Saat malam hari tiba, Jasmine sudah bersiap-siap untuk berangkat menuju hotel, karena malam ini akan menemui pria yang membelinya.
Malam ini, Jasmine memakai baju yang sedikit terbuka, karena ia tahu jika menjadi seorang wanita malam harus berpakaian seperti itu.
Perlahan Jasmine keluar dari kamarnya, sebelum keluar ia memakai jaket agar tubuhnya tidak terlihat oleh orang.
Saat di depan ia berpapasan dengan ayahnya, terlihat sang ayah sangatlah tampan dan harum. Ia terdiam saat menatap wajah sang ayah.
"Malam-malam seperti ini, mau kemana kau?" tanya Aldalin, sambil memakai jam tangannya juga menatap sinis pada Jasmine.
Jasmine merasa sangat takut sehingga ia bingung harus berkata apa pada ayahnya.
"Jasmin mau pergi bekerja, malam di cafe baru," jawab Jasmine dengan asal.
Aldalin tidak menghiraukan ucapan Jasmine lagi dan memilih duduk di sofa sambil merapikan penampilannya.
'Euum, ayah terlihat sangat rapi, apa dia akan pergi menemui seseorang? Dan wangi ini sangat tenang andai saja aku bisa memeluk ayah,' batin Jasmine.
Jasmine ingin sekali memeluk sang ayah karena, dari kecil ia tidak pernah merasakan pelukan dan kasih sayang dari seorang ayah.
"Pergilah! Untuk apa kau di situ apa kau ingin menjadi patung!" bentak Aldalin. Jasmine langsung cepat-cepat bergegas pergi dari sana.
Sesampainya di luar, ia langsung menaiki taksi menuju hotel, kemudian ia melepaskan jaketnya. Ia memperlihatkan setiap lekuk tubuh yang terlihat sangat indah dan mulus.
'Setelah malam ini, aku akan memberitahu kepada ayah besok, kalau aku sudah menjual diriku. Dan aku sangat yakin, jika dia akan mengusirku dari rumah, lalu aku akan hidup bahagia,' batin Jasmine.
Setelah sampai di hotel ia langsung turun dari taksi dan membayar taksi menggunakan uang terakhirnya.
Setelah keluar dari taksi, Jasmine langsung masuk ke dalam dan berjalan mencari kamar nomor 111.
"Ini kamarnya? Dan benar ini nomornya," ucap Jasmine.
Jasmine kembali melihat pesan dari ibunya Sairin, perlahan membuka pintu kamar tersebut dan masuk ke dalam.
"Permisi, saya anak mami Sairin," ucap Jasmine.
Jasmine tidak bisa melihat jelas wajah pria bertubuh kekar yang sedang duduk di sofa, karena lampu kamar remang-remang.
'Suara itu, kenapa? Sangat familiar sekali mungkin karena aku terlalu membencinya dan aku selalu mendengar suara itu,' batin pria tersebut.
"Duduk di sini!" pinta pria bertubuh kekar tersebut yang menepuk ruang kosong di sampingnya, agar Jasmine duduk.
Jasmine langsung berjalan menuju ruang kosong tersebut dengan hati yang bergetar hebat.
Bagaimana tidak, karena ia mendengar suara yang sangat di benci selama hidupnya, bahkan. Dia juga menghirup aroma yang sama seperti di rumah tadi.
Jasmine duduk di samping pria bertubuh kekar tersebut dengan detak jantung yang tidak menentu.
Perlahan tangan pria itu memegang pinggangnya dengan sangat halus.
Jasmine merasakan hal aneh, saat pinggangnya di sentuh oleh pria itu dengan sangat halus.
"Euum, mami bilang jika dirimu masih virgin? Apakah itu, benar?" tanya pria itu sambil membawa tubuh Jasmine ke dalam pangkuannya.
"I-ya," jawab Jasmine gugup.
Pria tersebut langsung menutup mulut Jasmine menggunakan tangannya.
"Jangan! Bicara lagi seperti itu, karena kau mengingatkanku pada wanita yang sangat aku benci!" ucap pria tersebut.
Jasmine mengagungkan kepalanya, kemudian mencoba untuk melihat wajah pria tersebut dengan dekat.
Sialnya Jasmine tidak bisa melihat wajah pria itu, karena lampu kamar yang remang-remang. Kemudian pria tersebut melepaskan pakaiannya dengan perlahan.
