Pov Alda
" Nggak deh, gue bener – bener nggak mau berurusan sama cowok itu lagi " batinku.
" Okey kalau emang lo nggak mau dijodohin sama gue, fine gue nggak bakal maksa. tapi kalau lo nggak mau berarti kiera yang harus gantiin lo dong bertunangan sama gue. " Sebuah seringai muncul dibibirnya mendengar itu membuatku makin syok, tidak tau harus berkata apa.
" Lo gila ya? Adek gue baru 6 tahun, " Sahutku cepat.
Dia hanya menatapku tidak peduli, " Seakan gue peduli aja, dengarin gue ya Adinda Kayana Aldari udah gue bilang pertunangan ini untuk 3 perusahaan. So kalau nggak lo ya adek lo, kalau lo emang nggak pengen tunangan sama gue. Ya udah adek lo yang bakal gantiin lo. bener nggak pa? " Tanya Andrian pada papanya.
" Ya benar apa yang dikatakan andrian, papa dan kakekmu juga sudah setuju. Jika kamu menolak, adikmu yang akan dijodohkan dengan andrian. Saya tidak peduli siapa yang dijodohkan dengan putraku asal dia menyandang gelar Aldari itu tidak masalah. " ujar Abimanyu dengan tanpa perasaan.
Mendengar itu semua membuat aku sudah tidak mampu berkata apa–apa lagi aku kesal sendiri dibuatnya, " Bagaimana mungkin kalian berpikir ingin menjual kiera dengan iblis macam andrian? Otak papa dan kakek pasti sudah hilang karena memutuskan hal ini. Kalian nggak tau apa gimana kelakuan gila dari cowok itu, " Bentakku pada kakek dan papa.
" Kakek sadar kamu bakal marah dan kesal sama kakek. Tapi kamu harus sadar kita butuh berelasi dengan perusahaan Andrian satu–satunya cara yang mereka inginkan dengan perjodohan ini, dan kakek setuju karena ini untuk kebaikan perusahaan, dan kamu serta Kiera memiliki beban karena nama yang kalian sandang," Ucap kakek Rayhan dengan menatapku datar
" Oh aku mengerti setelah menjual ibu dengan pria bejat kakek pun ingin menjual aku dan kiera kepada monster, selamat kakek pasti kakek bahagia membuat anak dan cucu kakek sendiri menderita hanya demi perusahaan. " Ucapku dengan sinis.
" Dinda seharusnya kamu sadar sebagai seorang pewaris tidak ada yang bisa kamu dapatkan tanpa imbalan yang sesuai dan sebagai cucu sulung kamu harus berkorban, " Ucap om Abimanyu.
Mendengar itu aku hanya tertawa sinis, " Ah bullshit itu cuman alasan yang basi, memangnya apalagi kalian inginkan bukannya ini udah lebih dari cukup, bahkan kekayaan ini nggak bakal habis tujuh turunan. Tapi kalian mau menggunakan alasan nggak logis itu. Padahal perusahaan Aldari dan atmaja baik – baik saja, " Ujarku sambil memicingkan mata.
Aku benar – benar nggak peduli, dengan apa yang mereka rencanakan terhadapku. Tapi aku merasa marah dan kesal karena mereka menumbalkan Keira untuk masalah ini. Aku ingin membunuh dan memutilasi mereka semua jika saja aku bisa.
" Tapi sayangnya gue nggak bisa, " Batinku berteriak.
" Dan lo Andrian? Apa lo pedofil ya sampai, lo mau-mau aja dijodohin sama adek gue yang berumur 6 tahun. Gila ya gue nggak nyangka, cowok sekeren dan setampan lo ternyata sakit. Sana periksa diri lo ke rumah sakit jiwa siapa tau menetap disana karena sifat saiko lo makin jadi, " Ujarku memanas-manasinya agar dia tidak mau dijodohkan dengan adikku.
" Ya gimana ya? Adek lo itukan cantik dan tenang aja gue bisa tahan kok nunggu adek loh. Toh nanti Kiera bakal besar juga, " ujarnya enteng padaku.
" Wah gila, lo emang bener–bener uda sakit. Hey tuan Abimanyu anda tidak merasa gila punya dua anak saiko semua. Wah jangan-jangan yang ada, om juga nggak kalah saiko sama mereka, "Ujarku dengan sinis.
Mendengar kata – kataku papa menatapku tajam " Dinda jaga bicaramu, "
Aku ingin membuka mulutku untuk membantah tapi tidak ada satu kata pun yng keluar, melihat semua ini aku ingin menangis. Tapi, entah kenapa tidak ada setetes pun air mata yang keluar.
Aku memejamkan mataku untuk sesaat dan setelah itu tersenyum sinis, " Kalian mengancamku dengan keira bukan? Okey fine jika itu mau kalian, aku terima pertunangan ini. Tapi ini yang pertama dan terakhir untuk papa dan kakek menggunakan Keira. Jika dimasa depan kakek atau papa melakukan trick ini lagi aku nggak bakal tinggal diam, " Ujarku dingin dan sinis pada mereka semua.
