Bab 3

Semua kamu semakin heboh berbisik-bisik melihat gagalnya pernikahan Reni.Selain prinsip-prinsip mereka juga mewujudkan yang lahir hasil perzinahan.

Reni lansung lari meninggalkan tempat pesta. Dia sudah tidak tahan mendengar cemoohan untuk dirinya.

Dia pikir dulu ketika dia berhasil sukses maka cemoohan ia akan berhentinya sendirinya. Namun ternyata kutukan itu masih berlaku sampai saat ini.

"Reni." Azzura lansung memelukku untuk menenangkan aku.

"kenapa dadaku sakit sekali? kenapa Riki meninggalkan aku, padahal dia sudah tau masalah ini." jawab Reni sambil menangis.

"yang sabar, mungkin.dia bukan jodohmu, kamu yang sabar, insyaallah akan digantikan dengan yang lebih baik."

Reni memeluk Azzura dengan sekuat mungkin. Dia sudah tidak tau kemana harus menyampaikan keluh kesal.

Tiba - tiba ada yang datang dengan tergopoh-gopoh. Wanita itu nampak sangat panik.

"Ren, mama kamu pingsan, ayo di bawa kerumah sakit."

Reni langsung berlari ke tempat di mana mamanya jatuh pingsan. Reni tidak sanggup melihat penderitaan mamanya. Reni bersimpuh memeluk mamanya sambil menangis.

"Ma, bangun ma." ucap Reni.

Azzura lansung duduk di samping mamanya Reni. Dia lansung mengoleskan minyak kayu putih di kening, dan di daerah sekitar hidung.

"Ayo bantu bawa kerumah sakit, ini serangan jantung ."ucap Azzura meminta tolong sambil memberi pertolongan pertama kepada mama Reni.

Azzam lansung membantu menggendong mama Reni. Bagaimanapun bagi Azzam Tante Dinda adalah Tante yang baik baginya.

Begitu juga dengan Bella dan Alan yang panik ketika melihat Dinda terjatuh. Zahran yang juga berada di sana lansung membantu Azzam membawa mama Reni. Mobil di kendarai oleh Ken suami Azzura. Sedangkan di kursi penumpang bagian belakang, Azzura dan Zahran masih berupaya memberikan pertolongan.

Setelah sampai di rumah sakit, para tenaga media sudah menunggu. Mama Reni lansung di tangani oleh Azzura sendiri yang merupakan dokter Jantung.

Azzura di bantu oleh beberapa perawat. Sedangkan Reni hanya duduk di kursi menangis. Dia merasa hidupnya hanya membuat masalah bagi mamanya.

"Ren, gimana keadaan mama?" tanya Rudi papa sambung Reni.

"Mama masih di tangani dokter pa." ucap Reni sambil menangis.

Rudi memang papa sambungnya sejak kecil. Namun yang ia tau Rudi adalah lelaki yang sangat menyayangi dirinya dengan tulus.

"Pa aku takut jika mama nggak bangun lagi." ucap Reni.

"Kita doakan saja yang terbaik untuk mama."

Berbeda di tempat pesta, satu persatu tamu mulai meninggalkan lokasi pesta. Dan masih ada yang berjaga sambil menggosip.

Alan dan Bella masih di sana. Mereka memang sengaja tinggal agar bisa memberi penjelasan kepada tamu yang datang.

Di wajah keduanya nampak kekuatiran. Tamu masih ada yang datang karena mungkin masih belum tau berita yang tersebar.

Namun beberapa tamu ada yang sudah tau karena berita gagalnya pernikahan itu tersebar di media sosial. Apalagi ada salah satu admin yang menuliskan batalnya pernikahan seorang perempuan karena bernasab ibu.

Amar datang agak lebih lambat dengan keluarganya karena ada halangan. Amar adiknya Bella memang sudah meminta izin agak telat.

Namun ketika datang bersama istri dan anaknya, ia agak sedikit kaget melihat tempat acara yang sepi.

"Mana mempelainya kak? lagu ganti kostum?" tanya Amar kepada kakaknya Bella.

"Pernikahan Reni batal mar, keluarga besar laki - laki tiba-tiba membatalkan pernikahan mereka." jawab Bella dengan sedih.

Amar, istrinya dan anaknya Gala Sky nampak kaget mendengar penjelasan dari Bella.

"Kenapa bisa begitu kak? Ini bisa dilaporkan ke polisi karena pencemaran nama baik."

