Kaya sudah datang pagi-pagi ke kantor, ia duduk di sofa tak jauh dengan meja resepsionis. Ia menunggu resepsionis itu datang karena dirinya belum tahu dimana tempat duduknya.
Apa aku yang datang kepagian? Apa memang karyawan di sini datang kesiangan? Pikir Kaya melihat hanya beberapa yang datang seperti satpam,OB, dan beberapa staff.
Setelah setengah jam menunggu, seorang wanita cantik datang duduk di depan meja resepsionis sambil menaruh tasnya. Ia melihat ke arah Kaya.
“Maaf, ibu Kaya yah?” tanya
resepsinis tersebut berdiri di depan Kaya.
“Iya,” senyum Kayasambil berdiri.
“Udah dari tadi bu di sini?” sambil menunjuk dengan jari tulunjuk ke bawah.
“Iya,” senyumnya.
“Datang jam berapa emang?”
“Datang jam delapan kurang lima belas menit.”
“Oh gitu, maaf yah bu mungkin ibu harus menunggu lagi, soalnya kita masuk jam 09.00.”
Mendengar perkataan resepsionis tersebut membuat Kaya langsung berpikir. Pantasan saja sepi, orang bukanya jam 09.00, terus maksud si Adrian apa suruh datang jam 08.00?
“Ohh gitu yah? Soalnya pak Adrian suruh saya datang jam 8 pagi.” Kaya rasanya ingin mengucek Adrian saat ini, dipikir enak menunggu.
“Pak Adrian emang begitu bu, takut karyawannya telat. Jadi maklumin aja yah bu?!” ucapnya untuk membuat Kaya tidak marah akan hal itu karena di sini sudah biasa seperti itu.
“Oh gitu yah?” nyengir Kaya.
Huft! Hari pertama saja sudah bikin kesal!
“Oh yah, kenalin bu nama saya Liana atau bisa di panggil Lia.”Sambil berjabat tangan dengan Kaya.
“Kaya,” balasnya.
“Ibu cantik yah? Apa sih rahasianya?”
“Ibu Lia bisa saja, ibu juga cantik kok?” balas Kaya memuji.
“Tapi cantiknya ibu sempurna banget, saya jadi insecure. Pantasan pak Nusa bilang kalau ada ibu Kaya datang tolong buat dia nyaman.”
“Makasih, tapi emang pak Nusa bicara seperti itu?” tanya Kaya seakan tak percaya.
“Iya bu.”
“Ibu harus hati-hati sama pak Nusa selain dia tampan dia terkenal playboy di sini! Tapi kalau sama pak Adrian enggak papa bu cuman sih bapak cuek kayak bebek.” Ucap Liana pelan.
Kenapa jadi bergosip nih ceritanya? Pikir Kaya yang hanya mengangguk tersenyum.
Lagi pula siapa juga yang mau sama Nusa, tambah Kaya dalam pikirannya.
“Bu saya ke toilet dulu yah! Saya mau dandan yang cantik biar pak Nusa dan pak Adrian klepek-klepek?!” ucapnya frontal membuat Kaya melongo.
“Iya bu,” gumam Kaya.
“Tadi perasaan jelekin Nusa, terus dirinya bilang hati-hati sama pak Nusa selain dia tampan, dia terkenal playboy. Tapi tadi bilang mau dandan biar Nusa sama Adrian klepek-klepek. Dasar perempuan! Eh, tapi aku juga kan perempuan.” Cibirnya menunjuk diri sendiri.
“Ah bodo amat, ngapain aku jadi julid.” Ucapnya duduk kembali di sofa empuk tersebut.
Waktu berlalu dengan cepat, jam menunjukkan pukul 09.00, yang ditunggu Kaya akhirnya datang. Ia tersenyum melihat Adrian berjalan, tapi senyumnya langsung luntur saat Adrian langsung masuk ke dalam ruangan besar itu tanpa menoleh dirinya.
Hal tersebut membuat Kaya dongkol, ia sudah satu jam menunggu di sini, tapi Adrian tampak seperti pria angkuh yang tak menyapa dirinya atau memintanya masuk.
Apakah sikap semua bos seperti itu? Tapi di kantor lamanya, justru bosnya selalu senyum terhadapnya walau dia anak baru.
Liana kembali dari toilet dan duduk di meja resepsionis. Ia berkutat dengan komputer yang berada di depannya. Semua pegawai masuk satu persatu dan sebagian menyapa Kaya dengan senyum, lalu di balas juga dengan
senyum.
Kaya terus melirik semua yang datang dengan senyum, sehingga matanya melihat Nusa yang sudah berdiri di depan meja resepsionis. Ia tersenyum senang penderitaan menunggu di sofa akhirnya kelar.
