Rindu Yang Palsu

Rindu Yang Palsu

Bab 1 | Sayangku

Triing...

Triing..

Tring...

Suara nyaring diatas nakas berulang-ulang kali tersendar, namun sang pemilik sepertinya enggan untuk tersadar ke duanianya, terlalu terbuai dengan mimpi di alam bawah sadarnya yang entah tengah melakukan apa, hanya terlihat beberapa kali senyuman manis di bibirnya terukir.

Sampai beberpaa menit berlalu dan sontak saja kesadarannya kembali, ia mengedarkan pandangannya kesegala arah didalam kamar luasnya, dan masih sepi. Bahkan suara gemerincik air didalam  kamar mandi tak terdengar yang artinya memang ia tengah sendiri.

Tangan kekarnya meraih benda pipih yang sedari tadi terus berbunyi, senyum itu kembali nampak saat sebuah nama tertera dilayar "Sayangku". Dengan cepat ia menggeser icon berwarna hijau untuk menyambut wanita tersayangnya, jangan sampai wanita cantik itu kembali mendiaminya karena terus-terusan curiga.

"Say-" belum sempat Calvin meminta maaf wanita bermata hitam itu sudah lebih dulu mendominasi

"Sayang, kau baik-baik saja kan? Alice masih dengan tatapan penuh cinta namun terlihat menuntut

"Hm, aku baik-baik saja hanya saja-" sengaja calvin memotong ucapannya dan melangkah ke arah kamar mandi, jelas saja dibalik layar wajah Alice tiba-tiba memerah menahan malu, bisa- bisanya suaminya berjalan santai hanya dengan menggunakan boxer, perut liat seperti sobekan roti itu sungguh menggiurkan.

Jangan tanya yang lain tentu saja Alice dapat melihatnya dengan jelas, sungguh suaminya ini terkadang memang sangat mesum. Dengan sengaja ia menjalarkan camera keseluruh tubuhnya.

Dasar aneh.

Calvin memang memiliki tubuh sangat sempurna, dada bidangnya yang kokoh mampu bemberi kehangatan yang dipeluk. Otot kuat, kaki jenjang dan yang membuat siapapun terpikat ialah wajah gagah dengan rahang tegas serta senyuman manis yang tak pernah luntur.

Jangan salahkan dia jika semua wanita menyukainya.

"Hanya saja apa?" Alice menyipitkan matanya curiga

"Sayang, aku merindukanmu sungguh, kapan kau kembali?" Tanyanya setelah sampai dikamar mandi sambil menyiapkan air mandinya ia akan berendam beberapa menit sebelum ke kantor.

Selama Alice pergi mengurus perusahaan ayahnya di kota X Calvin akan terbiasa menyiapkan semua sendiri sebelum turun sarapan.

"Hm mungkin besok atau setelahnya, masih ada sedikit pekerjaan yang harus aku selesaikan". Jawab Alice tenang dengan senyuman yang masih tercetak.

"Kau tak merindukanku?"

Alice memutar mata malas "Kalau aku tak merindukan suamiku yang tampan ini bagaimana mungkin aku mau menelponmu sepagi ini hm?

Calvin terkekeh, wajah kesal istrinya memang sangat menggemaskan.

"Maafkan aku, semalam aku pulang terlambat karena lembur dikantor"

Mendengar itu raut wajah Alice berubah dingin, dan Calvin tau sebab perubahan itu, sudah sejak seminggu ini istrinya tiba-tiba sangat tidak menyukai asisten pribadinya, entah kenapa semenjak Luce digantikan dengan wanita itu istrinya seperti menampakkan ketidak sukaannya. Bagi Calvin itu wajar melihat kecemburuan istrinya artinya memang sekarang mereka sudah saling mencintai kan?

Semenjak perjodohan itu Calvin memang sudah mencintai Alice pada pandangan pertama berbeda dengan Alice yang membutuhkan beberapa waktu untuk mengabdikan diri sebagai istri seorang Calvin Rivera yang terkenal dengan banyak wanita yang menggilainya.

Sampai saat ini hubungan mereka semakin membaik tiap harinya Calvin menyukainya karena diantara banyak wanita yang mendekatinya hanya Alice satu-satunya wanita yang mampu menggetarkan hatinya.

***

Tiba di kantor Calvin langsung duduk di kursi kebesarannya menyandarkan punggungnya dengan mata terpejam tapi bibirnya tetap tersenyum. Membanyangkan wajah istrinya saja sudah mampu mengubah suasa hatinya sedemikian rupa. Cintanya pada istrinya semakin hari semakin bersemi.

Entahlah hanya Calvin saja yang tahu sebahagia apa hatinya saat ini.

Masih dengan posisi seperti itu, tiba-tiba suara ketukan pintu menyadarkannya. Memberi perintah untuk masuk tapi matanya masih terpejam, Calvin tahu siapa yang mengetuk pintunya.

