Married With The Perfect Boss

Married With The Perfect Boss

Episode 1. Wanita Pembawa Sial

Semua orang sedang berkumpul di sebuah pemakaman umum, mereka menggunakan pakaian serba hitam. Terdengar isak tangis banyak orang disana, sepertinya mereka sangat kehilangan.

Saat pemakaan hampir selesai ada seorang gadis cantik yang datang dan membuat keadaan disana menjadi kacau, dia adalah Vania Zelvita. Tunangan dari laki-laki yang baru di kuburkan itu, bahkan sebagai tunangan nya dia tidak bisa melihat wajah pacarnya untuk terakhir kali.

Vania berjalan mendekat kesana, beruntung sudah banyak kerabat yang sudah pulang. Hanya tinggal keluarga dekat saja, termasuk orang tua dari laki-laki itu dan para saudaranya.

"Kamu...!! untuk apa kamu kesini?" seorang wanita parubaya meneriakinya.

"Aku kesini karena ingin melihat makam pacarku, apa aku salah?" dengan keberaniannya dia balik bertanya.

"Lihat dia sangat berani datang kesini dengan angkuh nya, apa kamu sudah puas. Kamu membunuh putra kesayangan ku!!" teriaknya lagi sambil mengoyangkan tubuh Vania.

"Sudah kami bilang jangan datang lagi kehadapan kami, tapi kamu masih saja tidak punya malu. Andai Brayen tidak menemuni kamu malam kemarin, pasti dia masih hidup sekarang!" sambung laki-laki paru baya yang berada disampingnya.

"Itu semua kecelakaan Pa, Vania juga tidak mau ini terjadi. Jangan salah kan Vania!" jawab Vania sambil menangis.

"Iya itu memang kecelakan, kecelakaan itu terjadi karena dia tau kamu berselingkuh dengan laki-laki lain. Sekarang kamu sudah bebas putra ku sudah meninggal, puas kamu!!" wanita itu adalah Mama Brayen yang juga ikut menangis sambil emosi saat bertemu dengan wanita yang menjadi penyebab meninggalnya putra nya.

Bagaimana tidak merasa kehilangan, Brayen adalah putra mereka satu-satunya dan dia hanya punya satu kakak perempuan. Bisa di bilang dia adalah anak kesayangan di keluarga mereka, semua orang yang berada disana juga menatap tak suka pada Vania.

"Vania sudah menjelaskan sama Mama, kalau Vania tidak berselingkuh. Mama harus percaya!" mohon Vania sambil memegang tangan wanita itu.

"Dasar wanita pembawa sial!!" jawabnya sambil menampar muka Vania.

"Plakkk..." tamparan keras itu membuat pipi mulus Vania memerah.

"Jangan pernah panggil aku Mama dan jangan dekati keluarga kami lagi! Hubungan kita berakhir sampai disini" sambungnya memberikan peringatan pada Vania.

"Sudah lah Ma, percuma bicara pada nya panjang lebar. Brayen tidak akan kembali, ayo kita pulang sekarang" sahut Veby, kakak nya Brayen dan dia mengajak Mama nya serta yang lain nya pulang dari sana.

"Aku berdoa semoga kamu tidak akan pernah bahagia" ucap Mamanya Brayen sebelum pergi dari sana.

"Vania akan buktikan kalau Vania tidak salah dan Vania bukan wanita pembawa sial!! " teriak Vania tapi semua nya tidak menghiraukan ucapan nya.

Mereka pun pergi dari sana, tinggal lah Vania seorang diri disana. Dia terduduk didepan makam yang masih basah, Vania memangis sejadi-jadinya. Bahkan berulang kali dia minta maaf karena pertengkaran mereka membuat Brayen kecelakaan, Vania juga menyesal dengan kejadian ini.

"Maaf kan aku Mas, seharusnya ini tidak terjadi. Kamu tau aku sangat mencintai kamu, mana mungkin aku berselingkuh dengan laki-laki lain" ucap Vania sambil mengelus foto Brayen.

"Jika boleh memilih aku juga mau ikut Mas saja, agar rasa sakit ini juga hilang" Vania memukul-mukul dadanya yang sesak.

"Aku tidak mau hidup dalam penyesalan seperti ini!!" teriak Vania sambil memukul-mukul dada nya.

Berjam-jam dia disana memeluk makam Brayen, beruntung tidak ada orang lain lagi disana. Dia bisa menangis sesuka hatinya, tapi lama- kelamaan tubuhnya melemah dan Vania memejamkan matanya.

.

.

Malam harinya seorang penjaga makam datang untuk berjaga malam, kebetulan akhir-akhir ini banyak yang menggali makam pada malam hari dan membuat warga resah.

Saat mengarahkan senternya dia terkejut saat melihat seorang wanita sedang terbaring disana, dia takut apa itu jasad atau bukan jadi dia memutuskan untuk berlari ke depan mencari bantuan.

"Siapa itu? kenapa malam-malam masih disini?" tanya laki-laki itu.

"Apa dia sudah meninggal atau belum? lebih baik aku cari bantuan" sambungnya lalu pergi dari sana.

Beberapa menit kemudian dia membawa dua orang laki-laki yang sedang berada di warung di dekat makam, saat laki-laki itu menceritakan kalau dia bertemu dengan seorang wanita yang tergeletak di dekat makam. Mereka semua langsung menuju kesana, mereka terus memanggilnya tapi dia masih tidak bangun.

"Apa itu wanita nya?" tanya mereka pada bapak penjanga makam tadi.

"Iya itu dia, saya takut dia sudah meninggal. Apa kita telpon polisi saja?" bapak itu balik bertanya.

"Tidak usah, biar saya cek napasnya dulu" dia berjongkok dan mendekatkan tanganya ke hidung Vania.

Salah satu dari mereka mendekatinya dan mengecek napas nya dan bersyukur dia masih bernapas, salah satu dari mereka mengangkat tubuhnya untuk pergi dari sana.

"Dia masih bernapas" sambungnya kemudian.

"Ayo bawah dia, kita kerumah sakit sekarang!" jawab bapak penjaga makam itu.

Mereka membawa Vania ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil angkot yang di kendarai oleh dua laki-laki tadi, banyak orang yang melihat juga disana.

Setelah beberapa menit kemudian mereka sampai kerumah sakit dan langsung membawa Vania keruang IGD, dokter dan perawat langsung memeriksanya.

Beberapa menit kemudian perawat menanyakan identitas pasien, mereka bingung saat di tanya oleh perawat karena mereka juga tidak kenal dengan wanita itu.

"Permisi apa bapak keluarga pasien?" tanya perawat wanita pada mereka bertiga.

"Bukan sus, kami hanya warga yang menemukan wanita itu pingsan di pemakaman tadi. Apa kondisi nya baik-baik saja?" tanya bapak pejaga makam.

"Dia baik-baik saja, hanya kelelahan dan kurang cairan, makanya dia pingsan tapi kata dokter dia harus dirawat inap untuk pemulihan. Apa ada barang pasien saat kalian menemukanya tadi?" perawat itu bertanya lagi.

"Cuma ada ini sus" bapak itu mengeluarkan ponsel dari kantong celana nya.

"Coba saya lihat, apa ponselnya di kunci?" tanya nya lagi sambil mengambil ponsel itu.

Beruntung ponselnya tidak dikunci, hanya baterai ponselnya hampir habis. Dengan cepat perawat itu mencarin kontak keluarga pasien, dengan mudah dia menemukan nama Papa disana dan perawat itu langsung menghubungi nya. Banyak juga panggilan tak terjawab dari kontak bernama Papa ini, benar saja tidak lama kemudian panggilanya diangkat.

"Hallo, sayang kamu dimana? Mama dan Papa sangat khawatir" ucapnya terdengar sangat khawatir.

"Hallo, apa pemilik ponsel ini adalah anak bapak?" tanya perawat itu.

"Iya benar, kenapa ponsel Vania ada dengan anda?" dia balik bertanya.

"Anak bapak tadi ditemukan pingsan di pemakaman dan saat ini dia sedang dirawat inap dirumah sakit Tiara Maria, saya harap bapak bisa langsung datang kisini !" jelas perawat itu.

"Pingsan? baiklah saya akan segera kesana" jawabnya lagi dan panggilan pun berakhir.

Setelah itu ketiganya memutuskan untuk pulang karena keluarga wanita itu akan datang, tapi perawat menyarankan untuk salah satu dari mereka menunggu disini sampai keluarga wanita tadi bener-benar datang.

"Sebaiknya saya tinggal disini, kalian pergi lah. Terima kasih sudah membantu" ucap bapak penjaga makam itu.

"Sama-sama Pak, kalau begitu kami permisi dulu" jawab mereka berdua.

Tinggal lah bapak itu diruang tunggu IGD, dia akan menunggu keluarga gadis itu datang. Kasihan juga wanita tadi, mungkin dia adalah salah satu kerabat orang yang baru saja di kuburkan tadi siang pikir nya dalam hati.

.

.

Bersambung...