"Nenek lelaki dan keluarga lain baru tau kalau Reni bukan anak Rudi, mereka tidak mau mempunyai memantu yang bernasab ibu." jawab Bella.

Gala Sky semakin bingung dengan penjelasan Tantenya.

"Kok bernasab ibunya Tan?" tanya Gala Sky masih bingung.

"Ini sebenarnya aib gala, mama Dinda dulu pernah hamil di luar nikah, jadi Reni itu anak di luar nikah." cerita mama Bella.

Gala Sky agak terkejut. Dia belum tau fakta bahwa Tante Dinda pernah melahirkan tanpa ada ikatan pernikahan.

"Jadi om Beni dan Tante Dinda tidak pernah menikah tante?" tanya Gala.

Bella menggelengkan kepalanya. Dia tidak tau harus bercerita bagaimana kepada keponakannya itu.

"Jadi suami pertama Tante Bella adalah om Rudi?" tanya Gala.

Bella juga menggelengkan kepalanya. Pandangan tertuju kepada suaminya. Alan paham maksud pandangan mata istrinya kepadanya. Dia paham bahwa istrinya ingin menceritakan sepenggal cerita masalalu di antara mereka.

"Dulu om suami pertama Tante Dinda, tapi om dan Tante Dinda tidak pernah tidur sekamar karena om sangat mencintai Tante Bella, dan waktu itu Tante Dinda sudah hamil, jadi om memutuskan bercerai." cerita Alan Adha.

"Tapi setelah itu Tante Dinda berubah menjadi yang lebih baik ketika kehamilannya membesar. Lalu bertemulah dengan papa Reni yang sekarang. Namun Tante Dinda sangat lama menyetujui untuk menikah dengan om Rudi, akhirnya setelah Reni lahir, Tante Dilla menyatakan bahwa dianya nasab anaknya. Dia tidak ingin mencantumkan nama lelaki yang bernama Beni itu." Bella menyambung ucapan suaminya.

Azzam dan Gala serta yang lainny agak kaget. Azzam tau bahwa Reni anak yang di lahirkan di luar nikah. Karena sejak dulu Reni selalu mendapatkan cemooh dari teman - temannya. Yang ia tidak tau adalah papanya pernah menjadi bagian dalam hidup tante Dinda.

Tiba-tiba ponsel Azzam berdering. Dia mengangkat telepon kembarannya Azzura.

"Ya wa?"

"Tante Dinda udah sadar, dia ingin bertemu mama." ucap Azzura diseberang sana.

" Ma Tante Dinda ingin bertemu mama." ucap Azzam menyampaikan kepada mamanya.

"Mungkin ada baiknya mama dan papa ke sana." ucap Azzam lagi.

"Baiklah, kamu di sini sama yang lain." ucap papanya.

"Bang, tolong antarkan mama dan papa ke rumah sakit." ucap Azzam meminta tolong Gala. Ia juga tidak Sudi jika nanti abang sepupunya bertemu dengan istrinya.

Gala dengan senang hati untuk menemani Tantenya beserta suami. Setelah mereka sampai, Bella lansung masuk ke ruang perawatan Dinda.

sementara ini keluar dari ruangan tersebut karena harus bergantian masuk.

"Dinda." panggil Bella.

"Beela."

"Kamu cepat sembuh ya, jangan pikirkan semua, semua pasti baik - baik saja."

"Aaku yang buat anak ku seperti i-ini bel, semua terjadi karna kesalahan ku dulu, ini karmaku." ucap Dinda agak terbata - bata.

"Jangan banyak ngomong dulu, memang si Riki bukan jodoh Reni, kamu tenang, semua sudah berlalu yang penting kamu ausga taubat." jawab Bella.

"Bel, apakah masih akan ada lelaki yang mau sama Reni?"

"Tentu ada, Reni wanita yang cantik."

"Aku nggak yakin Bel, bahkan dulu Zahran meninggalkan Reni juga, ini sudah dua kali pernikahan Reni batal." ucap Dinda bersedih.

Hati wanita mana yang tidak hancur jika pernikahan anaknya sudah dua kali gagal.

"Jodoh ada di tangan Allah, percayalah."

"Aku sangat ingin sebelum pergi melihat Reni menikah." ucap Dinda menangis.

"Jangan menangis, kamu harus kuat demi Reni." ucap Alan menyemangati sepupunya itu.

Alan sangat sedih melihat adik sepupunya sedih dalam keadaan terbaring.Dia berjanji akan mencarikan lelaki yang baik untuk Reni.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!