"Maaf Tuan, ini laporan-laporan yang Tuan minta semalam". wanita itu masih setia berdiri didepan meja kerja tuannya dengan kening yang sedikit mengkerut.

"Hm, letakkan saja, dan kau boleh kembali keruanganmu" perintahnya dengan mata yang masih tertutup.

"Tapi Tuan, itu-" ucapnya terpotong karena tiba-tiba ponsel tuannya berdering, dan saat itupula mata indah itu akhirnya terbuka.

Tampa menunggu lama Calvin langsung mengangkat benda pipih itu ia tahu siapa yang menelponnya dari nada dering khusus yang ia gunakan.

Tapi sebelum iya menggeser icon hijau itu ia sudah berpesan agar asisten  pribadinya bisa menemuinya setelah satu jam lagi.

"Sayang, mungkin aku akan pulang terlambat besok, jangan menjemputku karena aku akan singgah kepanti menemui ayah dan ibu dulu". cerocos Alice tanpa aba-aba setelah panggilannya tersambung.

"Kenapa?" Nada Calvin terdengar keberatan.

Alice hanya terkekeh melihat reaksi laki-laki yang sudah dia cintai itu.

"Aku butuh waktu untuk menyalurkan rasa rinduku pada mereka, kalau kau ikut aku akan sangat malu mengungkapkan perasaanku"

Semenjak kepergian orang tuanya Alice memang selalu mengunjungi panti menjenguk orang-orang tua yang kehilangan kasih sayang dari kekuarganya, ada banyak cerita mereka sampai berakhir disana. Salah satunya karena anak-anak mereka tak ingin direpotkan.

"Baiklah, aku akan menunggumu dirumah, karena aku punya hadiah istimewa untukmu"

"Benarkah?

"Tentu saja, aku tak pernah berbohong.

"Baiklah-baiklah aku penasaran hadiah apa yang suami tampanku akan berikan" kekeh Alice pelan.

***

"Kau akan kembali besok?" Tanya Thomas pada putrinya yang tengah sibuk memasukkan pakaian-pakaian ke dalam kopernya.

"Hm, semua sudah membaik disini". Katanya sambil duduk disamping ayahnya yang sedari tadi sudah duduk di sofa memperhatikan gerak-geriknya.

"Apakah kau bahagia?" Alice menoleh dan tersenyum lembut, ia tahu maksud pria tua tapi masih terlihat gagah ini. Semenjak meninggalnya kedua orang tuanya paman Thomas sudah dia anggap sebagai ayahnya sendiri begitupun juga dengan lelaki paruh baya ini. Rasa sayangnya ke Alice sudah seperti anak kandung sendiri. Dulu sebelum ia tahu bahwa majikannya anak menjodohkan Alice dengan putra sahabatnya, Thomas sudah berharap agar gadis cantik disampingnya ini akan menikah dengan anaknya. Namun sayang sepertinya Tuhan tidak merestui keinginannya yang tak masuk akal. Baginya tak pantas anak bawahan bersanding dengan anak majikannya. Sungguh tidak etis menurutnya.

"Aku bahagia, lihatlah" aku Alice berdiri dan berputar didepan ayahnya. Hanya didepan pria tua ini dia menjadi seperti dirinya sendiri. Tanpa takut akan terlihat kekanakan.

Thomas menepuk sisi disampingnya menuntun anak gadisnya untuk duduk kembali disebelahnya. "Ayah percaya, dan ayah sangat bahagia mengetahui kau baik-baik saja" senyum tulus itu terukir, mereka saling berpelukan menyalurkan ketenangan antara anak dan seorang ayah. Sangat menangkan.

"Kapan kakak akan kembali?" Alice melerai pelukannya, dan mendapati ayahnya memicingkan mata ke arahnya.

"Ah, anak nakal itu, entah kapan dia akan kembali, dia sudah bahagia dengan kehidupannya, aku rasa itulah yang menyebakan dia tak pernah mengabari pria tua ini lagi". Jawabnya dengan nada pura-pura sedih di depan Alice dan siapa yang tahu bahwa hati pria rapuh itu benar-benar sangat hancur karena kepergian putranya.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-03-12

