“Gimana cafe kamu, Ray?” tanya Tessa
“Hmm... Ya gitu Tante pemasukannya lumayan untuk dua bulan terakhir."
“Pantesan kamu sering bangun kesiangan pasti kamu lelah sekali, ya.”
Raya hanya mengangguk dan tersenyum pada Tantenya.
Raya dan Tessa sedang berada di dapur menyiapkan makan malam. Biasanya Tessa tidak pernah terjun langsung menyiapkan menu untuk makan malam. Kini asisten rumah tangganya hanya membantu menyiapkan bahan-bahan masakan saja.
“Tante, memangnya ada tamu yang akan datang, ya?” tanya Raya
“Bukan tamu, Ray. Memang kenapa kamu tanya begitu?”
Tessa kembali fokus memotong sayur-sayuran dengan sangat cekatan. Terlihat sekali Tessa sudah terbiasa melakukan pekerjaan seperti itu.
“Soalnya tidak biasanya Tante langsung masak sendiri.”
“Tante mau menyiapkan makanan spesial kesukaan Om Bayu. Kamu jangan bilang ke Om kamu ya ini rahasia kita." Tessa mencubit pipi Raya dengan gemas.
"Kami juga sudah lama tidak pernah dinner berdua, suasana rumah juga bisa di jadikan tempat dinner yang romantis."
“Oh!” Raya mengangguk mengerti. “Pasti hari ini momen yang Tante tunggu-tunggu. Tapi ini bukan kejutan untuk ulang tahun Om Bayu, kan?”
Setahu Raya ulang tahun Bayu sudah lewat beberapa bulan lalu dan sudah di rayakan bersama rekan bisnis dan karyawan kantor Bayu.
“Bukan sayang. Hari ini anniversary pernikahan Om dan Tante.”
Raya mencium pipi Tessa dan memberi selamat. Tessa memeluk Raya dan mengucapkan terima kasih.
“Raya, Tante sudah minta Randra untuk menjemput kamu.”
“Kak Andre mau jemput Raya. Tapi untuk apa? Bukankah Tante dan Om ingin dinner di rumah.”
Tessa tersenyum “Iya, makan malamnya memang di rumah. Tapi Tante maunya private saja cuma ada Tante dan Om Bayu.”
Raya menghela napasnya. Memang Raya kesal karena Tantenya dengan seenaknya meminta dia pergi bersama Randra tanpa bertanya padanya terlebih dulu.
“Tante, romantis juga ternyata.”
“Maaf ya, untuk sementara Tante usir kamu dulu. Oh ya, kamu siap-siap sana sebentar lagi Randra datang.”
“Iya Tante, Raya paham kok. Ya udah aku siap-siap dulu.”
Raya meninggalkan Tessa yang masih sibuk dengan menu masakannya. Wajah penuh kebahagiaan dan penuh cinta dari Tessa untuk menyiapkan makanan spesial yang ditujukan untuk suaminya. Terbesit rasa bersalah telah merusak kebahagian tantenya sendiri.
Seharusnya Bayu melihat semua ini dan mengetahui isi hati sebenarnya dari Tessa. Tessa masih mencintai Bayu hanya saja kesibukan masing-masing yang membuat mereka semakin menjauh satu sama lain.
Setelah bersiap Raya segera turun ke lantai satu dan menunggu Randra di taman depan rumah.
“Lama banget, sih.” Raya menggerutu dan terus menghubungi Randra.
Saat bicara di telepon beberapa menit lalu Randra mengatakan sudah dekat dan akan segera sampai. Tapi sampai sekarang tidak kunjung datang.
Raya terkejut saat suara klakson mobil berbunyi keras. Ya, itu Randra yang datang. Raya masuk ke mobil Randra dan kursi belakang sudah ada dua orang wanita berpakaian yang jauh dari kata sopan.
“Jadi ini alasan kakak lama karena ini?” tanya Raya sambil melirik kearah dua wanita yang balik menatap sinis ke Raya.
“Biasa, urusan pria tampan.” Randra terkekeh dan melajukan mobilnya
“Memangnya kita mau kemana?”
“Kita ke villa, teman-teman kakak sudah menunggu di sana,” jawab Randra
“Jangan bilang kak Randra ingin party di sana. Gimana kalau Om Bayu tahu. Om gak suka villanya dibuat untuk acara seperti itu."
Yang dikatakan Raya ada benarnya. Raya masih ingat betul bagaimana Bayu memarahinya dan Randra saat merayakan kelulusan mereka dari Sekolah Menengah Atas. Randra diberikan hukuman selama satu bulan penuh tidak diberikan fasilitas apapun.
“Papa tidak akan tahu, kalau kamu tutup mulut semua kan aman.”
“CK!” Raya berdecak kesal. “Terserah kak Randra, tapi kalau ada apa-apa aku tidak mau tanggung jawab.”
Salah satu teman wanita Randra mendorong bahu Raya dari belakang “Lagi pula Randra sudah dewasa, jangan samakan dengan beberapa tahun lalu. Villa itu milik Papanya kenapa kamu yang sewot.”
“Eh! Jangan kurang ajar ya” bentak Raya
“Loe yang aneh. Masalah gitu aja dibesar-besarin. Kalau gak mau ikut kita seneng-seneng mending loe turun disini!”
