Ternyata Jodoh
Pagi ini adalah hari yang paling di tunggu oleh Lifi. Pasalnya hari ini adalah hari pertama dia masuk kuliah. Dengan langkah penuh semangat Lifi mulai bersiap-siap untuk berangkat menuju kampusnya. Dia berangkat ke kampus dengan menggunakan bus umum.
Saat sudah didalam bus,Lifi membuka ponselnya mencoba untuk menghubungi temannya. Namanya Airin, dia berteman dengan Lifi sejak SMA. Hingga setelah lulus pun mereka memutuskan untuk masuk kampus yang sama,bahkan fakultas yang sama.
[ Rin.....kamu udah nyampek kampus ]
Satu pesan berhasil terkirim pada nomor sahabatnya, dan beberapa detik kemudian dia mendapat balasan dari temannya.
[ Ia baru nyampek, kamu sendiri udah dimana? ]
[ bentar lagi nyampek kok ]
Tanpa terasa bus sudah berhenti ditempat yang sudah di sebutkan Lifi pada sang kondektur Bus. Untuk bisa sampai ke kampusnya Lifi masih harus berjalan kaki sekitar dua ratus lima puluh meter lagi. Suasana jalan nampak ramai. Terlihat lalu lalang para mahasiswa yang hendak berangkat ke kampus juga.
Lifi mencoba melihat jam yang melingkar ditangannya, di situ sudah menunjukkan pukul 09.45, artinya lima belas menit lagi jam perkuliahan akan segera di mulai. Lifi pun mempercepat langkahnya agar segera bisa sampai ke kelasnya tepat waktu. Ia tidak ingin terlambat di hari pertama masuk kuliah. Namun saat tiba halaman kelasnya, ia tak sengaja berbenturan dengan seorang mahasiswa. Alhasil buku yang dibawa Lifi jatuh berserakan. Mahasiswa itu membantu Lifi memunguti bukunya yang terjatuh.
"Maaf saya tidak sengaja karena saya terburu-buru"
Lifi berkata sambil sedikit membungkukkan badannya sebagai tanda permintaan maaf.
Sejenak mahasiswa itu tertegun melihat gadis didepannya. Saat itu Lifi yang dibalut hijab berwarna navi, senada dengan tunic yang dipakainya, sangat kontras sekali dengan warna kulitnya yang putih. Membuat gadis itu terlihat sangat cantik. Ditambah lagi gadis itu mempunyai senyum yang begitu manis sekali.
" Oke tidak masalah, saya juga sedang terburu-buru "
Lifi pun segera berlalu, namun mahasiswa itu masih mematung ditempatnya. Dia masih belum sadar jika Lifi sudah beranjak dari hadapannya.
" Pundak gue yang di bentur, kenapa malah detak jantung gue yang gk beratur " tanpa sadar mahasiswa itu berguman sendiri.
Kini Lifi sudah berada di kelasnya bersama Airin. Mereka duduk bersebelahan. Dosen yang mengampu mata kuliah pun sudah tiba di kelas. Saat dosen sedang melakukan presensi, tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu.
" Permisi .....maaf bu, apa boleh saya masuk? " mahasiswa itu berkata dengan sopannya
" Ya silahkan masuk, kebetulan pelajaran belum dimulai " dosen itu mempersilahkannya masuk.
Pelajaran dimulai, dosen mulai menjelaskan materi perkuliahan.saat itu suasana kelas sangat kondusif. Hingga tanpa terasa jam mata kuliah itu sudah berakhir.
Dosen meninggalkan kelas di ikuti para mahasiswanya tak terkecuali Lifi dan Airin. saat hendak sampai di depan pintu, tiba-tiba dari arah belakang ada yang memanggilnya
" hey.....kalau tidak salah kamu cewek yang tadi nabrak aku"
Mahasiswa itu berbicara sambil menunjuk ke arah Lifi.
" Ah iya....maaf sekali lagi. tadi saya terburu-buru " ucap Lifi penuh penyesalan. Karena seingatnya dia menabrak mahasiswa itu cukup keras.
" gak masalah kok, santai saja. Ternyata kita satu kelas ya, boleh saya tau nama kamu?"
Namun belum sempat Lifi menjawab pertanyaannya, dari luar pintu kelas sudah terdengar suara Airin memanggilnya.
