Istri Yang Di Tukar

Istri Yang Di Tukar

1. kesan Pertama

Pertempuran sengit antara dua kubu mafia saling memperebutkan tahta kepempimpinan berakhir tragis karena sebuah pengkhianatan para anak buahnya yang lebih memilih bekerja sama dengan musuhnya.

"Sial... rupanya mereka sudah melakukan konspirasi untuk menjebakku."

Ucap Iko mengeluarkan pistolnya melepaskan tembakan membabi-buta ke arah lawan yang akhirnya tumbang oleh pria yang mahir menembak ini.

Merasa di jebak, Ikko melarikan diri dengan sepeda motor salah satu anak buahnya dan berakhir di sebuah desa terpencil karena kehabisan bensin.

Iko membuang sepeda motornya dari atas jembatan dan jatuh ke sungai beraliran deras. Ia pun bersembunyi di antara perkebunan warga desa hingga menemui pemukiman warga.

Sekitar jam dua pagi semua orang terlelap tanpa tahu seorang pria gagah nan tampan menyelinap masuk ke rumah salah satu warga melalui pintu dapur yang tidak terlalu kuat keamanannya.

"Cih! Kenapa pintu dapur ini mudah sekali di congkel? Apakah pemiliknya tidak takut jika ada maling yang berani masuk menggasak barang-barangnya? Dasar ceroboh."

Umpat Ikko berjalan sambil mengendap mencari tempat yang akan ia jadikan tempat untuk bersembunyi.

Ia bersembunyi di balik lemari makan. Baru saja menghembuskan nafasnya lega, ia di kaget kan dengan seorang gadis yang sangat cantik dengan mengenakan stelan baju tidur berwarna biru dengan rambutnya yang dibiarkan tergerai.

Nafas Iko kembali tertahan karena ia menyangka saat ini mungkin ia sedang menghadapi kematian karena melihat sosok gadis berparas cantik melebihi wanita cantik yang sering ia cumbui.

"Apakah aku sedang bermimpi?"

Iko menelan salivanya yang terasa tercekat dikerongkongannya. Tubuhnya tiba-tiba menggigil merasa panas dingin tak karuan dengan degup jantung yang tak bisa dibujuk untuk tenang.

Gadis bermata hitam namun sangat jernih dengan bulu mata lentik di tambah bibir sensual berkulit putih mulus dan lebih pantas di sebut putri seorang raja namun itu tidak mungkin karena dilihat dari tempat tinggalnya sepertinya gadis ini tergolong dari golongan sosial yang biasa saja.

"SIAPA DIA...?"

Iko terpaku menatap wajah cantik itu seakan mengeluarkan cahaya di wajahnya.

Inez nama gadis itu yang saat ini sedang mengambil minum di dispenser lalu duduk di meja makan dan mengucapkan doa sambil meneguk air putih itu sebanyak tiga kali tegukan lalu kembali ke kamarnya.

"Hanya minum air putih kenapa harus repot seperti itu dengan duduk segala dan baca doa. Gadis kurang kerjaan."

Gumam Iko ngedumel sendiri.

"Tapi siapa gadis itu, apakah perlu aku melamarnya? Atau ia sudah bersuami? atau sudah punya kekasih?

Ah sudahlah! nanti saja aku berurusan dengan gadis itu. Aku hanya ingin menyelamatkan diriku dari kejaran musuh saat ini.

Saat ingin keluar lagi dari rumah gadis misterius itu, Iko dihadapkan dengan pilihan sulit karena hujan tiba-tiba saja mengguyur bumi. Takut di anggap maling, Iko nekat menerobos hujan yang disertai petir menggelegar angkasa.

Ia terus berlari hingga hilang di telan kegelapan malam dengan hujan nampak semakin deras malam itu.

Tanpa ia sadari ia menjatuhkan gelang rantai bermata biru safir di kediaman sang gadis.

...----------------...

Satu bulan berlalu. Iko sudah berada lagi di istananya. Sementara Inez diboyong ke rumah mertuanya setelah di nikahkan dengan seorang pria yang tidak ia kenal hanya hubungan kedua orangtuanya dengan kedua orangtua suaminya.

Ia dibawa ke kota besar di mana saat ini suaminya menetap. Pernikahan itu sendiri berlangsung cepat hanya melalui pernikahan secara agama.

