Wanita Bernasab Ibu
Di sarankan membaca novel angin selatan bertiupkan cinta.
...****************...
"Jadi kamu jangan tergiur dengan masa lalu yang datang ketika pernikahan sudah dekat." pesan mamanya.
"Tapi bukannya itu lebih baik ma sebelum pernikahan itu terjadi, karena pernikahan bukan untuk di mainkan."
"Iya ,tapi kamu ketika melamar Reni sangat yakin, bahkan kamu melamarnya berkali-kali, kamu begitu susah untuk mendapatkannya, sekarang masa kamu mau mempermalukan dia."
"Nggak ma, aku tidak pernah berpikir untuk membatalkan pernikahan ini." jawab Zahran.
Ya Zahran tidak berniat membatalkan pernikahan ini walaupun dia mengetahui bahwa Reni bukanlah angin selatan itu.
"Bagus."
"Ma menurut mama Kaylin itu cantik nggak?"
Siska menatap anaknya dengan menyergit. Dia tidak paham kenapa anaknya bertanya wanita yang masih masuk bagian keluarga besar mereka.
"Cantik, dia masa lalu kamu?" tanya Siska bertanya.
Siska juga ingat waktu pertama bertemu Kaylin di rumah anaknya Mezza. Wanita itu tampak menatap Zahran dengan mata berbinar-binar.
"Bukan ma."
"Lalu? kamu jatuh cinta sama dia?"
"Bukan juga ma."
"Lalu apa" tanya mamanya.
"Aku juga nggak tau ma, yang aku tau ketika melihat dia bersama lelaki lain hati ini sakit, aku tidak menyukainya ma, tapi entahlah ma." ucap Zahran dengan jujur.
"Mungkin kamu tidak menyadari bahwa kamu menyukai dia, tapi apakah rasa sakit itu sama ketika kamu melihat Reni dengan lelaki lain?" tanya Siska.
"Aku sudah lama menyukai Reni karena aku menganggap dia orang yang mengirimkan aku surat kaleng waktu duduk di SMA ma, tapi aku merasa tidak ada sesakit itu melihat Reni dengan lelaki lain." ucap Zahran.
"Surat kaleng?"
"Jadi begini ma, dulu aku mendapatkan surat kaleng dari seorang wanita, aku ambilkan dulu." ucap Zahran berjalan menuju kamarnya.
Tidak lama kemudian Zahran keluar membawa sebuah kotak, di dalam kotak itu banyak surat dengan kertas yang berbeda - beda warna.
Zahran menceritakan semuanya kepada mamanya tanpa ada yang terlewatkan. Sambil mendengarkan ceritanya,mamanya membaca surat tersebut.
"Ini cerita hampir sama dengan novel yang di tulis oleh angin selatan bertiupkan cinta." ucap mamanya.
"Novel?"
"Iya, mama suka membacanya, penulisnya angin selatan bertiupkan cinta, mama yakin penulisnya adalah wanita yang sama dengan penulis surat ini." jawab mamanya.
"Kenapa mama berpikir seperti itu?" tanya Zahran mencoba menggali informasi dari mamanya sendiri.
"Karena surat ini persis seperti surat yang ada di novelnya, akan tetapi kisahnya happy ending, lelaki yang di kirim surat itu menemukan wanita itu setelah pertama kali melihat wajah wanita itu."
"Mama yakin isi suratnya sama?" tanya Zahran.
"Iya, tapi penulis itu kamu tau nggak siapa nggak? jika kamu tau kamu bisa syok."tanya Mamanya.
"Mama tau?"
"Ya taulah."
"Siapa ma?"
"Dia adalah Kaylin adiknya Ken, wajar jika kamu sakit hati ketika melihat dia berada dengan lelaki lain, karena kamu dan dia udah cinta sama dia walau kamu tidak tau seperti apa dia." ucap mamanya.
"Menurut mama aku mencintai Kaylin?"
"Iya."
Brakkkkkk
Zahran dan mamanya menengok kebelakang ketika mendengar suara pecahan. Mereka berdua kaget ketika melihat siapa yang datang.
"Reni."
Reni yang mendengar bahwa Zahran menyukai Kaylin terkejut. Dia juga sempat mendengar tentang cerita Zahran mengenai surat kaleng itu.