Jasmine semakin bergetar hebat karena merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya, saat pria bertubuh kekar tersebut memeluknya.
'Pelukan ini, dan aroma parfum ini? Membuat ku ingin selalu di dalam pelukannya,' batin Jasmine.
Pria bertubuh kekar tersebut mulai melahap bibir ranum milik Jasmine dengan perlahan, lalu ia gemas karena gadis itu hanya diam saja merima apa saja yang di lakukannya. Dengan perlahan ia menggigit bibir Jasmine.
"Aaahhhkkk!" jerit Jasmine.
Pria tersebut langsung tertawa karena merasa sangat lucu, mendengar jeritan dari Jasmine.
"Kau ini wanita lucu, bukannya membalas ciumanku kau hanya diam saja seperti tidak tahu apa-apa," kekeh pria tersebut.
Jasmine hanya diam saja karena malu, dan juga sedikit takut karena suara pria bertubuh kekar itu sangat familiar di telinganya.
"Kali ini, aku ingin kau membalasnya! Kita akan bermain sampai pagi. Jangan hiraukan apapun karena malam ini adalah malam kita," bisik pria tersebut sambil mencium tengkuk leher Jasmine.
Jasmine hanya diam saja dan menerima setiap sentuhan dari pria bertubuh kekar tersebut, dan juga memberanikan dirinya untuk membalas ciuman pria itu.
Pria itu pun puas karena Jasmine menuruti apa yang di yang di minta tadinya.
Perlahan pria itu melepaskan bajunya, kini ia dan Jasmine polos. Pria tersebut mulai menidurkan tubuh gadis itu dengan perlahan.
"Tahan sedikit, jangan bicara! Karena aku ingin kenikmatan. Bukan jeritan atau apapun yang keluar dari bibir mu," ucap pria bertubuh kekar tersebut dengan sangat lembut dan halus.
Jasmine hanya bisa mengangguk kepalanya saja karena ia tidak tahu harus berkata apa.
Jasmine menahan rasa sakit yang di rasakan sehingga ia menarik tangan pria bertubuh kekar tersebut, membuat jam tangan pria itu putus dan berserak di lantai.
Pria tersebut sudah mencoba untuk menerobos jalan sempit milik Jasmine, tetapi gagal karena gadis itu masih virgin.
Dengan spontan gadis itu berteriak karena merasakan sakit yang luar biasa. saat pria bertubuh kekar itu merobek jalan sempitnya.
"Aaahhhkkk!" jerit Jasmine.
Pria itu langsung menghentikan lajunya kemudian berfikir sejenak tanpa melepaskan gagang tegak miliknya.
'Ya ampun, kenapa? Aku selalu saja mendengar suaranya?' batin pria tersebut.
Jasmine menutup mulut dengan menggigit bibir sendiri, agar rasa sakitnya tidak terlalu terasa.
Sakit yang dirasakan oleh Jasmine kini berubah menjadi rasa yang belum pernah ia rasakan.
sensor
Ingin rasanya Jasmine berkata, untuk mengentikan permainan mereka karena sudah tiga jam lamanya. Namun, ia sama sekali tidak berani mengatakannya.
Jasmine menggigit bibir sendiri, agar rasa sakit yang ia rasakan bisa di tahannya.
Pria tersebut mengerang di atas tubuh Jasmine, ia juga menanamkan benih-benih kepemilikan ke dalam rahim gadis itu.
Setelah itu pria tersebut langsung bergegas pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Sedangkan Jasmine merasa sangat lelah sehingga tertidur pulas dan tidak tahu apa-apa lagi.
Setelah pria tersebut selesai mandi ia kembali menggunakan bajunya, dan mencoba untuk mencari jam tangan miliknya yang sudah putus. Kemudian menemukan sayang hanya sebelah saja.
Pria tersebut menaruh sejumlah uang di meja kemudian bergegas pergi dari sana, karena ia selalu pergi saat wanita bayarannya masih terbaring lemah.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Denzo_sian_alfoenzo
lah klo tiap main dy slalu tanam benih gmn klo bayak yg hamil 😆
2024-02-09
0
Mom Dian
waduh ternyata begituan salah waktu baca aku dedek cinta lanjut malam saja✌️🙈
2023-03-26
0
lovely
apa itu ayahnya ih klo betul mnjijikan 🥵
2023-02-09
1