" Lif....ayo buruan, katanya mau ke kantin "
Tanpa menjawab pertanyaan mahasiswa itu, Lifi pun segera menghampiri sahabatnya. Mahasiswa itu masih mematung ditempatnya. Mulutnya tanpa sengaja bergeming
" Gila.....gue di cuwekin, baru kali ini ada cewek yang cuwek ma gue, biasanya malah mereka yang duluan nyebutin namanya ke gue"
Setiba dikantin Lifi dan Airin bingung mencari tempat duduk. Pasalnya pada saat jam itu suasana kantin sedang ramai-ramainya. Namun kejauhan nampak ada yang melambaikan tangan dan memanggil mereka berdua.
" Woy.....sini, masih ada tempat duduk kosong "
Melihat siapa yang memanggil, merekapun bergegas menuju bangku tersebut. Mereka adalah Chaca, Alan dan putri. Mereka adalah teman satu SMA, hanya saja beda kelas. Meski berbeda kelas, namun mereka cukup dekat. Itu semua karena mereka sama-sama jadi anggota OSIS.
Tanpa terasa sudah satu jam mereka mengobrol dikantin. padahal sebentar lagi jam mata kuliah berikutnya akan dimulai.
Benar saja, lima menit setelah mereka tiba dikelas, dosen jam mata kuliah berikutnya sudah datang. Dan seperti biasa terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran, dosen melakukan presensi.
Satu persatu nama mahasiswa dipanggil dan mereka akan mengacungkan tangannya sebagai tanda hadir. Hingga pada akhirnya sebuah nama mendapat gilirannya untuk di panggil.
" Naira Alifi Istiqomah "
Saat sang pemilik nama dipanggil, sontak membuat seorang mahasiswa menoleh ke arahnya. Mahasiswa tersebut tersenyum penuh arti. Batinnya berkata
" oh....ternyata namanya Naira Alifi Istiqomah, nama yang cantik. Cocok sama orangnya, cantik."
Pelajaran dimulai, namun mahasiswa itu masih larut dengan pikirannya sendiri. bayangannya masih dipenuhi mahasiswi pemilik nama bagus itu.
hingga tanpa terasa jam pelajaran itu sudah berakhir. Tak lupa dosen memberikan tugas untuk mahasiswanya.
" Lif.....kamu pulang naik bus kan? " Tanya Airin
" Heem...." jawab Lifi singkat
" Yasudah aku antar ke tempat bus ya, dari pada jalan kaki le sananya."
" emang gak ngerepotin lho Rin?"
" Ya enggak lah, kayak sama siapa saja "
Rumah Lifi dan Airin tidak searah, jadi Airin hanya bisa mengantar sahabatnya sampai tempat biasa Lifi menunggu bus. Lifi sendiri memilih naik bus karena Lifi kurang begitu suka naik motor. Menurutnya lebih enak naik kendaraan umum. alasannya biar tidak terlalu capek.
" Rin.....gue naik dulu ya, makasih udah nganterin sampek sini" ucap Lifi sambil kakinya melangkah menaiki bus
" oke sama-sama"
Setengah jam perjalanan, akhirnya Lifi sudah sampai di rumahnya. Rumah sederhana namun terlihat sangat asri. Rumah itu mempunyai halaman cukup luas dan dihiasi beberapa jenis tanaman. Lifi memang terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya hanya seorang pemilik usaha grosir sembako di pasar, sedang ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
Kendati demikian, keluarga mereka begitu begitu harmonis dan dikenal taat dalam urusan agama.
" Assalamualaikum , Lifi pulang bun " ucap Lifi saat sampai didepan pintu.
" Walaikum Salam " Terdengar suara bundanya dari arah dapur.
" Sudah pulang sayang, gimana kuliahnya tadi?"
" Alhamdulillah lancar bun " Lifi menjawab seraya mencium tangan bundanya.
" Ya sudah, kamu ganti baju, terus mandi, sholat. Dan setelah itu langsung makan." bundanya memberi perintah, dan Lifi pun langsung bergegas menuju kamarnya.
Setiba dikamarnya Lifi langsung melakukan apa yang di perintahkan oleh bundanya. Dan sebelum itu tak lupa dia men charger ponselnya terlebih dahulu, karena seingatnya tadi ponselnya lowbat pas dia berada di dalam bus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
YouTube: hofi_03
semangat ya kak 🥰 mawar 🌹 untukmu
2023-10-24
1
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Heiiii aku mampir dan baca sinopsismu. Plot udah terbaca bagus untuk kontennya tapi coba baca ulang sinopsismu dan perbaiki huruf pertama paragraf pertama langsung ganti huruf kapital. Sebelum kata 'sehingga' juga terlihat ada (.) tanpa spasi serta ada kata yang kurang huruf. Cek ulang dan revisi sebab pandangan pertama jatuh pada sinopsis. Semoga sukses 🤗🤗🤗❤️
2023-06-30
0
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
mampir kak
2023-05-01
0