Ke esokan Harinya…
Kaya di perintahkan Adrian untuk menandatangani dan memeriksa semua invoice. Dia disuruh ke tempat Lena untuk menanyakan invoice tersebut. Kaya mencari bangku Lena dan menanyakan kepada salah satu karyawan yang duduk di sana.
“Misi, kalian tahu tempat duduk Lena?” tanya Kaya kepada salah satu pegawai yang duduk di sana.
“Oh iya bu, dia duduk di sana!” tunjuknya di belakang.
“Oh makasih yah,” senyumnya beranjak dari sana menuju tempat duduk Lena.
“Iya ibu cantik,” ucapnya masih terpesona.
****
“Misi, ini dengan mbak Lena yah?” tanyanya sopan.
“Iya, saya sendiri.” Lena berbalik menghadap Kaya. “Oh ibu Kaya?”
“Iya,” senyumnya.
“Pak Adrian tadi sudah bilang untuk memberi invoice tersebut kepada ibu. Nanti saya bawa yah bu, soalnya banyak bangat.”
“Oh oke. Jangan lupa rekapannya yah!”
“Baik bu,” senyum Lena.
Kaya berjalan kembali menuju ruangannya meningglkan Lena dan teman sebangkunya yang dilanjutkan dengan obrolan.
“Len, cantik yah bu Kaya? Masih muda lagi seumuran kita?” ucap samping Lena.
“Iya, cantik banget malah. Kok bisa yah, pak Nusa nemuin dia yah?”
“Iyalah, pak Nusa emang suka nyari yang cantik melulu.”
Tanpa disadari mereka, Nusa ada di belakang mereka. “Ehem.”
Lena menoleh ke belakang mendengar seorang pria berdehem. “Eh pak Nusa,” nyengir Lena.
“Eh ada bapak,” nyengir sampingnya.
“Kalian ngobrol aja nih? Kerja sana!” perintahnya.
“Iya bapak Nusa yan ganteng,” goda Lena dan Nusa berjalan meninggalkan mereka yang menyengir.
***
Di ruangan Kaya.
“Misi bu!” Lena mengetok dan membuka pintu sambil memegang beberapa dokumen invoice.
“Iya masuk Len!”
“Iya bu. Ini ditaruh mana yah bu?” tanya Lena menunjuk invoice dengan matanya.
“Taruh di meja saya aja!”
“Baik bu.” Lena menaruh tumpukan invoice tersebut.
“Masih ada lagi yah bu. Nanti, saya suruh Pak Kumis (OB kantor lantai ini) ke sini untuk mengantar!”
“Iya ok. Makasih yah Lena,” senyum Kaya.
“Iya bu sama-sama,” Lena tersenyum balik.
Kaya bekerja sangat sibuk sekali, memperhatikan invoice satu-persatu dan menandatanganinya serta mengeceknya di sistem. Sehingga dia lupa kalau langit sudah gelap dan waktunya pulang telah lewat. Sementara kantor sudah sangat sepi dan kosong.
“Buset udah jam delapan. Aku pulang deh!”
Kaya langsung membereskan semua dokumennya dan mematikan komputer. Ia melirik ke arah ruangan sampingnya yang terbuat dari kaca tak tembus pandang. Terlihat lampu masih menyala.
Ruangannya setengah terbuat dari tembok dan setengah lagi kaca tak tembus pandanga jadi terlihat jika ruangan sudah gelap atau tidak.
“Kayaknya pak Adrian masih belum pulang deh?! Baiknya aku ke sana saja menanyakannya?!” Kaya membawa tasnya keluar ruangan menuju ruangan Adrian yang berada di sampingnya.
Kaya mengetuk pintu Adrian dan Adrian mepersilahkan Kaya masuk.
“Misi pak, saya mau pulang! Apa bapak butuh bantuan saya?” tanya Kaya.
“Kamu belum pulang jam segini?” tanya Adrian melihat jam di tangannya.
“Belum pak,” senyumnya.
“Oh, yaudah kamu pulang saja! Saya sudah mau pulang bentar lagi!”
“Baik pak, saya pulang duluan yah pak!” pamit Kaya.
“Baik Kay, hati-hati yah!” ucapan Adrian membuat Kaya tersadar bahwa Adrian cukup perhatian juga.
“Kay?” panggil Adrian membuat Kaya yang tadinya menutup pintu membuka kembali pintunya.
“Iya pak,” jawabnya.
“Kita barang aja ke bawah!” ajak Adrian.
“Baik pak.” angguk Kaya menutup pintu untuk menunggu Adrian di depan ruangan.
Adrian membereskan semua dokumennya dan beranjak keluar ruangan. “Yuk!” ajak Adrian dan mereka berjalan bersama menuju pintu ruangan.
****
Di Lift....
Kaya diam saja karena tidak tahu harus bicara apa sampai Adrian berdehem dan bertanya padanya. “Kamu pulang ke arah mana?”
“Saya ke arah Jakarta Selatan pak.”
“Oh, kamu pulang naik apa?” tanyanya dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam kantong celana.
“Saya naik angkutan umum pak.”
“Kalau gitu kamu bareng saya saja!? Nanti saya antar kamu soalnya kita searah?!” ajak Adrian.
Kaya langsung tertegun. Tumben dia baik nawarin aku! Biasanya juga cuek!
“Enggak usah pak saya enggak enak.” Kaya berpura-pura menolak agar tidak terlalu senang dengan ajakan Adrian tapi di hatinya sudah memohon.
