Salah Jasmine Apa?

Salah Jasmine Apa?

Episode 01

"Apa ini? Semua ini tidak boleh terjadi!" teriak Aldalin, wajahnya merah padam menahan amarah. Matanya melotot tajam, menatap tajam foto sepasang suami-istri yang sangat dibenci selama ini.

Aldalin melempar ponselnya dengan kasar ke lantai, membuat benda itu terbanting dan layarnya retak. Ia menggeram, rahangnya mengeras, dan tangannya mengepal erat.

Aldalin berjalan menuju kamar Jasmine, langkahnya berat dan penuh amarah. Ia ingin melakukan hal seperti biasanya ketika sedang kesal, menghukum Jasmine atas kesalahan yang tidak pernah dilakukannya.

Ceklek!

Jasmine terkejut, matanya membulat saat melihat pintu kamarnya tiba-tiba saja terbuka. Ternyata sang ayah angkat yang membuka pintu dan masuk ke dalam, wajahnya dipenuhi amarah yang mengerikan.

"Ada apa, Ayah?" tanya Jasmine, suaranya gemetar. Ia menatap wajah sang ayah angkat dengan hati-hati, berusaha membaca apa yang sedang terjadi.

Aldalin tidak mengatakan apapun, ia langsung menarik tangan Jasmine dengan kasar, membuat gadis itu tersentak dan terhuyung. Wajahnya dipenuhi ketakutan, matanya berkaca-kaca.

"Ayah, lepaskan Jasmine!" teriak Jasmine, suaranya bergetar.

Seisi rumah langsung berhamburan untuk melihat apa yang sedang terjadi. Para pelayan dan pekerja rumah tangga terdiam, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran.

Aldalin tidak menjawab ucapan Jasmine, ia terus membawa gadis itu ke halaman belakang yang terdapat kolam renang di sana. Wajahnya dingin dan tanpa ekspresi, matanya menatap tajam ke depan, seolah-olah Jasmine hanyalah sebuah benda mati.

Aldalin hempaskan tubuh Jasmine masuk ke kolam renang, sehingga gadis itu berteriak keras sebab dirinya tidak bisa berenang. Air kolam memercik ke mana-mana, dan wajah Jasmine dipenuhi ketakutan.

"Ayah!" teriak Jasmine, suaranya bergetar.

Jasmine mencoba untuk menyelamatkan dirinya, tapi tidak berhasil. Ia menggapai-gapai air, wajahnya pucat pasi, matanya dipenuhi kepanikan.

"Ayah, tolong!" teriak Jasmine lagi, suaranya nyaris tidak terdengar.

Aldalin sama sekali menghiraukan teriakan dari Jasmine. Ia berdiri di tepi kolam, wajahnya dingin dan tanpa ekspresi, seolah-olah tidak peduli dengan nasib Jasmine.

'Aku, tidak bisa diam saja! Aku harus menyelamatkan Kak Jasmine, karena dia sama sekali tidak bisa berenang,' batin Samudra, wajahnya dipenuhi keprihatinan.

Samudra berlari dengan sekuat tenaganya melompat masuk ke dalam kolam renang. Aldalin sangat terkejut melihat putranya itu melompat masuk ke dalam kolam, wajahnya dipenuhi amarah dan ketidakpercayaan.

"Sam, untuk apa? Kamu menyelamatkannya!" teriak Aldalin, suaranya bergetar.

Selama ini, jika Aldalin menghukum putrinya tidak ada satu orang pun yang berani menolong Jasmine, termasuk Samudra. Namun kali ini, putranya itu berani melawan, wajahnya dipenuhi tekad dan keberanian.

"Biarkan saja! Jangan pedulikan dia!" teriak Aldalin lagi, wajahnya memerah menahan amarah.

Samudra tidak mendengarkan ucapan sang ayah angkat kali ini, karena ia sudah tidak sanggup melihat kakaknya selalu dihukum. Wajahnya dipenuhi kepedulian dan kasih sayang kepada kakaknya.

Samudra membawa tubuh Jasmine naik ke atas, lalu ia memberikan nafas buatan karena kakaknya itu pingsan akibat terlalu banyak menelan air. Wajahnya dipenuhi kepanikan dan kesungguhan.

"Maafkan Sam."

Setelah Samudra memberikan nafas buatan, Jasmine terbangun dan memuntahkan semua air yang di minumnya tadi. Wajahnya pucat pasi, matanya masih dipenuhi ketakutan.

Kemudian Jasmine melirik ke arah sang ayah angkat yang terlihat sangat tidak peduli padanya. Wajahnya dipenuhi kesedihan dan kekecewaan.

"Apa yang ibumu lakukan! Aku juga melakukannya padamu!" bentak Aldalin, wajahnya dipenuhi amarah dan dendam.

Jasmine langsung meneteskan air matanya, saat sang ayah angkat berkata akan melakukan apa yang ibunya berbuat. Wajahnya dipenuhi kesedihan dan keputusasaan.

"Salahku apa, Ayah?" tanya Jasmine dengan air mata yang sudah mengalir deras, suaranya bergetar.

Samudra langsung menyelimuti seluruh tubuh Jasmine menggunakan handuk. Wajahnya dipenuhi kepedulian dan rasa sayang kepada kakaknya.

"Salahmu? Kehidupanmu itu adalah salahmu!" seru Aldalin, wajahnya dipenuhi amarah dan kebencian.

Aldalin ingin pergi dari sana, tapi langkanya terhenti saat Samudra berteriak. Wajah Samudra dipenuhi amarah dan keberanian.

"Lalu! Sam ini apa? Bukankah kami satu ibu satu Ayah!" teriak Samudra untuk pertama kalinya kepada sang ayah angkat.

Aldalin langsung membalikkan badannya, saat mendengar ucapan dari Samudra kemudian tersenyum simpul. Wajahnya dipenuhi kekecewaan dan amarah.

"Berani kamu melawan sekarang! Kamu anak ayah sedangkan dia, anak ibu ja-lang kalian itu!" Aldalin langsung berlalu pergi dari sana, wajahnya dipenuhi kebencian dan kekejaman.

Jasmine menangis tersedu-sedu sambil memeluk dirinya sendiri. Wajahnya dipenuhi kesedihan dan keputusasaan. Kemudian datanglah para pelayan yang sejak tadi hanya melihat.

"Non, apakah? Non baik-baik saja?" tanya Bi Sinta sambil memegang tangan Jasmine, wajahnya dipenuhi keprihatinan.

Jasmine hanya diam tidak menjawab ucapan dari Bi Sinta. Wajahnya kosong, matanya kosong menatap ke depan.

"Maafkan kami, sebab tidak bisa membantu Non," tambah Bi Sinta, wajahnya dipenuhi rasa bersalah.

Jasmine tidak berkata apa-apa. Ia hanya menatap ke arah samping dengan pandangan kosong. Wajahnya dipenuhi kesedihan dan keputusasaan.

"Sam bawa masuk ke dalam. Ya? Pasti air malam sangat dingin?" tanya Samudra dengan sangat lembut, wajahnya dipenuhi kepedulian dan kasih sayang.

Jasmine hanya diam dan merasa sangat sakit hati, terasa nyeri mengingat kembali kejadian tadi saat sang ayah angkat menghukumnya. Wajahnya dipenuhi kesedihan dan rasa sakit.

'Kenapa? Aku yang selalu dihukum atas perbuatan ibu? Aku ingin ibu menjelaskan semuanya padaku kenapa ayah sangat membenci ku,' batin Jasmine, wajahnya dipenuhi kesedihan dan kekecewaan.

"Den, bawa saja Non Jasmin masuk ke dalam," pinta Bi Sinta, wajahnya dipenuhi keprihatinan.

Samudra langsung mengendong tubuh Jasmine masuk ke dalam. Wajahnya dipenuhi kepedulian dan kasih sayang.

"Kasian sekali dia, kenapa? Kesalahan Bu Tasya harus dilampiaskan kepada Jasmine," ucap Bi Sinta dengan lirih, wajahnya dipenuhi kesedihan dan rasa iba.

Dia tidak sanggup harus melihat setiap hari Tuannya menghukum Jasmine, walaupun gadis itu tidak membuat kesalahan apapun.

"Entahlah, sebaiknya kita doakan agar, Tuan Aldalin bisa menyayangi Jasmine," sambung Pak Kumar yang baru saja sampai, wajahnya dipenuhi harapan.

"Semoga saja, kasihan dari kecil Non Jasmine selalu diperlakukan tidak baik oleh ayahnya sendiri," sahut Bik Sinta, wajahnya dipenuhi keprihatinan.

Merekapun pun bergegas pergi dari sana untuk melanjutkan kembali pekerjaan masing-masing.

Samudra membawa Jasmine ke dalam kamarnya, kemudian ia memberikan baju ganti untuk kakaknya itu. Wajahnya dipenuhi kepedulian dan kasih sayang.

Jasmine menerima baju dari Samudra, kemudian ia langsung berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti baju. Wajahnya dipenuhi kesedihan dan keputusasaan.

