"Kita akan kemana lagi setelah ini?" tanya Baxter setelah mereka menyelesaikan sesi makan siangnya.
"Aku tidak tahu," jawab Aubriella.
"Kapan kita akan naik yacht?" tanya Aubriella.
"Nanti malam, karna aku punya sesuatu untukmu," ujar Henry.
"Apa itu?" ucap Aubriella dengan rasa penasarannya.
"Nanti kau juga akan tahu sendiri," sahut Baxter.
"Tapi aku ingin tahu sekarang," rengek Aubriella.
"Kalau kau tahu sekarang rencanaku akan sia-sia," ujar Baxter sambil mencubit gemas hidung mancung istrinya.
Aubriella tampak memajukan bibirnya dan menatap kesal pada Baxter.
"Honey, kau ingin aku cium?" ujar Baxter melihat istrinya memanyunkan bibirnya.
Aubriella menyikut pinggang suaminya agar berhenti mengatakan itu.
Baxter terkekeh dan merangkul pinggang istrinya.
"Setelah pulang dari sini aku ingin mengunjungi grandpa," ucap Aubriella.
"Nanti setelah aku tidak sibuk, kita akan mengunjunginya bersama," ujar Baxter.
Aubriella hanya bisa menganggukkan kepalanya.
Mereka berjalan meninggalkan restoran tersebut dan berjalan tak tentu arah.
"Kita kembali ke resort saja," ujar Aubriella yang sudah merasa jenuh, karna hanya berjalan-jalan saja.
"Kau tidak ingin berbelanja honey?" tanya Baxter.
"Tidak, lagi pula semua pakaianku masih baru ... Aku hanya akan membeli oleh-oleh untuk daddy, mommy, dan Meggy," jelas Aubriella
"Baiklah kalau begitu," pungkas Baxter.
Mereka berjalan menjauhi bibir pantai dan menuju resort yang mereka tempati.
Mereka berdua berjalan masuk kedalam resort setelah membersihkan kaki mereka yang penuh dengan pasir.
Aubriella berjalan kearah dapur yang tidak terlalu besar dan mengambil air minum, dia meminum airnya hingga tandas dan tak bersisa.
Baxter mendekati istrinya yang sedang menutup pintu lemari pendingin dan memeluknya dari belakang.
"Malam ini pakailah pakaian yang indah," bisik Baxter tepat di telinga sang istri.
"Kenapa? Bukankah kita hanya akan naik yacht saja?" bingung Aubriella.
"Mm, memang ... Tapi, pakailah gaun yang indah," ujar Baxter.
"Baiklah," pasrah Aubriella dan tidak menanyakan apapun lagi pada suaminya.
"Aku akan ke kamar dulu, untuk melihat email yang di kirim peter," ucap Baxter, dia mengecup pipi istrinya sebelum berjalan masuk kedalam kamar mereka berdua.
Aubriella menganggukkan kepalanya, setelah Baxter pergi Aubriella berjalan kearah kolam.
Dia mendudukan dirinya di tepi kolam dan memasukan kakinya kedalam air.
Ponsel Aubriella berbunyi, dia melihat nama sang kakek tertera di layar ponselnya.
"Halo grandpa," sapa Aubriella setelah dia mengangkat panggilannya.
"Bagaimana kabarmu sayang? Sudah lama kau tidak mengunjungi pria tua ini," ujar sang kakek.
"Aku baik grandpa ... Maafkan aku, aku janji ... Aku akan mengunjungi grandpa dalam waktu dekat ini," ucap Aubriella dengan nada menyesal karna tidak bisa mengunjungi kakeknya.
"Gavin bilang kau sedang berlibur," ujar sang kakek.
"Iya, Baxter mengajakku berlibur di Malibu," balas Aubriella.
"Bukankah sebentar lagi ulang tahun pernikahanmu dengan Baxter? Grandpa dan Gavin akan datang ke Kanada," ujarnya.
"Benarkah?" Aubriella sangat senang saat mendengar kakeknya akan datang ke Kanada.
Mengingat betapa sibuknya sang kakek dan kakaknya.
"Tentu saja, grandpa akan mengambil cuti dua hari agar bisa bertemu denganmu," ujar sang kakek yang juga merasa senang saat mendengar suara bahagia cucu perempuan satu-satunya itu.
Aubriella memekik senang dan sangat bahagia.
"Kalau begitu, hubungi aku jika grandpa dan kakak sudah ada Toronto, aku akan menjemput kalian," ujar Aubriella.
"Tidak perlu, kami yang akan datang langsung ke rumahmu," ujar sang kakek.
"Tapi grandpa--"
Perkataan Aubriella terpotong saat mendengar suara seseorang di sebrang telpon yang berbicara dengan kakeknya.
"Ella, grandpa ada pertemuan sebentar lagi, nanti grandpa akan menghubungimu lagi," ujar sang kakek setelah berbicara dengan salah satu bawahannya.
"Mm ... Bye grandpa, aku menyayangimu ..." ucap Aubriella.
"Grandpa juga menyayangimu, my cherry ..."
Setelah mengatakan itu kakeknya langsung mengakhiri panggilan mereka.
Aubriella memain-mainkan kakinya di dalam air sambil mengirim pesan pada kakaknya.
Aubriella mengangkat kakinya dari dalam air, karna terlalu lama memasukannya kedalam air.
