Mati Rasa

Malam hari saat Lifi hendak tidur, tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada sebuah pesan masuk dari nomer yang tidak dikenalnya.

[ Malam ]

Pesen dibuka oleh Lifi tanpa berniat membalasnya. Hingga beberapa menit kemudian satu pesan kembali masuk ke ponselnya

[ Kok di Read dong ]

Namun lagi-lagi Lifi mengabaikan pesan tersebut dan dia memilih untuk tidur karena rasa kantuk yang tidak bisa ditahannya lagi.

Seperti biasa pukul setengah empat subuh, Lifi sudah bangun dari tidurnya. Ia bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu' kemudian menunaikan sholat subuh. Setelah ritual sholat selesai dia akan menyempatkan diri membaca-baca materi kuliahnya. Menurutnya belajar di waktu subuh lebih mudah di ingat. Karena fokus pikiran belum kemana-mana.

Lifi memang tergolong anak yang rajin, saat dia selesai dengan aktifitas belajarnya, dia selalu menyempatkan diri untuk membantu bundanya menyiapkan menu sarapan. Makanya tidak heran jika Lifi lumayan pandai memasak.

Ditempat lain, Byan masih termenung dikamarnya. Bahkan hingga menjelang waktu sarapan ia masih engga untuk keluar dari kamarnya. Pagi ini pikirannya lagi-lagi dipenuhi oleh gadis yang pernah menabraknya kemarin saat di kampus. Hingga tiba-tiba pintu kamarnya terbuka diikuti suara yang seketika memecahkan lamunnnya.

" sayang....kamu kok belum turun sih, papa sama adikmu sudah nunggu buat sarapan, lagian hari ini kamu gak ada jam kuliah ta?"

" iya Mah....Byan bentar lagi turun, Byan juga ada kuliah pagi hari ini."

Merekapun kemudian sarapan bersama. Selesainya Byan langsung berpamitan untuk berangkat ke kampus.

Lifi dan teman-temannya sudah lebih dulu tiba dikampus. Mereka berbincang-bincang didalam kelas sembari menunggu dosen mata kuliah Akuntansi datang. Ya, hari ini mereka ada jadwal mata kuliah akuntansi. Dan benar saja, sepuluh menit kemudian dosen datang dan jam perkuliahanpun di mulai.

Sebelum menutup perkuliahan, tak lupa seperti hari sebelumnya dosen memberikan tugas untuk para mahasiswanya.

Lifi dan teman-temanya saat ini sedang menuju kantin. mereka ingin mengisi kembali tenaga mereka setelah 2 jam lebih berkutat dengan nominal-nominal yang cukup menguras pikiran.

Melihat Lifi dan teman-temannya, membuat Byan yang sebelumnya sudah berada dikantin terlebih dahulu, berinisiatif untuk bergabung dengan mereka.

" Boleh gabung disini " Byan meminta izin tanpa duduk terlebih dulu kepada mereka.

" Silahkan, itu masih ada bangku kosong disebelah Lifi "

Tanpa ragu Byan pun langsung mengambil posisi untuk duduk disebelah Lifi. Hal ini membuat Lifi kaget karena Byan tiba-tiba sudah berada disampingnya. Byan terkekeh sendiri saat melihat ekspresi Lifi.

" Kalian semua mau makan apa, entar biar gue aja yang skalian mesenin." Alan bertanya pada temannya.

" kayak biasanya aja Lan, Mie ayam sama es jeruk, cuman Lifi doang yang Bakso sama teh hangat." Chaca yang menjawab.

" Byan, kamu mau pesen apa, disamain atau mau yang lain?" ucap Alan sebelum beranjak

" ya elah hampir lupa kalo ada cogan alias cowok ganteng"

Chaca berbicara sambil menepuk keningnya sendiri. Dia lupa kalau ada Byan, hingga dia memesan menu seperti yang biasa mereka pesan.