INEZ hanya dijadikan sebagai istri kedua dari tuan Indra yang saat ini ingin memiliki keturunan yang tidak bisa diberikan oleh istri pertamanya.

"Bersiaplah! Kita akan berbulan madu ke luar negeri. Dan jangan pernah membuka cadarmu untuk memperlihatkan wajahmu padaku sebelum aku memintanya. Apakah kamu mengerti?"

ucap tuan Indra membuat Inez hanya mengangguk patuh.

Tuan Indra yang sudah memiliki rencana busuk untuk pengantinnya ini sebagai alat tukar bisnisnya dengan Tuan Ikko yang saat ini sedang berada di Swiss.

Setibanya mereka di Swiss, tepatnya di malam hari, Inez sedang tertidur pulas karena suaminya sudah memberikan minumannya dengan ditaburi obat tidur.

"Aku menikahimu bukan untuk mendapatkan keturunan darimu gadis kampung! Aku tidak ingin melihat tampang jelek mu itu karena saat ini Aku masih sangat mencintai istriku Hanna. Dia seribu kali cantik di bandingkan kau. Wanita sepertimu pantasnya di jual untuk kepentingan bisnisku." Ucap tuan Indra.

Setibanya di tempat yang sudah di janjikan oleh tuan Indra dan anak buahnya tuan Iko, keduanya nampak menandatangani surat perjanjian dalam bisnis mereka.

"Bawa gadis ini untuk bos kalian. Aku sudah menceraikan dia."

Ucap tuan Indra tanpa ada rasa belas kasih pada istrinya yang belum sempat ia lihat wajah gadis itu.

Mobil mewah milik anak buah mafia itu bergerak meninggalkan tempat pertemuan rahasia itu menuju istana milik Iko.

Perjalanan yang cukup jauh itu menyadarkan Inez gadis bercadar itu mengerjapkan matanya dengan pandangan sedikit kabur dan kepala yang berat.

Ia tidak dapat bergerak saat hendak bangkit dari tidurnya untuk mengambil posisi duduk.

Beruntunglah penjahat itu tidak membuka cadar gadis malang itu atas perintah tuan mereka karena Iko sudah mendapatkan kabar bahwa ia mendapatkan gadis perawan yang tubuhnya serba tertutup kecuali kelopak matanya yang terlihat itupun masih tertutup jaring tipis hingga orang tidak bisa menatap mata indahnya.

"Di mana aku..? Mengapa aku di ikat seperti ini? Di mana suamiku...?"

Tanya Inez ketakutan melihat dua tubuh kekar dengan wajah sangar.

Kedua anak buahnya Iko tidak ingin menjawab satupun pertanyaan Inez membuat gadis ini tidak bisa berbuat apapun karena mobil sedang melaju kencang.

Ia hanya bisa berdoa memusatkan pikiran dan hatinya kepada Allah untuk melindunginya dari perbuatan buruk orang-orang yang ingin mencelakakan dirinya.

Setibanya di istana megah milik ketua mafia itu, Inez di hadapkan dengan situasi yang makin mencekam di mana tubuhnya di seret oleh kedua pria kekar itu, setelah ikatan kakinya di lepas.

"Saya mau di bawa ke mana..? Tempat apa ini...?"

Ucap Inez gugup sambil melihat kanan kiri dengan langkah yang terus mengikuti kedua pria yang berjalan di depannya sementara dua orang lelaki dengan tubuh yang sangat kekar juga mengawalnya dari belakang.

"Apakah kalian semua adalah manusia bisu? hingga tidak ada satupun pertanyaan ku yang kalian jawab?"

Teriak Inez frustrasi.

Saat menaiki anak tangga tubuh Inez makin bergetar karena saat ini ia sudah menuju kamar utama milik Iko yang berada di lantai dua.

Pria itu mengetuk pintu kamar tuannya dengan senang hati iko sendiri membuka pintu itu untuk menyambut kedatangan gadis perawan yang ia inginkan.

"Silahkan masuk ratuku!"

Ucap Iko dengan wajah datar namun menyimpan rasa girang karena sebentar lagi ia akan menggauli gadis itu sebagai nilai tukar yang sepadan dengan bisnis yang ia berikan pada tuan Indra.

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

kasiang inez

2023-03-22

1

Siti Hafsah

Siti Hafsah

Aku suka baca kisah2 Mafia☺️

2023-02-08

1

Zidni Wayau

Zidni Wayau

hadir Thor☝️☝️☝️

2023-02-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!