Hasrat Cinta Alexander

Hasrat Cinta Alexander

Cinta Bertepuk Sebelah tangan

"Aku tidak tahu lagi bagaimana cara berterima kasih dan meminta maaf pada Mas Alex." ujar Aina dengan mata berkaca-kaca. Wajahnya begitu mengiba di depan lelaki yang masih mendapat perawatan karena tusukan pisau.

"Aku tidak apa-apa, Aina. Setidaknya kamu baik-baik saja. Terus, kenapa kamu sampai berada di tempat itu?" Alex balik bertanya dengan nada yang cukup rendah.

Sepasang mata yang berada di balik jendela itu pun mengembun. Kirey merasa kecewa, ada yang menyesakkan dada saat senyum Alex tertuju pada gadis berwajah polos yang saat ini menemaninya.

Kirey sengaja mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam ruang rawat inap Alexander, putra mahkota keluarga Hans Satria Jagad. Gadis berkerudung ungu yang kini menangis itu pun menyandarkan tubuhnya yang terasa lemah di dinding.

Apa yang dia lihat baru saja membuatnya menyadari, sekuat apa pun dia mencoba menarik perhatian Alexander tetap saja tidak berpengaruh pada lelaki pendiam itu. Bahkan waktu yang cukup lama masih saja membuat Alexander enggan hanya untuk menatapnya.

"Seharusnya aku tidak heran dengan ini. Seharusnya hatiku berhenti berharap akan cinta lelaki yang tidak pernah menganggapku." Kirey bermonolog pada hatinya. Bibirnya tersenyum sinis menertawakan kebodohannya selama ini. Bertahun-tahun dia mencintai Alexander tapi lelaki itu tidak pernah peduli.

Gadis yang mengusap air dari sudut matanya itu kemudian menghela nafas panjang, seolah ingin melenyapkan rasa sesak di dalam dadanya. Dengan menguatkan hati, Kirey kembali berjalan meninggalkan ruangan yang menjadi niat awal dari tujuannya datang.

Dengan pikiran menerawang dan langkah gontai, Kirey menyusuri koridor rumah sakit yang cukup sepi. Seharusnya dia memupuskan semua harapan atas rasa cintanya pada sosok Alexander sejak dari dulu.

"Hey... " benturan seseorang pada lengannya membuat Kirey tersadar.

"Kak Ale, Tante Zoya." sapa Kirey sambil tersenyum tipis dan kemudian menyalami kedua wanita yang sudah dekat dengannya itu.

"Siapa yang sakit, Key?" tanya Alexa. Ini memang rumah sakit milik Gayatri wanita sepuh itu sudah mengambil alih kepemilikan atas nama menantunya yaitu Alexa Salma Aqilla.

"Teman, Kak. Kebetulan di rawat di sini." jawab Kirey berbohong. Sudah seharusnya dia menutup buku tentang Alexander sejak dulu.

"Maaf Kak, Tante, Key duluan. Soalnya ada janji sama klien." lanjut Kirey, dia berusaha menghindar dari cecaran pertanyaan yang mungkin sulit dia jawab dengan jujur.

"Hati- hati, Sayang." jawab Zoya dengan lembut. Wanita itu memeluk sayang putri temannya itu.

Keduanya, Zoya dan Alexa memandang Kirey yang berlahan menghilang sebelum mereka kembali melangkah menuju ruangan Alex. Zoya sangat khawatir ketika mendengar kabar dari Hanum, jika Alex terkena tusuk di perut karena menolong teman perempuannya.

Ruangan VIP no. 17, Alexa membuka pintunya. Terlihat Alex berbaring nyaman. Lelaki yang mendapatkan perban di bagian perutnya itu berlahan bergerak ketika melihat wanita yang paling dia sayangi datang mendekat.

"Mama, dari mana Mama tahu Alex di sini?" tanya Alex saat dia sudah pada posisi duduk.

"Hanum tadi menelpon, Mama." jawab Zoya kemudian memeluk putranya dan mencium kening Alex.