“Kay!” panggil Nusa yang menyuruh untuk mengahampirinya di meja resepsionis.
“Iya pak.” Kaya menghampiri Nusa.
“Kamu ikut saya yuk!” ajaknya.
“Oh iya? Lia tolong bilang ke pak Adrian saya memperkenalkan Kaya dulu yah!”
“Baik pak,” senyumnya.
Nusa menggenggam tangan Kaya, reflek Kaya berhenti dan Nusa berbalik menatap Kaya berhenti dengan bingung. Kaya mengkode dengan matanya untuk melihat tangan Nusa yang menggenggam tangannya,
“Eh iya, maaf Kay.” Nusa melepas tangan Kaya sambil menyengir.
Kaya bukannya menolak, tapi dia masih baru dan ini kantor bukan Mall yang bisa seenaknya menggenggam tangan. Nanti dia dianggap ada hubungan spesial oleh Nusa padahal dirinya baru kenal kemarin.
Nusa dan Kaya sudah berdiri di depan pegawai yang duduk menghadap mereka dengan belakang mereka pintu ruangan.
“Perhatian semuanya!” teriak Nusa melirik semua pegawai.
“Saya ingin memperkenalkan Manager baru di team Accounting dan sekaligus asisten pak Adrian di sini. Kaya silahkan perkenalkan dirimu!”
“Makasih pak.” Kaya melirik semuanya dengan tersenyum.
“Perkenalkan nama saya Kaya Aqila Naya Raya. Kalian bisa memanggil saya Kaya. Terimakasih.”
Semua pegawai di sana maupun perempuan dan lelaki mengaggumi kecantikan Kaya. Mereka sampai berbisik setelah mendengar namanya.
“Oh namanya ibu Kaya.”
“Dia atasan ternyata.”
“Masih muda udah jadi atasan malah cantik lagi.”
“Mau dong jadi pacarnya.”
“Kalian ada pertanyaan enggak buat ibu Kaya?” tanya Nusa.
“Ibu Kaya nomor WA-nya berapa yah?” tanya salah satu karyawan tersebut dan ada yang bilang juga.
“Ibu punya pacar enggak?” tanyanya.
Huhhh!
Semua karyawan di sana langsung berteriak mendengar perkataan salah satu dari mereka.
“Kalian jangan coba-coba deketin dia yah! Dia punya saya soalnya!” canda Nusa dengan menunjuk semua karyawan di sana.
Ini orang kepedean banget aku mau sama dia! Kaya melirik Nusa dengan tatapan tak suka.
“Huuh! Bapak bisa aja!”sorak semuanya.
“Udah-udah kalian kembali bekerja!” perintahnya sambil tertawa.
Nusa dan Kaya berjalan menuju tiga ruangan yang pintunya berkaca. “Kay, ini ruangan kamu yah! Samping ruangan Adrian!” tunjuknya. Jadi ruangan Adrian di tengah-tengah ruangan Nusa dan Kaya.
“Baik pak,” senyumnya.
“Terus kamu ke Adrian dulu yah! Soalnya ada yang ingin di bicarakan sama kamu!” suruhnya.
“Baik pak Nusa” angguknya dengan sopan.
“Jangan panggil saya pak dong! Masa lupa? Nusa yah!” bisiknya. Kaya tersenyum mengangguk lalu melangkah ke ruangan Adrian.
“Misi pak,” ketok Kaya.
“Masuk!” teriaknya dari dalam.
Kaya membuka pintunya dan berdiri di depan meja Adrian. “Kata pak Nusa, bapak memanggil saya?” tanyanya.
“Iya, silahkan duduk!” perintahnya dan Kaya duduk di depan meja Adrian.
“Ini rincian tugas kamu!” Adrian memberikan beberapa kertas. Kaya menerimanya dan mulai membacanya sedikit demi sedikit.
“Kay, saya mau kamu cepat belajar dan jika saya panggil kamu langsung ke sini!” tegasnya.
“Baik pak.”
“Satu lagi, saya enggak mau kamu mengganggu privasi saya seperti jika saya mau makan dimana atau hari libur saya ada atau tidak, atau hal di luar kerjaan.”
Kepedean banget nih cowok? Emang dia pikir aku mau makan samanya?!
Tapi kalo aku enggak bisa makan sama dia? Kapan aku bisa deket sama dia?
“Baik pak,” senyumnya.
“Yaudah, kamu bisa keluar dan mulai bekerja!” perintah Adrian dengan muka datarnya.
“Baik pak, saya permisi!” Kaya tersenyum dan Adrian hanya mengangguk. Kaya keluar dari ruangan Adrian dan berdiri di depan pintunya.
