"bang Zaki sedang ada urusan, bian datang sendirian Bu !"
jawab Bianca senyum lalu mengambil paper bag yang ia simpan di meja.
"bagaimana perkembangan ayah, Bianca bawa makanan untuk ibu !
ini Bianca yang masak loh!"
seru Bianca senyum lalu membuka kotak makanan tersebut.
"kalian baru menikah satu hari tapi kenapa kalian tidak menyempatkan waktu berdua!"
sahut Lina membuat Bianca menghentikan gerakan nya yang hendak membuat makanan.
terlihat sang ayah juga memindai wajah nya.
"ya, memang tapi bang Zaki sibuk Bu ! sudahlah ayo kita makan !"
jawab Bianca senyum, sebisa mungkin Bianca menutup kesedihan nya di hadapan mereka, Bianca tidak ingin mereka tahu bagaimana sikap Zaki terhadap nya.
Selepas makan dan berbincang, Bianca pun pamit pulang !
waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Bianca berharap kalau Zaki belum pulang.
Bianca berjalan sendirian di koridor rumah sakit, sepi karena sudah malam.
"Bianca...!"
ujar seorang pria berdiri di lobi rumah sakit, ia adalah Wira salah satu dokter di rumah sakit itu.
Kedua nya dulu memang memiliki hubungan spesial, namun berakhir saat Wira memiliki kekasih yang lain, sejak saat itu mereka tidak pernah berkomunikasi lagi.
"Wira, dokter Wira...!"
wira senyum menghampiri Bianca.
mantan kekasihnya itu semakin cantik, andai ia tidak melakukan kesalahan mungkin mereka masih bersama.
"apa kabar bi !?"
tanya Wira memindai wajah cantik Bianca yang memancarkan aura kesejukan.
"aku baik baik saja...? maaf aku buru buru !"
ujar Bianca melangkah meninggalkan Wira, Namun cepat Wira mengikuti langkah Bianca.
"tunggu bi...!"
Bianca melepaskan cekalan tangan Wira di tangannya, Dari jauh Zaki memperhatikan dengan seksama interaksi mereka berdua.
Zaki mengeratkan Gigi nya, Ia tidak terima pria lain menyentuh istri nya.
Gegas Zaki menghampiri mereka berdua,
Bianca melebarkan matanya saat melihat Zaki turun dari mobil.
"hai, kamu Zaki kan ?"
tanya Wira memindai penampilan Zaki yang kini jauh berbeda.
"aku kira kau lupa !"
jawab Zaki tersenyum miring.
"masuk kedalam mobil Bianca !"
titah Zaki dengan aura dingin, Bianca langsung menurut membuat Wira mengerut kan keningnya.
"ada hubungan apa kalian berdua ?!"
tanya Wira menilik wajah Bianca tanpa ekspresi.
"bukan urusan mu!"
jawab Zaki lalu masuk ke dalam mobil.
Bianca tidak berani bicara, Zaki juga bungkam
ia menyetir mobil dengan kecepatan tinggi membuat Bianca ketakutan.
Hanya setengah jam mereka sampai di rumah, Bianca terperangah saat mobil berhenti tiba tiba membuat nya terhenyak.
"masuk....!"
titah Zaki dengan geram, aura nya begitu menyeramkan hingga membuat Bianca ketakutan.
"aku minta maaf karena pergi tanpa meminta izin pada mu!"
ujar Bianca lirih menggigit bibir sensualnya, ia benar benar ciut saat Zaki menatap nya tajam.
Zaki membuang nafas kasar lalu keluar dari mobil dan membuka pintu Bianca.
"ah sakit....!"
Seru Bianca saat Zaki mencekal lengan nya dan menarik nya keluar dari mobil.
"Zaki sakit, pelan pelan...aku minta maaf !"
namun Zaki tak menggubris perkataan Bianca yang mengiba.
Zaki menarik tangan Bianca masuk ke dalam kamar, lalu melemparkan tubuh Bianca ke ranjang.
"siapa yang mengizinkan mu keluar Bianca !"
teriak Zaki menggema di ruangan itu.
Zaki memindai dress Bianca yang tersingkap, terpampang paha nya yang putih dan mulus.
*
Zaki teringat percakapan nya dengan Bima tadi siang di kantor.
"loh kok udah masuk kantor ?"
tanya Bima memindai wajah Zaki tampak kesal.
"emang kenapa kalau gue ke kantor ?"
Zaki duduk di kursi kebesaran nya.