Ayok paksa ikut dong!
“Saya enggak mau kamu tolak yah! Soalnya ini sudah jam 8 malam!” ucapnya datar.
Yes, yes, yes! Emang itu mau aku, tau aja nih orang?!
“Baik pak,” senyum Kaya.
****
Di Kamar Kaya.
Kaya yang sudah mandi mengambil ponselnya di dalam tas dan menelepon sahabatnya.
“......”
“Lit, aku bete banget sama CEO Tampan itu.” ujarnya cemberut.
“......”
“Dia itu ngeselin banget, tadi aku diantar pulang sama dia.”
“......”
“Iya bagus, tapi dia cuekin aku.”
“......”
“Masa yah di mobil....,”
Flash back....
“Ehem.” Kaya berpura-pura berdehem untuk mencairkan suasana yang hening. “Bapak tingal di mana, makanya bapak bilang kita searah?” tanya Kaya.
“Saya...,” Adrian belum sempat menyelesaikan perkataannya mendapat telepon dari seseorang.
“Hallo bro,” Adrian memasang earphone kecil di telinganya sambil menyetir.
Kaya langsung membuang muka ke arah jendela mobil. Siapa sih tuh ganggu aja! batinya kesal.
Adrian berbicara di telepon sepanjang perjalanan, sampai-sampai dia tidak sadar sudah mau sampai ke rumah Kaya. “Udah dulu yah bro! Udah mau nyampe!” Adrian menutup teleponnya.
“Kaya, abis ini ke arah mana lagi?” tanyanya datar.
“Ke situ pak!” tunjuk Kaya ke arah kanan untuk memasuki perumahannya.
“Udah pak, ini rumah saya!” tunjuknya rumah minimalis dengan dua tingkat. Adrian langsung memberhentikan mobilnya.
Kaya keluar dari mobil Adrian dan menunduk sedikit untuk melihat Adrian. “Makasih yah pak atas tumpanganya. Bapak hati-hati yah di jalan!” senyumnya manis.
Adrian hanya mengangguk dan memutarkan mobilnya untuk keluar dari perumahan Kaya.
“Dasar aneh!” desisnya melihat mobil Adrian dari belakang, lalu masuk ke rumah dengan sebal.
Flash back berakhir...
“........”
“Lah lagian udah tau ada cewek cantik kayak aku. Bilang gek, sama temannya, udah yah bro aku enggak enak sama sebelah aku atau apa kek?!” gerutu Kaya.
“........”
“Iya juga sih Lit,” setuju Kaya.
“Ahh, sekarang aku biarin dia menganggap aku enggak penting. Entar kalo udah satu bulan lewat, aku akan penting buat dia.” Ucapnya percaya diri sambil tertawa.
“........”
“Yaelah Lit, enggak usah begitu juga kali.”
“........”
“Iya sih, tapi kemajuanya tak seindah yang aku bayangkan. Yasudahlah, akuakan menunggu strategi untuk menembaki dia.”
“........”
“Iya dia akan mati dalam pelukan cintaku.” Tawa Kaya yang membuat Lita pun tertawa juga.
****
Lita duduk di meja kantornya sambil berkutat dengan komputer, lalu melihat ponsel di mejanya berdering dan mengangkatnya.
“Halo Kay?”
“.......”
“Kenapa emangnya Kay?” tanya Lita sambil bersandar di kursi kebesarannya.
“.......”
“Lah bagus dong?!”
“.......”
“Nyuekin gimana maksudnya?”
“.......”
Lita yang mendengar kronologi ceritanya sudah tertawa terbahak-bahak. Di kira karena apa Kaya bete ternyata hanya karena masalah dicuekin oleh CEO-nya itu.
“Aku kira apa? Jadi cuman karena dicuekin doang toh?”
“.......”
“Yah mungkin, karena kamu enggak penting kali Kay?”
“.......”
“Iya deh, apasih yang enggak buat seorang Kaya?!” olok Lita terkekeh.
“.......”
“Yaudah sih Kay! Ini juga baru dua hari, udah bagus ada kemajuan diantar pulang sama dia dari pada enggak?”
"....."
“Mati dong,” canda Lita.
“.......”
Kaya terus mengoceh hingga Lita yang mendengarnya cukup pusing dan tersenyum senang melihat sahabatnya. Dulu saat kelas tiga SMA Kaya seperti menutup diri kepada yang lain dan hanya pada dirinya dia bercerita karena masalah keluarganya yang bangkrut.
Lita pernah mengajak Kaya untuk bekerja di perusahaannya, namun sahabatnya itu selalu menolak dengan alasan dia ingin masuk ke perusahaan yang dia impikan karena ada tujuannya ke sana.
Lita sempat menanyakan perusahaan apa, namun Kaya belum mau menceritakan dan rahasia. Bahkan sekarang dia penasaran perusahaan apa yang Kaya impikan.
Aku jadi penasaran CEO tampanmu Kay dan perusahaan yang sekarang kau bekerja, batin Lita sambil mendengar cerita dari Kaya di telepon.
~
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Felicia
Sudah ku Boom Like ceritamu Thor mohon balasannya yah thor singgah ke Ceritaku yang judulnya
🥰🥰🥰 Sad Marriage
🌺🌺🌺 My Poor Mama
2020-11-18
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
permisii..
cinta pak bos hadir lagi nih.. 😊
semangat ya kakk💪
2020-11-07
1
Baranzha_Putri
semangat kak aku udah bom like jangan lupa mampir dikaryaku 😉
2020-10-04
1