Semua melotot ke arah Chaca yang dengan entengnya memanggil Byan dengan julukan cogan. Sedang yng disebut nampak biasa-biasa saja.

Bagi Byan, dia sudah terbiasa dengan hal ini. Karena sering sekali cewek-cewek mengatakan hal yang demikian kepadanya.

" Gue samain kayak Lifi aja."

Byan berbicara dengan sekilas melirik ke arah Lifi.

Setelah beberapa saat makanan yang mereka pesan pun datang. Mereka makan makan sambil diselingi dengan obrolan-obrolan kecil.

" by the way, kalian keliatannya kayak udah kenal banget, apa sebelumnya kalian satu sekolah?" Byan membuka obrolan

" Kami satu sekolah, tapi beda kelas aja" dengan antusiasnya Chaca menjawab pertanyaan Byan.

" kebetulan kami dulu sama-sama ikut organisasi OSIS, makanya meski gk sekelas tapi lumayam deket" Putri menimpali.

" jadi ceritnya gue aja nih yang beda" Jawab Byan

" Santi aja, lagian kita sekarang kan udah jadi teman satu kelas" kali ini Airin ikut menimpali

" Sebenarnya gue udah lulus SMA setaun tahun lalu, cuman baru tahun ini masuk kuliahnya." ucap Byan jujur.

" emangnya kenapa kok gak langsung kuliah aja, kan biar cepet lulus." tanya Chaca yang mulai kepo

" Lagi males aja." Jawab Byan.

untuk masalah ini, dia terpaksa berbohong. Karena saat ini dia belum ingin bercerita alasan sebenarnya mengapa ia menunda waktu kuliahnya kepada mereka.

Obrolan mereka semakin seru. Hanya Lifi saja yang nampak diam. Dia hanya akan menjawab saat di tanya.selebihnya dia memilih menjadi pendengar. Melihat itu membuat Byan semakin penasaran dengan karakter Lifi yang terkesan cuek.

" Hey.....kok aku perhatiin dari tadi kamu diem aja." Byan mencoba membuka obrolan dengan Lifi.

" hey...hey...hey...namanya Lifi, kayak asing banget manggilnya" cerocos Chaca

" La gue kan emang belum kenal namanya. Kemarin pas waktu di tanya sapa namanya di gak jawab." Byan berbicara sambil melirik ke arah Lifi

" Lif....emang kemarin lho ketemu Byan dimana" tanya Airin

" Ya di kampuslah, emang mau ketemu dimana lagi." jawab Lifi

" maksud gue kampus sebelah mana."

Airin terlihat greget sendiri dengan jawaban Lifi

" kemarin gak sengaja dia nabrak gue waktu di halaman kelas." kali ini Byan yang menjawab.

" ya udah kemarin gak sempet tau namanya, sekarang cobak kenalan ulang" ledek Airin pada Lifi.

" ada istilah tak kenal maka tak sayang, ya gak?." Alan ikut-ikutan meledek

" udah kenal, namanya Byan kan"

" Kalo udah kenal berarti tinggal sayangnya dong?"

Byan berbicara sambil mengedipkan sebelah matanya pada Lifi. Hal ini tentu saja membuat wajah Lifi seketika seperti kepiting rebus karena malu sekaligus merasa kesal dengan tingkah dan ucapan Byan. Bahkan yang lain pun dibuat heran dengan tingkah Byan yang tiba-tiba terang-terangan menggoda Lifi.

Tak ingin membuat suasana menjadi canggung, Airin berusaha mengalihkan topik.

" Lif....mumpung dosen satunya gak bisa hadir, pulang kuliah nanti kita bakal main ke rumah Chaca buat ngerjain tugas akuntansi tadi. Lho mau ikut gak?"

" Kayaknya gue gk bisa ikut, gue lagi ada janji mau nemenin bunda bikin kue. Gak papa kan?"

" Yaudah, entar lho gue antar dulu ke tempat bus."

" Gak usah Rin, aku jalan sendiri aja. Kamu langsung aja ke rumah Chaca".

Byan yang dari tadi fokus mendengarkan pembicaraan dua orang itu, tiba-tiba ikut menimpali.

Dia menawarkan diri untuk mengantar Lifi, namun Lifi menolaknya.

Mereka semua meninggalkan kantin dan bergegas menuju rumah Chaca. Hanya Byan dan Lifi yang memilih langsung pulang.

Kini Lifi sudah berada di rumah, dia sedang rebahan dikamarnya. Begitupun dengan Byan. Saat itu tiba-tiba Byan mengirim pesan pada Lifi berniat menanyakan kalau dia sudah sampai rumah.

[ Udah nyampek rumah belum ]

Melihat pesan ada pesan masuk yang lagi-lagi tanpa nama, membuat lifi bertanya-tanya.

" Nih orang siapa sih sebenarnya, dari kemarin kirim pesan terus. Dan kayaknya ni orang tau banget kegiatan gue."

Lifi mencoba membuka foto profilnya, namun sayang sekali, disitu yang nampak adalah foto seorang pemuda menghadap ke belakang. jadi tentu saja wajahnya tidak bisa di lihat.

Byan terus menatap ponselnya. Berharap Lifi akan membalas pesannya. Namun sayangnya nihil. Dia pun memilih memejamkan mata namun fikirannya masih berkutat seputar Lifi. Dia merasa heran, karena baru kali ini ada gadis yg tidak tertarik padanya. Menurutnya baru kali ini dia menemukan gadis yang cuek terhadapnya. Biasanya mereka akan mengejar-ngejarnya, ya meskipun dirinya tidak pernah meladeni karena Byan memang bukan orang yang sembarangan dekat dengan wanita.

" apa dia mati rasa ya sama cowok, masak iya cowok ganteng-ganteng gini, dia gak mau gue anter pulang. Apa orang tuanya galak ya, makanya dia takut."

Byan terus menerka-nerka sendiri dugannya terhapa lifi. Hingga tanpa terasa matanya sudah terpejam menuju alam mimpi.

Terpopuler

Comments

TwinFlame57

TwinFlame57

lifi byan/Heart/

2023-11-25

0

rifah

rifah

ceritanya bagud makanya aku mampir hehe..salam dari assalamualaikum bidadariku

2023-02-15

0

Bilqis Alya

Bilqis Alya

kalo udah sayang terus tinggal apanya

2023-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Nama yang Cantik
2 Mati Rasa
3 Komet
4 Perjodohan Konyol
5 Temannya Tuyul
6 I Will Coming In Your Dream
7 Aku dan Kamu Jadi Kita
8 Calon Besan
9 Kata Dilan
10 Berkunjung
11 Berkunjung 2
12 Menerima
13 Tanggung Jawab
14 Insomnia
15 Terkejut
16 Pura-pura Lupa
17 Sama Persis
18 Benar-benar Menjadi Kita
19 Bukan Adek
20 Guling Bernyawa
21 Mendadak "Mas"
22 Berpamitan
23 Sambutan Hangat
24 PR
25 Kesayangan
26 Firts Kiss
27 Bingung
28 Olah Raga Malam
29 Mood Booster
30 Makanan Pendamping
31 Merasa Bersalah
32 Dibayar Tunai
33 Suplemen Tambahan
34 Transfer Kekuatan dong...
35 Bukan Bolos, Tapi Izin
36 Nikah Dadakan
37 Butuh Waktu
38 Kecelakaan
39 Digigit Serangga
40 KDRT
41 Marah
42 Dua Minggu, Deal.....
43 Cemburu
44 Wejangan Senior
45 Soto Ayam
46 Drama Sebelum Tidur
47 Menunggu
48 Isi Hati Byan
49 Sesuai Kesepakatan
50 Ibadah Bareng
51 Sekali Lagi Boleh?
52 Gas Ajalah
53 Tukang Modus
54 Kecewa
55 Berbohong
56 Ulat Bulu
57 Kesiangan
58 Teman Mama
59 The First and The Last
60 Pekara Cimol
61 Pelakor
62 Panik
63 Obat Nyamuk
64 Aneh
65 Mual
66 Pasien ODGJ
67 Suami Siaga
68 Nyonya Satu-Satunya
69 Kok Bisa?
70 Bright Lokalan
71 Merasa Menang
72 Pulang
73 Suami Kepedean
74 Garcep Banget
75 Istri Idaman
76 Selingkuh
77 Kejutan
78 Baju Dinas
79 Serangan Fajar
80 Nengokin Dedek
81 Ketupat Sayur
82 Stok Kesabaran
83 Manisan Mangga
84 Kontraksi
85 Rela Berbagi
86 Evan Rayyan Pratama
87 Narsis
88 Puasa Empat Bulan
89 Makhluk Halus
90 Tindakan Preventif
91 Bikin Rusuh
92 Buka Puasa
93 Proses
94 Penambah Imun
95 Tes Aja Dulu
96 Pengumuman
97 Ungkapan Cinta
98 Pengumuman
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Nama yang Cantik
2
Mati Rasa
3
Komet
4
Perjodohan Konyol
5
Temannya Tuyul
6
I Will Coming In Your Dream
7
Aku dan Kamu Jadi Kita
8
Calon Besan
9
Kata Dilan
10
Berkunjung
11
Berkunjung 2
12
Menerima
13
Tanggung Jawab
14
Insomnia
15
Terkejut
16
Pura-pura Lupa
17
Sama Persis
18
Benar-benar Menjadi Kita
19
Bukan Adek
20
Guling Bernyawa
21
Mendadak "Mas"
22
Berpamitan
23
Sambutan Hangat
24
PR
25
Kesayangan
26
Firts Kiss
27
Bingung
28
Olah Raga Malam
29
Mood Booster
30
Makanan Pendamping
31
Merasa Bersalah
32
Dibayar Tunai
33
Suplemen Tambahan
34
Transfer Kekuatan dong...
35
Bukan Bolos, Tapi Izin
36
Nikah Dadakan
37
Butuh Waktu
38
Kecelakaan
39
Digigit Serangga
40
KDRT
41
Marah
42
Dua Minggu, Deal.....
43
Cemburu
44
Wejangan Senior
45
Soto Ayam
46
Drama Sebelum Tidur
47
Menunggu
48
Isi Hati Byan
49
Sesuai Kesepakatan
50
Ibadah Bareng
51
Sekali Lagi Boleh?
52
Gas Ajalah
53
Tukang Modus
54
Kecewa
55
Berbohong
56
Ulat Bulu
57
Kesiangan
58
Teman Mama
59
The First and The Last
60
Pekara Cimol
61
Pelakor
62
Panik
63
Obat Nyamuk
64
Aneh
65
Mual
66
Pasien ODGJ
67
Suami Siaga
68
Nyonya Satu-Satunya
69
Kok Bisa?
70
Bright Lokalan
71
Merasa Menang
72
Pulang
73
Suami Kepedean
74
Garcep Banget
75
Istri Idaman
76
Selingkuh
77
Kejutan
78
Baju Dinas
79
Serangan Fajar
80
Nengokin Dedek
81
Ketupat Sayur
82
Stok Kesabaran
83
Manisan Mangga
84
Kontraksi
85
Rela Berbagi
86
Evan Rayyan Pratama
87
Narsis
88
Puasa Empat Bulan
89
Makhluk Halus
90
Tindakan Preventif
91
Bikin Rusuh
92
Buka Puasa
93
Proses
94
Penambah Imun
95
Tes Aja Dulu
96
Pengumuman
97
Ungkapan Cinta
98
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!