“Gila emang tuh orang! Kagak bisa apa senyum dikit?! Bisanya cuman nyuruh melulu!” gerutu Kaya.
“Siapa Kay?” tanya Nusa berdiri di samping Kaya.
“Astaga!” Kaya cukup kaget dengan keberadaan pria satu ini yang selalu muncul di depan pintu. Kemarin dia juga begitu sekarang juga begitu.
Dia dengar enggak yah aku ngomong apa? batin Kaya cemas.
“Eh ada Nusa, enggak ada kok pak.” nyengir Kaya.
“Oh,” senyumnya.
“Yuk, aku temenin ke ruangan kamu!” Nusa menarik tangan Kaya dan membawanya
ke ruangan Kaya.
****
Di ruangan Kaya.
Nusa langsung mengakrabkan dirinya dengan bercerita di depan meja. Kaya hanya menanggapinya dengan senyum. Padahal dia keluar kuping kanan dan kuping kiri mendengar cerita Nusa. Nusa terus bercerita hingga akhirnya jam istirahat makan siang tiba.
Hadeh kapan nih kunyuk keluar dari ruangan aku? Kaya tersiksa mendengar celotehan pria satu ini.
Kaya terus tersenyum paksa, walau pikirannya rasanya ingin memusnahkan pria tampan satu ini. Matanya melirik jam di meja dan sudah pukul 12 siang, saatnya untuk istirahat. Tapi lihatlah pria tampan ini selalu berceloteh, apakah perutnya tidak lapar, pikir Kaya.
“Maaf Nusa, kayaknya sudah jam 12 siang nih.” Kaya tersenyum menyela ceritanya.
“Oh iya? Aku keasyikkan cerita sih sama kamu Kay. Yuk makan!” ajaknya berdiri dari kursi.
“Kemana Nusa?” tanyanya.
“Ayok kita makan bertiga sama Adrian!” ajaknya.
“Aku enggak enak,” tolaknya. “Kan aku masih baru, masa makan sama kalian?”
“Yaelah ngapain enggak enak? Kan, ada aku!” tunjuk dirinya sendiri. “Yaudah ayoklah!” paksanya.
Hadeh? Padahal baru aja sih Adrian bilang jangan ganggu privisi dia! Ini malah ngajakin makan?
“Ayoklah ikut!” Nusa menarik tangan Kaya.
“Nusa, oke Nusa. Saya ikut, enggak usah tarik tangan saya!” Kaya tertarik berjalan keluar ruangan.
Beruntung semua karyawan sudah keluar makan jadi ruangan sudah sepi, kalau tidak melihat Nusa menggandeng tangannya akan timbul gosip yang tak enak.
“Okelah,” Nusa melepas tangan Kaya.
“Yuk Ad!” ajak Nusa membuka pintu Adrian.
“Iya,” Adrian keluar dan menghampiri Nusa.
“Kaya ikut kita makan?” tanya Adrian menunjuk Kaya di samping Nusa.
Tuh kan dia pasti tak suka aku ikut?! Buktinya bertanya saat ada orang di depannya.
“Iya, dia aku yang ajak Ad!” jawabnya senyam-senyun melihat Kaya.
Sementara Kaya merasa canggung dan mengusap lehernya sambil tersenyum melihat kelakuan Nusa.
“Oh yaudah deh. Ayok kita turun!” ajak Adrian.
“Yuk Kaya!” ajak Nusa dan Kaya hanya ikut membututi mereka.
****
“Kaya, gimana hari pertama kerja di sini?” tanya Nusa mencairkan suasana yang krik sambil makan.
“Yah begitu deh pak,” senyumnya sambil makan.
“Kamu lucu amat jawabnya begitu doang,” tawa Nusa. Sementara Adrian hanya menikmati makanannya dengan cool.
“Kalau kamu digalakkin Adrian, bilang saja sama saya yah?!” Adrian langsung melirik Nusa dengan tatapan sinis.
“Apaan sih Nusa!” ketus Adrian.
“Bercanda kawan, baper amat sih.” Nyengir Nusa.
“Kamuyah sifatnya enggak pernah berubah.” Adrian geleng-geleng kepala.
“Yah.., kayak enggak tau aja bro,” nyengir Nusa.
Kaya hanya tersenyum melihat kelakuan mereka berdua.
~
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
lanjutttttt kak 😁
tinggalin jejak jg di Novelku yaa ASIYAH AKHIR ZAMAN 🥰
2021-09-22
0
❤️YennyAzzahra🍒
Mantan Terindah hadirr.
ditunggu feedback ny
2020-10-16
1
Wirdah K 🌹
like lagi
2020-10-07
1