"Sialan... Tidak bisa bergerak." Wille Hill berjuang melawan rasa sakit yang mengalir di anggota tubuhnya, membara jauh di dalam organ dalamnya. Dia tidak mau mati di tempat terpencil dan mati karena alasan konyol seperti itu.
Tapi untungnya, Siang ini Freya Tatau baru saja selesai menghadiri upacara wisuda, denga bersemangat ia berjalan pulang. Saat itu dia tidak sengaja melihat seorang pria asing tergeletak di atas batu di pinggir jalan.
Awalnya, dia agak bingung karena dia dikelilingi oleh banyak darah. Tetapi jika dia mengabaikannya dan pergi, hati nurani gadis kecil itu akan merasa gelisah. Olah karena dorongan hati, Freya Tatau memutuskan untuk membantu pria itu.
Semakin ia mendekat, Freya Tatau semakin merasa kaget karena kemunculan Wille Hill. Setelah kecelakaan itu, tubuhnya terlihat sangat menyeramkan, seluruh kulit punggung dan lengan kirinya terbakar saat mobilnya meledak.
Wajah tampan Wille Hill penuh luka, darah segar terus mengalir keluar. Pakaiannya juga tidak utuh, semua sobek akibat ledakan.
Mendengar langkah kaki seseorang mendekat, naluri bertahan hidup Wille Hill langsung bangkit. Dia mengumpulkan seluruh kekuatan terakhirnya dan mengucapkan beberapa patah kata: "Tolong... aku..." Lalu langsung pingsan.
Freya Tatau mendengar teriakan minta tolong, dan hatinya juga agak lega karena tahu pria itu masih hidup. Di tengah pegunungan berbatu yang terpencil, Freya benar-benar merasa tidak berdaya di hadapan pria kuat yang sama sekali tidak sadarkan diri.
Setiap detik berlalu, semakin banyak darah mengalir dari luka di tubuh Wille Hill, Freya Tatau tahu bahwa dia tidak punya waktu untuk berpikir lagi, lalu berjalan dengan susah payah dengan mengendong Wille Hill di puggungnya ia membawa pria itu ke rumah sakit kecil di desa.
Saat Wille Hill ditempatkan di meja operasi, saat itu pula Freya Tatau pingsan, kakinya bukan lagi miliknya. Dokter di sana yang menyaksikan adegan gadis kecil yang menggendong pria berotot di pundaknya dan diam-diam mengagumi gadis kecil itu.
Pria yang dibawa gadis kecil itu kehilangan banyak darah, tetapi rumah sakit kehabisan stok darah.
"Apa yang harus kita lakukan dokter, kita kehabisan Stok darah O" tanya seorang perawat.
Freya Tatau sedang beristirahat tiba-tiba dengan samar-samar dia mendengar suara perawat dari dalam.
Tanpa banyak berpikir, gadis kecil itu mendekati pintu ruang operasi dan berteriak keras: "Saya bisa mendonorkan darah, saya memiliki golongan darah O, dia pasti akan menerimanya!"
Tim dokter dan perawat yang bergegas keluar dan langsung terdiam, semua mata tertuju pada Freya. Perawat itu cukup jeli, dan segera membawa gadis kecil itu untuk dites untuk persiapan pengambilan darah.
Saat dia menyaksikan darah merah cerah mengalir keluar melalui selang di tangannya, Freya Tatau kembali berterima kasih pada dirinya sendiri. Karena dia biasanya bekerja keras dan makan dengan baik setiap hari, kesehatannya selalu dalam kondisi terbaiknya, jadi kali ini dia bisa menyelamatkan nyawa.
"Nona , sudah selesai. Anda bisa istirahat. Saya akan memberi tahu Anda setelah saya mendapatkan hasil operasinya.” Ucap Perawat sambil memegang kantong darah yang berat di tangannya, dengan gembira berterima kasih kepada Freya dan kemudian langsung kembali ke ruang operasi.
Melihat kembali pakaiannya yang berlumuran darah, Freya Tatau tanpa sadar menghela nafas, dia berpikir: "Mengapa saya harus bertemu orang itu, jika pria itu adalah orang jahat, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan."
Berpikir sejenak, gadis kecil itu jatuh ke dalam mimpi yang tidak baik. Sambil tidur nyenyak, Freya terkejut ketika perawat sebelumnya dengan gembira berlari keluar dan mengguncangnya: "Nona , Nona . Operasinya berhasil, Anda bisa mengunjunginya."
"Ha? bagaimana dia bisa perawat memanggilku ?" Gadis itu Baru bangun, otaknya masih belum bisa bekerja dengan baik, ia lupa bahwa tadinya ia membawah pria yang ia tolong di lereng gunung.
Setelah nyawanya terkumpul ia pergi ke ruangan pria yang ia tolomg. Freya dengan lembut mendorong pintu kamar dan masuk. Pria yang tadinya masih berlumuran darah dan luka, sekarang dia telah berganti pakaian pasien dan terlihat cukup baik. Melihat Wille Hill terbaring tak bergerak di tempat tidur, ekspresinya agak lebih rileks, membuatnya merasa lega.
Freya Tatau mengambil kesempatan ketika Wille Hill masih belum bangun, dia dengan hati-hati mengamati penampilannya. Saat ini, gadis kecil itu terkejut menyadari sebuah fakta, pria yang baru saja dia selamatkan sebenarnya adalah pria tampan, bukan pria seperti yang dia kira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments