Second Marriage With My Wife
Sinar matahari menyoroti sepasang suami istri yang masih betah berada di atas tempat tidur.
"Good morning," sapa sang pria sambil mengecup bibir istrinya.
Sedangkan sang wanita hanya menyunggingkan senyum tipisnya dan kembali memejamkan matanya.
"Kau tak ingin bangun honey?" bisiknya di telinga sang istri.
"Sebentar lagi, aku sangat mengantuk Bax," ujarnya.
Baxter Ronan Theron hanya bisa terkekeh kecil melihat wajah istrinya yang sangat mengantuk dan kelelahan.
"Kalau begitu aku akan membuat sarapan untukmu," ujar Bax, dan kembali mengecup bibir istri tercintanya.
Pria tampan yang kerap di sapa Baxter itu turun dari ranjangnya dan memakai celana boxernya.
Dia berjalan keluar dari kamar menuju dapur untuk membuatkan sarapan bagi istrinya.
Baxter membawa istrinya berlibur di sebuah resort di pinggir pantai, tempat yang sangat di sukai oleh Aubriella.
Tanpa memakai pakaian Baxter membuat sarapan dengan sangat cekatan, tangannya dengan lincah memotong berbagai macam bahan.
Sementara itu di tempat tidur, Aubriella baru saja membuka matanya. Dia melirik kearah tempat di sampingnya yang sudah kosong.
Aubriella bangun dari tidurnya dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku dan pegal.
Dia berjalan kearah kamar mandi tanpa memakai sehelai benang pun.
Aubriella mematut dirinya di depan cermin kamar mandi, dia melihat tubuhnya sendiri yang di penuhi tanda merah karna ulah suaminya.
Dia memutuskan untuk mandi di bawah shower karna tidak ingin membuat Baxter menunggu terlalu lama.
15 menit kemudian Aubriella baru keluar dari kamar mandi dengan bathrobe yang melekat di tubuhnya dan sebuah handuk yang menutupi rambut panjangnya.
Aubriella berjalan kearah lemari yang sudah terisi dengan pakaiannya dan juga Baxter.
Dia mengambil dress berwarna pink sebatas lutut, dan berlengan pendek.
Aubriella memakainya setelah dia mengenakan pakaian dalamnya.
Sebelum mengeringkan rambut, Aubriella menyempatkan dirinya untuk merapikan bekas tempat tidurnya dan mengganti sprei-nya dengan yang baru.
Aubriella keluar dari kamar setelah dia mengeringkan rambutnya dan menyisirnya.
Dia dapat melihat punggung kokoh suaminya dari belakang.
"Dia terlihat keren jika seperti itu," gumam Aubriella tersenyum sendiri sambil memperhatikan suaminya.
Dia berjalan menghampiri Baxter yang sedang sibuk dengan masakannya.
"Good morning," ucap Aubriella sambil memeluk punggung gagah suaminya dari belakang.
Baxter tampak tersenyum kecil dan menyentuh tangan istrinya yang sedang memeluknya.
Dapat dia rasakan wangi bunga mawar khas istrinya yang memenuhi seluruh indra penciumannya.
"Maaf, aku tidak bisa membantu-mu membuat sarapan," ujar Aubriella dengan sesal.
"Tak apa," balas Baxter yang kini sudah membalikkan tubuhnya dan menatap istri cantiknya.
"Kau sudah mandi? Kau sangat wangi," Baxter menyusupkan kepalanya ke leher jenjang Aubriella dan mengecupnya.
"Bax!" ujar Aubriella yang merasakan geli di lehernya.
Baxter belum menghentikan aksinya dan masih terus menciumi leher istrinya yang wangi.
"Bax, sudah! Aku geli," seru Aubriella.
Baxter menghentikan aksinya dan memperhatikan wajah istrinya.
"I love you," ucap Baxter.
Aubriella terkekeh kecil dan menangkup rahang tegas suaminya.
"I love you too," balasnya dan mengecup bibir suaminya.
"Sekarang lanjutkan masakanmu, karna aku sudah lapar," titah Aubriella.
"Baik nyonya," patuh Baxter sambil membungkukkan badannya.
Sebelum melanjutkan kembali acara masaknya, Bax menyempatkan dirinya untuk mencium bibir istrinya.
Aubriella pergi meninggalkan Baxter sendirian di dapur, dia berjalan kearah belakang resort dan langsung melihat suasana pantai di pagi hari.
Aubriella menyentuh perutnya dengan pandangan terfokus kedepan.
Hampir dua tahun mereka menikah, tapi Aubriella belum juga hamil.
Suami dan mertuanya memang tidak pernah mempermasalahkan Aubriella yang belum juga hamil. Tapi, Aubriella yakin di dalam hati kedua mertuanya sangat menginginkan kehadiran seorang cucu.
Aubriella dan Baxter sangat sering memeriksakan kondisi kesehatan mereka, dan yang di katakan dokter selalu sama, jika mereka berdua sangat sehat.
