AKU BAHAGIA TANPA MU MAS!!!

AKU BAHAGIA TANPA MU MAS!!!

AKU BAHAGIA TANPA MU MAS!!! BAB 1

Malam itu aku sedang membuat desain baju pengantin. Di sela kegiatanku, konsentrasiku ambyar oleh bunyi ponsel yang terus saja berdering.

Ponsel yang berada di atas nakas segera kuambil, secarik pesan dari sahabatku Mila.

"Syah, suamimu dimana?" pesan dari Mila yang membuatku membulatkan mata.

Bagaimana bisa dia bertanya sedangkan kemarin aku bilang kalau suamiku sedang ada kerjaan di luar kota.

"Ya ampun, Mil. Malam-malam gini kamu chat aku cuma mau menanyakan itu, " balasku.

"Aku serius Syah," balasnya lagi.

"Lagi ada kerja di luar kota," balasku santai, seraya menyeruput caffe latte kesukaanku.

Tak lama, Mila mengirimkan video yang berdurasi 10 menit, seseorang yang sedang mengucap ijab qabul. Aku keraskan lagi volume ponsel, karena suara pria itu sangat tidak asing di pendengaranku.

Video itu di ambil dari belakang hingga tidak bisa melihat wajah sang pemilik suara. Aku hanya bisa melihat postur tubuh yang juga sangat mirip dengan Mas Fahri.

"Suara pria ini mirip Mas Fahri,"gumamku dan tetap berdoa semoga ini hanya suaranya saja yang mirip.

"Syah, apapun yang terjadi aku berharap kamu tetap sabar, " pesan dari Mila lagi.

Ingin sekali terus berpikir positif, tapi membaca chat dari Mila membuat hati gelisah dan gundah gulana.

Tak lama Mila mengirimkan lagi video yang hanya berdurasi 3 menit. Aku buka dengan perlahan entah mengapa kini jantungku berdegup lebih kencang.

Aku mengamati dengan seksama video itu, tangan yang berhias henna sedang menyambut uluran tangan sang pengantin lelaki. Dia mencium tangan dengan khidmat layaknya pengantin baru dan disusul kecupan mesra yang mendarat di kening pengantin wanita.

Entah dari mana yang memvideokan ini , hingga hanya terlihat wajah dari samping kala dia sedang mengecup kening wanitanya. Lagi-lagi, dada ini bergemuruh kala melihat wajah yang sangat aku kenali.

Setelah beberapa menit, Mila kembali mengirim video segera aku buka dan tidak menunggu lama.

Ketika aku membuka video itu , aku merasa sangat mengenali wanita yang tubuhnya berbalut kebaya berwarna putih gading. Sepertinya dia sedang merasa sangat bahagia, terlihat dari senyum yang selalu mengembang di wajahnya.

Ya, wanita itu adalah putri Kyai Muhsin, Mas Fahri pernah mengenalkan padaku, ketika aku ikut Mas Fahri untuk menghantar Kiyai Muhsin di peristirahatan terakhir.

"Dik kalau capek istirahat," suara yang ku dengar di video dan disana aku melihat wajah pengantin pria dengan jelas, dia masih menggunakan jas hitam dan sarung merah maroon . Sarung yang sama yang aku belikan beberapa waktu lalu.

Aku memperbesar layar ponsel ketika video itu mengarah ke wajah pengantin pria. Shok, marah , ingin berteriak ketika pria yang sedang menggelar resepsi adalah Mas Fahri, suamiku.

Ingin sekali aku mencakar mereka berdua, bagaimana sampai hati Mas Fahri mengkhianatiku seperti ini.

Aku menangis semalaman , bukan aku menangisi pengkhianatan Mas Fahri, tapi aku menangisi kebodohanku. Selama ini aku terlena dengan keromantisan Mas Fahri hingga aku tak menyadari dia main api di belakangku.

Aku mengusap kasar air mataku dan segera menyambar ponsel yang berada d atas ranjang. Aku cari nomor suamiku yang ku namai hubby. Ah , melihat nama yang kusematkan di nomor kontaknya membuat aku semakin merasa bodoh .

Setelah menemukan nama hubby segera ku pencet tombol berwarna hijau dan tak lama suara di seberang sana terdengar. Tidak menunggu lama, aku memintanya untuk segera pulang malam ini juga dan aku tidak mau tahu...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!