Antara Kutub Utara Dan Selatan (You & Me)
Aaaaahk....
Teriak Mischa ketika dirinya sudah tiba di Ibu kota Manila, dengan menumpangi mobil pick up, yang Tiba-tiba saja nongol saat dirinya bersembunyi di balik semak-semak. Karena Mischa terpaksa melarikan diri dari desanya.
Sebelumnya Mischa mengirimkan lamarannya ke sebuah perusahaan ternama yang ada di kota Manila. Setelah lulus kuliah dari salah satu universitas ternama yang ada di provinsi Rizal kota Antipolo. Dan mendapatkan ijazahnya ia langsung mengirimkan surat lamaran melalui email yang tertera di salah satu situs internet.
Mischa bersyukur akhirnya dia bisa pergi dari kampung halamannya. Walaupun dengan terpaksa ia meninggalkan kedua orang tuanya dalam keadaan bermasalah dengan Tuan Burhan.
Mischa terkejut Bukan main saat mendengar suara klakson dari sebuah mobil yang hampir saja menabraknya. Juga karena umpatan yang dilontarkan oleh si pengendara mobil itu. Dia kembali melihat lampu lalu lintas yang menunjukkan warna merah. "Bukankah seharusnya mobil itu berhenti dan pejalan kaki boleh menyeberang? gumamnya dalam hati.
Kota Manila ternyata sangat jauh berbeda dengan kota asalnya. Baru saja tiba sudah ada beberapa hal yang membuatnya kesel. Mischa juga sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri seorang pencopet di jalan, seorang pria yang menggerayangi tubuh wanita di pinggir bangunan, sampai menemukan bahwa wanita itu adalah senang-senang saja diperlakukan seperti itu.
Mungkin mereka memang adalah pasangan. akan tetapi tidak seharusnya di tempat umum juga kan? Gumamnya memperhatikan apa saja yang ia lihat di pusat kota Manila. Moralitas yang Mischa junjung tinggi jadi terganggu. Tak terhitung Sudah berapa kali dia menghela nafas dan mengelus dada.
"Ia terpaksa berdebat dengan seorang pria tampan, saat dirinya berada di sebuah taman kota Manila yang terlihat indah dan cocok untuk menghilangkan beban pikiran sejenak. Akibat suara teriakannya, yang menumpahkan seluruh isi hatinya, sebelum dirinya berangkat ke kantor. Tapi sayangnya perdebatan antara Mischa dengan seorang pria tampan membuat dirinya harus telat pergi ke kantor itu.
"Pak saya ingin pergi ke kantor "ALC berapa ya?" tanya Mischa kepada abang becak bermotor yang lagi mangkal di sana. Setelah perdebatan itu terjadi.
"Dua puluh ribu iya Ate ( kakak),"jawab Abang Beca
"Ngak bisa kurang ya pak? emang jauh ya dari sini? pinta Mischa
"Ate, dari mana?
"Saya dari Desa Pao Pao provinsi Rizal pak. ini hari pertama saya kerja. Baru datang dari kampung."
"Ya sudah Ate, sepuluh ribu ya, anggap aja sebagai ucapan selamat datang di kota Manila.
Mischa senyum sumringah. "wah terima kasih ya Pak!
Mischa naik dan abang becak segera melaju ke tempat tujuan. Gadis muda itu menikmati perjalanannya dan melihat-lihat pemandangan kota Manila yang didominasi oleh gedung tinggi, Berbeda dengan tempat asalnya yang dipenuhi dengan pohon rindang di sana-sini.
Dia terpukau melihat banyaknya jumlah kendaraan. Dan Mischa iseng menghitung berapa mobil yang dijumpai Selama perjalanan. Maklum saja di kampungnya hanya orang kaya dan pejabat Desa saja yang bisa punya kendaraan roda empat pribadi tersebut.
"Kok Ate, baru sampai di sini udah langsung bekerja? tanya abang becak penasaran dengan suara lantang mencoba mengalahkan deru angin.
"Panjang ceritanya Pak, ini saja syukur banget saya berhasil sampai di Manila. Kemarin hampir diseret sama seorang rentenir."jawab Mischa dengan suara tak kalah lantang.
"Loh kok bisa Ate? abang becak menunjukkan keterkejutannya melalui suaranya.
"Ya pak, di kampung saya kedua orang tuaku memiliki hutang kepada salah satu rentenir ataupun orang yang kaya di desaku. Karena kedua orang tuaku tidak mampu membayarnya tepat waktu, lelaki brengsek itu memintaku untuk menjadi istri kelimanya.
"Hah...
"Istri ke-5?
"Yang bener aja dong Ate?
