Sudah 2 hari aku tidak berangkat bekerja dan anehnya ada pesan dari bagian HRD bahwa aku ijin sakit, yah ulah siapa lagi kalo bukan Daniel.
Tas miliku juga masih di tangan Daniel, entah kapan si brengsek itu akan mengembalikannya. Dari informasi bagian HRD yang menghubungiku tadi pagi, Daniel ternyata sedang ada bisnis di luar negeri.
Ah syukurlah, setidaknya aku sedikit lega tak mendapat teror pesan darinya, tapi kenapa hatiku sedikit hampa. Walaupun pesan-pesan yang di kirimnya kadang membuat kesal. Terakhir pesan darinya adalah ia akan segera menemuiku.
*****
Malam ini aku janjian nonton dengan Axel, lelaki itu makin gencar melayangkan jurus merayu padaku, ahh sungguh manis. Axel menjemputku di Apartement dan kami bersama-sama kesalah satu mall terbesar di Jakarta.
" Nonton film apa Ra" tanyanya dengan senyum mempesona
" Ehh..horor aja deh" jawabku semangat
" oke..oke..gak takutkan " tanyanya
" Tenang, gw kebal ama hantu " aku terkekeh senang
" Oke my princess " Axel melangkah untuk membeli tiket film dan beberapa cemilan sedang aku menunggu di bangku tunggu.
Sedang asyik membuka sosial media,sebuah pesan masuk di ponselku.
*Waiting for me dear
from **Daniel***
" ohh noooo...." pesan itu membuatku bergidig ngeri
Sementara mataku mencari sosok yang mungkin mengawasiku. Ahhhh rasanya tidak nyaman.
Ku matikan ponselku kesal dan memasukan ke dalam tas Chanelku.
" Kenapa Ra, kaya gugup gitu " tanya Axel membawa pop corn dan milo kesukaanku
" Ahh..gpp kok, ayookk" ku sambut pop corn dan milo di tangan Axel.
Overall film tadi sungguh menyeramkan, mataku sampai beberapa kali terpejam dengan beberapa adegan yang membuat bulu kudukku berdiri, ngeri...Sedangkan Axel terlihat sangat menikmati film tadi tanpa ada rasa takut.
" Thanks ya " kataku membuka pintu mobil
" Gw yang thanks dah mau hangout bareng " balas Axel
" Gw juga happy kok " kataku tulus
Ku lempar asal flatshoesku dan ku rebahkan tubuh di sofa TV, rasanya begitu capek jalan-jalan seharian. Apalagi belanjaanku yang menggila di temani Axel. Tiap bulan Papa akan mengirimkan uang bulanan untuku, yaah lumayan buat belanja anak gadisnya.
Ku tanggalkan pakaianku di lantai dan berlari menuju bathtub, rilex yang aku rasakan berlama-lama berendam dengan air hanya yang sudah kuberi aroma mawar.
Ceklek..
Suara pintu kamarku berbunyi, dengan tergesa-gesa ku memakai bathrobe dan berjalan perlahan ke luar kamar mandi, mendadak bulu kudukku berdiri, aku waspada takut ada pencuri yang masuk ke apartemenku.
" Huwaaahhhhh " teriakku kaget melihat sosok tampan duduk di ranjang kamarku, dengan senyum menyeringai dan sorot mata tajam ia memandangku seakan aku adalah mangsanya. Ia masih memakai setelan jas rapi. Sepertinya ia baru tiba dari perjalanan bisnisnya.
" Mau apa kamu ke Apartementku seperti maling " Aku membuka suara dengan sedikit bergetar karena memang masih shock dan kaget.
Langkahnya pelan mendekatiku, aku diam bergetar di tempatku berdiri. Ia memeluku secara paksa, ku coba untuk memberontak tapi apa daya tenagaku kurang besar untuk melawan sosok di hadapanku.
" Lepaskan aku brengsek " teriakku kencang
"Emmmmppptt...ia ******* bibirku kasar, ihhh leee...pass..mulutku yang terbuka makin membuat akses Daniel menciumku ganas, ia ******* setiap inci bibirku, menyesap lidahku dan memporak-porandakannya. Di dalam ciumannya aku melihat kilat kemenangan di senyumnya.
Merasakan kenikmatan itu satu desahan lolos di mulut sialanku.
" Ahhh..." Senyum senang tercetak di bibir Daniel
Sepertinya bibirku sudah berubah bengkak dengan ciuman kasar Daniel, ia sama sekali tak memberi kesempatanku untuk lepas dari kungkungannya. Aku ingin menangis kencang tapi air mata ini seakan tak mau jatuh.
Daniel menghentikan aksinya setelah melihat aku kesulitan bernafas, masih dalam posisi memelukku ia berbisik.
" Itu hukuman untuk membuat aku cemburu sayang " seketika aku memukul badan kekar Daniel yang ada di hadapanku dengan airmata yang sudah lolos di pelupuk mataku.
" Brengseekk " pekikku, aku melempar apa saja yang ada di dekatku, tak peduli kamarku akan berantakan yang terpenting Daniel segera pergi dari hadapanku.
Melihatku semakin menggila Daniel mengangkat tubuhku ala bridal style, ia membawaku ke ranjang empukku,
" Tenang sayang,,maafkan aku" katanya penuh penyesalan
Aku masih terisak membungkam mulutku dengan bantal di dekatku, ku rasakan tangan Daniel membawa selimut ke tubuhku, ia membelai rambut panjangku lembut seakan penuh kasih sayang hingga membuat aku nyaman dan tertidur dengan pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments