Zoya dibuat gelisah karena beberapa kali dia mendengar rumor tentang putranya yang tidak menyukai wanita.
Wanita itu tertegun sejenak saat memikirkan kebenaran tentang itu, tapi dia yakin Alexander bukan seperti.
"Zoy..."sapa Hans saat menemukan istrinya melamun di teras samping.
" Ada apa?"tanya Hans saat Zoya menoleh.
"Mas, sebaiknya kita meminta Alex untuk segera menikah." ujar Zoya saat melihat Hans mendudukkan bobotnya di sebelahnya.
"Kenapa ,kamu mencemaskan Alex karena gosip yang beredar?" jawab Hans dengan santai.
"Alex sudah cukup umur untuk menikah, Mas." jelas Zoya dengan sedikit mendesak Hans agar bersikap tegas pada putranya.
" Menikah bukan hal main-main, Zoy. Kita nggak tahu apa dia sudah punya pacar apa belum." jelas Hans dengan menampilkan wajah serius.
" Kita jodohkan saja, Mas." jawab Zoya.
"Dengan siapa?"
"Key..."sela Zoya dengan cepat. Hingga membuat Hans mengernyitkan kedua alisnya. Ternyata, tanpa dijelaskan pemikiran mereka sama.
"Aku lihat Key tidak punya pacar, kata Hanum,Key sudah lama menyukai Alex dan kita sudah mengenal keluarganya "jelas Zoya membuat Hans tersenyum. Dia jadi teringat awal hubungan mereka karena sebuah perjodohan juga.
" Aku juga menyukai gadis itu. Key, adalah gadis yang baik."sambung Hans. Rasanya dia tidak sabar mempunyai menantu Kirey.
Obrolan mereka terhenti kala keduanya melihat sebuah mobil mewah berhenti di halaman rumah. Hans sangat mengenal pemilik mobil itu, hingga membuat Zoya dan Hans pun beranjak berdiri untuk menyambut Rey dan Kyara yang keluar dari mobil, tidak lupa Kirey juga ada di belakang mereka.
" Assalamualaikum, Bang." ujar Rey saat bersalaman dengan Hans.
" Waalaikum salam."jawab Hans, disusul dengan mereka yang kemudian berpelukan.
" Kedatangan kami untuk menjenguk Alex. Kami ikut prihatin dengan apa yanh terjadi, Bang." ujar Rey.
"Dia sudah membaik, Rey. Ayo, kita masuk!" ajak Hans.
Setelah saling sapa, Zoya mempersilahkan Keluarga Rey untuk masuk ke dalam. Bahkan mereka langsung membawa tamunya untuk naik ke atas menuju kamar Alexander.
"Kak, ini ada Om Rey berkunjung."ujar Zoya setelah mengetuk pintu kamar dan berlahan membukanya. Ternyata Alexander sedang duduk di sofa dengan laptop di depannya.
"Silahkan masuk!" jawab Alex dengan menutup laptopnya.
Terlihat Rey masuk bersama Kyara dan Kirey. Tatapan mata Aexander kini tertuju pada gadis yang kini meletakkan sebuah parcel di meja yang ada di dekatnya berdiri.
"Bagaimana keadaanmu, Lex? Maaf Om baru bisa menjenguk sekarang."ujar Rey.
"Nggak apa-apa ,Om. Aku juga sudah membaik, hanya luka kecil." sambut Alexander.
Kirey pun menatap Alex yang sesekali mencuri pandang ke arahnya. Gadis itu hanya ingin memastikan jika keadaan lelaki yang menempati hatinya itu benar-benar baik baik saja. Dia sangat mencemaskan Alexander.
" Iya sepertinya sudah jauh lebih baik, Rey." ujar Hans.
Saat suaminya sedang ber bicara, Zoya pun memberi kode dengan tatapannya tentang pembahasan perjodohan tadi.
"Key, tolong temani Alex sebentar. Kami akan berbincang di luar karena sudah lama tidak bertemu!" ujar Hans membuat Kirey yang semula hanya terdiam itu pun mendadak salah tingkah.
" Iya, Key. Tolong kupasin buah untuk Alex."lanjut Zoya membuat Kirey hanya mendongak ke arah Alex yang sudah melayangkan tatapan tajam ke arahnya. Lelaki itu memang terlihat tidak menyukai ide itu.
" Iya, Tante."jawab Zoya. Kali ini , dia serba salah, dia tahu Alex tidak suka jika berdekatan dengannya karena alasan dirinya yang masih kekanak-kanakan. Tapi di sisi lain, dia tidak bisa menolak permintaan Zoya.
Akhirnya mereka meninggalkan Kirey dan Alex berdua. Mereka ingin sekali membahas perjodohan diantara mereka.