2

🧭 Wong Deso

🧭 Wong Deso

Hay hallo, yuk saling mendukung

2023-01-20

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Sayangku
2 Bab 2 | Alice
3 Bab 3 | Kado Seindah ini?
4 Bab 4 | Menjelaskan
5 Bab 5 | Biarkan aku pergi
6 Bab 6 | Kedatangan Laura
7 Bab 7 | Berlibur
8 Bab 8| Apakah begitu Sulit
9 Bab 9 | Kau sengaja
10 Bab 10 | Anda salah faham
11 Bab 11 | Berakhir
12 Bab 12 | Sangat tampan
13 Bab 13| Terima kasih
14 Ban 14 | Berhenti Mengharapkan
15 Bab 15 | Sudah Puas
16 Ban 16 | Pelukan terakhir.
17 Bab 17 | Apakah Tuan tahu?
18 Bab 18 | Haruskah aku mengambil mereka
19 Bab 19 | Beginikah cara kalian.
20 Bab 20| Memiliki Perasaan
21 Bab 21 | Oh keponakanku
22 Bab 22| Aku merindukanmu
23 Bab 23| Aku iri
24 Bab 24 | Jangan terlalu difikirkan
25 Bab 25 | Pantas saja
26 Bab 26 | Hanya mencintaiku
27 Bab 27 | Baik-baik saja
28 Bab 28| Nama Rosse
29 Bab 29| Bagaimana
30 Bab 30 | Ya aku hanya adikmu
31 Bab 31| Dia cemburu
32 Bab 32 | Aku Sudah memutuskan
33 Kebenaran yang lain
34 bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Panik
40 Tetap Tenang
41 Merasa bersalah
42 Mencoba melepas
43 Kacau
44 Kehancuran Mala
45 Ketemu
46 Hilang Lagi
47 Rencana Awal Calvin
48 Kemunculan Alice
49 Kepergian Mala
50 Kunjungan Edgar
51 Fakta Lain
52 Pertemuan Kembali
53 Dia Putra Kandungku Orlando
54 Pelukan hangat
55 Rahayu
56 Di Jemput Edgar
57 Penyesalan Antonio
58 Menemui Alice
59 Ayo Kembali Bersama
60 Edgar dan Calvin
61 Pernahkah Paman Merasa Bersalah?
62 Akhirnya Kau Memelukku
63 Dasar Keras Kepala
64 Apa Yang Kakak Lakukan?
65 Mommy Jangan Merayu Papa
66 Kau ini, Kenapa Semakin galak Saja.
67 Jangan Salahkan Aku
68 Kakak Sangat Mencintai Alice
69 Aku Sudah Tidak Memiliki Rasa
70 Aku Berat Tidak?
71 Aku Datang Bukan Membahas Kita
72 Arabella Lagi?
73 Kakakmu Harus Bertanggung Jawab
74 Aku Suka Kau Menganggapku Suami
75 Apapun Untukmu Sayang
76 Tamat
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 | Sayangku
2
Bab 2 | Alice
3
Bab 3 | Kado Seindah ini?
4
Bab 4 | Menjelaskan
5
Bab 5 | Biarkan aku pergi
6
Bab 6 | Kedatangan Laura
7
Bab 7 | Berlibur
8
Bab 8| Apakah begitu Sulit
9
Bab 9 | Kau sengaja
10
Bab 10 | Anda salah faham
11
Bab 11 | Berakhir
12
Bab 12 | Sangat tampan
13
Bab 13| Terima kasih
14
Ban 14 | Berhenti Mengharapkan
15
Bab 15 | Sudah Puas
16
Ban 16 | Pelukan terakhir.
17
Bab 17 | Apakah Tuan tahu?
18
Bab 18 | Haruskah aku mengambil mereka
19
Bab 19 | Beginikah cara kalian.
20
Bab 20| Memiliki Perasaan
21
Bab 21 | Oh keponakanku
22
Bab 22| Aku merindukanmu
23
Bab 23| Aku iri
24
Bab 24 | Jangan terlalu difikirkan
25
Bab 25 | Pantas saja
26
Bab 26 | Hanya mencintaiku
27
Bab 27 | Baik-baik saja
28
Bab 28| Nama Rosse
29
Bab 29| Bagaimana
30
Bab 30 | Ya aku hanya adikmu
31
Bab 31| Dia cemburu
32
Bab 32 | Aku Sudah memutuskan
33
Kebenaran yang lain
34
bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Panik
40
Tetap Tenang
41
Merasa bersalah
42
Mencoba melepas
43
Kacau
44
Kehancuran Mala
45
Ketemu
46
Hilang Lagi
47
Rencana Awal Calvin
48
Kemunculan Alice
49
Kepergian Mala
50
Kunjungan Edgar
51
Fakta Lain
52
Pertemuan Kembali
53
Dia Putra Kandungku Orlando
54
Pelukan hangat
55
Rahayu
56
Di Jemput Edgar
57
Penyesalan Antonio
58
Menemui Alice
59
Ayo Kembali Bersama
60
Edgar dan Calvin
61
Pernahkah Paman Merasa Bersalah?
62
Akhirnya Kau Memelukku
63
Dasar Keras Kepala
64
Apa Yang Kakak Lakukan?
65
Mommy Jangan Merayu Papa
66
Kau ini, Kenapa Semakin galak Saja.
67
Jangan Salahkan Aku
68
Kakak Sangat Mencintai Alice
69
Aku Sudah Tidak Memiliki Rasa
70
Aku Berat Tidak?
71
Aku Datang Bukan Membahas Kita
72
Arabella Lagi?
73
Kakakmu Harus Bertanggung Jawab
74
Aku Suka Kau Menganggapku Suami
75
Apapun Untukmu Sayang
76
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!