Kupilih beberapa baju yang pantas aku pakai di pesta Michelle nanti malam, minggu kemarin seingatku aku banyak membeli pakaian. Maklumlah cewek kadang gila shopping.
Setelah beberapa menit memilih baju akhirnya pilihanku jatuh pada gaun selutut berwarna hitam gaun ini sederhana tapi sangat elegan.
Semenit kemudian bel apartemenku berbunyi.
Kubuka pintu perlahan, nampak abang gojek menenteng pesananku.
" Ini mbak pesanannya" ia menyerahkan pesanan pizzaku.
Aku menerima bungkusan itu sambil menyerahkan uang yang ada di genggamanku. Uang pecahan seratus ribu dua lembar.
" Ini bang, makasih yaa" ujarku menunjukkan senyum ramah
" Ini kebanyakan mbak" abang gojek terlihat kaget menerima uang pembayaranku.
" Udah itu rejeki abang" balasku
" Adduuhhh,, suwun banget yoo mbak" kata abang gojek memakai bahasa jawa
" Iyoo bang, sakkonduripun " kataku tak kalah dengan bahasa jawa
Walaupun keluarga kami tinggal di Bandung, sebenarnya papa dan Mama asli Semarang, kami hijrah ke Bandung sejak kakek membuka usaha di sana, makanya aku sudah terbiasa menggunakan bahasa jawa karena kalau dirumah itulah bahasa sehari-hari kami.
*********
Tepat pukul 19.00 WIB aku sudah mulai bersiap-siap, maklum acaranya Michelle di mulai pukul 20.00 WIB, setidaknya masih ada 1 jam untuk bersiap-siap.
Aku memoleskan bedak tipis di pipiku yang putih, lipstik merah tipis dan memakai gaun hitam yang telahku pilih tadi siang. Aku berdiri didepan kaca melihat penampilanku keseluruhan, rambutku aku catok lurus dan ku beri gel agar sedikit mengkilap sampai kalo ada lalat lewat pasti akan kepleset, pokoknya overall penampilanku lumayanlah dengan kemampuan bermake-up ku yang minim.
Aku melirik jam di atas nakas.
" Ya ampuun udah jam 19.30 aja" pekikku sedikit tergesa-gesa
Ku ambil tas selempang merek dior favoritku dan berjalan ke lift menuju parkiran mobilku.
*******
Aku berjalan menuju lobi Hotel Mulia setelah sekitar 10 menit mencari parkiran yang sudah penuh. Jakarta yang selalu macet membuat aku sedikit terlambat.
Ku berjalan sedikit terburu-buru mengejar lift yang sebentar lagi tertutup. Tanpa menyadari aku menggunakan sepatu cukup tinggi, tiba-tiba kakiku terkilir dan badanku kehilangan keseimbangan tepat di depan pintu lift.
Tubuhku yang aku perkirakan akan mendarat menuju lantai yang keras,sedetik kemudian ku rasakan sosok lelaki di hadapanku dengan sigap menopang tubuhku, ia memeluk tubuhku erat hingga tubuh ini urung menyentuh lantai,
" Aawww.." teriakku kencang
Aku menahan rasa malu akibat insiden ini hingga rasanya kepala ini berat untuk di angkat,aku lirik di sekelilingku cuma ada 3 orang.
" Ohh syukurlah " gumamku dalam hati, setidaknya aku tak perlu malu di depan banyak orang.
Ku coba kembali berdiri tegap tanpa menghiraukan rasa nyeri di kakiku, sambil melepaskan pelukan dari lelaki penolong tadi.
" Ohh maafkan saya dan terimakasih sudah menolong tadi " kataku menunduk menahan malu
" Ohh gak papa, anda baik-baik saja " kata lelaki itu dengan suara serak dan sexy
Ku beranikan melihat lelaki di hadapanku, seketika ada geleyar aneh di tubuhku, ku akui lelaki di hadapanku memiliki ketampanan yang maksimal kalau di nilai dari 10 sampai 100 tentu ia mendapat nilai 98. Kenapa tidak 100? Yaah karna kesempurnaan hanya milik Tuhan tentunya.
Pintu lift telah tertutup sempurna, setelah basa basi tadi aku mencoba bersikap biasa anggap saja tidak ada insiden kaki terkilir.
Triingg
Pintu lift terbuka di lantai 30. Ini lah lantai yang akan aku tuju, tanpa mengucapkan sepatah kata aku keluar sambil menahan rasa sakit di kaki, ku lirik lelaki tadi sebelum pintu lift tertutup, ia tersenyum samar sambil menatap kepergianku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Bakhita Bakhita
namanyq
2020-07-08
2
Ani Yuningsih
gimna sih rupa laki tampan tuh, jd penasaran.. hiii
2019-10-31
3
Ririn Kian
dinovel doang orang laki tampan bangettttt,Disni mah rata2
2019-10-31
10