Reni berlari sekencang-kencangnya sambil menangis. Dia bodoh karena berpikir lelaki itu mencintainya cukup lama. Namun dia terkejut ketika tahu bahwa lelaki itu mencintainya karena mengira Dia yang mengirimkan surat kaleng itu.
"Reni tunggu." teriak Zahran mengejar wanita itu.
Zahran tau bahwa wanita itu sedang sakit hati. Wanita itu pasti berpikir bahwa dia akan meninggalkannya setelah mengetahui bahwa Reni bukan angin selatan bertiupkan cinta.
Saat ini Reni tidak ingin bertemu dengan Zahran. Dia berlari sekuat tenaga masuk kedalam mobilnya.
Reni memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Zahran mencoba mengejar mobil Reni namun wanita itu telah pergi.
"Kejar dia an." ucap mamanya menyerahkan kunci mobil.
Zahran masuk kedalam mobil kalau membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Sedangkan Siska hanya bisa berdoa yang terbaik untuk keduanya.
Reni yang merasa sakit hati, tidak sadar dengan apa yang di lakukannya. Dia hanya membawa mobil itu.
Karena sakit hati dia mencoba menghubungi Kaylin. Dia ingin bertemu dengan wanita itu. Dia tidak ingin pernikahannya batal. Walaupun apa yang terjadi, Reni akan mencoba mempertahankan pernikahannya.
Reni melajukan mobilnya menuju tempat yang telah di setujui. Dia beruntung karena wanita itu sedang berada di kota yang sama karena ada pekerjaan.
Reni memarkir mobilnya lalu turun dengan tergesa - gesa. Dia tidak sabar bertemu dengan Kaylin di rumah Azzura.
Rumah tanpa sepi, karena asisten rumah tangganya kenal dengan Reni, dia membiarkan Reni menaiki tangga menuju kamar Kaylin.
Kaylin agak kaget lihat wanita itu sangat berantakan menghampirinya.
"Kamu kenapa kak?" tanya Kaylin.
"Kamu bertanya? atau kamu mau menertawakan saya?" tanya Reni dengan aura menakutkan.
"Ada apa kak?"
Plakkkk
Kaylin ketika Reni menamparnya tiba - tiba. Jiwa Kaylin lansung bergejolak ketika wanita itu menamparnya.
"Kamu pikir kamu siapa berani menampar aku hah?" ucapnya dengan marah.
"Kamu wanita perusak kebahagiaan orang, kamu wanita ******." ucap Reni berteriak.
Kaylin tidak terima dengan ucapan wanita itu yang mengatainya dengan sebutan ******. Wanita yang berusia 24 tahun itu lansung menyerang Reni tanpa berkata apa-apa.
Perkelahian terjadi tanpa bisa di elakkan lagi.Reni yang biasa nampak elegan dan dewasa menjadi brutal hari ini.
Dia berhasil menjambak rambut Kaylin. Begitu juga sebaliknya. Mereka tidak menyadari bahwa mereka sudah berdiri di ujung tangga.
Reni yang tidak sadar di belakangnya tangga, tiba-tiba terpeleset. Reni jatuh berguling dari atas tangga sampai ke bawah. Sedangkan Kaylin kaget ketika melihat Reni berguling ke bawah.
Zahran yang baru sampai di rumah itu sangat kaget melihat Reni terjatuh berguling - guling. Dia juga melihat posisi Kaylin berdiri di ujung tangga lantai dua.
"Reni, bangun Reni." ucap Zahran mencoba membangunkan Reni.
Kaylin hanya diam ketakutan. Dia tidak tau apa yang akan di lakukan oleh lelaki itu karena telah melukai calon mempelainya.
"Ada apa ini?" tanya Azzura yang baru saja pulang dari kantor suaminya.
Azzura berlari mendekati Zahran dan Reni. Ken juga tidak kalah kaget melihat apa yang terjadi di rumahnya.
"Bang bawa Reni kerumah sakit." ucap Azzura.
...****************...
Reni kaget saat melihat Zahran masuk ke dalam kamar inapnya. Zahran berjalan mendekati ranjang di mana Reni sedang tengah duduk di atasnya.
"Gimana? apa masih sakit?" tanya Zahran.