" Wah saya nggak menyangka kamu tau, sejujurnya saya lebih senang kamu yang bertunangan dengan putraku, aku rasa adikmu tidak akan tahan dengan perangai Andrian, " Sahut om Abimanyu. Aku memelototi om Abimanyu dengan kesal.
" Mereka sengaja memancingku, pasti mereka sudah merencanakan ini dengan sempurna. Dan lucunya, aku malah masuk kedalam perangkap yang mereka buat dengan mudah. Sungguh rasanya aku ingin menghilang dari dunia ini, " Batinku dalam hati saat melihat tampang puas dari semua orang. Dan aku sadar Keira tidak lagi ada disana.
" Dimana Keira? " Batinku.
" Keira udah papa suruh kembali kekamarnya," Sahut papa saat dia melihatku sibuk mencari seseorang dan ia pasti tau siapa yang aku cari.
Saat aku mendengar dan menatap sekelilingku baru aku sadari Kiera tidak ada, mungkin dia kembali kekamarnya.
Jika tau seperti ini aku tidak akan mengajak keira kesini. Lebih baik dia dikamar saja, tanpa harus melihat drama menjijikan ini.
Aku menghela napas lelah dengan semua ini. Tapi, aku harus berbicara dengan Andrian. Agar aku bisa tau, kenapa bisa perjodohan ini terjadi? Aku benar – benar harus berbicara padanya. Tapi aku menahan semua keinginan itu. Aku tidak mau dia besar kepala.
Saat aku sedang asik dengan lamunanku, tiba–tiba aku merasa cengkraman kuat dilengan kananku. Aku sadar saat melihat pergelanganku dicengkraman dengan kuat, tanpa sadar aku meringis karena cengkramannya terlalu kuat.
Aku menatap Andrian dengan bingung dan berusaha melepaskan cengkraman itu tapi usahaku sia–sia dia masih tidak mau melepaskan tanganku, " Dia mulai lagi, cowok ini bener – bener nggak berubah. Aku nggak pernah ingin berhubungan lagi sama cowok ini tapi aku malah dijodohkan sama cowok ini," Batinku cemas.
" KITA PERLU BICARA. BERDUA DAN NGGAK DISINI, " Ujarnya sambil menarikku keluar atau lebih tepatnya menyeretku. Aku berusaha memberontak tapi yang ada aku malah merasakan sakit yang makin menjadi.
Aku tersadar saat melihat kearah mana dia ingin membawaku, " Mau kemana sih? Gue nggak suka ya diajak kemana – mana apalagi cuma berdua samo lo. Dan juga nggak perlu sampai lo harus nyeret gue kayak gini, lo pikir gue nggak bisa jalan, " Ucapku kesal sambil berusaha memberontak saat melihat dia ingin mengajakku keluar dari mansion Atmaja.
" Kak Rian mau ke markaskan aku ikut, " Ucap Kennan menyusul kami, mendengar itu aku mendelik kearah andrian dan berusaha memberontak tapi percuma dia bener–bener nggak mau melepaskan gue.
Aku hanya pasrah saat dia mendorongku kedalam mobil, " Jangan berisik gue lagi nggak mau denger apa–apa dulu, " Dia memandangku datar dan aku hanya bisa menutup mulutku rapat-rapat.
" Wah adinda gue kaget saat ngeliat cara bicara lo yang kurang ajar itu, ya wajarlah anak yang nggak diajarin sopan santun kayak lo mana ngerti. Ibu lo aja nggak tau dimana? Gimana mau diajarin? Tenang aja kakak gue punya banyak cara yang hebat buat ngajarin lo sopan santun, " Ujarnya santai.
Mendengar itu membuatku berang dan aku melipat salah satu kakiku dengan gaya sombong, " Hahahaha sadar nggak lo, cara bicara lo itu nggak kalah kurang ajar dari gue ya wajarlah lo kan terlahir dari rahim pelacur jadi gue nggak kaget, " Sahutku tanpa sadar.
Tapi yang kudengar bukannya amarah seperti yang kuduga, aku malah melihat Kennan tertawa. Tanpa sadar, aku melihat kebelakang. Dan melihat dia berkata tanpa suara aku bisa memprediksi apa yang dia katakan, " Gotcha, kena lo. " Sambil tersenyum iblis.
Tanpa sadar, aku memalingkan wajahku ke andrian dengan takut. Dan melihat Andrian menyentuh bibirnya dengan jari telunjuknya sambil melirikku dengan tajam dan tidak lupa dengan senyuman mengerikannya.
" Sial, kenapa aku berkata seperti itu, memancing amarah Andrian disaat seperti ini bukan ide yang bagus, " Batinku.
Tapi aku seorang Aldari nggak bakal pernah aku menampakan ekspresi takut atau panicku. Jantungku berdetak kencang saat kami sudah tiba ke markas geng mereka the dangerous.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
👑
like like like like 😁
2021-02-01
0
Bagus Effendik
next
2021-02-01
0
🦄Olong Long
like 😍😍😍
2020-10-19
1