Alex mendengus kesal. Dia sudah mengatakan pada Hanum untuk merahasiakan ini dari mamanya. Dia tidak ingin Zoya khawatir dengan keadaannya saat ini.

"Bagaimana ceritanya, Lex? Untung saja orang- orangnya Kak Arkha banyak di daerah sana." gerutu Alexa. Alexa memang mengenal adiknya itu adalah sosok yang pendiam dan tidak suka membuat masalah.

"Teman Alex diganggu preman di sana, Kak. Kebetulan Alex lewat sana." jawab Alex. Dia memang tidak bisa terlalu terbuka.

"Hati-hati, Nak. Mama tidak bisa, jika terjadi sesuatu sama kamu." timpal Zoya dengan wajah cemas yang tidak bisa disembunyikan. Wanita itu memang begitu posesif jika menyangkut anak- anak.

"Alex, sudah lebih baik, Ma. kata dokter besok bisa langsung pulang." lanjut Alex.

Zoya menatap putranya yang begitu tampan. Rasanya, Alexander begitu cepat tumbuh menjadi sosok pemuda dewasa. Secara fisik, lelaki pendiam itu begitu mirip dengan papanya, Hans Satria Jagad.

"Oh ya, tadi Kakak bertemu Kirey di lorong ini. Tidak menyangka, gadis manja itu berubah menjadi wanita yang begitu dewasa dan lebih kalem." lanjut Alexa menceritakan pertemuannya pada gadis yang sudah banyak berubah itu.

Cukup lama Alexa dan Zoya menemani Alexander. Hingga akhirnya, Alexa harus pulang karena A'arav mulai rewel dan menanyakan dirinya terus.

###

Alex tertegun menatap keluar jendela. Hari ini dia boleh pulang tapi harus menunggu Hans untuk menjemputnya.

Hans sempat menelpon agar Alex menunggunya sejenak karena dirinya masih ada urusan. Di sela-sela waktunya, ponsel Alexander berdering. Nama Aina tertera pada layar.

"Halo, Assalamu'alaikum, Na." ujar Alex saat mengangkat panggilan Aina.

"Bagaimana keadaan, Mas Alex?" tanya Aina. Gadis itu masih merasa bersalah pada Alexander.

"Aku sudah baikan. Hari ini aku sudah diperbolehkan pulang." jawab Alexander.

"Syukurlah kalau begitu, Aina ikut lega mendengarnya." ujar Aina. Sesaat kemudian mengakhiri panggilannya.

Alexander memasukkan ponselnya ke dalam saku. Dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukkan pukul empat sore.

"Assalamu'alaikum." Suara bariton itu terdengar bersamaan pintu ruangan terbuka.

Terlihat Hans dengan kharisma berjalan masuk menghampiri putranya.

"Bagaimana?" tanya Hans.

"Pulang sekarang saja, Pa." sambut Alexander dengan beranjak dari duduknya.

"Papa terlambat karena ada urusan bersama Key." lanjut Hans saat mereka berjalan keluar ruangan.

"Gadis itu begitu ngotot ingin membuka kasus pemerko*aan yang suah lama di tutup." Hans sedikit bercerita, agar tidak terjadi kesunyian diantara mereka. Sebagai seorang lawyer senior, Hans menjadi penasehat Kirey yang baru saja meniti karir.

Alexander putranya yang paling tertutup dari keluarga, hanya Zoya yang begitu telaten memancing putranya untuk bisa bercerita tentang dirinya.

"Papa keberatan?" sambung Alexander membuat Hans menoleh ke arah putranya. Dia tidak menyangka Alex akan menyahut ceritanya.

"Menurut Papa kasusnya sangat sulit, apalagi kita belum mengetahui siapa pelakunya. Ini kasus kriminal. Dan, Key seorang gadis." lanjut Hans.