Setelah selesai ia langsung ke luar dan duduk di sofa. Samudra datang membawakan air hangat untuknya, ia pun langsung menerima air itu. Wajahnya dipenuhi kelegaan.

"Kak Jasmine, Sam sudah tidak tahan lagi akan perlakuan ayah kepadamu," ucap Samudra, wajahnya dipenuhi kepedulian dan rasa sayang.

"Sam, bukankah kamu di sini baik-baik saja? Lalu untuk apa? Mengkhawatirkan aku ini. Tidak usah cemas, aku sudah terbiasa seperti ini dari kecil," sahut Jasmine, wajahnya dipenuhi kesedihan dan keputusasaan.

"Sam, tidak bisa melihat Kak Jasmine selalu saja dihukum oleh ayah, karena kesalahan ibu. Kita pergi dari sini dan jangan kembali lagi," usul Samudra, wajahnya dipenuhi tekad dan keberanian.

Dia sangat menyayangi kakaknya itu, sehingga Samudra tidak mau jika Jasmine terus-menerus dihukum.

"Sam, jika kita pergi maka lima menit kemudian ayah sudah berhasil menangkap kita," jawab Jasmine, wajahnya dipenuhi keputusasaan dan rasa takut.

Kemudian ia menatap ke arah Samudra yang ada di hadapannya. Wajahnya dipenuhi harapan dan rasa percaya.

"Sam, sudah tidak tahan lagi dan Sam akan mencari keberadaan ibu, agar Kak Jasmine terbebas dari ayah," ucap Samudra, wajahnya dipenuhi tekad dan keyakinan.

Dia sangat bersungguh-sungguh mencari keberadaan ibu mereka, agar kakaknya bisa bebas dari hukuman sang ayah angkat.

Jasmine hanya diam saja karena dia tidak mau membuat adiknya itu khawatir lagi, sehingga dia menuruti keinginan Samudra. Wajahnya dipenuhi keputusasaan dan rasa takut.

Aldalin duduk di ruangan kerjanya sambil menghisap rokok, dan juga meminum Bir dengan jumlah banyak. Wajahnya dipenuhi amarah dan dendam.

"Tasya, jika kau menyakitiku! Aku juga melakukan itu pada anakmu. Saat aku melihat wajahnya pasti aku teringat bajingan itu!"

Aldalin melemparkan gelas kosong ke lantai sehingga gelas tersebut pecah seribu, kemudian ia kembali meminum Bir langsung dari botolnya. Wajahnya dipenuhi amarah dan kebencian.

"Tasya, aku pasti membuat anakmu, merasakan apa yang aku rasakan saat bersamamu!" teriak Aldalin, wajahnya dipenuhi dendam dan amarah.

Dia melemparkan semua barang-barang yang ada di hadapannya, sehingga semuanya pecah dan berserakan. Wajahnya dipenuhi amarah dan kekejaman.

Jasmine tidur di sofa kamar Samudra, karena dia ketiduran saat mendengarkan cerita dari sang adik. Wajahnya dipenuhi kelegaan dan rasa tenang.

"Sam berjanji, akan mencari keberadaan ibu agar kakak tidak lagi dihukum oleh ayah," janji Samudra pada Jasmine yang sudah terlelap, wajahnya dipenuhi tekad dan kasih sayang.

Samudra perlahan membopong tubuh Jasmine menuju tempat tidurnya, kemudian meletakan tubuh gadis itu dengan sangat perlahan. Agar sang empunya tidak terbangun. Wajahnya dipenuhi kepedulian dan kasih sayang.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

aq hadir semoga ceritanya sesuai bayangan q 😬

2024-02-09

0

Mom Dian

Mom Dian

Oh ... Jasmine bukan anak Aldalin tapi anak pria lain toh. kasian sekali kamu ndok pulang ke rumahku saja kalau boleh sama dedek Cinta🤭✌️

2023-03-26

1

Yudi Saputra

Yudi Saputra

kasihan ya jasmine

2023-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02 Kenapa aku selalu bertemu dengan, Ayah?
3 Episode 03 Kenapa selalu aku yang salah
4 Episode 04 Menjadi wanita malam
5 Episode 05 Wanita itu siapa?
6 Episode 06 Luka di tangan yang sama
7 Episode 07 Ayah, jangan lakukan itu lagi
8 Episode 08 Kenapa aku ingin memeluknya
9 Episode 09 Senang atau sedih?
10 Episode 10 Perut yang membuncit
11 Episode 11 Ingin Makanan Khas Kota J
12 Episode 12 Di tuduh mencuri
13 Episode 13 Kenapa perut anak ini membuncit?
14 Episode 14 Salad di pagi hari
15 Episode 15 Ini tempat apa ?
16 Episode 16 Aku akan menanggung semuanya
17 Episode 17 Jebakan untuk Aldalin
18 Episode 18 Tuhan, lindungi aku dan bayiku
19 Episode 19 Aldalin selalu menang
20 Episode 20 Perubahan sikap Aldalin
21 Episode 21 Ada sesuatu yang hilang?
22 Episode 22 Aldalin sudah mengetahuinya
23 Episode 23 Maaf Aldalin
24 Episode 24 Kepergian Jasmine
25 Episode 25 Surat dari Jasmine
26 Episode 26 Salah Paham
27 Episode 27 Mandi di Sungai
28 Episode 28 Penyesalan Aldalin tidak ada hentinya
29 Episode 29 Kepergian Jhoni
30 Episode 30 Saya bukan remaja, umur saya 30 tahun
31 Episode 31 Mangga mengkal milik Jasmine
32 Episode 32 Jhoni menemukan Jasmine
33 Episode 33 Aku akan menikahi mu Jasmine
34 Episode 34 Kembalinya Jasmine ke Mansion
35 Episode 35 Calon menantu
36 Episode 36 Ungkapan Jasmine
37 Episode 37 Perasaan Aldalin
38 Episode 38 Samudra bertemu dengan Samudra
39 Episode 39 Buah delima untuk Jasmine
40 Episode 40 Pernikahan.
41 Episode 41 Mulai baru
42 Episode 42 Memeriksa kandungan
43 Episode 43 Hati Jasmine semakin terluka
44 Episode 44 Datangnya masalah
45 Episode 45 Masih ada peluang
46 Episode 46 Kehancuran Tasya
47 Episode 47 Menemui sang ayah
48 Episode 48 Kepergian Jasmine
49 Episode 49 Masa lalu Aldalin
50 Episode 50 Ungkap Jasmine
51 Episode 51 Selalu mengingat kembali penghianatan itu
52 Episode 52 Gadis kecil Ayah
53 Episode 53 Serba salah
54 Episode 54 Hanya Alibi
55 Episode 55 Terbongkarnya masa lalu
56 Episode 56 Keadaan Jasmine
57 Episode 57 Cacat
58 Episode 58 Keputusan Aldalin
59 Episode 59 Cemas
60 Episode 60 Cobaan datang bertubi-tubi
61 Episode 61 Ingin roti bakar
62 Episode 62 Kecupan manis
63 Episode 63 Hati yang tersungkur
64 Episode 64 Memeriksa kandungan
65 Episode 65 Jasmine mengetahui semuanya
66 Episode 66 Tidak bisa menerima kenyataan
67 Episode 67 Jantung Jasmine
68 Episode 68 Ada yang tegak. Tapi, bukan keadilan
69 Episode 69 Kota B
70 Episode 70 Bab berbahaya
71 Episode 71 Pantai
72 Episode 72 Calon Mertua
73 Episode 73 Bocil Polos
74 Episode 74 Saling menyalahkan
75 Episode 75 Panas kembali
76 Episode 76 Pria normal
77 Episode 77 Kembali bertemu
78 Episode 78 Siapa wanita itu?
79 Episode 79 Peristiwa naas
80 Episode 80 Dua gadis aneh
81 Episode 81 Calon Mertua lagi
82 Episode 82 Ternyata Tasya
83 Episode 83 Hancurnya hati Difa
84 Episode 84 Meninggal
85 Episode 85 Pemakaman
86 Episode 86 Kesedihan Nana
87 Episode 87 Tidak ada rumah
88 Episode 88 > Kolam Lele
89 Episode 89 > Jangan bersedih
90 Episode 90 > No!
91 Episode 91 Rusak
92 Episode 92 > Selamatkan anakku!
93 Episode 93 > Donor darah
94 Episode 94 > Salah Orang
95 Episode 95 > Heran
96 Episode 96 > Akan ternoda
97 Episode 97 > Sobek
98 Episode 98 Wanita yang sangat dicintainya
99 Pengumuman Salah Jasmine Apa? Season 2
100 Episode 100