Baxter selalu menyemangati Aubriella saat wanita itu kerap kali akan melakukan tespek dan hasilnya selalu negatif.
Aubriella beruntung memiliki Baxter yang sangat mencintainya. Tapi, Aubriella juga ingin memberikan suaminya itu seorang bayi.
Mereka sudah sering berusaha dan mencoba tetapi hasilnya tetap sama.
Baxter bahkan pernah mengikuti kemauan sang istri untuk melakukan metode bayi tabung, tapi hasilnya gagal.
Aubriella tersentak saat ada yang menyentuh bahunya.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Baxter dengan lembut sambil memeluk istrinya dari belakang.
"Tidak ada," jawab Aubriella.
Baxter tak semudah itu percaya dengan jawaban istrinya, dia tahu pasti istrinya sedang memikirkan sesuatu yang mengganjal di hatinya.
"Sudah kubilang jangan memikirkan apapun yang akan membuatmu sedih," ucap Baxter.
Aubriella memegang erat tangan Baxter yang melingkar di perutnya.
"Kau dengar sendiri kan apa kata dokter? Kalau kita itu sehat, jadi masih ada harapan agar kita bisa memiliki anak,"
"Kau tahu? Aku sangat sangat mencintaimu. Dengan ada atau tidak adanya anak di antara kita, aku akan tetap mencintaimu," Baxter mengeratkan pelukannya pada sang istri.
Aubriella berbalik dan memeluk tubuh telanjang suaminya, dia menenggelamkan kepalanya di antara dada dan tangan kekar Baxter yang membalas pelukannya.
"Terima kasih," ucap Aubriella dengan lirih.
""Aku mengajakmu kemari untuk menikmati bulan madu kedua kita dan membuatmu bahagia, jadi jangan bersedih," ujar Baxter mengusap-usap punggungnya.
Aubriella menganggukkan kepalanya di dada Baxter.
Dia melepaskan pelukannya dan menatap suami tampannya.
Baxter menangkup kedua pipi istrinya dan mengecup bibirnya beberapa kali.
"Aku sudah lapar ... Segeralah mandi, aku akan menunggumu di meja makan," ujar Aubriella.
Sebelum pergi Baxter kembali mengecupi bibir istri cantiknya.
"JANGAN TERLALU LAMA!" teriak Aubriella saat Baxter berjalan menjauh darinya.
Aubriella belum beranjak dari tempatnya berdiri, dia masih melihat punggung kokoh suaminya yang kian menjauh dan masuk kedalam kamar.
Setelah Baxter menutup pintu kamarnya barulah Aubriella berjalan menuju ruang makan.
Dia melihat makanan yang baru saja di masak oleh suaminya di atas meja.
Aubriella mendudukkan dirinya, sambil menunggu suaminya yang Aubriella lakukan hanya memandangi makanannya.
Sementara itu di dalam kamar, Baxter baru saja menerima panggilan dari ibunya setelah keluar dari kamar mandi.
Baxter memakai pakaiannya dengan cepat karna tidak ingin membuat istrinya menunggu terlalu lama.
"Maaf aku sedikit lama," ujar Baxter yang sudah ada di belakang Aubriella dan mengecup pucuk kepala istrinya.
Lantar dia berjalan kearah kursi yang berhadapan dengan Aubriella.
"Kau belum memakan sarapanmu?" tanya Baxter.
"Aku menunggumu," jawab Aubriella.
"Sekarang aku sudah ada disini, jadi makanlah," pungkas Baxter.
Aubriella menganggukkan kepalanya dan mulai menyendok makanan dan memasukannya kedalam mulutnya.
"Tadi mommy menelpon, dan bertanya kapan kita akan pulang," kata Baxter di sela-sela acara makan paginya.
"Lalu? Kapan kita akan pulang?" tanya Aubriella yang kini menatap suaminya.
Pasalnya sudah seminggu mereka berada di Malibu untuk berlibur, Baxter bahkan meninggalkan pekerjaannya agar bisa menghabiskan waktunya bersama sang istri.
"Lusa," jawab Baxter.
"Apa tidak masalah? Kau terlalu lama meninggalkan pekerjaanmu," ujar Aubriella.
"Tentu saja tidak masalah, aku hanya ingin berduaan denganmu sebelum aku disibukan dengan pekerjaan lain," balas Baxter.
"Kau ingin kemana hari ini?" tanya Baxter.
"Disini saja, aku malas kemana-mana," jawabnya.
"Ohh honey ... Kita sudah seminggu berada disini dan kau tidak ingin berjalan-jalan keluar?"
Baxter sangat beruntung memiliki istri seperti Aubriella yang lebih sering menghabiskan waktunya berada di dalam rumah dari pada berbelanja dan menghabiskan uangnya.
"Kita bisa berjalan-jalan di pantai," jawab Aubriella sambil menyunggingkan senyum manisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trusceria
2023-07-12
0
Esther Nelwan
bagus ni cerita...
2023-06-28
0
PeQueena
akhirnya..ketemu juga..😊
2023-06-06
0