"Kenapa tidak menolaknya? Dirimu bisa membuatku sakit kepala."ujar Alexander membuat Kirey menghela nafas lemah. Mulut pedas akan selalu beraksi jika bersamanya.
"Aku hanya tidak ingin mengecewakan Tante Zoya." ujar Kirey. Hatinya merasa kesal saat mendengar kata-kata menyebalkan dari Alexander. Tapi dia tetap saja mengupaskan buah apel seperti titah Zoya.
Suasana kembali membisu , Alexander kembali pada laptopnya. Sesekali gadis itu melirik Alexander, merenungkan alasan yang membuat lelaki tampan itu tidak menyukainya, padahal segala hal sudah dia lakukan untuk tidak memancing emosi lelaki berhidung mancung itu.
" Aughhh..."pekik Kirey saat tangannya hampir terkena pisau.
Seketika Alexander langsung beranjak dari duduknya, dia melihat sekilas apa yang terjadi, " Kamu memang sangat ceroboh!" ketus Alex saat membawa sebuah kotak obat.
Alex pun menarik jari tangan Key dan membersihkannya sebelum membalutnya dengan plaster.
"Hentikan kasus pemerkosaan itu! Kasus kriminal sangat berbahaya!"lirih Alexander dengan penuh penekanan. Tatapan mata keduanya saling tertaut dan itu sempat membuat jantung Kirey berdetak tak karuan.
" Maksud, Kak Alex?" tanya Key berharap lelaki didepannya mencemaskan dirinya.
"Aku tidak ingin kamu merepotkan Papa! Jadi kamu jangan salah faham!" ujar Alex kemudian beranjak dan mengembalikan kotak obat pada tempatnya semua.
Mereka kembali terdiam. Setelah meletakkan buah yang sudah dikupas, Kirey membuka layar ponselnya sedangkan Alex kembali pada laptopnya. Tidak ada obrolan diantara mereka hingga panggilan Kyara membuat kirey beranjak dan keluar dari kamar lelaki itu.
###
"Key, kami sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan Alex!"ujar Kyara setelah mereka masuk rumah. Perbincangan mereka memang tentang rencana perjodohan itu.
" Key belum ingin menikah sekarang, Ma." ujar Kirey beralasan. Padahal, dia tahu Alexander sangat membencinya, jadi tidak mungkin dia akan menerima perjodohan itu.
"Kenapa?"tanya Kyara.
" Key ingin fokus pasa kasusnya Nita, Ma."jawab kirey. Dia sebenarnya malas berdebat dengan mamanya
" Terus kapan kamu menikah, Key? Lihatlah Hanum hampir punya dua anak, tapi kamu pacar saja tidak punya." Kyara terus saja mengomeli putri tunggalnya. Dia sering kesal saat teman- temannya menanyakan kapan ngunduh mantu.
Kirey tidak menjawab omelan mamanya karena hal itu sudah biasa dia dengar. Gadis itu hanya mengangkat pandangannya ke arah mamanya.
" Key, dengarkan Mama! Kita sudah sudah sepakat. Tanya saja pada Papa." ujar Kyara jika perjodohan itu sudah diperjelas.
"Ma, Key besok akan pergi ke rumah Nita." ucap Kirey membuat Kyara melotot ke arah putrinya. Dia bertambah kesal setiap kali membahas pernikahan, Kirey selalu saja menghindar.
"Key, kamu tidak perlu bekerja! Kamu tidak akan kekurangan apapun." teriak Kyara saat melihat putrinya menaiki tangga.
"Ma, sudahlah, Key sudah cukup besar untuk menentukan pilihannya. Jangan terus menekannya." ucap Rey mencoba menenangkan istrinya. Tidak sering bertemu, Reyhan hanya ingin memanfaatkan waktu untuk saling bercengkerama bukan berdebat.
"Pa, aku takut dia nggak mau menikah." jawab Kyara dengan meletakkan kepalanya di dada suaminya.
"Emang Mama tidak ingat dikejar- kejar terus sama Papa untuk cepat menikah? Coba berada di posisi Key, Ma." ucap Reyhan mencoba memberi pengertian pada Kyara.
"Mama sudah cocok dengan keluarga Bang Hans. Alex dan Key juga sangat cocok, Papa." lanjut Kyara.
Reyhan hanya menghela nafas panjang. Dia juga tidak mau memaksa putrinya sebelum tahu alasan Kirey yang belum memutuskan untuk menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Niee
alex blm sadar perasaannya ke key..
2024-01-30
0
Nendah Wenda
bukan gak seneng key di jodohkan sama Alex tapikan Alex gak mau Deket sama key
2024-01-27
0
Nur Ainy
ah jadi kangen ma sakti ale trs hanum arkha lope2 kak
2023-03-15
3