Menikah Dengan Musuh

Menikah Dengan Musuh

Menikah dengan musuh.

Pagi itu Cahaya mentari menelisik erang erang kamar berukuran besar bercat Oren menyala.

Seorang pria tampan berpostur tinggi dengan kulit berwarna putih, hidung mancung dan matanya yang tajam, menatap gerah ke arah wanita yang masih terlelap dalam tidur nya.

"Bi....."

Seru Zaki pada perempuan yang baru di nikahi nya kemarin, Pria berumur Dua puluh lima tahun itu mengeratkan gigi nya melihat perempuan itu tetap tak bergeming dalam mimpi nya.

"dasar pemalas...!"

umpat Zaki menarik selimut tebal yang menutupi tubuh itu, namun Bianca malah membalikkan tubuhnya membuat Zaki menganga.

"Bianca....."

Seru zaki sekali lagi memanggil dengan nada sedikit keras, namun tak ada pergerakan. Perempuan itu masih terlelap dalam mimpi nya, gegas Zaki mengambil air dingin dari dalam kamar mandi.

Byur....

Bianca, perempuan cantik dengan mata indah itu gelagapan Saat Zaki menyiram wajah nya dengan air dingin.

Netra nya tertuju pada wajah tampan penuh kegeraman, Zaki menatap tajam dengan menyilang kan tangan di dadanya.

Bianca terpaku mengingat status nya yang kini telah menikah dengan pria yang menjadi musuh nya di masa lalu.

Bianca Liza Aulia, berumur dua puluh empat tahun.smart, cantik dan modis.

Ia terpaksa menikah dengan pria yang memiliki cerita buruk di masa lalu nya.

Perusahaan Milik keluarga nya hampir mengalami kebangkrutan, tak ada investor yang berani menanamkan saham di perusahaan nya. beberapa investor juga menarik saham mereka hingga keadaan semakin kacau.

Zaki datang menawarkan bantuan, namun Dengan kesepakatan Bianca mau menikah dengan nya, Zaki memanfaatkan kesempatan itu untuk membalas perlakuan buruk Bianca terhadap nya di masa lalu.

Bianca Adalah musuh Zaki saat jaman SMA, Zaki selalu jadi bahan Bulian Bianca di sekolah.

Awalnya Bianca pikir Zaki yang di maksud bukan lah Zaki yang dulu menjadi teman nya di sekolah, bahkan Bianca hampir tak mengenal Zaki yang kini jauh berbeda.

tubuh nya yang dulu kurus dan pendek, kini tinggi dan atletis, Zaki bahkan begitu tampan dan cool.

Tak akan ada yang percaya seperti apa Zaki dulu, Bianca bahkan jijik jika berdekatan dengan Zaki.

kaca mata bulat nya tidak akan pernah Bianca lupakan, tapi kini pria itu berubah drastis menjadi sosok pria tampan yang banyak di kagumi kaum wanita.

*

"kamu pikir kamu itu siapa Bianca, kamu bukan lagi putri di istana mu. yang bisa bangun sesukamu..."

Bianca tertegun mendengar apa yang Zaki lontarkan, keadaan yang ia khawatir kan pun terjadi, Zaki memang memanfaatkan keadaan ini untuk membalas perlakuan nya dulu di sekolah.

"Bangun dan kerjakan tugas mu!

kau tahu kan apa tugas mu Bianca...?"

ujar Zaki mendengus lalu pergi meninggalkan Bianca yang mematung dengan keadaan basah kuyup.

Sekali lagi Bianca tercenung saat Zaki membanting pintu kamar dengan keras, seketika jantung nya seperti berkejaran ke sana kemari.

Bianca Tak pernah menginginkan pernikahan ini, hidup serumah dengan pria yang membenci nya.

Kenapa perusahaan mesti mengalami penurunan hingga terancam bangkrut, angka penjualan semakin menurun karena produk nya kalah saing dengan produk baru.

kalau hal itu tidak terjadi, Bianca tidak akan pernah mau menikah dengan Zaki. Ingin sekali menolak namun keadaan begitu mendesak, di tambah sang ayah yang terkena serangan jantung, Hingga membuat Bianca kalang kabut mencari solusi secepatnya.

Bianca Terpaksa menerima kesepakatan itu demi kedua orang tua nya, karena tak ada yang bisa Bianca andalkan. Memiliki seorang kakak laki laki yang tidak mempedulikan keadaan keluarga, bersenang senang sendiri.