Baxter muncul dari balik pintu dan berdiri di ambang pintu sambil melihat punggung istrinya dari belakang.
Dia berjalan mendekat dan duduk di belakang istrinya, menyandarkan punggung Aubriella di dadanya.
"Kau sejak tadi disini?" tanya Baxter dan di angguki oleh Aubriella.
"Tadi grandpa menelpon," ungkap Aubriella.
"Benarkah?" ucap Baxter.
"Mm ... grandpa dan kakak akan datang saat ulang tahun pernikahan kita," ujar Aubriella.
"Itu bagus, jadi kau bisa bertemu dengan mereka," ucap Baxter yang juga ikut merasa senang.
Aubriella membawa tangan besar dan berotot Baxter kedepan agar dapat memeluk dirinya.
"Kau mencintaiku Bax?" ujar Aubriella yang entah kenapa menanyakan hal itu.
"Pertanyaan macam apa itu?" Katanya.
"Tentu saja aku sangat sangat mencintaimu," sambungnya sambil mengeratkan pelukannya dan mengecup puncak kepala sang istri.
"Walaupun kita belum pernah berpacaran dan hanya bertemu satu kali?" ungkap Aubriella.
"Aku sudah jatuh hati padamu saat pertama kali kita bertemu," jujur Baxter.
"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?" tanya Baxter.
"Entahlah ... Aku hanya ingin bertanya saja," sahut Aubriella.
"Ayo masuk kedalam, kau belum membersihkan dirimu sejak kita kembali dari pantai," ujar Baxter.
Dia membantu Aubriella untuk berdiri dan berjalan beriringan memasuki kamar mereka.
*
*
*
Malam hari pun tiba, Aubriella sudah bersiap dengan gaun hitam berbahan satin yang melekat sempurna di tubuhnya.
Aubriella berdiri di depan cermin dan memoleskan lipstik berwarna merah di bibirnya.
Baxter masuk kedalam kamar dan melihat istrinya dari pantulan cermin.
"Kenapa kau sangat cantik," kata Baxter yang berdiri di ambang pintu.
Aubriella membalikkan tubuhnya dan melihat kearah sang suami.
"Kau bilang aku harus memakai pakaian yang indah," ujar Aubriella.
"Tapi itu terlalu sexy," ucap Baxter.
"Bagian mananya yang sexy, Aku memakai gaun yang menutupi dada, tidak ada belahan, tidak ada punggung yang terlihat," ujarnya.
Baxter berjalan menghampiri istrinya dan berdiri tepat di depannya.
"Tubuhmu tercetak jelas," sungut Baxter.
Aubriella memutar matanya jengah mendengar perkataan suaminya.
"Pakaian ini memang seperti ini," ujar Aubriella.
"Aku sudah selesai, ayo kita berangkat sekarang," ucapnya karna tidak ingin mendengar nada protes suaminya lagi.
"Kau tidak ingin mengganti bajumu," seru Baxter.
"No honey ... Itu akan memerlukan waktu lebih lama lagi," pungkas Aubriella.
Aubriella menarik tangan Baxter untuk keluar dari kamar, dia sama sekali tidak mendengarkan suaminya yang terus saja bergumam.
"Untung aku sudah mengosongkan dermaganya," ujar Baxter dan membukakan pintu mobil untuk istrinya.
Aubriella sampai geleng-geleng kepala mendengar perkataan suaminya.
Baxter mendudukan dirinya di kursi kemudi dan mulai menjalankan mobilnya.
Di sepanjang perjalanan yang meraka lakukan hanya mengobrol dan sesekali Aubriella akan melihat pantai yang mereka lewati.
Baxter membuka pintu mobil milik istrinya setelah mereka sampai di sebuah dermaga.
"Terima kasih," ucap Aubriella tersenyum cantik setelah keluar dari dalam mobil.
"Ayo ..."
Baxter mengajak istrinya ke salah satu yacht yang akan membawa mereka.
Baxter membantu istrinya untuk menaiki yacht, mengingat Aubriella memakai heels.
Disana Aubriella dapat melihat meja yang sudah diisi dengan bunga dan juga lilin-lilin.
"Ini sangat indah," ujar Aubriella yang merasakan jika yacht yang mereka naiki mulai melaju ke tengah laut.
"Dan ini untukmu," ucap Baxter.
"Untukku?" ujar Aubriella bingung.
"Iya ... Yacht ini adalah milikmu," jawab Baxter.
"Sebagai hadiah pernikahan kita yang ke dua," lanjutnya.
"Tapi itu masih satu minggu lagi," ucap Aubriella.
"Tidak apa, aku hanya ingin memberikannya sekarang ... Dan, bukan hanya ini saja hadiahnya," ujar Baxter.
"Masih ada lagi?" kata Aubriella yang terkejut.
"Mm ... Aku akan memberikannya setelah kita makan malam," ujar Baxter dan membawa istrinya untuk duduk di kursi yang sudah dia siapkan.
"Kau menyiapkan ini sendiri?" tanya Aubriella.
"Tidak, aku menyuruh seseorang," jawab Baxter dan membuat Aubriella tertawa.
Mereka berdua pun mulai menikmati makam malam romantis di tengah laut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-07-12
0
꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
hampir ke baca batter
2023-01-20
1