“Iya turun aja loe disini. Ganggu aja!” teman wanita itu menimpali
“Berani banget kalian nyuruh gue turun!” Perkelahian antara ketiga wanita itu tidak dapat dihindari. Raya menarik rambut wanita itu dan sebaliknya.
“Woy! Kita bisa nabrak ini. Kalian bisa diam gak!” Randra berteriak agar ketiga wanita itu berhenti bertikai.
Randra menghentikan mobilnya mendadak. Raya terpental. Tubuhnya membentur dashboard begitu juga dengan kedua wanita dibelakang yang terbentur tempat duduk.
Mereka mengaduh kesakitan. Mengusap-usap bagian tubuh yang terasa sakit.
“Ray, sakit ya?” tanya Randra sambil memeriksa bagian bahu dan lengan Raya yang terbentur.
“Ya, sakitlah kak!”
“Sorry...Sorry.. habis kalian gak mau berhenti,” ucap Randra
“Sayang, kamu kok lebih peduli sama dia sih daripada kita. Lihat tangan ku luka kena cakaran cewek liar ini!”
“Liar? Kalau aku liar gimana dengan kalian? Pakaian aja kurang bahan begitu bisa-bisanya kalian mengatakan aku liar.”
“Stooopppp...! Kalian berdua turun dari mobil gue sekarang juga!” Randra mengambil keputusan terakhir untuk masalah ini. Jika terus di paksakan bisa nyawa mereka jadi taruhanya.
“Kenapa harus kami berdua yang turun.” Kedua wanita itu protes tidak terima akan keputusan Randra.
“Jadi kamu lebih milih cewek ini dari pada aku?”
“Ya, jelaslah Raya adik ku! Sedangkan kalian cuma one night stand. Perempuan kayak kalian gampang aku cari.” Randra keluar dari mobilnya dan menarik keluar kedua wanita itu.
Kedua wanita itu mengetuk-ketuk kaca mobil Randra agar dibukakan pintu dan diizinkan masuk. Randra mengacuhkan mereka dan melanjutkan perjalanan mereka. Tidak lupa Raya memberikan jari tengahnya kepada kedua wanita itu.
“Masih sakit Ray?” tanya Randra karena melihat Raya masih meringis kesakitan.
Raya hanya mengangguk. “Nanti sampai di Villa di kompres saja pakai air hangat. Satu lagi jangan sampai Papa dan Mama lihat luka memar ini, kita bisa dalam masalah besar terutama kakak." Randra mengerlingkan matanya ke arah Raya.
“Kak, meninggalkan mereka di jalan sepi seperti ini apa tidak masalah?”
“Sudah jangan dipikirin, mereka itu akan baik-baik aja. Segala cara bisa mereka lakukan untuk mencapai tujuannya.”
Randra mengambil botol air mineral dan meyodorkan pada Raya. Raya membuka tutup botol dan meminumnya “Kamu istirahat saja, perjalanan masih jauh. Mungkin malam baru sampai Villa.”
“Iya, kak.”
"Kakak cukup terkejut lihat kamu tadi. Biasanya kamu tidak mudah terpancing dengan orang-orang seperti mereka."
"Raya cuma sedang bad mood saja kak."
"Kamu ingin ke tempat lain? Katakan kamu ingin kemana?"
"Sudah jalan saja. Jangan buat mood Raya semakin buruk."
"Siap, Nyonya." Randra memberikan hormat dengan tangan kanannya kepada Raya.
Raya memilih untuk memandang kearah luar. Memandang pepohonan membuat hatinya sedikit tenang. Raya masih tidak habis pikir mengapa dia begitu gampang terpancing dengan dua wanita tadi.
Apakah suasana hatinya yang terlanjur buruk karena Randra terlambat menjemputnya karena alasan kedua wanita itu atau perasaan Raya yang mengatakan bahwa kedua wanita jalang itu memang pantas diperlakukan seperti itu.
Mungkin lebih tepatnya karena cemburu. Rasa cemburu yang mulai timbul saat memikirkan bahwa Bayu akan menghabiskan malam bersama tantenya.
Makan malam berdua saja yang diiringan lantunan musik romantis ditepi kolam. Setidaknya itu yang bisa Raya bayangkan saat melihat persiapan yang dilakukan Tessa sebelum Raya pergi. Sepertinya masih banyak lagi kejutan romantis yang akan diberikan Tessa pada Bayu.
Bahkan membayangkan itu saja membuat dada Raya sesak dan nyeri. Bukankah ini memang sudah menjadi kosenkuensi yang harus ditanggung.
Ini bisa jadi keberuntungan untuk Raya karena Tessa mengirimnya pergi bersama Randra. Jika Raya berada disana dan menyaksikan kemesraan mereka, mungkin dia akan lepas kendali dan mengambil tindakan konyol.
Kini tidak ada bedannya antara Raya dengan kedua wanita yang menjadi bahan ‘One Night Stand’ Randra. Setidaknya Raya hanya bermain dengan satu pria saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Naoki Miki
Haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
Cuss bacaa jan lupa tinglkan jejaakk🤗
tkn prfil q aja yaa😍
vielen danke😘
2020-10-24
0
Dede Rina
koq Lom up lagi sih🤔🤔🤔🤔
2019-11-11
0
Jo Hana
thor update yg byk donk
2019-11-07
1