"Aku akan membantu perusahaan mu,tapi aku ingin kau menikah dengan ku...."

ujar Zaki tersenyum mengejek ke arah Bianca.

Bianca Tak percaya dengan apa yang Zaki utarakan, Tentu Bianca tahu apa niat Zaki sesungguhnya.

pria yang dulu culun, bermata empat dan selalu menjadi bahan Bulian kini menjadi seorang pengusaha muda yang sukses.

Kemampuan nya tidak di ragukan lagi dalam dunia bisnis, terbukti beberapa perusahaan dalam genggaman nya.

Pernikahan yang seharusnya menjadi awal kebahagiaan, justru di bayangi suasana suram. Mahligai indah hanya patamorgana.

Bianca beranjak dari ranjang hendak membersihkan diri, Bianca bersyukur semalam tak terjadi sesuatu di antara mereka berdua, tak ada pesta atau resepsi pernikahan, Zaki juga hanya mengundang beberapa orang saja. Tak banyak yang mengetahui pernikahan itu selain orang orang terdekat saja. Ia juga langsung pergi selepas akad selesai.

Zaki tak mempublikasikan tentang pernikahan nya dengan Bianca, Mereka yang tidak mengetahui Zaki sudah menikah menganggap pria itu masih lajang.

Bianca tak heran jika Zaki berbuat seperti itu, ia sendiri tahu niat Zaki hanya untuk membalas kan dendam nya di masa lalu.

Sedangkan dirinya tak berkutik dan terdesak oleh keadaan, bagaikan tikus yang terperangkap dalam jebakan tikus.

Andai sang kakak bisa di andalkan mungkin keadaan akan jauh lebih baik, Bianca juga tidak akan terperangkap dalam situasi konyol seperti ini.

Bianca tidak paham mengapa Rudi tak pernah sedikitpun memikirkan keluarganya apa lagi perusahaan.

Kelakuan nya selalu membuat geram, mabuk, judi dan main perempuan. hal itu semakin membuat sang ayah kecewa dan tertekan dengan pekerjaannya, sedang kan ia datang hanya untuk meminta uang.

sang ibu juga tak bisa berbuat banyak karena Rudi sulit di nasehati.

"Maafkan ayah Bi, kamu harus menjadi korban dari permasalahan ini, Ayah tahu kamu tidak mau menikah dengan pria yang tidak kamu cintai, tapi ayah berharap cinta akan hadir seiring kebersamaan kalian.

Ayah juga berharap Zaki bisa membantu perusahaan kita melewati masa kritisnya..."

Bianca menghela nafas berat mengingat betapa ironi nya keadaan keluarga nya, dan kini ia terjebak dalam situasi tidak menyenangkan.

Bagaimana Bianca menghadapi situasi ini, sedang kan ia tahu semua tidak akan mudah.

Bianca melangkah ke luar dari kamar dan melihat Zaki tengah duduk di kursi meja makan sambil memainkan laptop nya.

"HM, kamu mau sarapan apa ki...?"

tanya Bianca berdiri di samping Zaki, pria itu langsung memicingkan matanya ke arah Bianca.

"Apa yang bisa kamu hidangkan untuk ku ?"

Bianca tertegun sejenak, rumah besar itu tampak sepi. Bianca tidak melihat ada pembantu di rumah itu.

"aku tidak bisa memasak, HM.. kemana para pembantu di rumah ini...!"

Bianca termangu melihat Zaki yang langsung terkekeh kecil. Ia memang tidak pernah turun ke dapur karena di rumah ada pembantu dan ibu yang selalu menyiapkan makanan.

"Kau bilang tidak bisa memasak, aku sudah menduga perempuan seperti mu cuma memikirkan fashion."

Zaki berdiri di hadapan Bianca yang melirik sekilas ke arah nya.

"jangan berharap menjadi ratu di rumah ini!

aku sudah memecat mereka semua, Sekarang Kan ada kamu, apa gunanya aku memiliki istri kalau tidak bisa mengurus rumah dan menyiapkan makanan untuk ku....!"

bersambung.....

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Coba mampir karena sepertinya tertarik baca part awalnya 👍🤗

2023-07-14

1

Al Fatih

Al Fatih

ini mqkn teguran utk sikap tdk baikmu d masa lalu,, sabar dan tetap semangat yaa bi,, smoga saat ini dirimu sdh jauh lbh baik dari dulu... utk sikapnya,, makanya stop jangan ada bully bully yaa,, sdh nyakitin org,, bqn dosa juga bisa menimbulkan dendam yg tak berkesudahan

2023-05-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!