Ketika membaca situasi kasus, Hans merasa kasus yang ingin ditangani Kirey cukup rumit, tanpa mengetahui secara jelas siapa pelakunya, kasus ini akan cukup untuk dipecahkan

Alexander terdiam, dia tahu terkadang seorang lawyer bisa saja menjadi sasaran dari kasus yang sedang tangani. Saat Alex menghela nafas panjang, Hans kembali menoleh dan menatap putranya.

"Kamu mengkhawatirkannya?" tanya Hans begitu antusias. Alexander memang sosok yang begitu misterius.

"Tidak. Aku hanya berfikir betapa bodohnya gadis itu." jawab Alex dengan wajah datar. Tetapi, pemuda yang cukup gagah dan tampan itu sedang menetralkan kegusaran hatinya akan gadis yang terus saja mengganggu pikirannya.

Mentari mulai bergeser ke ufuk barat, dua pria berwajah mirip itu pun berjalan di parkiran untuk menghampiri mobil Mercy berwarna hitam.

"Tapi, Papa menyukai gadis itu." ujar Hans sambil tersenyum tipis.

Alex menoleh dan menatap Hans yang menyadari kalimatnya masih terdengar ambigu.

"Maksud Papa, Papa ingin punya putri atau menantu seperti Kirey." jawab Hans sambil terkekeh. Iya, lelaki paruh baya itu melirik putranya yang tanpa ekspresi sama sekali. Rasanya Hans begitu gatal ingin tahu apa yang dipikirkan putra satu-satunya pada gadis yang sedang mereka bicarakan.

Terpopuler

Comments

Sri Sri

Sri Sri

cari cari cerita yg bagus ee ketemu cerita kk putri adek nya alexa ,semangat kk nulis nya udah lama gk denger kabar nya sehat sllu aku favorit langsung

2023-06-21

1

Triee Cimoed

Triee Cimoed

dy

2023-01-24

0

gita yunita

gita yunita

yuhuuu sdh fav kak. yuuukkk bisa yuukkk...

semangaattt 🥰🥰🥰
aku selalu menunggu update kelanjutan ceritanya😍🔥🔥🔥

2023-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2 Membahas Perjodohan
3 Keberadaan Aina
4 Hanum Merajuk
5 Mengejar Nita
6 Gosip
7 Strategi Alexander
8 Deadline
9 Tak Bisa Berkutik
10 Ingin Mengakhiri
11 Desakan Alexander
12 Akta Pra- Nikah
13 Gagal Menikah
14 Kehilangan
15 Rasa Kehilangan
16 Membuka Hati
17 Jadian
18 Status
19 Pertemuan
20 Luka lama
21 Kagum
22 Sepasang Kekasih
23 Bisikan Hati
24 Janda Bukan Sembarang Janda
25 Bermain
26 Menghindar
27 Harapan Seorang Mama
28 Kirey Safanina Reyhan
29 Mencari Tahu
30 Rumah Sakit
31 Memberi Penawaran
32 Curhat
33 Menyatakan Rasa
34 Amarah Seorang Papa
35 Kembali Semula
36 Memberi Kesempatan
37 Cemburu
38 Pacaran tipis-tipis
39 Merebut Hati Ana
40 Kondangan
41 Aina dan Kirey
42 Kegalauan Kirey
43 Kecewa
44 Ana Sakit
45 Cerita Sebenarnya
46 Putus Asa
47 Penolakan Versi Key
48 Ingin Segera Menikah
49 Rencana Pernikahan
50 Persiapan Pernikahan
51 Ulah Aina
52 Menjelang Pernikahan
53 Masa Lalu
54 Nasehat Mama
55 Bimbang
56 Selalu Memikirkan Orang lain
57 Ulah Alexander
58 Melarikan Diri
59 Semua jadi Gelisah
60 Godaan Alex
61 Ajakan Menikah
62 Membawa Pulang
63 Demi Cinta
64 Rintangan
65 Kebelet Kawin
66 Jalan Buntu
67 Menemui Key
68 Menjenguk Kirey
69 Hampir Tak Percaya
70 Sah
71 Pengantin Baru
72 Sisi Manis Alexander
73 Kerja Sama
74 Tanggung Jawab
75 Tidak pandai memasak
76 Baju Dinas
77 Melupakan Ulang Tahun
78 Menolong Teman
79 Mengirim Seseorang
80 Perdebatan Kecil
81 Diam
82 Martabak
83 Sosok Yang Berbeda
84 Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85 Berkunjung Ke Mertua
86 Kepergok
87 Nama Gadis Itu
88 Kabar Bahagia
89 Merasa Diacuhkan
90 Kecelakaan Kecil
91 Alexander Cemas
92 Kiriman Mama Mertua
93 Kirey Menangis
94 Tak Sesederhana Itu
95 Panik
96 Alexander Mengalah
97 Tawar Menawar
98 Tindakan Kirey
99 Bumil Ribet
100 Pesona Aina
101 Emosi Alexander
102 Perang dingin
103 Permainan Karin
104 Masalah Pribadi
105 Ruang Meeting
106 Hadiah Calon Cucu
107 Dua Bulan Menunggu.
108 End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2
Membahas Perjodohan
3
Keberadaan Aina
4
Hanum Merajuk
5
Mengejar Nita
6
Gosip
7
Strategi Alexander
8
Deadline
9
Tak Bisa Berkutik
10
Ingin Mengakhiri
11
Desakan Alexander
12
Akta Pra- Nikah
13
Gagal Menikah
14
Kehilangan
15
Rasa Kehilangan
16
Membuka Hati
17
Jadian
18
Status
19
Pertemuan
20
Luka lama
21
Kagum
22
Sepasang Kekasih
23
Bisikan Hati
24
Janda Bukan Sembarang Janda
25
Bermain
26
Menghindar
27
Harapan Seorang Mama
28
Kirey Safanina Reyhan
29
Mencari Tahu
30
Rumah Sakit
31
Memberi Penawaran
32
Curhat
33
Menyatakan Rasa
34
Amarah Seorang Papa
35
Kembali Semula
36
Memberi Kesempatan
37
Cemburu
38
Pacaran tipis-tipis
39
Merebut Hati Ana
40
Kondangan
41
Aina dan Kirey
42
Kegalauan Kirey
43
Kecewa
44
Ana Sakit
45
Cerita Sebenarnya
46
Putus Asa
47
Penolakan Versi Key
48
Ingin Segera Menikah
49
Rencana Pernikahan
50
Persiapan Pernikahan
51
Ulah Aina
52
Menjelang Pernikahan
53
Masa Lalu
54
Nasehat Mama
55
Bimbang
56
Selalu Memikirkan Orang lain
57
Ulah Alexander
58
Melarikan Diri
59
Semua jadi Gelisah
60
Godaan Alex
61
Ajakan Menikah
62
Membawa Pulang
63
Demi Cinta
64
Rintangan
65
Kebelet Kawin
66
Jalan Buntu
67
Menemui Key
68
Menjenguk Kirey
69
Hampir Tak Percaya
70
Sah
71
Pengantin Baru
72
Sisi Manis Alexander
73
Kerja Sama
74
Tanggung Jawab
75
Tidak pandai memasak
76
Baju Dinas
77
Melupakan Ulang Tahun
78
Menolong Teman
79
Mengirim Seseorang
80
Perdebatan Kecil
81
Diam
82
Martabak
83
Sosok Yang Berbeda
84
Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85
Berkunjung Ke Mertua
86
Kepergok
87
Nama Gadis Itu
88
Kabar Bahagia
89
Merasa Diacuhkan
90
Kecelakaan Kecil
91
Alexander Cemas
92
Kiriman Mama Mertua
93
Kirey Menangis
94
Tak Sesederhana Itu
95
Panik
96
Alexander Mengalah
97
Tawar Menawar
98
Tindakan Kirey
99
Bumil Ribet
100
Pesona Aina
101
Emosi Alexander
102
Perang dingin
103
Permainan Karin
104
Masalah Pribadi
105
Ruang Meeting
106
Hadiah Calon Cucu
107
Dua Bulan Menunggu.
108
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!