Siang ini suasana kelas nampak sedikit tegang. Pasalnya hari ini adalah jadwal mata kuliah yang paling tidak disukai hampir sebagian mahasiswa ekonomi.
Apalagi kalau bukan Statistika. para mahasiswa nampak serius mengikuti jalannya perkuliahan. Bukan karena apa, selain mata kuliah yang menyebalkan, dosen mata kuliah ini terkenal sangat killer. Dosen ini tidak segan-segan untuk memberikan nilai E pada mahasiswanya.
Tepat pukul 11.30 perkuliahan selesai. Semua mahasiswa mulai meninggalkan kelas. Hanya tersisa Lifi dan ke empat temannya juga Byan. Namun saat mereka hendak keluar kelas, nampak seorang gadis masuk dan menghampiri Byan yang sedang berdiri diantara para sahabatnya.
" By.....kita ke kantin yuk, kamu udah selesai kan kelasnya?" gadis itu berbicara dengan nada kecentilan.
" Sorry.....gue lagi gak lapar." ucap Byan acuh
" Gue udah dari tadi lho yang nungguin" gadis itu sengaja bergelayut di lengan Byan. Namun dengan sedikit kasar Byan melepaskannya.
" Gue bukan angkot yang musti lho tungguin."
Mendengar jawaban dari Byan membuat Airin dan yang lain tertawa. Hanya Lifi yang nampak biasa saja. Karena merasa malu, gadis itu memilih pergi begitu saja.
" Bro....itu cewek lho, mantan yang belum bisa move on, atau penggemar berat lho?". Cerca Alan
" bukan siapa-siapa, dia cuman temen waktu SMA gue."
" Tapi keliatannya dia ngebet banget sama lho" ucap putri.
" gak penting juga, ya udah kantin yuk " ajak Byan pada yang lain.
Saat sudah berada dikantin, Byan baru menyadari ternyata disana tidak ada Lifi.
" Loh....mana Lifi ma Airin?"
" Dia sama Airin ke perpustakaan, katanya mau nyari referensi buku buat tugas." Ucap Chaca.
Byan pun langsung bergegas meminum jusnya dan langsung beranjak dari tempatnya.namun sebelum itu dia menyodorkan selembar uang seratus ribuan.
" gue cabut dulu, tolong bayarin jus gue, sekalian aja punya kalian."
" Lo bro....gimana makanan lho?". Tanya Alan
" Buat lho aja" jawab Byan sambil berlari.
Dia terus berlari menuju perpustakaan.sampai disana dia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan itu. Hingga tanpa sengaja Byan menabrak seorang gadis yang sedang memilih buku. Keduanya nampak sama-sama kaget.
" Maaf.....gue gak se-nga-ja" Ucap Byan terbata.
dia baru menyadari bahwa orang yang ditabrak tak lain adalah gadis yang sedang dicarinya.
" Gak nyangka ya kita tabrakan lagi, kayaknya jodoh ni." Byan berbicara sambil cengar-cengir.
" by the way, lagi nyari apa di sini?"
tanpa sadar pertanyaan absurd itu lolos dari mulut Byan. karena jelas-jelas mereka sedang diperpus malah dia bertanya nyari apa
" Lagi nyari es cendol, buat ngademin otak" jawab Lifi dengan nada sinis kemudian berlalu meninggalkan Byan yang tiba-tiba menggaruk kepalanya yang sebenarnya sama sekali tidak gatal.
" cantik-cantik pedes juga ngomongnya, tapi kalau dipikir-pikir gue juga yng be-gok udah tau ini perpus, pakek nanya nyari apa. Be-gok....be-gok....be-gok..." ucap Byan sambil memukul pelan kepalanya sendiri.
Menyadari Lifi sudah tak dihadapannya lagi, Byan langsung beranjak ke tempat yang berseberangam dengan tempat duduk Lifi. Dari sana dia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya ke arah yang lain, melainkan fokus menatap ke arah gadis yang baru saja di tabraknya.
Lifi yang sejak tadi merasa kalau Byan terus menatap ke arahnya merasa risih sendiri. Dalam hatinya dia mengumpat kesal
" Nih orang ngapain sih, kayak komet aja ngekorin gue mulu. Gak ada kerjaan lain apa."
" Rin....balik yuk " tiba-tiba Lifi mengajak pulang
" lho....baru juga di sini. Emang lo udah dapat bukunya?" Tanya Airin dengan ekapresi bingung
" gue tiba-tiba bad mood. Ada komet"
lagi-lagi Airin dibuat bingung oleh Lifi. Pasalnya sejak kapan perpustakaan berubah jadi lintasan tata surya.
Merasa kalau Lifi menyindirnya, Byan langsung menghampiri keduanya.
" boleh gabung?"
" gak"
" boleh "sahut Lifi dan Airin bersamaan.
" Rin....lo apaan sih, kita kan mau balik". Tegas Lifi
" ya elah Lif.....ini masih jam berapa, emangnya tugas lho udah selesai? Tungguin gue bentar lah, tanggung nih."
Akhirnya Lifi mengalah, dan membiarkan Byan ikut bergabung bersamanya. Mereka pun muli fokus pada bacannya masing-masing.
Sesekali Byan, curi-curi pandang ke arah Lifi. byan terus memperhatikan Lifi yang terlihat makin cantik saat sedang serius membaca. Bahkan tanpa sadar ia senyum-senyum sendiri hanya karena membayangkan Lifi tersenyum.
" Woy.....lho kesambet ya, senyum-senyum gak jelas. Jangan bilang lo salah minum obat" suara Airin seketika menyadarkan Byan.
" lho apaan sih, emang lo kira gue gak waras. Gak ada akhlak banget lo ngatain gue." ucap Byan jengkel.
" Lif....gue ke toilet dulu ya bentar."
" Lo juga tungguin bentar.jangan ke mana-mana temenin sohib gue." ucap Airin pada Byan kemudian.
Suasana menjadi hening saat Airin sudah beranjak. Lifi yang merasa risih karena ditinggal hanya berdua, sedang Byan dalam hati bersorak gembira. Kapan lagi bisa berdua sama Lifi. Bahkan dalam hati Byan berharap toiletnya penuh. Biar dia bisa lebih lama berdua dengan Lifi.
Untuk memecah keheningan, Byan membuka suara
" Lif....gue boleh nanya gak?"
" Hem..." jawab Lifi singkat tanpa mengalihkan pandangan dari buku yang dia baca
" kenapa lo gk pernah bales chat dari gue?"
Sejenak Lifi menghentikan aktifitas membacanya. Dia mencoba mengingat-i ngat memang benar beberapa hari ini ada nomer asing yang selalu mengirim pesan padanya.
" Apa jangan-jangan yang ngirim pesan ke gue itu Byan ya?" batin lifi berkata
" kok bengong, gue nanya nih. Kenapa chat gue gak pernah lo bales" tanya Byan sekali lagi
" gue gk tau kalau lo ngechat gue. Lagian dapat nomer gue dari mana. Perasaan gak pernah tuker nomer deh."
" kita kan satu kelas Lif, otomatis gue dapat nomer lo dari group kelas lah."
" Lif....gue boleh pinjem buku catatan lo yang statistika enggak?"
" emang buat apaan, bukannya tadi lo juga ngikutin mata kuliah itu?" lagi-lagi Lifi menjawab dengan pandangan masih fokus pada buku yang dibacanya.
" keterangan gue kurang lengkap. Boleh ya, besok gue balikin kok" ucap Byan penuh harap
" yaudah....tapi besok jangan lupa lo balikin. Soalnya gue juga musti ngerjakan tugas." lifi menjawab seraya menyodorkan buku pada Byan
" Oke siap tuan putri"
Setelah mengucapkan itu Byan langsung cabut. Ia takut kalau-kalau Lifi akan marah karena ucapannya.
" dasar cowok sin-ting" guman Lifi
" Woy.....siapa yang sinting" ucap Airin yang tiba-tiba datang
" gak ada, lo salah dengar kali.ya udah balik yuk. Capek gue"
" lho si cogan Byan kemana?" Airin nampak bingung. Pasalnya Byan yang tadi masih disana sekarang malah sudah tidak ada.
" udah balik ke lintasannya." Lifi berbicara sambil menarik tangan Airin agar segera pulang.
Dia sengaja tidak menggubris pertanyaan Airin. Bisa-bisa temannya akan nyerocos sepereti kereta jika ketahuan dia mengumpat Byan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Bilqis Alya
seraya lagi pelajaran geografi ini
2023-01-30
0