101 Episode TAMAT
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02 Kenapa aku selalu bertemu dengan, Ayah?
3
Episode 03 Kenapa selalu aku yang salah
4
Episode 04 Menjadi wanita malam
5
Episode 05 Wanita itu siapa?
6
Episode 06 Luka di tangan yang sama
7
Episode 07 Ayah, jangan lakukan itu lagi
8
Episode 08 Kenapa aku ingin memeluknya
9
Episode 09 Senang atau sedih?
10
Episode 10 Perut yang membuncit
11
Episode 11 Ingin Makanan Khas Kota J
12
Episode 12 Di tuduh mencuri
13
Episode 13 Kenapa perut anak ini membuncit?
14
Episode 14 Salad di pagi hari
15
Episode 15 Ini tempat apa ?
16
Episode 16 Aku akan menanggung semuanya
17
Episode 17 Jebakan untuk Aldalin
18
Episode 18 Tuhan, lindungi aku dan bayiku
19
Episode 19 Aldalin selalu menang
20
Episode 20 Perubahan sikap Aldalin
21
Episode 21 Ada sesuatu yang hilang?
22
Episode 22 Aldalin sudah mengetahuinya
23
Episode 23 Maaf Aldalin
24
Episode 24 Kepergian Jasmine
25
Episode 25 Surat dari Jasmine
26
Episode 26 Salah Paham
27
Episode 27 Mandi di Sungai
28
Episode 28 Penyesalan Aldalin tidak ada hentinya
29
Episode 29 Kepergian Jhoni
30
Episode 30 Saya bukan remaja, umur saya 30 tahun
31
Episode 31 Mangga mengkal milik Jasmine
32
Episode 32 Jhoni menemukan Jasmine
33
Episode 33 Aku akan menikahi mu Jasmine
34
Episode 34 Kembalinya Jasmine ke Mansion
35
Episode 35 Calon menantu
36
Episode 36 Ungkapan Jasmine
37
Episode 37 Perasaan Aldalin
38
Episode 38 Samudra bertemu dengan Samudra
39
Episode 39 Buah delima untuk Jasmine
40
Episode 40 Pernikahan.
41
Episode 41 Mulai baru
42
Episode 42 Memeriksa kandungan
43
Episode 43 Hati Jasmine semakin terluka
44
Episode 44 Datangnya masalah
45
Episode 45 Masih ada peluang
46
Episode 46 Kehancuran Tasya
47
Episode 47 Menemui sang ayah
48
Episode 48 Kepergian Jasmine
49
Episode 49 Masa lalu Aldalin
50
Episode 50 Ungkap Jasmine
51
Episode 51 Selalu mengingat kembali penghianatan itu
52
Episode 52 Gadis kecil Ayah
53
Episode 53 Serba salah
54
Episode 54 Hanya Alibi
55
Episode 55 Terbongkarnya masa lalu
56
Episode 56 Keadaan Jasmine
57
Episode 57 Cacat
58
Episode 58 Keputusan Aldalin
59
Episode 59 Cemas
60
Episode 60 Cobaan datang bertubi-tubi
61
Episode 61 Ingin roti bakar
62
Episode 62 Kecupan manis
63
Episode 63 Hati yang tersungkur
64
Episode 64 Memeriksa kandungan
65
Episode 65 Jasmine mengetahui semuanya
66
Episode 66 Tidak bisa menerima kenyataan
67
Episode 67 Jantung Jasmine
68
Episode 68 Ada yang tegak. Tapi, bukan keadilan
69
Episode 69 Kota B
70
Episode 70 Bab berbahaya
71
Episode 71 Pantai
72
Episode 72 Calon Mertua
73
Episode 73 Bocil Polos
74
Episode 74 Saling menyalahkan
75
Episode 75 Panas kembali
76
Episode 76 Pria normal
77
Episode 77 Kembali bertemu
78
Episode 78 Siapa wanita itu?
79
Episode 79 Peristiwa naas
80
Episode 80 Dua gadis aneh
81
Episode 81 Calon Mertua lagi
82
Episode 82 Ternyata Tasya
83
Episode 83 Hancurnya hati Difa
84
Episode 84 Meninggal
85
Episode 85 Pemakaman
86
Episode 86 Kesedihan Nana
87
Episode 87 Tidak ada rumah
88
Episode 88 > Kolam Lele
89
Episode 89 > Jangan bersedih
90
Episode 90 > No!
91
Episode 91 Rusak
92
Episode 92 > Selamatkan anakku!
93
Episode 93 > Donor darah
94
Episode 94 > Salah Orang
95
Episode 95 > Heran
96
Episode 96 > Akan ternoda
97
Episode 97 > Sobek
98
Episode 98 Wanita yang sangat dicintainya
99
Pengumuman Salah Jasmine Apa? Season 2
100
Episode 100
101
Episode TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!