Sikat gigi, piyama, sandal. Bukankah itu mengesankan? Ini terlihat seperti sebuah pernikahan sungguhan. Olivia kembali melangkahkan kakinya, kali ini tujuannya adalah kamar ganti. Olivia takjub dengan pemandangan di dalamnya. Pakaian, tas dan sepatu miliknya tersusun rapi bersandingan dengan milik Dayn.

Olivia menghela nafas, tersadar akan sesuatu "Pada awalnya semua ini disiapkan untuk Alexa!"

Tiba-tiba tubuhnya lunglai membayangkan apa yang mungkin akan terjadi nanti malam. Dia dan Dayn sekarang telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Suami istri!

Malam pertama!

Sontak wajahnya memerah....bagaimana kalau Dayn memaksanya untuk melakukan hubungan badan?

Bukankah ini saat yang tepat baginya untuk kabur dari rumah ini, saat semua orang tengah sibuk dan menghilang seperti Alexa menjemput kebebasannya.

Namun bagaimana nanti dengan Ibunya?

Apakah Ayahnya akan murka seperti saat Alexa pergi?

Apa Dayn akan kembali kecewa mendapati wanitanya pergi seperti yang pernah terjadi sebelumnya?

Namun pada akhirnya dia tidak memiliki keberanian untuk melakukan itu dan memilih untuk berpura-pura tidur agar Dayn tidak berani mendekatinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!