"Kamu nggak nanya kenapa aku bisa jatuh?"
"Apakah itu penting?".
"Apa karena aku yang jatuh?"
"Maksud kamu?" tanya Zahran benar - benar tidak paham.
"Jika Kaylin yang jatuh kamu pasti mempermasalahkan."
"Tunggu dulu, lagian jika kita kaji, semua orang akan menyalahkan kamu, karena kamu waktu itu yang menyerang Kaylin."
"Jadi kamu menyalahkan aku."
"Kamu tidak salah, tidak ada yang salah, hanya aja kamu begitu ceroboh, jika itu Kaylin yang terjatuh maka kamu bisa di tuntut oleh Ken Mahesa,karena di sana kamu yang menyerang ke rumah mereka." ucap Zahran menjelaskan.
"Saya paham kamu emosi, tapi semua bukan salah Kaylin, aku yang salah mengira selama ini, aku mengira angin selatan bertiupkan cinta itu adalah kamu, kenapa aku berpikir begitu karena aku melihat kamu beberapa kali di jam istirahat masuk ke kelas kami." ucap Zahran menambahkan.
"Jadi sekarang bagaimana? aku tidak masalah jika pernikahan ini di batalkan." ucap Reni dengan hati yang sakit.
Zahran tau walaupun wanita itu bicara tidak masalah, tapi dia tau bahwa hati wanita itu sedang hancur. Dia tidak ingin menghancurkan impian wanita itu.
Lagian Zahran juga tidak bisa bersama dengan Kaylin. Dia sangat yakin bahwa wanita itu tidak akan mau bersamanya setelah apa yang dia lakukan kepadanya.
"Kita tetap akan menikah, pernikahan harus tetap terlaksana sesuai rencana." ucap Zahran.
Reni menatap manik mata Zahran untuk mencari cela ketidakseriusan. Akan tetapi dia tidak menemukan itu.
"Tapi aku bukan wanita yang kamu cari selama ini."
"Mungkin ini jalan jodoh kita."
"Apa tidak sebaiknya di mundurkan? kita tetap harus memikirkan perasaan masing-masing, nanti kita tidak bahagia,aku juga mau fokus berobat dulu."
"Biar aku yang membawa kamu berobat, aku punya kenalan dokter untuk kaki mu."
"Aku rasa rencana pernikahan harus di undur, aku tidak mau hidup dengan lelaki yang tidak mengharapkan kehadiran aku, aku tidak mau suamiku nanti memikirkan wanita lain saat bersama dengan aku." ucap Reni.
"Undangan sudah tersebar, ini hal memalukan."
"Aku tidak masalah jika kamu membatalkan atau mengundur hari sampai di mana kita sama - sama yakin."
"Itu akan memalukan kedua pihak keluarga, kita tetap menikah sesuai rencana, apakah kamu tidak bersedia menikah dengan aku?" tanya Zahran.
"Pertanyaan itu harusnya untuk kamu,apakah kamu bisa mencintai aku setelah tahu bahwa aku bukan wanita yang kamu inginkan." ucap Reni.
Zahrah tidak lansung menjawab. Lama ia memikirkan jawaban yang tepat agar tidak melukai hati Reni.
"Kita bisa menjalani, aku yang mengajak kamu menikah."
"Baik, tapi mau nggak kamu meninggalkan Jakarta, kita tinggalkan negara ini, aku tidak mau kamu bertemu dengan Kaylin."
"Aku dan dia tidak akan pernah bertemu lagi, dia ada di Bali."
"Kamu yakin tidak akan menyesal?"
"Aku tidak akan pernah menyesali apa yang sudah aku perbuat, aku sudah memikirkan semua dengan matang."
"Baiklah, aku tidak mau diantara kita ada yang tersakiti."
"Aku berjanji akan memberikan kamu kebahagiaan, aku akan berusaha untuk itu."
Walaupun Zahran tetap menginginkan pernikahan itu tetap terjadi, namun akhirnya Reni memutuskan untuk pergi. Dia tidak ingin menikah dengan lelaki yang mencintai wanita lain. Dia yakin bahwa lelaki itu masih mencintai Kaylin. Dan dia tidak ingin merampas kebahagiaan dia insan yang saling mencintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments