My Target Is CEO

My Target Is CEO

Perkenalan

“Atas nama ibu Kaya?” panggil resepsionis sambil berdiri di depan mejanya sendiri. Meja resepsionis tersebut menutupi badannya sampai setengah dada.

“Iya, saya.”Jawab seorang wanita yang duduk tidak jauh dari meja resepsionis tersebut. Lalu ia menghampiri resepsionis itu.

“Ibu di panggil ke ruangan bapak Nusa yah! Nanti ibu naik lift di arah sana dan tanya lagi ruangan bapak Nusa di mana kepada resepsionis di sana. Ibu nanti naik lantai 4 yah!” jelasnya sambil menunjuk arah lift tersebut.

“Baik bu.”

Perusahaan ini memiliki lima lantai, setiap lantai ada resepsionisnya. Bangunannya beberbentuk kotak persegi memanjang ke atas dengan kaca tak tembus pandang sebagai temboknya.

***

“Permisi, saya ingin bertemu bapak Nusa?” tanyanya berdiri di depan respsionis lantai empat tersebut.

“Ada perlu apa yah bu?”

“Saya di undang wawancara oleh pak Nusa”

“Oh, sebentar yah bu!” resepsionis tersebut langsung menekan nomor di teleponnya.

“Halo?”

“Halo, Lia. Ada apa?”

“Maaf pak ganggu, ini ada yang ingin wawancara.”

“Atas nama siapa yah?”

“Bentar yah pak!” sambil menutup lubang teleponnya dengan tangan. “Maaf bu, nama ibu siapa?”

“Kaya”

“Atas nama Kaya pak.”

“Oh yaudah, suruh masuk aja!”

“Baik pak, terimakasih.” Resepsionis tersebut menutup teleponnya.

“Ibu masuk aja ke pintu itu!” tunjuknya di belakang dengan pintu besar yang terbuka.

“Nanti ibu lurus saja! Di belakang ada tiga ruangan yang berbentuk kaca. Di samping dekat mesin foto copy itu tempat bapak Nusa yah bu!” Jelasnya.

“Baik, terimakasih bu.”

~

Tap..., Tap..., Tap...

Kaya berjalan memasuki ruangan yang terdapat banyak sekali karyawan menghadap ke arahnya. Awalnya ia cukup terkejut ketika masuk, namun sebisa mungkin ia menghilangkannya.

Semua karyawan di sana duduk menghadap pintu masuk dengan meja ada pembatas sehingga mereka tak bisa mengobrol secara tatap muka, namun masih bisa berbicara tanpa melihat lawan bicara.

Kaya terus berjalan sambil tersenyum ramah kepada mereka yang tersenyum mengarahnya. Pegawai di sana banyak sesekali memuji Kaya, yang masih bisa di dengar oleh Kaya sendiri.

“Cantik yah bro!”

“Iya, apalagi senyumnya manis.”

“Semuanya lengkap, cantiknya, senyumnya, matanya indah, bak model papan atas.”

“Cantik yah Lit.”

“Iya, kayaknya masih muda seumuran kita.”

Dan masih banyak lagi pujian yang Kaya dengar, ia hanya menanggapinya dengan senyum dan terus berjalan lurus.

Kaya berhenti di tiga ruangan yang dibilang oleh resepsionis tadi. Matanya melirik mesin foto copy dan ketemu ada di sebelah pojok ruangan kiri. Ia maju ke ruangan tersebut dan mengetuk pintu itu.

“Masuk!” teriak Nusa yang duduk di dalam ruangannya.

“Misi pak!” Kaya menutup pintu ruangan Nusa.

“Apakah ini benar ruangan pak Nusa?”tanyanya memastikan kembali.

“Iya betul. Silahkan duduk!”senyum Nusa melihat wajah Kaya.

“Baik pak,” angguk Kaya duduk di depan meja Nusa.

“Perkenalkan saya Nusa,” sambil mengulurkan tangannya.

“Saya Kaya pak,” balasnya.

“Oh iya, kamu bawa resume kamu?”

“Bawa pak,” jawabnya sambil mengeluarkan di tas tote bag-nya.

“Baik saya lihat dulu yah!”

“Iya pak,” senyumnya.

“Nama kamu Kaya Aqila Naya Raya?” Nusa memperjelas nama Kaya.

“Iya pak.”

“Panjang juga yah nama kamu?”

Padahal yang bertanya juga lebih panjang namanya, tidak tahu aja nama dirinya sendiri sampai senusantara, hehehe

“Iya pak.”

Nusa membaca resume Kaya dengan serius, lalu ia tersenyum melihat prestasi Kaya.

“Hebat yah kamu, masih muda sudah S2?! Apalagi kamu sangat cantik.” Puji Nusa.

“Bapak bisa aja,” Kaya tersipu malu.

“Apa yang saya katakan benar? Jarang wanita seperti kamu sudah cantik, S2, pintar pernah menjadi asisten dosen dan pernah menjabat sebagai manajer pula. Apakah kamu sudah punya pacar Kay?” Nusa memainkan mata genit ke Kaya.

Dasar genit!

“Belum pak.”

“Kenapa kamu belum punya pacar?”

Ini orang cari staff apa cari pacar?

“Saya belum mau aja pak.” Kaya tersenyum paksa.

“Oh yaudah baguslah,” senyumnya.

Lah? Apa sih maksud dia? Nggak jelas!

“Dari saya sih cukup, karena yang akan mewawancarai kamu lebih dalam sebenarnya Adrian, dia adalah atasan kamu dan selaku pemilik perusahaan ini.”

“Nanti, kamu tunggu di sini dulu! Karena Adrian ada di ruangan samping saya. Saya mau kasih berkas kamu ke dia dulu yah!” Nusa meninggalkan Kaya di ruangannya sendiri dan menuju ruangan samping.

~

Nusantara Gemilang Raya atau di panggil Nusa ini adalah seorang pria yang mempesona, sexy, tampan dan ramah. Membuat semua wanita memujanya, tapi ada juga yang menyinyirnya cowok genit karena terlalu akrab dengan semua karyawan wanita di sana.Ia menjabat sebagai manajer HRD di perusahaan ini.

Nusa tak memanggil Adrian dengan sebutan pak, karena dirinya sudah berteman dari sekolah dasar dengan Adrian. Mereka bertemu saat ayah mereka melakukan kerja sama dan tak senagaja mereka memasuki sekolah yang sama.

~

“Kaya!” panggil Nusa berdiri di depan pintu ruangannya sendiri.

“Iya pak,” sahutnya menoleh ke arah pintu.

“Ayuk sini!” Kaya beranjak dan mengikuti Nusa.

Nusa membuka pintu untuk Kaya. “Ad, ini yang namanya Kaya.”

“Iya suruh aja duduk dulu!” titah Adrian membelakangi Nusa dan Kaya.

 “Kaya, kamu duduk aja di sini! Saya tinggal dulu yah!” titahnya.

“Baik pak,” angguk Kaya.

“Kaya Aqila Naya Raya?” Adrian menyebutnya sambil memutar kursinya menghadap Kaya.

Deg!

Kaya mematung melihat wajah Adrian. Satu kata di pikirannya tampan, walaupun Nusa juga tampan. Nusa orang yang ramah tapi menurutnya playboy, beda hal melihat Adrian instingnya mengatakan dia tidak playboy.

Sekarang kau targetku!

“Hello?”Adrian melambaikan tangannya ke wajah Kaya yang terlihat melamun.

“Oh, maaf pak.” sadarnya.

“Kaya, nama kamu panjang juga yah?” tanya Adrian.

Kenapa pertanyaanya sama sih? Kaya mendengus dalam hati.

“Oh iya pak,” senyumnya.

“Siapa yang beri nama kamu ini?” tanyanya cool menatap Kaya.

Yah orangtua akulah masa orangtua kamu!

“Orang tua saya pak.” Kaya mencoba tersenyum paksa.

“Iya saya tau orangtua kamu, masa orangtua saya?! Maksud saya siapa?” tanyanya sedikit nada tinggi.

Gila nih cowok! Kok, bisa baca pikiranku?

“Ayah saya pak,” jawab Kaya dengan senyum paksa.

“Oh, ayah kamu. Kenapa ayah kamu menamai kamu Kaya?”

Nih, cowok mau introgasi nama? Apa introgasi pekerjaan sih? Yang di tanya namaku melulu?!

Sabar Kay.., sabar...

“Karena biar saya selalu kaya pak,” jawabnya menyengir paksa.

Adrian tersenyum sedikit dan membuat Kaya semakin terpesona. “Ada-ada saja ayah kamu!” Adrian menggelengkan kepala.

“Saya sudah dengar dari Nusa. Pengalaman kamu lumayan juga untuk jadi Manager Accounting.”

Hah Lumayan? Ini cowok buta kali yah? Jelas luar biasalah! Aku pernah jadi asisten dosen dan manager admin.

“Untuk itu saya terima kamu! Selaian hanya mengawasi keuangan, saya juga ingin kamu mengawasi operasional perusahaan dan bagian lainnya, serta kamu membantu Nusa dalam pengurusahan staff.”

Kenapa jadi banyak amat tugas aku! Kalau begini gaji aku harusnya naik banyak dong?!

 “Kamu tenang aja, masalah gaji saya akan naikkan dari gaji yang kamu minta saat ini.” Adrian seperti tahu pikiran Kaya.

Baguslah dia tahu pikiranku!

“Besok kamu sudah mulai bekerja yah! Saya tunggu kamu jam 8 pagi sampai di sini! Saya enggak mau dengar kamu telat, apalagi bolos tanpa keterangan dan malas-malasan. Mengerti!” tegasnya.

“Baik pak,” angguk Kaya.

 “Yaudah, kamu boleh pulang dan tidak perlu pamit kepada Nusa!”

“Baik pak.” Kaya beranjak dari bangku dan membalikkan badannya.

“Jangan lupa tutup pintu yah!”

“Baik pak,” toleh Kaya dengan senyum.

Kaya keluar dan menutup pintunya. Tiba-tiba di sampingnya ada Nusa yang mengagetkan Kaya.

“Dor!”

“Astagim,” Kaya mengelus dadanya.

“Kaget yah?” senyum Nusa.

“Iya pak kaget,” nyengir Kaya terpaksa.

Udah tau kaget nanya lagi! Kaya memutarkan bola mata.

“Enggak usah panggil pak. Panggil Nusa aja yah!”

“Baik pak, eh Nusa maksudnya.”

“Gimana kamu di terima?” tanyanya.

“Iya pak, eh maksudnya Nusa.”

“Bagus deh,” senyumnya.

Bagus apanya? Diterima tapi pekerjaan banyak bagaikan kuli, dumelnya dalam hati.

“Oh iya, kamu mau pulang?”

“Iya pak,” jawabnya.

“Saya.,” Nusa belum sempat menyelesaikan perkataannya sudah di panggil oleh Adrian.

“Nusantara!” teriaknya melihat bayangan Nusa ada di depan pintu.

“Iya bro,” teriaknya.

“Aku masuk dulu yah,nanti kita ngobrol lagi!” Nusa tersenyum nakal.

Masuk udah sono!

“Iya pak,” senyumnya.

~

Kaya Aqila Naya Raya atau akrab di panggil Kaya ini adalah orang yang selalu populer di masa SMP bahkan sampai kuliah. Ia terkenal dengan kecantikan dan kepintarannya.

Saat kuliah banyak pria yang ingin mendekati Kaya, namun karena Kaya yang cuek dan menjadi asisten dosen, membuat semua pria mundur. Kaya memang tidak memikirkan untuk berpacaran semenjak kelas dua SMA, karena dirinya hanya fokus untuk mencapai tujuannya.

~

Bersambung

Revisi 30 Maret 2023

Terpopuler

Comments

Salmah S

Salmah S

mampir thor

2022-03-09

0

Indah Nihayati

Indah Nihayati

bagus thor cerita nya

2022-02-25

0

hiatus

hiatus

aaaaaaa ada lisa hehe

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Taruhan
3 Hari Pertama
4 Pulang Bersama
5 Sebulan Bekerja
6 Pulang Bersama Lagi
7 Nusa mengerjai Adrian
8 Meeting dengan Klien
9 Traktiran Tak Sesuai Harapan
10 Mabuk
11 Muntah
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 Adrian Mabuk
17 Siapa sih tu Ta?
18 Kalung Misterius
19 Hari Valentine
20 Gay?
21 Bab 21 ~ Kalah Taruhan
22 Bab 22 ~ Mengintai Dua Pria
23 Bab 23 ~ Bertemu dengan Michael
24 Bab 24 ~ Adrian Mantan Lita
25 Bab 25 ~ Alasan Putus?
26 Bab 26 ~ Jessica Tunangan Adrian.
27 Bab 27 ~ Adrian Perhatian Kepada Kaya.
28 Bab 28 ~ Jenguk Nusa
29 Bab 29 ~ Sudah Sehat
30 Bab 30 ~ Pertemuan Lita dengan Adrian
31 Bab 31 ~ Perasaan yang berbeda
32 Bab 32 ~ Mendapatkan Dua Makanan
33 Episode 33 ~ Ada Apa dengan Nusa?
34 Bab 34 ~ Kamu Kenapa Nus?
35 Bab 35 ~ Mengakui Perasaan dalam hati.
36 Bab 36 ~ Kaya berdebat dengan Lita
37 Bab 37 ~ Nusa tidak suka Kaya.
38 Bab 38 ~ Dinner Bersama Adrian.
39 Bab 39 ~ Adrian Menyatakan Cinta
40 Bab 40 ~ Kaya mengundurkan diri
41 Bab 41 ~ Ayah Nusa Sakit
42 Bab 42 ~ My Taget is Ceo
43 Bab 43 ~ Kehilangan Semuanya
44 Episode 45
45 Episode 46
46 Episode 47
47 Episode 48
48 Bab 44 ~ Bertemu Ayah Lita
49 Bab 45 ~ Rumah Baru
50 Bab 46 ~ Sambutan Perpisahan
51 Bab 47 ~ Nusa Resign Juga?
52 Bab 48 ~ Kaya Menampar Nusa
53 Bab 49 ~ Nusa anak dari Tama.
54 Bab 50 ~ Musuhku adalah Cintaku
55 Bab 51 ~ Bertemu Sebagai Musuh
56 Bab 52 ~ Kisah Boni
57 Bab 53 ~ Rival
58 Bab 54 ~ Sekertaris Baru dan Cewek Gila
59 Bab 55 ~ Apakah aku salah membalaskan dendamku?
60 Bab 56 ~ Alasan Dendam Nusa.
61 Bab 57 ~ Adrian dan Lita Makan Malam Bersama.
62 Bab 58 ~ Buat Apa Aku Cinta dari Anak Seorang Penjahat?
63 Bab 59 ~ Sejak Kapan?
64 Bab 60 ~ Sejak Kapan?
65 Bab 61 ~ Ciuman Tidak Berarti.