Halo teman-teman terima kasih sudah mampir di karya author yang baru, mohon dukungan nya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian like dan komen ya 😁❤

Episodes
1 Episode 1. Wanita Pembawa Sial
2 Episode 2. Mencoba Bunuh Diri
3 Episode 3. Bangkit Dari Kesedihan
4 Episode 4. Wawancara Pekerjaan
5 Episode 5. Kabar Dari Kayra
6 Episode 6. Rapat Bulanan
7 Episode 7. Kejadian Malam Itu
8 Episode 8. Dasar Bos Mesum!!
9 Episode 9. Jangan Main-Main
10 Episode 10. Menghindari Pak CEO
11 Episode 11. Masalah Perjodohan
12 Episode 12. Seorang Artis
13 Episode 13. Makan Malam Bersama
14 Episode 14. Wah Benar-bebar Kacaw
15 Episode 15. Apa Bos Cemburu?
16 Episode 16. Menghibur Tomi
17 Episode 17. Mereka Pacaran?
18 Episode 18.Tidak Sengaja
19 Episode 19. Seperti Penguntit
20 Episode 20. Rahasia
21 Episode 21. Toko Kue Mama
22 Episode 22. Sangat Aneh
23 Episode 23. Tidak Ada Yang Gratis
24 Episode 24. Berhentilah Pura-Pura
25 Episode 25. Memasak
26 Episode 26. Makan Siang Bareng
27 Episode 27. Dasar Pembohong
28 Episode 28. Gosip Heboh
29 Episode 29. Bertemu Mama Tomi
30 Episode 30. Selalu Sial
31 Episode 31. Terlalu Berharap
32 Episode 32. Kesalahan Patal
33 Episode 33. Sebagai Hukuman
34 Episode 34. Apa Dia Sengaja?
35 Episode 35. Ruang Arsip
36 Episode 36. Pelanggan Mama
37 Episode 37. Selalu Memaksa
38 Episode 38. Mengawasi Proyek
39 Episode 39. Rencana Pertunangan
40 Episode 40. Masa Lalu Vania
41 Episode 41. Jangan Sampai Daniel Kabur!
42 Episode 42. Mencintai Kamu
43 Episode 43. Ayo Kita Menikah
44 Episode 44. 300 Juta
45 Episode 45. Tutup Mulut
46 Episode 46. Hari Pernikahan
47 Episode 47. Seperti Istana
48 Episode 48. Keadaan Sirena
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Episode 1. Wanita Pembawa Sial
2
Episode 2. Mencoba Bunuh Diri
3
Episode 3. Bangkit Dari Kesedihan
4
Episode 4. Wawancara Pekerjaan
5
Episode 5. Kabar Dari Kayra
6
Episode 6. Rapat Bulanan
7
Episode 7. Kejadian Malam Itu
8
Episode 8. Dasar Bos Mesum!!
9
Episode 9. Jangan Main-Main
10
Episode 10. Menghindari Pak CEO
11
Episode 11. Masalah Perjodohan
12
Episode 12. Seorang Artis
13
Episode 13. Makan Malam Bersama
14
Episode 14. Wah Benar-bebar Kacaw
15
Episode 15. Apa Bos Cemburu?
16
Episode 16. Menghibur Tomi
17
Episode 17. Mereka Pacaran?
18
Episode 18.Tidak Sengaja
19
Episode 19. Seperti Penguntit
20
Episode 20. Rahasia
21
Episode 21. Toko Kue Mama
22
Episode 22. Sangat Aneh
23
Episode 23. Tidak Ada Yang Gratis
24
Episode 24. Berhentilah Pura-Pura
25
Episode 25. Memasak
26
Episode 26. Makan Siang Bareng
27
Episode 27. Dasar Pembohong
28
Episode 28. Gosip Heboh
29
Episode 29. Bertemu Mama Tomi
30
Episode 30. Selalu Sial
31
Episode 31. Terlalu Berharap
32
Episode 32. Kesalahan Patal
33
Episode 33. Sebagai Hukuman
34
Episode 34. Apa Dia Sengaja?
35
Episode 35. Ruang Arsip
36
Episode 36. Pelanggan Mama
37
Episode 37. Selalu Memaksa
38
Episode 38. Mengawasi Proyek
39
Episode 39. Rencana Pertunangan
40
Episode 40. Masa Lalu Vania
41
Episode 41. Jangan Sampai Daniel Kabur!
42
Episode 42. Mencintai Kamu
43
Episode 43. Ayo Kita Menikah
44
Episode 44. 300 Juta
45
Episode 45. Tutup Mulut
46
Episode 46. Hari Pernikahan
47
Episode 47. Seperti Istana
48
Episode 48. Keadaan Sirena

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!