"Iya Pak, makanya saya melarikan diri dengan menumpangi mobil pick up dari desaku sampai aku tiba di kota Manila ini.
"Waduh..., masih ada ya Ate, kayak begituan di zaman modern kayak sekarang?di sini malah banyak perawan tua Ate, pada sibuk kerja jadinya nggak kepikiran buat nikah respon abang becak.
"Beda banget sama di kampung saya ya Pak."
"iya Ate."
Perjalanan pun diisi dengan basa-basi lain, sembari sang supir mengenalkan beberapa hal tentang kota Manila . Meski merasa bingung, Mischa patut bersyukur bertemu dengan abang becak yang baik hati hari ini.
Abang becak bercerita tentang Keindahan kota Manila dan menyuruh Mischa untuk mengunjungi monumen tersebut. itu seperti sebuah kewajiban jika berwisata ke Jakarta. Apalagi Mischa akan bekerja di sini untuk waktu yang lama.
Setelah sampai Mischa memberikan uang senilai sepuluh ribu dan mengucapkan terima kasih kepada Abang becak. Berkat abang becak Mischa bisa tiba di ALC, Namun dia kembali terkejut ketika melihat kawasan perkantoran tersebut.
"Kantornya ada di mana ya?
Mischa tercengang dan bingung harus mencari dari mana. Dia melihat jajaran gedung tinggi di perkantoran kelas tinggi tersebut. Dia ingat sekali banyak temannya yang mengucapkan, selamat datang ALC dan tampak senang ketika dia menerima pengumuman lulus wawancara di ALC. yang terletak di kawasan Kota Manila.
Mereka bilang Mischa akan punya jenjang karir yang menjanjikan di sini. Satu-satunya yang dipikirkan, adalah dengan bekerja di tempat elit, ini semoga dia bisa mengirim uang lebih banyak untuk orang tuanya. Apalagi saat ini Pak Komo, ayah kandung Mischa sedang sakit-sakitan.
Namun dia malah bingung ke mana harus melangkah. Meskipun berjalan perlahan sambil mengecek alamat kantornya. Mungkin dia harus bertanya pada orang-orang yang lalu. Dia pun mulai menyapa seorang wanita yang berjalan terburu-buru meski memakai sepatu high heels.
"Ate, numpang tanya dong!
"Aduh maaf, saya sedang sibuk nggak sempat dengerin promo asuransi. Lagian kantor kami sudah menyediakan asuransi.
Mischa kembali tercengang saat wanita itu berlalu tampan menatap wajahnya. Memangnya siapa yang mau menawarkan asuransi? dia menatap pakaian yang sedang dikenakan. Kemudian membandingkannya dengan setelan yang dipakai wanita yang baru saja meninggalkannya.
Mungkin dia memang terlihat seperti pegawai asuransi. Namun dia tidak menyerah, tetap berusaha bertanya kepada orang-orang yang lewat masalahnya usahanya tetap sia-sia.
Mischa heran kenapa orang mau bertanya saja tidak digubris di sini. Berbeda dengan desanya, desa Pao Pao kalau ada seorang pendatang, bertanya alamat atau arah desanya jangankan dijawab, si pendatang pun akan diantar langsung ke tujuan oleh penduduk desa yang ditanyai.
Berbeda sekali dengan keadaan di sini, tak satupun orang yang ditegurnya mau berhenti. atau setidaknya mendengarkan apa yang ingin dia tanyakan.
Mischa kemudian melihat jam tangan, dan terkejut karena dirinya sudah telat 15 menit untuk masuk kantor. Dia pun sedikit berlari dan mencoba menerka-nerka saja. Siapa tahu nama gedung yang akan terbaca Selama perjalanan.
"ALC...Group."seperti netra Mischa terus menggumamkan nama kantornya." dikarenakan sibuk memindai nama-nama gedung sambil berjalan Mischa tidak menyadari bahwa ada dua orang yang sedang beradu mulut di depannya. Kemudian dia terkejut ketika dua orang tersebut menyiramnya dengan seember air. Air itu adalah air bekas pel lantai yang mereka gunakan.
"Ahhh!
Mischa memaki dan mundur beberapa langkah, setelah Ia terkena siraman air comberan itu. Kedua orang yang menyiram tersebut juga tampak terkejut melihat di dekat mereka. Satunya adalah seorang security dan yang satunya lagi mungkin alasan orang petugas kebersihan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Erni Fitriana
mampir
2023-09-09
0
Putri Minwa
putri mampir ya thor
2023-04-01
0
Siti Orange
Aku Mampir Ya Thor
Thor Cemangattttt Ya Utk Up Nya
2023-01-18
2