66 Bab 62 ~ Adrian Masih Menyukai Kaya.
67 Bab 63 ~ Tamu Tak Terduga.
68 Bab 64 ~ Pelakor
69 Bab 65 ~ Bertemu Michael di Perusahaan Tama.
70 Bab 66 ~ Kaya Muntah
71 Bab 67 ~ Ciuman Kedua, Apakah Ada Artinya?
72 Bab 68 ~ Kaya Berteman dengan Adrian
73 Bab 69 ~ Nusa Meluakai Dirinya Sendiri
74 Bab 70 ~ Kaya mengobati Luka Nusa
75 Bab 71 ~ Mila dan Jessica Berebutan
76 Bab 72 ~ Pemilihan CEO diundur
77 Bab 73 ~ Calon Tunangan
78 Bab 74 ~ Bertemu Lita.
79 Bab 75 ~ TOD
80 Bab 76 ~ Mencium Adrian!
81 Bab 77 ~ Pelacur.
82 Bab 78 ~ Dasar Pelacur!
83 Bab 79 ~ Kenapa Aku Harus Ucapkan Itu?
84 Bab 80 ~ Gosip Tentang Kaya.
85 Bab 81 ~ Nusa Menjenguk Kaya
86 Bab 82 ~ Ciuman Berdarah.
87 Bab 83 ~ Erlangga Melihat Nusa
88 Bab 84 ~ Terbongkar Semuanya
89 Bab 85 ~ Akan Ku Tunjukan Seperti Apa Pelacur!
90 Bab 86 ~ Maafkan Aku
91 Bab 87 ~ Ciuman Panas
92 Bab 88 ~ Passwordnya Apa?
93 Bab 89 ~ Kangen Masakanmu
94 Bab 90 ~ Tangan Kaya Tidak Sakit Lagi.
95 Bab 91 ~ Ayah Michael adalah Boni
96 Bab 92 ~ Kebenaran Tentang Boni
97 Bab 93 ~ Apa Maumu Nusa?
98 Bab 94 ~ Michael sudah tahu semuanya
99 Bab 95 ~ Nusa Cemburu
100 Bab 96 ~ Kaya dan Lita mabuk.
101 Bab 97 ~ Kaya Muntah
102 Bab 98 ~ Hubungan Terlarang
103 Bab 99 ~ Kau harus tanggung jawab!
104 Bab 100 ~ Mengahadiri Reuni SMP.
105 Bab 101 ~ Nusa Datang ke Acara Reuni SMP Kaya
106 Bab 102 ~ Nusa Cemburu
107 Bab 103 ~ I Love You
108 Bab 104 ~ Ingatan Masa Kecil
109 Bab 105 ~ Apa Rencanamu Sebenarny Nus?
110 Bab 106 ~ Aku Sangat Mencintaimu
111 Bab 107 ~ AKU MENCINTAIMU
112 Bab 108 ~ Penolakan Cinta
113 Bab 109 ~ Kecemburuan Berujung Kejahilan Nusa
114 Bab 110 ~ Bagus Bukan Hasil Karyaku?
115 Bab 111 ~ Wild
116 Bab 112 ~ Lita Mabuk
117 Bab 113 ~ Michael & Lita
118 Bab 114 ~ Lita & Michael Berciuman
119 Bab 115 ~ Ke Bali
120 Bab 116 ~ Ada Adrian di Bali
121 Bab 117 ~ Kisah Hotel Tama
122 Bab 118 ~ Meeting
123 Bab 119 ~ Saran Mila
124 Bab 120 ~ Keong Mas
125 Bab 121 ~ Aku Cemburu Kaya
126 Bab 122 ~ Kamu adalah Wanitaku
127 Bab 123 ~ Cemburu
128 Bab 124 ~ Jangan Cemburu!
129 Bab 125 ~ Ulang Tahun Nusa
130 Bab 126 ~ Terlambat
131 Bab 127 ~ Pengakuan
132 Bab 128: Apakah Boleh?
133 Bab 129 ~ Cinta Pertama
134 Bab 130 ~ Kisah Awal di Mulai
135 Bab 131 ~ Kesalah Pahaman
136 Bab 132 ~ Di ancam!
137 Bab 133 ~ Keguguran
138 Bab 134 ~ Wijaya dan Kasih menikah
139 Bab 135 ~ Membantu Wijaya
140 Bab 136 ~ Alasan Wijaya dendam
141 Bab 137 ~ Pengumuman menjadi CEO
142 Bab 138 ~ Merayakan Kemenangan Kaya.
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Perkenalan
2
Taruhan
3
Hari Pertama
4
Pulang Bersama
5
Sebulan Bekerja
6
Pulang Bersama Lagi
7
Nusa mengerjai Adrian
8
Meeting dengan Klien
9
Traktiran Tak Sesuai Harapan
10
Mabuk
11
Muntah
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
Adrian Mabuk
17
Siapa sih tu Ta?
18
Kalung Misterius
19
Hari Valentine
20
Gay?
21
Bab 21 ~ Kalah Taruhan
22
Bab 22 ~ Mengintai Dua Pria
23
Bab 23 ~ Bertemu dengan Michael
24
Bab 24 ~ Adrian Mantan Lita
25
Bab 25 ~ Alasan Putus?
26
Bab 26 ~ Jessica Tunangan Adrian.
27
Bab 27 ~ Adrian Perhatian Kepada Kaya.
28
Bab 28 ~ Jenguk Nusa
29
Bab 29 ~ Sudah Sehat
30
Bab 30 ~ Pertemuan Lita dengan Adrian
31
Bab 31 ~ Perasaan yang berbeda
32
Bab 32 ~ Mendapatkan Dua Makanan
33
Episode 33 ~ Ada Apa dengan Nusa?
34
Bab 34 ~ Kamu Kenapa Nus?
35
Bab 35 ~ Mengakui Perasaan dalam hati.
36
Bab 36 ~ Kaya berdebat dengan Lita
37
Bab 37 ~ Nusa tidak suka Kaya.
38
Bab 38 ~ Dinner Bersama Adrian.
39
Bab 39 ~ Adrian Menyatakan Cinta
40
Bab 40 ~ Kaya mengundurkan diri
41
Bab 41 ~ Ayah Nusa Sakit
42
Bab 42 ~ My Taget is Ceo
43
Bab 43 ~ Kehilangan Semuanya
44
Episode 45
45
Episode 46
46
Episode 47
47
Episode 48
48
Bab 44 ~ Bertemu Ayah Lita
49
Bab 45 ~ Rumah Baru
50
Bab 46 ~ Sambutan Perpisahan
51
Bab 47 ~ Nusa Resign Juga?
52
Bab 48 ~ Kaya Menampar Nusa
53
Bab 49 ~ Nusa anak dari Tama.
54
Bab 50 ~ Musuhku adalah Cintaku
55
Bab 51 ~ Bertemu Sebagai Musuh
56
Bab 52 ~ Kisah Boni
57
Bab 53 ~ Rival
58
Bab 54 ~ Sekertaris Baru dan Cewek Gila
59
Bab 55 ~ Apakah aku salah membalaskan dendamku?
60
Bab 56 ~ Alasan Dendam Nusa.
61
Bab 57 ~ Adrian dan Lita Makan Malam Bersama.
62
Bab 58 ~ Buat Apa Aku Cinta dari Anak Seorang Penjahat?
63
Bab 59 ~ Sejak Kapan?
64
Bab 60 ~ Sejak Kapan?
65
Bab 61 ~ Ciuman Tidak Berarti.
66
Bab 62 ~ Adrian Masih Menyukai Kaya.
67
Bab 63 ~ Tamu Tak Terduga.
68
Bab 64 ~ Pelakor
69
Bab 65 ~ Bertemu Michael di Perusahaan Tama.
70
Bab 66 ~ Kaya Muntah
71
Bab 67 ~ Ciuman Kedua, Apakah Ada Artinya?
72
Bab 68 ~ Kaya Berteman dengan Adrian
73
Bab 69 ~ Nusa Meluakai Dirinya Sendiri
74
Bab 70 ~ Kaya mengobati Luka Nusa
75
Bab 71 ~ Mila dan Jessica Berebutan
76
Bab 72 ~ Pemilihan CEO diundur
77
Bab 73 ~ Calon Tunangan
78
Bab 74 ~ Bertemu Lita.
79
Bab 75 ~ TOD
80
Bab 76 ~ Mencium Adrian!
81
Bab 77 ~ Pelacur.
82
Bab 78 ~ Dasar Pelacur!
83
Bab 79 ~ Kenapa Aku Harus Ucapkan Itu?
84
Bab 80 ~ Gosip Tentang Kaya.
85
Bab 81 ~ Nusa Menjenguk Kaya
86
Bab 82 ~ Ciuman Berdarah.
87
Bab 83 ~ Erlangga Melihat Nusa
88
Bab 84 ~ Terbongkar Semuanya
89
Bab 85 ~ Akan Ku Tunjukan Seperti Apa Pelacur!
90
Bab 86 ~ Maafkan Aku
91
Bab 87 ~ Ciuman Panas
92
Bab 88 ~ Passwordnya Apa?
93
Bab 89 ~ Kangen Masakanmu
94
Bab 90 ~ Tangan Kaya Tidak Sakit Lagi.
95
Bab 91 ~ Ayah Michael adalah Boni
96
Bab 92 ~ Kebenaran Tentang Boni
97
Bab 93 ~ Apa Maumu Nusa?
98
Bab 94 ~ Michael sudah tahu semuanya
99
Bab 95 ~ Nusa Cemburu
100
Bab 96 ~ Kaya dan Lita mabuk.
101
Bab 97 ~ Kaya Muntah
102
Bab 98 ~ Hubungan Terlarang
103
Bab 99 ~ Kau harus tanggung jawab!
104
Bab 100 ~ Mengahadiri Reuni SMP.
105
Bab 101 ~ Nusa Datang ke Acara Reuni SMP Kaya
106
Bab 102 ~ Nusa Cemburu
107
Bab 103 ~ I Love You
108
Bab 104 ~ Ingatan Masa Kecil
109
Bab 105 ~ Apa Rencanamu Sebenarny Nus?
110
Bab 106 ~ Aku Sangat Mencintaimu
111
Bab 107 ~ AKU MENCINTAIMU
112
Bab 108 ~ Penolakan Cinta
113
Bab 109 ~ Kecemburuan Berujung Kejahilan Nusa
114
Bab 110 ~ Bagus Bukan Hasil Karyaku?
115
Bab 111 ~ Wild
116
Bab 112 ~ Lita Mabuk
117
Bab 113 ~ Michael & Lita
118
Bab 114 ~ Lita & Michael Berciuman
119
Bab 115 ~ Ke Bali
120
Bab 116 ~ Ada Adrian di Bali
121
Bab 117 ~ Kisah Hotel Tama
122
Bab 118 ~ Meeting
123
Bab 119 ~ Saran Mila
124
Bab 120 ~ Keong Mas
125
Bab 121 ~ Aku Cemburu Kaya
126
Bab 122 ~ Kamu adalah Wanitaku
127
Bab 123 ~ Cemburu
128
Bab 124 ~ Jangan Cemburu!
129
Bab 125 ~ Ulang Tahun Nusa
130
Bab 126 ~ Terlambat
131
Bab 127 ~ Pengakuan
132
Bab 128: Apakah Boleh?
133
Bab 129 ~ Cinta Pertama
134
Bab 130 ~ Kisah Awal di Mulai
135
Bab 131 ~ Kesalah Pahaman
136
Bab 132 ~ Di ancam!
137
Bab 133 ~ Keguguran
138
Bab 134 ~ Wijaya dan Kasih menikah
139
Bab 135 ~ Membantu Wijaya
140
Bab 136 ~ Alasan Wijaya dendam
141
Bab 137 ~ Pengumuman menjadi CEO
142
Bab 138 ~ Merayakan Kemenangan Kaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!