"gimana semalam, kuat berapa kali !"
tanya Bima terkekeh kecil, Ia seorang playboy yang sering bergonta-ganti pasangan.
sementara Zaki, pria itu sibuk dengan pekerjaan hingga tak pernah sekalipun meniduri wanita.
"Gue belum sentuh !"
"hahaha....!" tawa Bima membuat
Zaki mengerutkan alis nya.
"kenapa Lo ?!"
"seharusnya Lo gunakan kesempatan itu untuk memuaskan hasrat Lo, melakukan hal itu tidak perlu cinta ! rugi dong Lo keluar uang banyak kalau Lo enggak mendapatkan keperawanan nya !"
"Lo yakin dia masih perawan !"
tanya Zaki menyilang Kan tangan nya di dada.
"ya, makanya Lo cobain ! biar dia tahu seperti apa pria yang dulu selalu ia cemooh !"
saran dari Bima memutar di benak Zaki.
benar apa yang dikatakan oleh Bima, seharusnya ia tidak menyiakan kesempatan itu.
Bianca membulat kan mata nya saat Zaki membuka jas nya, jantung nya seketika berdegup kencang.
Zaki menyeringai melihat Bianca yang terlihat ketakutan, gegas ia pun membuka kemejanya Hingga terpampang tubuh nya yang atletis.
"kamu,,, mau apa Zaki ?"
"Menurut mu, kau istri ku !
apa kau jijik melihat ku ?"
Bianca menggeleng sambil menelan Saliva nya lalu beranjak dari ranjang sebelum Zaki Sampai.
Cepat Zaki mencekal lengan Bianca yang hendak pergi.
"lepas Zaki, kamu mau apa?"
Zaki langsung memojokkan tubuh Bianca ke dinding.
"tentu saja menuntut hak ku!"
Bianca langsung melebar kan mata nya, tak ada yang salah karena mereka sudah suami istri tapi tidak dengan cara menakutkan seperti itu.
"Zaki, lepas !"
Bianca terengah saat Zaki mencekal kedua lengan nya lalu mencium bibir nya dengan rakus.
"hm....!"
Bianca berusaha untuk menghindar namun tenaga nya kalah dari Zaki, pria itu terus memperdalam ciuman nya, mengigit bibir Bianca agar terbuka. Bianca mencoba untuk melepaskan diri namun Zaki malah semakin kuat mendesak tubuh nya, menciumi bibir nya hingga lidah nya menjelajah mulut nya.
"lepas Zaki....!"
air mata mengalir di pipi namun Zaki tak menghiraukan Bianca mengiba, Zaki terus menyisir leher jenjang Bianca hingga meninggalkan jejak jejak kepemilikan nya.
"Zaki, jangan seperti ini...!"
Bianca meringis saat Zaki terus mendesaknya.
Zaki melepas Kan pagutan bibirnya saat nafas nya mulai menipis.
"kau harus melayani ku Bianca !"
titah Zaki dengan mata berkabut hasrat.
Zaki menarik tubuh Bianca dan mengungkung nya di ranjang.
Nafas Bianca tersengal menatap Zaki yang berada di atas nya, Zaki kembali melahap bibir sensualnya dengan rakus, memberikan gigitan hingga terdengar rintihan dari Bianca.
"Zaki...!"
teriak Bianca saat Zaki merobek dress kesayangan nya dan melemparnya ke Sembarang arah, Bianca gelagapan saat Zaki mencumbu dada nya, menciptakan rasa yang tidak bisa ia jabarkan oleh kata kata.
Zaki menatap tubuh indah milik Bianca, kemudian kembali mencumbu nya tak henti hingga tiba pada satu titik dimana ia akan mendesak tanpa jeda.
"Zaki....!"
Zaki tersenyum miring melihat ekspresi wajah Bianca yang seperti menikmati cumbuan nya.
"malam ini kau harus memuaskan ku Bianca !"
ujar Zaki membuat Bianca termangu, Bianca memejamkan mata nya saat Zaki mendesaknya tanpa jeda, Bianca memegang erat erat sprei berwarna putih yang menjadi saksi aksi suami nya itu.
"sakit Zaki....."
Sahut Bianca lirih namun Zaki tak menghiraukan rintihan Bianca, ia terus mendesak masuk dan memainkan nya tanpa henti, Bianca merintih merasakan perih karena ini pertama kali untuk nya. sementara Zaki terus mengungkung nya tanpa henti menyalurkan hasratnya yang tak tertahankan.
membiarkan Bianca terus berada di bawah nya, hingga ia ambruk pada tubuh kecil itu.
bersambung...
happy reading,😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Uthie
Waoww....
2023-07-14
0
Yinie My
wowwwww kasarrrrr
2023-02-01
3